Lipatan-lipatan vokal suara mempunyai elastisitas yang tinggi dan dapat memproduksi suara
yang dihasilkan oleh pita suara. Lipatan-lipatan vokal yang memproduksi suara melalui jalan
udara, glotis, serta lipatan produksi gelombang suara. Faktor yang menentukan frekuensi
puncak bunyi dan produksi bergantung pada panjang dan ketegangan regangan yang
membangkitkan frekuensi dan getaran yang diproduksi. Ketegangan dari pita suara dikontrol
oleh otot kerangka di bawah kontrol korteks.
Laring
Laring atau pangkal tenggorok merupakan jalinan tulang rawan yang dilengkapi dengan otot,
membran, jaringan ikat, dan ligamentum. Sebelah atas pintu masuk laring membentuk tepi
epiglotis, lipatan eiglotis aritenoid dan pita interaritenoid, dan sebelah tepi bawah kartilago
krikoid. Tepi tulang dari pita suara asli kiri dan kanan membatasi daerah epiglotis. Bagian
atas disebut supraglotis dan bagian bawah disebut subglotis.
Struktur laring
Fungsi laring
Vokalisasi adalah beebicara melibatkan sistem respirasi yang meliputi pusat khusus
pengaturan bicara dalam korteks serebri, pusat respirasi dalam batang otak, dan artikulasi
serta struktur resonasi dari mulut dan rongga hidung.
Trakea
Trakea (batang tenggorok) adalah tabung berbentuk pipa seperti huruf C yang dibentuk oleh
tulang-tulang rawan yang disempurnakan oleh selaput, terletak diantara vertebrae servikalis
VI sampai ke tepi bawah kartilago krikoidea vertebra torakalis. Pangjangnya sekitar 13cm
dan diameter 2,5 cm, dilapisi oleh otot polos, mempunyai dinding fibroelastis yang tertanam
dalam balok-balok hialin yang mempertahankan trakea tetap terbuka.
Struktur Trakea
Pada ujung bawah trakea, setinggi angulus sterni tepi bawah trakea vertebrae torakalis IV,
trakea bercabang dua menjadi bronkus kiri dan bronkus kanan. Trakea dibentuk oleh tulang-
tulang rawan yang berbentuk cincin yang terdiri dari 15-20 cincin. Diameter trakea tidak
sama pada seluruh bagian. Pada daerah servikal agak sempit, bagian pertengahan sedikit
melebar, dan mengecil lagi dekat percabangan bronkus. Bagian dalam trakea terdapat septum
yang disebut karina, terletak agak ke kiri dari bidang median. Bagian dalam dari trakea
terdapat sel-sel bersilia, berguna untuk mengeluarkan benda asing yang masuk bersama udara
ke jalan pernafasan.
Fungsi trakea
Mukosa trakea terdiri dari epitel keras seperti lamina yang berisi jaringan serabut-serabut
elastis. Jaringan mukosa ini berisi glandula mukosa yang sampai ke permukaan epitel
menyambung ke pembuluh darah bagian luar. Submukosa trakea menajadikan dinding trakea
kaku dan melindungi serta mencegah trakea mengempis. Kartilago antara trakea dan esofagus
laisannya berubah menjadi elastis pada saat proses menelan sehingga membuka jalan
makanan dan makanan masuk ke lambung. Rangsangan saraf simpatis memperlebar diameter
trakea dan mengubah besar volume saat terjadinya proses pernapasan.
Bronkus
Bronkus (cabang tenggorok) merupakan lanjutan dari trakea. Bronkus terdapat pada
ketinggian vertebrae torakalis IV dan V. Bronkus mempunyai struktur sama dengan trakea
dan dilapisi oleh sejenis sel yang sama dengan trakea dan berjalan ke bawah ke arah tampuk
paru. Bagian bawah trakea mempunyai cabang dua kiri dan kanan yang dibatasi oleh garis
pembatas. Setiap perjalanan cabang utama tenggorok ke sebuah lekuk yang panjang di tengah
permukaan paru.
1. Bronkus prinsipalis dekstra: panjangnya sekitar 2,5 cm masuk ke hilus pulmonalis pau
kanan, mempercabangkan bronkus lobaris medius, bronkus lobaris inferior, dan
bronkus lobaris superior, diatasnya terdapat V. Azigos, dibawahnya A. Pulmonalis
dekstra.
2.