Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. D P2A0 DENGAN POSTPARTUM SECTIO CESAREAE H0 DENGAN


INDIKASI SINDROM NEFROTIK DI RUANG BOUGENVILE
RSUD Dr. R GOETENG TAROENADIBRATA
PURBALINGGA

STASE KEPERAWATAN MATERNITAS

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI NERS
PURWOKERTO
2020
FORMAT PENGKAJIAN POSTPARTUM DAN BBL

A. Data Umum Klien


1. Intial Klien : Ny. S
2. Usia : 32 tahun
3. Status Perkawinan : Menikah
4. Pekerjaan : IRT
5. Pendidikan Terakhir : SD
6. Alamat : Tanalum, RT 01/ RW 03, Rembang
Data suami
1. Insial suami : Tn. A
2. Usia : 26 tahun
3. Status perkawinan : Menikah
4. Pekerjaan : Buruh
5. Pendidikan terakhir : SMP
6. Nama penanggung Jawab : Tn. A
7. Pendidikan terakhir : SMP
8. Alamat : Tanalum, RT 01/ RW 03, Rembang
9. Diagnosa Medis : Postpartum sectio cesareae dengan sindrom nefrotik

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri
P (Provokes) : luka operasi
Q (Quality) : Nyeri senut-senut
R (Region) : perut
S (Severity) : skala syeri 6 (0-10)
T (Time) : hilang timbul saat bergerak

2. Riwayat Kesehatan Sekarang


Pasien G2P1A0 hamil 39+6 minggu dengan sindrom nefrotik datang ke rumah
sakit masuk melalui poli klinik kebidanan RSUD Dr. R. Goeteng Taroenadibrata
Purbalingga. Pasien masuk ke ruang rawat inap Bougenville pada 23 Januari 2020
pukul 13.00. Pasien dilakukan tindakan sectio cesareae dengan anastesi spinal pada
tanggal 24 Januari 2020 mulai pukul 09.00 WIB dan selelsai pada pukul 10.00 WIB.
Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 24 Januari 2020 pukul 14.00 di ruang
bougenville yaitu TD = 130/85 mmHg, nadi= 87 x/menit, RR= 21 x/menit, suhu=
36,50C, TB = 150 cm, dan BB = 63 kg. Pasien tampak nyeri dengan skala nyeri 6.
Pasien terpasang DC dan drip ketorolac 30 mg, tramadol 100mg, dan Methyl
prednisolon 1gram dalam infus RL 500 ml.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengatakan memiliki penyakit sindrom nefrotik sejak anak pertamanya
berusia 2 tahun. Sekarang anak pertamanya berusia 7 tahun.

4. Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang Lalu (Riwayat Obstetri)


a. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu : pasien mengatakan sudah hamil 2x
Keadaan
Anak Tipe Masalah
Umur Penolong JK BB/PB lahir waktu
ke persalinan kehamilan
lahir
7
1 pervaginam Bidan L 3.45o gram Sehat -
tahun
Saat
2
ini

b. Pengalaman menyusui : pasien mengatakan memiliki pengalaman menyusui dan


pasien mengatakan ASI sudah keluar akan tetapi hanya keluar sedikit. Pasien
mengatakan bahwa ingin anaknya mendapatkan ASI dengan cukup dan dapat
memberikan ASI eksklusif pada anaknya

5. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Saat Ini


a. Riwayat Kehamilan Saat Ini
1) Pasien mengatakan selalu mengikuti kelas ibu hamil saat posyandu di desanya
2) Jumlah kunjungan ANC pada kehamilan ini
pasien mengatakan melakukan pemeriksaan kehamilan setiap bulan sekali.
Akan tetapi, setelah memasuki usia kehamilan trimester ketiga pasien
melakukan pemeriksaan dua minggu sekali.
3) Pendidikan kesehatan yang sudah di dapat:
pasien mengatakan pernah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang ASI
eksklusif dan IMD ketika mengikuti kelas ibu hamil.
4) HPHT/ Taksiran partus : 17 April 2019/ 24 Januari 2020
Masalah Kehamilan: sindrom nefrotik
b. Riwayat Persalinan Saat Ini
Pasien dilakukan tindakan sectio cesareae atas indikasi sindrom nefrotik. Pasien
dilakukan tindakan sectio cesareae pada tanggal 24 Januari 2020. Operasi dimulai
pada pukul 09.00 WIB dengan menggunakan anastesi spinal, bayi lahir pada pukul
09.15 WIB. Setelah itu, pasien langsung dilakukan tubektomi dengan KB steril.
Operasi selesai pada pukul 10.00 WIB.

