Anda di halaman 1dari 1

Jurnal 1:

”Multidisciplinary managment of complicated crown-root fracture of an anterior tooth


undergoing apexification.”

Anak laki laki 12 tahun >

 fraktur komplicated gigi 12, dengan mahkota gigi bagian bukal goyang sampai bagian
subgingival.
 Radiografi menunjukan tedapat calcium hidroxide.
 Riwayat dental pasien:
 18 bulan yang lalu pasien pernah mengalami trauma pada gigi yang sama
tanpa terjadi fracture.
 Dilakukan apeksifikasi
 Pasien harus melakukan recall selama 12 bulan namun pasien tidak datang
 Karena lapisan akar yang sudah tipis, setelah 11 bulan kemudian terjadi
fracture.
 Treatment yang dilakukan :
 Dilakukan anastesi lokal
 Lalu bagian koronal tersebut dilakukan ekstraksi.
 Dilakukan endodontik.
 Setelah PSA dibuat retension grooves pada bagian coronal.
 Lalu dilakukan etsa.
 Diberikan adesive system menggunakan dual- curing luting komposit.
 Bagian koronal disambung kembali
 Bagian flap di jahit kembali
 Root canal obturation di hilangkan
 Lalu digantikan dengan fiber post untuk mensuport bagian koronal.
 Post tersebut diaplikasikan dengan etsa dan dan diberikan adesive system
yaitu luting composit.
 Kelebihan dari fiber post di buang.
 Lalu gigi dialakukan restorasi menggunakan resin komposit.
 Dilakukan finishing dan polishing
 Dilakukan radiografi untuk untuk mengecek interferen oklusal.
 Deiberikan dental health education dan menganjurkan pasien untuk diet
makanan lunak.
 Dilakukan recall pada 1 minggu, 1 bulan, 12 bulan dan 24 bulan kemudian
untuk follow up
 Pada akhir follow up didaptkan bahwa gigi tidak ada gejala, fungsi dan estetik baik,
dan tidak ada kelainan periapokal.

Anda mungkin juga menyukai