Anda di halaman 1dari 16

RUMAH SAKIT

PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO

PROGRAM KERJA PENDIDIKAN DAN


PELATIHAN TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN

MMMMM MMMM MMMM M MMMMM MMMMM MMMMMM


MMMMMMMM MMMMM MMMMMM MMM

Telah disetujui
sebagai................................................................................................ .. yang
berlaku di RS PKU Muhammadiyah Wonosobo pada:

Hari, dd mmm yyyy H / dd mmm yyyy M

Direview oleh Diajukan oleh


Jabatan, Jabatan,

Nama Jelas Nama Jelas


NIK. 0000.00.0000. NIK. 0000.00.0000.

Disetujui oleh
Direktur,

Nama Jelas
NIK. 0000.00.0000

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................. i


BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
BAB II LATAR BELAKANG ........................................................................... 2
BAB III TUJUAN .......................................................................................... 3
A.TUJUAN UMUM ....................................................................................... 3
B.TUJUAN KHUSUS ................................................................................... 3
BAB IV KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN................................... 4
A.KEGIATAN POKOK .................................................................................. 4
B.RINCIAN KEGIATAN ................................................................................ 4
BAB V CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN .................................................. 5
BAB VI SASARAN ........................................................................................ 6
BAB VII JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN ............................................... 7
BAB VIII EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN ............... 9
BAB IX PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN ................ 10
BAB X PEMBIAYAAN ................................................................................. 10
BAB XI PENUTUP ...................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan salah satu penyedia jasa khususnya di bidang


kesehatan. Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tentunya
tidak hanya berupa kelengkapan fasilitas saja tetapi juga pada layanan yang
bersifat humanis dari petugas rumah sakit (mulai dari petugas layanan kebersihan,
perawat, dokter sampai dengan manajemen rumah sakit). Pelayanan yang diberikan
merupakan salah satu faktor pendukung kesembuhan pasien. Dalam memberikan
pelayanan tentunya staf rumah sakit secara berkala memperoleh pelatihan dari
bagian diklat rumah sakit. Adapun tugas dan fungsi bagian diklat rumah sakit
selain meningkatkan kapasitas sumber daya manusia rumah sakit juga mampu
menjali kerja sama dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatiha. Dalam
penyelenggaraan diklat tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan
perkembangan di lapangan.
Sebagai rumah sakit yang terus berkembang sesuai dengan visi dan misi
yang sudah ditetapkan, RS PKU Muhammadiyah Wonosobo dituntut untuk selalu
meningkatkan kualitas pelayanan melalui peningkatan pengetahuan maupun
keterampilan sumber daya manusianya baik melalui kegiatan-kegiatan pelatihan
internal maupun eksternal. Selain peningkatan kualitas SDI melalui pendidikan,
pelatihan, kegiatan penelitian merupakan suatu upaya untuk mengetahui kualitas
layanan yaitu indicator pelayanan yang harus dicapai. Atas dasar pemikiran
tersebut, diklat dituntut mengaplikasikan program-program pendidikan dan
pelatihan sehingga meningkatkan kualitas SDI yang ada. Dengan program diklat
yang baik dan terstruktur maka diharapkan bisa meningkatkan kualitas SDI RS
PKU Muhammadiyah Wonosobo dalam rangka mendukung visi dan misi rumah
sakit.
Program diklat diupayakan sesuai dengan kebutuhan nyata dari setiap
profesi dan insan yang bekerja di rumah sakit, sehingga dalam
penyusunannya selalu berupaya mengadopsi atau mempertimbangkan
permintaan dari seluruh karyawan yang lebih memahami akan kebutuhan
pelatihan. Tidak hanya itu saja pemberian dukungan dari manajemen RS
menjadi sangat penting akan tercapainya program diklat dalam satu tahun
mendatang, karena hasil dari diklat diharapkan dapat memunculkan SDI
dengan kompetensi-kompetensi yang mumpuni dan dapat melakukan
pelayanan lebih baik serta professional.
1
BAB II
LATAR BELAKANG

Dalam menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan, bagian diklat


mengidentifikasikan perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan di masing-
masing unit dengan menggunakan analisis kebutuhan pelatihan (Training Need
Analysis) yang sudah direncanakan sebelumnya oleh masing-masing unit di akhir
tahun bersamaan dengan pembuatan RKA tahunan. Sehingga tujuan dan sasaran
pelatihan tersebut dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Kebutuhan diklat dilatarbelakangi oleh kegiatan pada tahun sebelumnya dan


dari hasil evaluasi kemampuan dan kompetensi dari masing-masing pegawai di tiap
unit, sehingga memunculkan kebutuhan akan pelatihan dalam rangka
meningkatkan kompetensinya.