6. Riwayat Ginekologi
Masalah Ginekologi : pasien mengatakan tidak memiliki penyakit seperti kista
ovarium, mioma, ataupun penyakit seksual yang menular. Pasien mengatakan
menstruasi nya lancar setiap bulan.
Riwayat KB : Pasien mengatakan menggunakan tidak menggunakan KB
apapun.

C. Data Umum Kesehatan Saat Ini


1. Ibu
Status obstetrik : P2 A0
Kesadaran : Composmentis
BB/TB : 63 kg/ 150 cm
Tanda-tanda Vital : TD = 130/85 mmHg, nadi= 87 x/menit, RR= 21 x/menit suhu=
36,50C
Pemeriksaan fisik
a. Kepala Leher:
1) Kepala : Mesocephal, rambut hitam panjang dan tampak bersih, distribusi
rambut normaltidak ada luka, tidak ada nyeri tekan
2) Mata : Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, tidak ada secret,
tidak ada nyeri tekan
3) Hidung : Bilateral, tidak ada sekret, tidak ada luka, tidak ada napas cuping
hidung, tidak tampak sinusitis, tidak tampak adanya polip, dan
tidak ada nyeri tekan
4) Mulut : Mulut cukup bersih, tidak ada sariawan, mukosa bibir lembab,
lidah cukup bersih
5) Telinga : Cukup bersih, tidak ada luka, tidak ada secret, tidak ada gangguan
pendengaran
6) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran JVP,
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan
Masalah khusus : -

b. Dada dan axila:


1) Jantung
a) Inspeksi : tidak ada jejas, iktus kordis tidak terlihat
b) Palpasi : iktus kordis teraba
c) Perkusi : redup, jantung berada pada interkosta 2-5
d) Auskultasi : terdengar suara lub dub (S1 dan S2), irama reguler
2) Paru
a) Inspeksi : bentuk dada normal, pergerakan dada terlihat simetris, tidak terlihat
jejas, tidak tampak retraksi dinding dada
b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan, dada simetris, tidak ada krepitasi
c) Perkusi : terdengar sonor
d) Auskultasi : bunyi paru terdengar vesikuler pada semua lapang paru
3) Payudara
a) Putting : tampak menonjol dan bersih
b) Aerola : bersih dan hiperpigmentasi
c) ASI : keluar sedikit
d) Bengkak : tidak terdapat pembengkakan
e) Benjolan : tidak ada benjolan atau bendungan
4) Axila : Tidak ada pembesaran limfa
Masalah khusus : -
c. Abdomen
1) Inspeksi
a) Linea nigra : ada
b) Striae gravidarum : ada
c) Luka bekas OP : ada
d) Luka lain : tidak ada
2) Auskultasi : bising usus 12 x/menit
3) Perkusi : terdengar timpani
4) Palpasi :
Involusi Uterus
 Tinggi Fundus uterus : 2 jari dibawah pusat
 Kontraksi : baik, keras
 Posisi : di tengah
 Kandung Kemih : Kandung kemih tidak teraba penuh, pasien
menggunakan cateter urin. Jumlah urin terakhir sekitar
300 cc dengan karakteristik berwarna kuning pekat.
 Diastasis Rektus Abdominis: teraba selebar 3 jari
 Massa : tidak ada
 Masalah khusus : risiko infeksi dan nyeri
P (Provokes) : luka operasi
Q (Quality) : Nyeri senut-senut
R (Region) : perut
S (Severity) : skala syeri 6 (0-10)
T (Time) : hilang timbul saat bergerak
d. Perineum dan genital
Vagina : tampak bersih, tidak tampak lesi
Integritas kulit : Cukup baik, tidak ada edema
Hematom : Tidak terlihat adanya hematoma
Perineum : tidak tampak adanya tanda-tanda inflamasi
Tanda REEDA
R: Kemerahan :-
E : Edema :-
E: Echimosis :-
D: Discharge :-
A: Approximate :-
Kebersihan : Terlihat mengeluarkan darah nifas
Lochea
a. Jenis : Rubra
b. Jumlah :Sedang (ganti pembalut yang kedua, sekitar 10 cm)
c. Jenis warna : Merah
d. Konsistensi : Cair
e. Bau : Khas
Hemorrhoid : Tidak ada
f. Ekstremitas
Prosedur invasive : terpasang infus RL pada tangan kiri pasien
Ekstremitas atas : ekstremitas dapat digerakkan dengan baik, tidak ada edema, tidak
ada rasa kesemutan atau baal,
Ekstremitas bawah: ekstremitas belum dapat digerakkan dengan baik, sedikit ada
edema, ada rasa seperti kesemutan atau baal, CRT < 2 detik
Varises : tidak terlihat adanya varises
Tanda Homan : tidak ada
Edema : tidak ada
Masalah khusus :-
g. Kekuatan otot

