Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PENYULUHAN KESEHATAN

Pokok Bahasan/topik : Katarak dan Perawatan setelah operasi

Sub Pokok Bahasan : Pengertian,penyebab,tanda dan gejala,pengertian perawatan, hal-


hal yang perlu di perhatikan,cara penggunaan tetes mata & saleb
Mata.

Sasaran : pasien operasi katark di Rumah Sakit Graha Husada

Hari/Tanggal : Ahad, 30 Maret 2019

Waktu/tempat : 15Menit,

Penyuluhan/penyaji : Ayu Chayaningrum

STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS

JL. GANESHA 1 PURWOSARI KUDUS

i
HALAMAN PENGESAHAN

Judul penyuluhan : Katarak dan Perawatan setelah operasi

Tanggal pelaksanaan : Ahad, 30 Maret 2019

Tempat pelaksanaan : Rumah Sakit Graha Husada

Pelaksana

A. Nama Lengkap : Ayu Chayaningrum


B. NIM : 720153008

Jepara,30 Maret 2019

Pelaksana Penyuluhan

Ayu Chayaningrum

(NPM : 720153008)

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayat dan inayah-Nya
sehingga dapat terselesaikanlah pengabdian di puskesmas Gondosari kudus dalam bentuk
penyuluhan kesehatan yang berjudul “Infeksi Saluran Pernafasan Akut”. Pengabdian ini
dilaksanakan berkaitan dengan upaya peningkatan pengetahuan masyarakat khususnya bagi
para semua Ibu Kelas Balita Di Dukuh Nglundrak Desa Menawan, sehingga pengunjung
mengetahui tentang “Infeksi Saluran Pernafasan Akut”.

Pengabdi pada masyarakat ini dapat terlaksana berkat kerja sama dari semua pihak yang
terkait, untuk itu kami sampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Ketua Stikes Muhammadiyah Kudus
2. Ketua Pimpinan Puskesmas Gondosari Kudus
3. Pembimbing lahan Praktik
4. Pembimbing Akademik
5. Peserta dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini sehingga dapat berjalan
dengan baik.

Saya sadar dalam pelaksanaan kegiatan ini masih ada kekurangan baik dari segi aspek
substansi maupun cara penyampaiannya. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mohon
maaf, kritik dan saran yang membangun untuk meningkatkan mutu pengabdian dimasa datang.

iii
Jepara,30 Maret 2019 Pelaksana Penyuluhan

Pelaksana Penyuluhan

Ayu Chayaningrum Ayu Chayaningrum

(NPM : 720153008) (NPM : 720153008)

DAFTAR ISI

LAPORAN..............................................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................iv
I. PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
II. ANALISA SITUASI.......................................................................................................................1
III. PERMASALAHAN MITRA..........................................................................................................2
A. Tujuan Pembinaan......................................................................................................................2
B. Aspek yang ditangani.................................................................................................................2
C. Tempat pelaksanaan....................................................................................................................2
Kedungsari.........................................................................................................................................2
D. Waktu pelaksanaan.....................................................................................................................2
E. Sasaran........................................................................................................................................2
F. Metode pelaksanaan....................................................................................................................2
G. Evaluasi......................................................................................................................................2
IV. TARGET LUARAN.......................................................................................................................2

iv
V. PENUTUP......................................................................................................................................3
LAMPIRAN – LAMPIRAN.........................................................................................................................4
Lampiran 1..............................................................................................................................................4
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN........................................................................................................4
Lampiran 2..............................................................................................................................................9
MATERI...............................................................................................................................................9
Lampiran 4............................................................................................................................................12
DOKUMENTASI..................................................................................................................................12

v
I. PENDAHULUAN

ISPA merupakan suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik
dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka
perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran
pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada
masa dewasa.
ISPA masih menjadi masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan
kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.
Setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % - 60 % dari
kunjungan diPuskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang
disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % - 30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah
karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan
ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar
ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA meliputi saluran
pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah.
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang
dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung
paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput
paru.
Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk
pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan
menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat
mengakibat kematian.
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang
mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. Infeksi
saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada
semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-
keluhan dan gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala
menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan
pernapasan dan mungkin meninggal. Bila sudah dalam kegagalan pernapasan maka
dibutuhkan penatalaksanaan yang lebih rumit, meskipun demikian angka kematiannya
masih tinggi, maka perlu diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang
sudah berat cepat-cepat ditolong dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan
pernapasan
II. ANALISA SITUASI

Pasien pasca operasi katarak di Rumah Sakit Graha Husada adalah pasien yang
membutuhkan pengetahuan perawatan pasca operasi katarak , sehingga di butuhkan
pendidikan mengenai perawatan pasca operasi katarak untuk di aplikasikan di rumah
dengan mandiri.