Berdasarkan Training Need Analysis unit tahun 2020 maka diklat


merencanakan program pelatihan untuk tahun 2020. Dan dengan pertimbangan
adanya kebutuhan beberapa pelatihan untuk memenuhi kebutuhan Rumah Sakit
seperti pelatihan ICU, NICU, PICU, HD, TB/HIV dan Geriatri. Pada tahun 2019
tercatat 1 peserta untuk mengikuti pelatihan ICU sedangkan di tahun 2020
kebutuhan bertambah dengan adanya penambahan pasien di unit tersebut.

Selain itu diklat juga mengumpulkan data dari berbagai sumber untuk
dapat memahami pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan oleh staf.
Sumber data yang dapat digunakan adalah hasil kegiatan pengukuran mutu
dan keselamatan, monitor program manajemen fasilitas, penggunaan
teknologi medis baru, keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh melalui
evaluasi kinerja, prosedur klinis baru dan rencana memberikan layanan
baru dikemudian hari.

2
BAB III
TUJUAN

A. TUJUAN UMUM
Tujuan umum yang diharapkan dalam penyusunan program kerja diklat
ini adalah menjabarkan berbagai program kerja di RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo yang ditujukan untuk peningkatan kompetensi dan profesi
kesehatan sesuai bidang kerja masing-masing unit pelayanan
B. TUJUAN KHUSUS
1. Peningkatan kompetensi dan keahlian setiap tenaga kesehatan, utama
staff fungsional medis, keperawatan dan penunjang medis dengan cara
berjenjang atau berkala setiap tahun
2. Peningkatan mutu pelayanan diklat dalam hal penatalaksanaan jumlah
partisipasi diklat serta jam diklat sesuai yang ditetapkan dalam standar
mutu rumah sakit
3. Peningkatan mutu rumah sakit secara keseluruhan untuk mencapai visi
dan misi rumah sakit secara maksimal

3
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. KEGIATAN POKOK
Kegiatan pokok Unit Pendidikan dan Pelatihan RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo disusun dengan berdasarkan dari isu strategis Rumah Sakit, yang
meliputi:
1. Prosentase tenaga medis (dokter, perawat, bidan) yang mendapat pelatihan
bedah minimal 20 jam per tahun
2. In House Training Peningkatan Mutu Pelayanan Bedah (Pre, Intra dan Post
OP)
B. RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan
yang harus dilakukan sehingga tercapainya program tersebut. Karena itu
antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.

Tujuan Sasaran Tempat


No Nama Kegiatan Indikator Waktu
Kegiatan Kegiatan Kegiatan
1 EHT Siapa Kriteria Tempat
sasaran suatu pelaksanaan
kegiatan program kegiatan
dikatakan
tercapai
2

4
BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan


pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara bisa dengan membentuk
tim, melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain.
Cara Melaksanakan
No Isu Strategis Nama Kegiatan
Kegiatan
1 1.
2.
2

5
BAB VI
SASARAN

Sasaran program adalah target per tahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan program. Sasaran program menunjukkan hasil antara
yang diperlukan untuk merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program
perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Sasaran yang baik memenuhi “SMART” yaitu :
1. Specific: sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan,
bukan cara pencapaiannya. Sasaran harus memberikan arah dan tolok
ukur yang jelas sehingga dapat dijadikan landasan untuk penyusunan
strategi dan kegiatan yang spesifik pula.
2. Measurable: sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk
memastikan apa dan kapan pencapaiannya. Akuntabilitas harus
ditanamkan kedalam proses perencanaan. Oleh karenanya metodologi
untuk mengukur pencapaian sasaran (keberhasilan program) harus
ditetapkan sebelum kegiatan yang terkait dengan sasaran tersebut
dilaksanakan.
3. Aggressive but Attainable: Apabila sasaran harus dijadikan standard
keberhasilan, maka sasaran harus menantang, namun tidak boleh
mengandung target yang tidak layak. Umpamanya kita bisa menetapkan
sebagai suatu sasaran “pengurangan kematian misalnya di IGD hanya
sampai ketingkat tertentu” namun “meniadakan kematian” merupakan
hal yang tidak dapat dipastikan kelayakannya.
4. Result oriented: sedapat mungkin sasaran harus menspesifikasikan
hasil yang ingin dicapai. Misalnya : mengurangi komplain pasien sebesar
50 %
5. Time bound: sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang relatif
pendek, mulai dari beberapa minggu sampai ke beberapa bulan,
sebaiknya kurang dari 1 tahun. Kalau ada program 5 (lima) tahun dibuat
sasaran antara. Sasaran akan lebih mudah dikelola dan dapat lebih
serasi dengan proses anggaran apabila dibuatnya sesuai dengan batas-
batas tahun anggaran di rumah sakit.