5 5

5 5

D. Pengkajian Pola Fungsional


1. Nutrisi dan Cairan
a) Asupan nutrisi
Pasien mengatakan sebelum melahirkan makan sehari 4 sampai 5 kali. Makanan
yang sering dimakan saat dirumah yaitu sayur, tahu, tempe, telor, dan buah-
buahan. Setelah dilakukan tindakan sectio cesareae, pasien belum makan apapun.
b) Asupan cairan
Pasien mengatakan saat di rumah minum air putih sebanyak 9-12 gelas perhari.
Saat setelah operasi, pasien mengatakan baru minum 1 gelas.
2. Istirahat dan Kenyamanan
a) Pola tidur
Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit tidur kurang lebih 7 jam/hari
selama kehamilan. Setelah dilakukan tindakan sectio cesareae pasien tidak tidur
sampai saat pengkajian.
b) Keluhan ketidaknyamanan
Keluhan ketidaknyamanan: nyeri luka sectio cesareae
P (Provokes) : luka operasi
Q (Quality) : Nyeri senut-senut
R (Region) : perut
S (Severity) : skala syeri 6 (0-10)
T (Time) : hilang timbul saat bergerak
3. Mobilisasi dan Latihan
a) Tingkat mobilisasi
Pasien belum dapat mobilisasi. Instruksi dokter harus mobilisasi pukul 16.00
WIB yaitu miring kanan dan miring kiri.
b) Latihan/senam: -
c) Aktivitas
Pasien mengatakan saat ini belum dapat melakukan aktivitas apapun ditempat
tidur.
4. Keadaan Mental
a) Adaptasi psikologis
Pasien berada pada fase taking in. Tandanya pasien masih di bantu keluarganya
dan pasien membutuhkan nutrisi serta istirahat yang cukup. Pasien juga masih
berfokus pada diri sendiri terlebih lagi dengan rasa nyeri yang masih sering
muncul.
b) Penerimaan terhadap bayi
Pasien mengatakan senang dan mengharapkan dengan kelahiran anaknya. Pasien
mengatakan ingin menjadi orangtua yang baik untuk anaknya dan akan menjaga
anaknya dengan baik.
5. Kemampuan Menyusui
Pasien mengatakan sudah menyusui anaknya dan ASI nya sudah keluar walaupun
hanya sedikit.
6. Eliminasi
a) Urine : urin berwarna kuning pekat dan berjumlah 300 cc
b) BAK saat ini :pasien terpasang kateter, keluarga pasien mengatakan sudah
membuang urin bag sebanyak 1 kali dan jumlah urin bag
terakhir 500 cc
c) BAB saat ini : pasien mengatakan belum BAB setelah melahirkan
7. Keyakinan
Pasien beragama islam. Pasien selalu bedoa untuk kesembuhan dan kesehatan
dirinya dan anaknya yang baru lahir.
8. Pengetahuan tentang (perawatan tali pusat, memandikan bayi, perawatan luka
episiotomi, imunisasi bayi, tanda bahaya nifas, seksualitas postpartum, KB, nutrisi
ibupostpartum/menyusui)
= Pasien mengatakan belum mnegerti tentang nutrisi ibu postpartum dan tentang
KB steril.

