PENDAHULUAN
B. Tujuan Penulisan
Tujuan yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny “Y” Kehamilan 11-12 Minggu
dengan Abortus Inkomplit di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian dan analisa data dasar pada Ny “Y” Kehamilan
11-12 Minggu dengan Abortus Inkomplit di Rumah Sakit Umum Daerah Raden
Mattaher Jambi.
d. Dapat melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi pada Ny “Y” Kehamilan 11-
12 Minggu dengan Abortus Inkomplit di Rumah Sakit Umum Daerah Raden
Mattaher Jambi.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat praktis
Sebagai salah satu sumber informasi bagi setiap penentu kebijakan dan pelaksaan
program baik di Departemen Kesehatan maupun pihak Rumah Sakit Umum Daerah
Stekh Yusuf Gowa dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program
sebagai upaya pencegahan atau penanganan abortus inkomplit.
2. Manfaat ilmiah
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dalam memperkaya
wawasan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan acuan bagi penulis selanjutnya.
3. Manfaat Institusi
Sebagai bahan masukan bagi rekan-rekan mahasiswa program D III Kebidanan
Universitas Indonesia Timur dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
4. Manfaat bagi penulis
a. Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan ujian akhir dijenjang
pendidikan Diploma III Kebidanan Universitas Indonesia Timur Makassar.
b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam proses manajemen asuhan
kebidanan dengan kasus abortus inkomplit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Tentang Abortus
1. Pengertian Abortus
Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari ovulasi sampai persalinan aterm
sekitar 280 hari (40 minggu). Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan yaitu : a) Triwulan
pertama antara 0-12 minggu, b)Triwulan kedua antara 12-28 minggu, c)Triwulan ketiga
28-40 minggu dan apabila kehamilan ini berakhir sebelum waktunya maka disebut
dengan abortus. (Manuaba, I.B.G. 1998. Hal. 125)
Istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup diluar kandungan. Sampai saat ini janin yang terkecil dilaporkan dapat
hidup diluar kandungan memiliki berat badan lahir 297 gram tetapi jarangnya janin yang
di lahirkan dengan berat badan dibawah 500 gram dapat hidup terus, maka abortus
ditentukan sebagai pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram atau
kurang dari 20 minggu (Winkjosastro, H, 2005, Hal 302).
Berikut ini dikemukakan beberapa defenisi abortus menurut beberapa pendapat antara
lain :
a. Abortus merupakan berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu)
pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan
belum mampu untuk hidup diluar kandungan (Saifuddin., A. B. 2001, Hal 145).
b. Abortus merupakan pengakhiran kehamilan dengan cara apapun sebelum janin
cukup berkembang untuk dapat hidup diluar kandungan. Defenisi lain yang
digunakan secara umum adalah kelahiran janin-neonatus yang beratnya kurang
dari 500 gram (Cunningham, Mac Donald, Gant, 1995).
c. Abortus merupakan terhentinya proses kehamilan sebelum berumur 28 minggu
atau berat janin 1000 gram (Manuaba, I.B.G. 1998. Hal 214).
d. Abortus merupakan suatu proses berhentinya suatu kehamilan, dimana janin
belum mampu hidup diluar rahim (viable) dengan criteria usia kehamilan < 20
minggu atau berat badan janin < 500 gram (Achadiat, M. C. 2004. Hal 26)
e. Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan. Dibawah ini dikemukakan beberapa defenisi para ahli tentang abortus
:
EASTMAN : Abortus adalah keadaan terputusnya suatu kehamilan dimana
fetus belum sanggup hidup sendiri di luar uterus. Belum
sanggup diartikan apabila fetus itu beratnya terletak antara
400-1000 gram, atau sisa kehamilan kurang dari 28 minggu.
JEFFCOAT : Abortus adalah pengeluaran dari hasil konsepsi sebelum
usia kehamilan 28 minggu, yaitu fetus belum Viable by law.
HOLMER : Abortus adalah terputusnya kehamilan sebelum minggu ke
16, dimana proses plasentasi belum selesai (Mochtar, 1998,
Hal 209).