“Seni didalam penentuan sasaran adalah menimbulkan tantangan yang dapat


dicapai. Sasaran yang terbaik adalah sasaran yang dapat mendorong peningkatan

6
kapasitas rumah sakit, namun dalam batas-batas kelayakan. Sasaran yang baik itu
tidak hanya akan meningkatkan program dan jasa pelayanan yang dihasilkan,
namun juga menumbuhkan kebanggaan Dan rasa percaya diri pada para
pelaksanya. Sebaliknya penerapan target kinerja yang tidak mungkin dicapai akan
melemahkan motivasi, membunuh inisiatif dan menghambat daya inovasi para
karyawan”

No Isu Strategis Nama Kegiatan Sasaran


1 1. 1. (TERUKUR -
Misalnya :
mengurangi
komplain pasien
sebesar 50 %)
2. 2.
2

7
BAB VII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Skedul atau jadwal adalah merupakan perencanaan waktu melaksanakan


langkah-langkah kegiatan program. Lama waktu tergantung rencana program
tersebut dilaksanakan. Untuk program tahunan maka jadwal yang dibuat adalah
jadwal untuk 1 tahun, sedangkan untuk program 5 tahun maka jadwal yang harus
dibuat adalah jadwal 5 tahun. Skedul (jadwal) dapat dibuat time tabel sebagai
berikut:
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pembentukan TIM
2 Rapat TIM
3 Dst
4
5
6
7
8

8
BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi dari


skedul (jadwal ) kegiatan. Skedul (jadwal) tersebut akan dievaluasi setiap berapa
bulan sekali (kurun waktu tertentu), sehingga bila dari evaluasi diketahui ada
pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal maka dapat segera diperbaiki
sehingga tidak mengganggu program secara keseluruhan. Karena itu, yang ditulis
dalam kerangka acuan adalah kapan (setiap kurun waktu berapa lama) evaluasi
pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan.
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat laporan
evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Dan kapan laporan tersebut harus dibuat.
Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan adalah cara atau bagaimana
membuat laporan evaluasi dan kapan laporan tersebut harus dibuat dan ditujukan
kepada siapa
Contoh: Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap 3 bulan yang
dilakukan oleh kepala unit. Pelaporan evaluasi pelaksanaan kegiatan
dikonsultasikan dan dilaporkan setiap 3 bulan kepada manajer pelayanan dan
atau manajer keperawatan.

9
BAB IX
PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan adalah catatan kegiatan, karena itu yang ditulis di dalam kerangka
acuan adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat
dokumentasi kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kurun waktu
(kapan) laporan harus diserahkan sera kepada siapa saja laporan tersebut harus
ditujukan.
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan program secara menyeluruh.
Jadi yang ditulis di dalam krangka acuan bagaimana melakukan evaluasi dan
kapan evaluasi harus dilakukan.
Contoh:

A. PENCATATAN
Pencatatan (pendokumentasian) kegiatan dilakukan dengan bantuan cek
list yang berisi tentang kegiatan-kegiatan yang ada.

B. PELAPORAN
Pelaporan dibuat dalam kurun waktu setiap tiga bulan sekali oleh kepala
unit dan diserahkan kepada manajer pelayanan dan atau manajer
keperawatan.

C. EVALUASI KEGIATAN
Evaluasi dilakukan dengan melihat capaian program kegiatan yang
dibuat pada setiap akhir tahun yang dilakukan oleh kepala unit dengan minta
arahan dari manajer pelayanan dan atau manajer keperawatan.

10
BAB X
PEMBIAYAAN

Mmmmmmmmmmmmmm mmmmmm mmm mmmm mmmmm mmm


mmmmmm mmmmm mmmmm.
No Nama Kegiatan Jumlah

Total Rp

11
BAB XI
PENUTUP

Mmmmmmmmmmmmmm mmmmmm mmm mmmm mmmmm mmm


mmmmmm mmmmm mmmmm.

Wonosobo, dd mm yyyy H
dd mm yyyy M
Mengetahui,
Manajer Kepala Unit

Nama Jelas Nama Jelas


NIK. 0000.00.0000 NIK. 0000.00.0000
SUSUNAN PANITIA H

12
RS PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO
Jl. Gatot Subroto Sudungdewo, Kertek, Wonosobo 56371
Telp: (0286) 329185, e-mail: pkuwsb@yahoo.co.id
Website: www.rspkuwonosobo.id

13

Anda mungkin juga menyukai