E. KEADAAN BAYI SAAT LAHIR (dr rekam medik ruang bersalin)


Bayi lahir tanggal/ jam : 24 Januari 2020 / 09.15 WIB
Jenis kelamin : laki-laki
Nilai APGAR : Menit ke-1 skor 9, menit ke-5 skor 10, menit ke-10 skor 10
Refleks moro : Ya
BB/PB : 3945 gram/ 48 cm
Lingkar kepala/dada : 34 cm/ 33 cm
Lingkar lengan atas : 12 cm
Anus berlubang/ tertutup : Berlubang
Kaput suksedenum : Tidak ada
Suhu : 36,4 °C
Perawatan tali pusat : dilakukan pemotongan tali pusat, dibersihkan, diklem
tanpa dibalut dengan kasa
F. Data Pengkajian Bayi Saat Ini (24 Januari 2020, pukul 14.00 WIB)
Umur bayi : 1 Hari

Berat badan: 3945 gr Mulut


Panjang badan : 48 cm (+) Simetris
Suhu : 36,4C (+) Palatum mole
Lingkar kepala : 34 cm (+) Palatum durum
Lingkar dada : 33cm (-) Gigi
Hidung
(+) Lubang hidung
KEPALA (-) keluaran
Bentuk : mesochepal (-)Pernapasan cuping hidung
Kepala : tidak ada kaput sucedanum
dan cephalohematoma Leher
(-) molding (-) kaput (+) Pergerakan leher
Ubun-ubun : lunak dan datar
Sutura : tepat TUBUH
Mata : sklera tidak ikterik, Warna (+) Pink
konjungtiva tidak anemis (-) Pucat
Posisi : simetris, pergerakan bola (-) Sianosis
mata normal (-) Kuning
Telinga : posisi sejajar dengan mata,
Pergerakan (+) Aktif
Bentuk : normal (-) Kurang
( √ ) Lubang telinga
(- ) Keluaran Dada : simetris (-) Asimetris
(-) Retraksi

Jantung & paru-paru STATUS NEUROLOGI


Bunyi napas (-) ngorok Reflex O Tendon
(-) Lain-lain (+) Moro
Pernapasan 46 x/menit (+) Rooting
Denyut jantung 135 x/menit (+) Mengisap
O Babinski
Perut : (√) Lembek (+) menggenggam
(-) Kembung (+) menangis
(-) Benjolan (-) Berjalan
Bising usus 9 x/mnt O Tonus leher: terdapat pergerakan pada
Lanugo : sedikit halus dan tipis leher
Vernix : sedikit
Mekonium warna hitam, lembek NUTRISI
Jenis makanan (+) ASI
PUNGGUNG O PASI
Keadaan punggung: tidak terdapat spina O lain-lain
bifida ELIMINASI
Fleksibilitas tulang punggug(-) BAB pertama, tanggal 24 januari 2020
jam 12.00
GENITALIA BAK pertama, tanggal 24 januari 2020
Laki-laki jam 13.30

Anus : anus paten (-) kelainan TULANG


Lingkaran kepala 34 cm
EKSTREMITAS Dada 33 cm
Jari tangan : lengkap
Jari kaki : lengkap DATA LAIN YANG MENUNJANG
Pergerakan :aktif (Lab, psikososial, dll)
Nadibrachial : teraba -
Fremoral :teraba KESIMPULAN
Terdapat garis telapak kaki Pengkajian dilakukan pada tanggal 24
Posisi kaki tidak terdapat kelainan januari 2020 pada Bayi baru lahir dengan
Tangan tidak terdapat kelainan berat badan 3945 gram P2A0 Hamil 39+6
mg jenis kelamin laki-laki, reflek
menghisap kuat, dan tidak terdapat
kelainan apapun
Obat–Obatan (24 Januari 2020)