Berdasarkan beberapa defenisi tentang abortus diatas maka penulis menyimpulkan
bahwa abortus adalah keluarnya hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar
kandungan pada umur kehamilan < 20 minggu dengan berat badan janin < 500 gr.
2. Klasifikasi Abortus (Mochtar, R. 1998. Hal 211)
Abortus dapat dibagi dalam 2 golongan :
a. Abortus spontan
Adalah abortus yang terjadi dengan tidak didahului faktor-faktor mekanis ataupun
medisinalis, semata-mata disebabkan oleh faktor-faktor alamiah.
Abortus spontan terbagi atas :
1) Abortus imminens (keguguran membakat dan akan terjadi)
Dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan obat-
obat hormonal dan antispasmodika serta istirahat.
2) Abortus insipiens (keguguran yang sedang berlangsung)
Abortus yang sedang berlangsung, dengan ostium sudah terbuka dan ketuban
yang teraba. Kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi.
3) Abortus Inkomplit (keguguran bersisa)
Hanya sebagian dari hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah
desidua atau plasenta.
4) Missed Abortion
Keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada dalam rahim dan tidak
dikeluarkan selama dua bulan lebih.
5) Abortus komplit (keguguran lengkap)
Seluruh hasil konsepsi dikeluarkan (desidua dan fetus), sehingga rongga rahim
kosong.
6) Abortus habitualis (keguguran yang berulang)
Artinya keadaan dimana penderita mengalami keguguran berturut-turut 3 kali
atau lebih.
7) Abortus infeksiosa dan Abortus Septik
Abortus Infeksiosa adalah abortus yang disertai infeksi genetalia sedangkan
abortus septik adalah keguguran disertai infeksi berat dengan penyebaran
kuman atau toksin kedalam peredaran darah atau peritoneum.
b. Abortus Provokatus adalah abortus yang disengaja, baik dengan memakai obat-obatan
maupun alat-alat yang dapat dibagi menjadi:
1) Abortus medisinalis (abortus therapeutica)
Artinya abortus pada tindakan kita sendiri, dengan alasan bila kehamilan
dilanjutkan dapat membahayakan jiwa ibu (berdasarkan indikasi medis).
2) Abortus kriminalis
Artinya abortus yang terjadi oleh karena tindakan-tindakan yang tidak legal atau
tidak berdasarkan indikasi medis.
A. Data Subjektif
Masih ada darah yang keluar dari vagina sedikit dan perut masih agak nyeri
B. Data Objektif
1. Keadaan umum ibu baik
2. Tampak ekspresi wajah ibu tenang
3. Tanda-tanda vital :
a. Tekanan darah : 110/80 mmHg
b. Nadi : 80x/menit
c. Suhu badan : 360C
d. Pernafasan : 24x/menit
4. Pelepasan darah masih aktif keluar, kandung kemih kosong, TFU 2 jari atas simfisis
C. Assesment
1. GI P0 A0, umur kehamilan 11-12 minggu dengan abortus iminens.
2. Antisipasi terjadinya infeksi.
3. Kolaborasi dengan dokter : konservatif
D. Planning
1. Memeriksa keadaaan umum ibu, tanda-tanda vital, kontraksi uterus dan pengeluran darah post
kuret. Kedaan umum ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal (TD : 110/80 mmHg, N :
80x/m, S : 36,8°C dan P : 20x/m), Kontraksi uterus baik, pengeluaran darah sedikit.