III. PERMASALAHAN MITRA

SOLUSI YANG DITAWARKAN

A. Tujuan Pembinaan
Untuk meningkatkan pengetahuan pengetahuan pasien pasca operasi katarak di Rumah
Sakit Graha Husada.
B. Aspek yang ditangani
Komponen kognitif pengunjung Rumah Sakit Grha Husada tentang pengetahuan
perawatan pasca operasi katarak sebagai dasar perubahan komponen afektif dan
psikomotorik.
C. Tempat pelaksanaan
Rumah Sakit Graha Husada
D. Waktu pelaksanaan
Ahad, 30 Maret 2019
E. Sasaran
Peserta operasi katarak
F. Metode pelaksanaan
Ceramah dan tanya jawab
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur Persiapan
 Pre planning sudah siap materi beserta peserta
 Tempat sudah siap
 Leaflet sudah siap
 Tanggapan tentang materi yang diberikan
2. Evaluasi Proses
 Acara penyuluhan berjalan lancar
 Peserta aktif mendengarkan dan bertanya
 Ceramah dan tanya jawab berjalan lancar

IV. TARGET LUARAN

Target dari program ini adalah pembentukan masyarakat yang paham dan mengerti
tentang penyakit ISPA
Luaran dari program ini adalah :
1. Masyarakat dapat mengetahui pengertian katarak
2. Masyarakat dapat mengetahui penyebab katarak
3. Masyarakat dapat mengetahui tanda dan gejala katarak
4. Masyarakat dapat mengetahui pengertian perawatan
5. Masyarakat dapat mengetahui hal-hal yang perlu di patuhkan
6. Masyarakat dapat mengetahui cara penggunaan tetes mata
7. Masyarakat dapat mengetahui cara penggunaan saleb mata

2
V. PENUTUP
Dengan terselengaranya kegiatan penkes tentang pengetahuan psien dan keluarga
perawatan pasca operasi katarak bagi pesrta operasi Katarak ,di harapkan peserta dan keluarga
pengetahuan mengenai perawatan mandiri di rumah mudah di aplikasikan.

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran 1

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)


ISPA

Pokok Bahasan : Katarak dan Perawatan setelah operasi

3
Sub Pokok Bahasan : Pengertian,penyebab,tanda dan gejala,pengertian perawatan, hal-hal yang
perlu di perhatikan,cara penggunaan tetes mata & saleb Mata.

Sasaran : Pasien Operasi Ktarak

Hari/Tanggal : Ahad, 30 Maret 2019


Waktu /Tempat : 15 menit/Rumah Sakit Graha Husada
Penyuluh/Penyaji : Ayu Chayaningrum

I. LATAR BELAKANG
ISPA merupakan suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik
dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka
perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran
pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada
masa dewasa.
ISPA masih menjadi masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan
kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.
Setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % - 60 % dari
kunjungan diPuskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang
disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % - 30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah
karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan
ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar
ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA meliputi saluran
pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah.
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang
dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung
paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput
paru.
Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk
pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan
menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat
mengakibat kematian.
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang
mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. Infeksi
saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada
semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-
keluhan dan gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala
menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan
pernapasan dan mungkin meninggal. Bila sudah dalam kegagalan pernapasan maka
dibutuhkan penatalaksanaan yang lebih rumit, meskipun demikian angka kematiannya
masih tinggi, maka perlu diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang
sudah berat cepat-cepat ditolong dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan
pernapasan
II. TUJUAN

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

4
Setelah mengikuti kegiatan penkes diharapkan pasien pasca operasi katarak dapat
memahami dan mengerti tentang perawatan yang baik dan benar serta di aplikasikan
menjadi perawatan di ruamh ..

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ibu dapat menjelaskan kembali :


1. Pengertian katarak
2. Penyebab katarak
3. Tanda dan Gejala katarak
4. pengertian perawatan pasca operasi
5. hal-hal yang perlu di perhatikan
6. cara penggunaan tetes mata
7. cara penggunaan saleb mata

III. SASARAN
Pasien pasca operasi katarak
IV. METODE PELAKSANAAN

1. Penkes
2. Tanya Jawab

V. MATERI
Terlampir
VI. MEDIA
1. Lembar balik
2. leflet

5
VII. STRATEGI PELAKSANAAN

No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. Pembukaan 5 menit 1. Salam Pembuka 1. Menjawab


2. Memperkenalkan diri
salam.
3. Menjelaskan tujuan
2. Mendengarkan
4. Melakukan Kontrak
Waktu
5. Melakukan Apersepsi
2. Interaksi 10 menit 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan
2. Memperhatika
pengertian katarak
n
2. Mengetahui tentang
penyebab katarak
3. Mengetahui tentang
tanda gejala katarak
4. Mengetahui
tentangpengertian
perawatan pasca
operasi katarak .
5. Mengetahui hal-hal
yang perlu
diperhatikan
6. Mengetahui cara
mengunakan tetes
mata
7. Mengetahui cara
mengunakan saleb
mata .
3. Penutup 5 menit. 1. Memberi 1. Memberi
kesempatan kepada tanggapan.
2. Menjawab
audien untuk
pertanyaan.
bertanya.
3. Membalas
2. Mengevaluasi cara
salam.
perawatan yang baik
dan benar
3. Menyimpulkan
Materi.
4. Salam penutup.