Nama obat Sediaan Dosis Jalur masuk Fungsi


Ringer Laktate IvFD 500 ml IV
Cefazolin Vial 2 x 1 gram IV
Ketorolac Amp 30 mg Drip
Tramadol Amp 100 mg Drip
Methylergometrine Amp Drip
Vitamin A Kapsul 2 x 200 Oral
mg
Methylergometrine Tablet 3 x 0,125 Oral
Maleate mg
Ferromex Kaplet 1x Oral
Cefadroxil Tablet 2 x 500 Oral
Monohydrate mg
Cotrimoksazole Tablet 2 x 800 Oral
mg
Ketorolac Tablet 3 x 10 mg Oral
trametamol

Hasil Pemeriksaan Penunjang ( 31 Desember 2019)


No Parameter Hasil Satuan Nilai Normal
1. Darah rutin
Hemoglobin q/dL 13.2-17.3
Leukosit 10^3/uL 3.8-10.6
Hematocrit % 40-52
Eritrosit 10^6/uL 4.4-5.9
trombosit 10^3/uL 150-440
MCH Pg 28-34
MCHC q/dL 32-36
MCV fL 80-100
2. Diff Count
Eosinofil % 1-3
Basophil % 0-1
Netrofil segmen % 50-70
Limfosit % 28-40
Monosit % 2-8
Golongan darah O

G. ANALISA DATA
Data Fokus Masalah Etiologi
DS :
- Pasien mengatakan nyeri
P (Provokes) : jahitan di perineum Nyeri Akut Agen Cidera Fisik
Q (Quality) : Nyeri senut-senut
R (Region) : perineum
S (Severity) : skala syeri 5 (0-10)
T (Time) : hilang timbul saat
bergerak
DO :
- Pasien tampak menahan nyeri dan
berkeringat
DS : Kesiapan meningkatkan -
- Pasien mengatakn ASI nya sudah pemberian ASI
keluar
- Pasien mengatakan ingin bayinya
memperoleh ASI yang cukup
- Pasien mengatakan ingin
memberikan ASI ekslusif untuk
bayinya hingga umur 6 bulan
DO:
- Saat di kaji ASI sudah keluar
- Bayi tampak menghisap dengan
kuat
DS: Risiko infeksi
- Pasien mengatakan tidak nyaman
dengan dipasang selang urin
DO:
- Terlihat bagian genital dan
perineum terdapat darah nifas
- Pasien terpasang DC sejak
tanggal 31 Desember 2019
- Jahitan perineum terlihat
kemerahan