2. Informasikan pada ibu untuk senantiasa menjaga kebersihan diri dan menganjurkan ibu untuk
mengkomsumsi makanan yang bergizi. Ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang
disampaikan,
3. Pemberian obat sesuai instruksi dokter.
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “Y” DENGAN
ABORTUS IMINENS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
RADEN MATTAHER JAMBI
Tanggal 27 januari 2020
A. Data Subjektif
Masih ada darah yang keluar dari vagina dan semakin banyak bergumpal dan perut
masih terasa nyeri
B. Data Objektif
1. Keadaan umum ibu baik
2. Tampak ekspresi wajah ibu tenang
3. Tanda-tanda vital :
a. Tekanan darah : 120/80 mmHg
b. Nadi : 86x/menit
c. Suhu badan : 36,80C
d. Pernafasan : 22x/menit
4. Pelepasan darah masih aktif keluar, kandung kemih kosong, TFU tidak teraba.
C. Assesment
1. GI P0 A0, umur kehamilan 11-12 minggu dengan abortus iminens.
2. Antisipasi terjadinya infeksi.
3. Kolaborasi dengan dokter :
USG oleh SPOG: Abortus Incomplet.
rencana curet besok pagi tanggal 28 januari 2020
D. Planning
1. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital serta perdarahan
Rasional :
Dengan observasi untuk mengidentifikasi indikasi kemajuan kearah atau
penyimpangan dari hasil yang diharapkan serta mengetahui jumlah perdarahan agar
memudahkan dalam penanganan selanjutnya.
2. Beri penjelasan tentang penyebab perdarahan, nyeri pada perut bagian bawah dan
anjurkan teknik relaksasi bila timbul rasa nyeri.
Rasional :
Agar ibu dapat mengerti bahwa sumber dari perdarahan yang dialaminya, nyeri yang
dirasakan akibat dari kontraksi uterus dan teknik relaksasi sebagai salah satu upaya
mengalihkan perhatian ibu terhadap rasa sakit/nyeri.
3. Bantu klien mengatur posisi yang nyaman sesuai dengan kebutuhan klien.
Rasional :
Dengan posis yang diinginkan akan memberikan rasa nyaman pada klien.
4. Sarankan atau libatkan orang terdekat dengan ibu selama perawatan.
Rasional :
Ibu akan merasa aman bila berada didekat/disamping orang terdekat sehingga
mengurangi kecemasan.
5. Beri dorongan spiritual
Rasional :
Ibu dapat memahami bahwa manusia hanya berusaha namun Tuhan yang menentukan.
6. Jelaskan pada ibu dan keluarganya tentang pentingnya dilakukan kuret dan minta
persetujuan untuk melakukan tindakan (Informet Consent).
Rasional :
Dengan menjelaskan kepada ibu dan keluarganya diharapkan dapat menyetujui rencana
tindakan kuret agar ibu dapat menyiapkan fisik dan psikis, sekaligus sebagai pernyataan
persetujuan dari klien/keluarga untuk tindakan yang akan dilakukan dan sebagai
perlindungan hukum bagi dokter dan bidan dalam melaksanakan tindakan.
7. Kolaborasi dengan dokter untuk perencanaan tindakan kuret
Rasional :
Segala sesuatu yang akan dibutuhkan selama proses kuretase sudah tersedia sesuai
dengan instruksi dokter.
8. Siapkan alat kuret secara ergonomis
Rasional :
Memperlancar dalam proses kerja kuretase
A. Data Subjektif
1. Ibu sudah merasa baik tidak cemas lagi karena sudah bisa menerima keadaan yang
dialaminya.
2. Masih ada darah yang keluar dari vagina sedikit dan perut masih agak nyeri
3. Ibu sudah dapat beristirahat dengan baik dan tidur dengan baik
B. Data Objektif
1. Keadaan umum ibu baik
2. Tampak ekspresi wajah ibu tenang
3. Tanda-tanda vital :
a. Tekanan darah : 110/80 mmHg
b. Nadi : 80x/menit
c. Suhu badan : 360C
d. Pernafasan : 24x/menit
4. Pelepasan darah sedikit, kandung kemih kosong, TFU tidak diraba lagi
C. Assesment
1. GIII PII AI, umur kehamilan 13 minggu empat hari dengan post kuret abortus inkomplit.
2. Antisipasi terjadinya infeksi.
3. Kolaborasi dengan dokter tidak ada.
D. Planning
9. Memeriksa keadaaan umum ibu, tanda-tanda vital, kontraksi uterus dan pengeluran darah post
kuret. Kedaan umum ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal (TD : 110/80 mmHg, N :
80x/m, S : 36,8°C dan P : 20x/m), Kontraksi uterus baik, pengeluaran darah sedikit.