VIII. SETTING TEMPAT

6
Audien Penyaji

IX. PENGORGANISASIAN DAN URAIAN TUGAS


Penyaji dan Moderator : Ayu Chayaningrum

Keterangan :

Penyaji : Menyajikan materi penyuluhan


Moderator : Memimpin penyuluhan dan menyimpulkan materi

X. EVALUASI
1. Evaluasi struktur persiapan
a. 2 hari sebelum proses pembelajaran, SAP sudah siap
b. Penentuan waktu dan tempat
c. Materi

2. Evaluasi proses
a. 5 menit sebelum proses penyuluhan, penyaji siap atau sudah datang.
b. 5 menit proses penkes
c. 5 meit tanya jawab

XI. DAFTAR PERTANYAAN


1. Apa itu katarak ?
2. Apa saja penyebab katarak?
3. Sebutkan gejala-gejala katarak ?
4. Pengertian perawatan pasca operasi katarak ?
5. Hal-hal apa saja yang harus di perhatikan ?
6. Bagaimana cara mengunakan tetes mata?
7. Bagaimana cara mengunakan saleb mata?

XII. DAFTAR PUSTAKA

Lampiran 2

MATERI

ISPA PADA ANAK

A. Pengertian Katarak
Katarak adalah suatu keadaan dimana lensa mata biasanya jernih dan bening menjadi keruh

7
B. Penyebab
1. Proses penuaan.
2. Peradangan dalam kehamilan (katarak pada bayi dan anak)
3. Trauma

C. Tanda – Tanda Katarak


1. Penglihatan Berkabut, berasap, seperti tertutup film
2. Perubahan daya lihat dalam warna.
3. Gangguan mengendarai kendaraan malam hari, lampu besar sangat menyilaukan mata.
4. Lampu dan matahari sangat menyilau- kan mata.
5. Lampu dan matahari sangat meng- ganggu.
6. Sering meminta ganti resep kacamata.
7. Lihat ganda.
8. Bisa melihat dekat pada pasien rabun dekat (hipermetropia)

D. Hal-hal yang harus diperhatikan pasien dan keluarga setelah operasi katarak
1. Sesudah operasi, penderita dibawa lagi ke ruangan.
2. Penderita boleh makan dan minum (apabila operasinya menggunakan pembiusan lokal).
Makanan harus lembek dan mudah dicerna. Contoh makanan ringan seperti sup, bubur , susu,
roti, pudding, air sari buah, ikan daging ayam dan sebagainya.
3. Kepala tidak boleh goyang paling sedikit 2 jam setelah operasi, sehingga semua keperluan harus
dibantu , karena harus tirah baring.
4. Penderita tidak boleh terlalu keras mengedan pada waktu kencing atau berak, batuk dan bersin.
5. Minumlah obat sesuai dengan anjuran, supaya tenang, terutama di malam hari (obat anti sakit,
obat pencegah bakteri/kuman)
6. 6 jam setelah operasi, penderita boleh miring ke arah mata yang tidak operasi.
7. Pergantian pembalut dilakukan 24 jam setelah operasi oleh petugas kesehatan(dokter/perawat)
8. Pemberian obat mata baik tetes maupun salep.
9. Bila perkembangannya baik, penderita boleh duduk 6 jam setelah operasi, dan boleh jalan 12
jam sesudah operasi, tidak perlu ditutup dengan kasa, tetapi dengan dop berlubang.
10. Penderita boleh pulang 2 hari setelah operasi.
11. Penderita belum boleh mengangkat barang-barang yang berat selama dua minggu, boleh
mencuci rambutnya dengan dibantu (salon)
12. Biasanya 2 bulan setelah operasi penderita diberi kaca mata.
13. Perawatan pada anak-anak prinsipnya sama , hanya mobilisasi sesudah operasi lebih cepat.
14. Setelah penderita pulang dari rumah sakit, penderita diperiksa ulang (kontrol) tiap 1 minggu, 3
minggu, 6 minggu, kemudian 3,6, dan 12 bulan.
15. Hindari tetesan langsung pada pupil.

E. Cara penggunaan tetes mata


1. cuci tangan
2. penderita berbaring/duduk dan melihat ke atas
3. Perlahan tarik kulit kelopak mata yang sakit ke bawah
4. Teteskan satu tetes ke tengah-tangah kelopak mata.
5. Usahakan supaya penetes tidak menyentuh lipatan mata atau bulu mata
6. Penderita menjaga agar mata tetap tertutup selama 1-2 menit supaya obat terserap.
7. Cuci tangan

F. Cara penggunaan salep mata


a. Cuci tangan
b. Penderita berbaring/duduk dan melihat ke atas

8
c. Perlahan tarik kulit kelopak mata yang sakit ke bawah kemudian pencet ujung salep, ujung tube
jangan sampai menyentuh mata.
d. Penderita dianjurkan untuk menutup matanya 2-3 menit.supaya obat masuk dan terserap.
e. Selama pemberian salep penglihatannya akan kabur sebentar, dan istirahatlah.
f. Cuci tangan.

Lampiran 4

DOKUMENTASI

9
10
11
12
13

Anda mungkin juga menyukai