H. DIAGNOSA DAN PRIORITAS KEPERAWATAN


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik: luka insisi post SC
2. Kesiapan meningkatan pemberian ASI
3. Risiko infeksi
I. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC Rasionalisasi
Keperawatan
1. Nyeri akut NOC: Pain level Pain management Pain management
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara 1. mengetahui keparahan nyeri
selama 1x 24 jam, diharapkan tingkat nyeri komperehensif termasuk lokasi, karakteristik, yang drasakan pasien
pasien dapat berkurang dengan indikator: durasi, frekuensi, kualitas dan faktor 2. memastikan keparahan nyeri
Indikator awal Target presipitasi pasien
Melaporkan nyeri 2 5 2. Observasi reaksi nonverbal dari 3. memberikan penanganan yang
Wajah 2 5 ketidaknyamanan sesuai
mengekspresikan 3. Pilih dan lakukan penanganan nyeri 4. membantu meringankan nyeri
nyeri (farmakologi, non farmakologi, dan dengan terapi non
Keterangan: interpersonal) farmakologi
1. Sangat berat 4. Ajarkan tentang tehnik non farmakologi 5. mengetahui keefektivan
2. Berat 5. Cek riwayat alergi pemberian terapi terhadap
3. Moderate 6. Berikan analgesic tepat waktu terutama saat perubahan nyeri
4. Ringan nyeri hebat 6. mengetahui adanya alergi
5. Tidak ada 7. Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk obat
membantu penurunan nyeri 7. meningkatkan keberhasilan
program terapi
2. Kesiapan NOC: Keberhasilan menyusui: Maternal NIC: Konseling Laktasi (5244) NIC : Konseling laktasi
meningkatkan (1001)
pemberian ASI Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Berikan informasi mengenai manfaat 1. Mengetahui kondisi
selama 1x24 jam diharapkan pemberian ASI kegiatan menyusui baik fisiologis maupun psikologis ibu dalam
dapat di tingkatkan, yang ditunjukan dengan psikologis menyusui
kriteria hasil:
2. Tentukan keinginan dan motivasi ibu untuk 2. Mengoptimalkan penghisapan
Indikator awal Target
menyusui dan juga persepsi mengenai bayi untuk mendapatkan ASI
Posisi nyaman selama 3 4
menyusui menyusui 3. Mengoptimalkan kondisi ibu
Pengeluaran ASI 3 5 3. Dukung ibu, significant others, keluarga atau dalam menyusui
Puas dengan proses 2 4 teman untuk memberikan dukungan 4. Menstimulasi payudara untuk
menyusui 4. Diskusikan cara memfasilitasi perpindahan memperlancar proses
Keterangan: ASI (misalnya teknik relaksasi, pijatan pengeluaran ASI
1. Tidak adekuat payudara dan lingkungan yang tenang )
2. Sedikit adekuat 5. Instruksikan ibu untuk membiarkan bayi
3. Cukup adekuat menyelesaikan proses menyusui yang
4. Sebagian adekuat pertama sebelum proses menyusui yang
5.Sepenuhnya adekuat kedua
6. Instruksikan ibu bagaimana memutuskan
hisapan pada saat ibu menyusui bayi
7. Dukung laktasi diteruskan setelah pulang
bekerja atau sekolah
3. Risiko infeksi NOC : Pengetahuan Manajemen Infeksi NIC : Perlindungan Infeksi NIC: perlindungan infeksi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi 1. Mengetahui proses terjadinya
1x24jam klien diharapkan mampu memahami sistemik dan lokal infeksi
tentang pengobatan, pencegahan, dan 2. Monitor kerentanan terhadap infeksi 2. Mencegah hal yang dapat
komplikasi dari infeksi dengan kriteria hasil 3. Periksa kondisi setiap sayatan bedah atau mencetuskan infeksi
sebagai berikut : luka 3. Mengetahui adanya tanda-
Indikator Awal Tujuan 4. Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup tanda infeksi
Tanda dan gejala 3 4 5. Anjurkan meningkatkan asupan cairan 4. Meningkatkan sistem imun
infeksi dengan tepat dan istirahat untuk mencegah proses
Pentingnya 2 5 6. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai infeksi
sanitasi tangan perbedaan antara infeksi virus dan bakteri 5. Memperbaiki sirkulasi darah
7. Ajarkan pasien dan anggota keluarga dan mempercepat
Tindakan untuk 3 5 bagaimana mnghindari infeksi penyembuhan luka