10. Informasikan pada ibu untuk senantiasa menjaga kebersihan diri misalnya menganti softeks
jika terasa sangat lembab dan menganjurkan ibu untuk mengkomsumsi makanan yang bergizi
agar tenaganya cepat pulih. Ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang disampaikan,
11. Pada jam 08.00 wita Pemberian obat sesuai instruksi dokter
a. Cefadroxil : 3 x 500 mg
b. Biosanbe : 2 x 1 kaplet
c. Metilergo tablet : 3 x 500 mg
4. Menganjurkan ibu minum obat sesuai dosis. Ibu telah minum obat dan bersedia untuk tetap
mengkomsumsi obat sesuai dosis anjuran.
5. Pemeriksaan Hb post kuret oleh petugas laboratorium (10,8 gr%)
6. Memberitahu ibu bahwa ibu diperbolehkan untuk pulang. Ibu sudah tidak sabar untuk pulang
kerumahnya.
7. Menganjurkan ibu datang kontrol dirumah sakit satu minggu kemudian yaitu tanggal 27-03-
2007 dan ibu bersedia datang
8. Memberikan konseling KB sebelum ibu pulang.
9. Ibu pulang dalam keadaan sehat pada jam 09.25 wita
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan melihat apakah asuhan yang telah diberikan pada Ny
“S” kehamilan 13 minggu empat hari dengan abortus inkomplit di Rumah Sakit Umum Daerah
Syekh Yusuf Gowa yang dilakukan mulai tanggal 19 Maret – 20 Maret 2007 sesuai dengan
tinjauan pustaka.
Pembahasan ini dibuat berdasarkan teori dan asuhan yang nyata dengan
pendekatan proses manajemen kebidanan yang dibagi dalam tujuh tahap yaitu: pengkajian dan
analisa data dasar, merumuskan diagnosa / masalah aktual dan potensial, tindakan segera atau
kolaborasi, perencanaan, pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan, dan evaluasi hasil asuhan
kebidanan, serta mendokumentasikan asuhan kebidanan.
76
Pada kasus Ny “S” data yang dikumpulkan dari hasil pengkajian sebagai berikut ; anamnese
HPHT tanggal 14-12 -2007 dengan kehamilan 13 minggu empat hari (95 hari), perdarahan
mula-mula sedikit kemudian banyak berwarna merah kehitaman, nyeri perut bagian bawah,
kontraksi uterus positif dan pada pemeriksaan palpasi TFU 2 jari atas symphisis, pemeriksaan
dalam ada pembukaan serviks 2 cm, teraba ada jaringan pada ostium uteri eksternum.
Berdasarkan uraian diatas ada persamaan gejala dan keluhan antara teori dan kasus.
Penulis tidak menemukan hambatan yang berarti karena pada saat pengumpulan data baik
keluarga, klien, bidan dan dokter dilahan praktek bersedia untuk memberikan informasi atau
data yang diperlukan yang ada hubungannya dengan penyakit dan perawatan ibu sehingga
memudahkan dalam pengumpulan data.
Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran untuk
memberikan gambaran dan informasi tentang abortus khususnya abortus inkomplit.
A. Kesimpulan
Abortus inkomplit ( keguguran bersisa )
1). Abortus inkomplit ( keguguran bersisa ) artinya pengeluaran sebagian dari hasil konsepsi pada
kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa yang tertinggal dalam uterus.
2). Kehamilan adalah suatu proses yang alamiah, namun senantiasa perlu diwaspadai karena setiap
saat dapat memberikan komplikasi oleh karena AKI di Indonesia masih tinggi dibandingkan
Negara ASEAN lainnya yaitu 290,8 / 100.000 kelahiran hidup. Bidan sebagai tenaga kesehatan
terdepan, diharapkan mampu memberikan pelayanan yang profesional sehingga dapat berperan
dalam penurunan AKI disebabkan oleh perdarahan (Abortus), dengan menerapkan manajemen
asuhan kebidanan berkualitas.