meningkatkan 6. Mengetahui penyebab
daya tahan terjadinya infeksi
terhadap infeksi 7. Mencegah proses
Keterangan : penyembuhan luka yang
1= Tidak ada pengetahuan terhambat
2= Pengetahuan terbatas
3= Pengetahuan sedang
4= Pengetahuan banyak
5= Pengetahuan sangat banyak
J. IMPLEMENTASI
HARI/
NO Dx IMPLEMENTASI EVALUASI RESPON PARAF
TANGGAL
1. Kamis, 02 I Lakukan pengkajian nyeri secara komperehensif S: pasien mengatakan nyeri P: jahitan di perineum, Q:
Januari 2020 termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Nyeri senut-senut, R: perineum, S: skala syeri 5 (0-10), T :
19.00 kualitas dan faktor presipitasi hilang timbul saat bergerak
O: pasien terlihat menahan nyeri
Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan S: -
O: pasien terlihat tidak terlalu rileks dan berkeringat
Mengajarkan tentang tehnik non farmakologi S: pasien mengatakan mengerti apa yang diajarkan
O: pasien mengikuti apa yang diajarkan
Mendukung istirahat/tidur yang adekuat untuk S: pasien mengatakan semalam tidak bisa tidur karena
membantu penurunan nyeri menyusui bayi nya
O: pasien terlihat lemas
II Memberikan informasi mengenai manfaat kegiatan S: pasien mengatakan akan memberikan ASI eksklusif ke
menyusui baik fisiologis maupun psikologis bayi nya
O: pasien terlihat paham dengan informasi yang diberikan
Menginstruksikan ibu untuk membiarkan bayi S: pasien mengatakan terkadang putting dilepas paksa
menyelesaikan proses menyusui yang pertama apabila bayi nya masih menyusu karena sudah lama
sebelum proses menyusui yang kedua O: pasien tampak paham dengan informasi
Menginstruksikan ibu bagaimana memutuskan S: pasien mengatakan biasanya melepas hisapan dengan
hisapan pada saat ibu menyusui bayi memencet hidung
O: informasi berhasil diberikan ke ibu
III Monitor adanya tanda dan gejala infeksi sistemik dan S: pasien mengatakan nyeri
lokal O: suhu pasien = 37,20C, adanya kemerahan pada jahitan
perineum
Memeriksa kondisi setiap sayatan bedah atau luka S: -
O: jahitan terlihat kemerahan, tidak ada pus, tidak ada
edema, dan jahitan bagus
Menganjurkan meningkatkan asupan cairan dengan S: pasien mengatakan akan lebih banyak minum
tepat dan istirahat O: pasien terlihat mengerti dengan informasi yang
diberikan
Mengajarkan pasien dan anggota keluarga bagaimana S: pasien mengatakan akan lebih sering cuci tangan
menghindari infeksi O: informasi berhasil diberikan
K. EVALUASI
Tanggal/Jam Dx EVALUASI Paraf
03 Januari 2020 S : pasien mengatakan nyeri berkurang dengan skala 2
20.00 WIB O: pasien terlihat sudah lebih nyaman dan tenang
A: Masalah keperawatan teratasi sebagian, dengan indikator pain level :
Indikator awal Target Akhir
I Melaporkan nyeri 3 5 4
Wajah mengekspresikan nyeri 3 5 5
P: lanjutkan intervensi
- managemen nyeri non farmakologi
- mendukung asupan nutrisi dan istirahat yang cukup
03 Januari 2020 S: pasien mengatakan sudah lebih nyaman menyusui bayi nya
20.00 WIB O: ASI keluar lebih banyak dari dari sebelumnya, bayi terlihat tenang
A: masalah keperawatan teratasi sebagian dengan indikator:
Indikator awal Target Akhir

II Posisi nyaman selama menyusui 3 4 4


Pengeluaran ASI 3 5 4
Puas dengan proses menyusui 3 4 4
P: lanjutkan intervensi:
- motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi
- meningkatkan asupan nutrisi dan cairan untuk meningkatkan produksi ASI
03 Januari 2020 S: pasien mengatakan sudah membersihkan jahitan dan cuci tangan setiap kali ke kamar mandi
20.00 WIB O: jahitan terlihat bagus dan masih kemerahan
A: masalah keperawatan teratasi sebagian dengan indikator:
Indikator awal Target Akhir

III Posisi nyaman selama menyusui 3 4 4


Pengeluaran ASI 3 5 4
Puas dengan proses menyusui 3 4 4
P: lanjutkan intervensi:
- motivasi untuk selalu menjaga kebersihan
- motivasi untuk rajin mencuci tangan

Anda mungkin juga menyukai