3).
81
Manajemen kebidanan adalah suatu kerja profesi dengan menggunakan langkah-langkah
pemecahan masalah, sehingga merupakan jalur kerja dari pengorganisasian secara pikir dan
langkah-langkah dalam suatu urutan yang logis dan menguntungkan baik pasien maupun bidan.
Adapun tahapannya yaitu pengumpulan dan analisa data, identifikasi diagnosa / masalah
aktual, antisipasi diagnosa / masalah potensial, menilai perlunya tindakan segera / kolaborasi,
pengembangan rencana asuhan kebidanan, pelaksanaan tindakan, evaluasi asuhan kebidanan.
4). Dalam menerapkan asuhan kebidanan pada Ny “S” dengan abortus inkomplit diperlukan
pendekatan terhadap klien agar diperoleh hasil pengkajian yang akurat.
5). Dari pengkajian dilakukan didapatkan gejala-gejala / keluhan yang muncul pada abortus
inkomplit yaitu perdarahan yang mula-mula sedikit kemudian banyak bergumpal berwarna
merah kehitaman, nyeri pada perut bagian bawah. Pada pemeriksaan dalam teraba ada sisa
jaringan dikanalis servikalis dan ada pembukaan 2 cm.
6). Penanganan asuhan kebidanan yang diberikan pada pasien dengan kasus abortus inkomplit
sangat perlu diperhatikan adanya komplikasi sepsis dan perforasi uterus.
B. Saran-Saran
1. Ibu hamil sebaiknya melakukan ANC secara teratur segera setelah terlambat haid.
2. Setiap ibu hamil dan keluarga khususnya bidan harus mengetahui tanda-tanda bahaya dalam
kehamilan.
3. Bidan harus memberikan asuhan sesuai dengan kewenangannya untuk itu manajemen
kebidanan perlu dikembangkan karena merupakan alat yang mendasar bagi bidan untuk
memecahkan masalah klien dalam berbagai kasus.
4. Bidan sebagai tenaga yang profesional yang berarti manusia yang bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berilmu pengetahuan, mempunyai skill yang tinggi sehingga bidan harus
bekerja dengan penuh keikhlasan, bertanggung jawab sehingga senantiasa mendapat Ridho-
Nya.
DAFTAR PUSTAKA
Achadiat, M. C.2004. Prosedur Tetap Obstetri Dan Ginekologi, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta.
Anonim. 2002. Pria Berperan Turunkan Angka Kematian Ibu, http://www.bkkbn.go.id.online, diakses
23 Maret 2007
Cunningham, MacDonal Gant. 1995, Obstetri Williams, Edisi 18. Buku Kedokteran EGC. Jakartarwin
Elisaberth C, 2002, Buku Satu Phatofisiologi Penyakit. EGC. Jakarta.
Dinas Kesehatan Provensi Sulawesi Selatan, 2005. Data Profil Kesehatan, Makassar.
Manuaba I.B.G, 1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana, Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
Rustam Mochtar, 1998, Sinopsis Obstetri, Edisi II. Cetakan I. EGC. Jakarta.
Syaifuddin A.B, 2002, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, Edisi I.
Cetakan I. YBP-SP. Jakarta.
Simatupang Erna Juliana, 2006, Penerapan Unsur-Unsur Manajemen, Awan Indah. Jakarta.
Varney Helen, 1997. Varney’s midwifery, Third Edition, Jones and Barlet Publishers, London.
Wiknjosastro, Hanifa.2005. Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, Jakarta.
Pusdiknakes, 1998, Program Safe Motherhood Modul, Yayasan Bina Pustaka. EGC. Jakar
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunia – Nya sehingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dapat terlaksana
meskipun dalam bentuk yang sangat sederhana.
Penulisan karya tulis ilmiah ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan
pendidikan pada Universitas Indonesia Timur Makassar Jurusan Kebidanan dengan judul “
Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny “S” Kehamilan 14 Minggu Satu Hari Dengan Abortus
Inkomplit Di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Gowa Tanggal 19-20 Maret 2007”
dapat diselesaikan sesuai dengan yang diharapkan penulis.
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini berbagai macam hambatan dan kesulitan yang
penulis hadapi. Namun atas bantuan, bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak sehingga
hambatan dan kesulitan tersebut teratasi. Khususnya buat kedua orang tua yang tercinta
utamanya ummaku dan saudaraku Mursul, Tati, dan ipon yang membantu baik dari segi
material maupun doa, serta sanak keluarga utamanya tante wings yang selalu mendukung.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pelaksanaan sampai penyusun karya tulis ilmiah ini yaitu :
1. Bapak H. Haruna, MA., MBA. selaku Ketua Yayasan Universitas Indonesia Timur Makassar.
2. Bapak Prof. Dr. H. Muim Salim selaku Rektor Universitas Indonesia Timur Makassar.
3. Ibu A. Maryam, SKM, selaku Direktur Program Diploma Tiga Kebidanan Universitas
Indonesia Timur Makassar.
4. Ibu Yurniati, SKM, selaku Wakil Direktur Program Diploma Tiga Kebidanan Universitas
Indonesia Timur Makassar.
5. Ibu Suharti, S.ST selaku pembimbing I dan ibu Fitriani, S.ST selaku pembimbing II yang
senantiasa meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan dan arahan untuk penyusunan
karya tulis ilmiah ini.
6. Segenap dosen dan staf Program Diploma Tiga Kebidanan Universitas Indonesia Timur
Makassar.
7. Ibu Dr. Hj. Nur Rahma, Sp.OG, selaku Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah
Makassar beserta staf yang telah memberikan izin untuk pengambilan data yang penulis
butuhkan.
8. Rekan-rekan mahasiswa Program Diploma Tiga Kebidanan Universitas Indonesia Timur
Makassar. Khususnya angkatan 2004 kelas A4 yang telah memberikan bantuan dan kerjasama
yang baik selama penulis menulis karya tulis ilmiah ini dan selama menjalani pendidikan.
9. Sahabatku Ifa, nita, ani, rini dan khusus penghuni pondok kuning k’ cumu, k’ irma. K’ kasma.
K’ biah, macci, fitto, wanti, ira, anti, jum, anchi, jeje, ucuu, sayadin, jo tarada dan tuan rumah
yang di tempati rumahnya selama 3 tahun serta keluarga besar dari ibunda dirga, pata, dan A’
gndut. serta semua teman-teman yang tak dapat saya sebut satu persatu terima kasih atas
dorongan semangat dan kebersamaanya selama ini.
10. Serta pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah
berpartisipasi selama penulisan karya tulis ilmiah ini.
Akhirnya semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran dari pembaca guna
melengkapi kekurangan demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... I
SURAT PERSETUJUAN................................................................................ II
PENGESAHAN TIM PENGUJI....................................................................... III
KATA PENGANTAR........................................................................................ IV
DAFTAR ISI....................................................................................................... VII
DAFTAR TABEL............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Ruang Lingkup Masalah ......................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ...................................................................... 3
1. Tujuan Umum....................................................................... 3
2. Tujuan Khusus..................................................................... 4
D. Manfaat Penulisan .................................................................... 5
E. Metode Penulisan ..................................................................... 6
F. Sistematika Penulisan .............................................................. 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 11
A. Konsep Dasar Tentang Abortus .............................................
1. Pengertian Abortus .............................................................
2. Klasifikasi Abortus................................................................
3. Etiologi Abortus.....................................................................
4. Patofisiologi Abortus ...........................................................
5. Komplikasi Abortus ............................................................. 34
6. Diagnosis Abortus ............................................................... 35
7. Gambaran Klinis dan Penanganan Abortus ................. 36
8. Prosedur Kerja Abortus ...................................................... 42
B. Proses Manajemen Kebidanan ............................................. 48
1. Pengertian Manajemen Kebidanan ................................ 48
2. Tahapan Manajemen Kebidanan .................................... 48
3. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP) ........ 50