Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PORTOFOLIO

Dina Linda Pratiwi/ I4B019042

Pada semester kedua profesi ners diawali dengan stase manajemen yang
dilaksanakan pada tanggal 9 Maret – 28 Maret 2020 di Ruang Dahlia RSUD Dr.
R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Pada minggu pertama, saya melakukan
Focus Group Discussion (FGD) dengan Kepala Ruang Dahlia dan teman – teman
mahasiswa dalam satu kelompok untuk mulai mencari fokus permasalahan yang
ada di ruang Dahlia. Masalah yang diangkat oleh kelompok disepakati sebanyak 3
fokus masalah yakni, ketidakpatuhan perawat dalam penerapan cuci tangan five
moment, ketidakpatuhan penerapan tahapan tindakan perawatan luka dan injeksi
IV perselang sesuai SOP. Setelah menemukan masalah, saya bersama teman satu
kelompok mencoba untuk memvalidasi masalah tersebut dan mulai berdiskusi
untuk membuat rencana tindakan agar masalah tersebut dapat teratasi. Diskusi
dalam sebuah kelompok diperlukan untuk mencapai kesepakatan bersama dalam
sebuah organisasi.
Rencana tindakan penyelesaian ketiga masalah tersebut yaitu saya dan
teman-teman satu kelompok berdiskusi dengan Kepala Ruang Dahlia bersepakat
untuk membuat rekaman audio untuk pengingat para perawat dalam melakukan
tindakan perawatan luka dan injeksi IV perselang sesuai dengan SOP, serta
rekaman audio sebagai pengingat tentang five moment cuci tangan agar
meningkatkan kepatuhan perawat dalam setiap melakukan tindakan. Saya dan
teman-teman berencana untuk membuat rekaman dan disimpan dalam flashdisk,
dan memberikan musik box serta speaker untuk diletakkan di ruang perawat untuk
memutar rekaman audio setiap saat.
Stase manajemen ini yang seharusnya berlangsung selama 3 minggu di RS
tidak berjalan dengan semestinya dikarenakan terjadi wabah Covid-19 sehingga
mengharuskan mahasiswa profesi ners ditarik dari pihak institusi untuk
melanjutkan stase manajemen dirumah yang diberi tugas secara online.
LAPORAN KEJADIAN LUAR BIASA
Dina Linda Pratiwi/ I4B019042

Pada minggu pertama saya melakukan observasi setiap tindakan yang


dilakukan oleh perawat di Ruang Dahlia. Pada shift pagi, saya selalu observasi
tentang perawatan luka yang dilakukan perawat kepada pasien. Jarang sekali
ruangan menerapkan prinsip yang benar-benar steril dan memakai 1 set ganti balut
pada setiap pasien. Perawat sering melakukan perawatan luka dengan
menggunakan 1 alat set ganti balut untuk 2 pasien. Perawat tidak memakai sarung
tangan steril dan tidak mematuhi penggunaan prinsip steril ketika melakukan ganti
balut. Hal yang sangat fatal saat perawat melakukan ganti balut adalah perawat
tidak pernah menutup privasi pasien sehingga banyak keluarga pasien lain yang
dapat dengan mudahnya melihat proses ganti balut seolah-olah adalah sebuah
tontonan untuk khalayak banyak. Hal tersebut tidak sesuai dengan kode etik
keperawatan.
Hasil dari observasi tersebut, saya berencana untuk melakukan sosialisasi
kepada perawat tentang pentingnya penerapan prinsip steril dalam melakukan
tindakan perawatan luka sebagai bentuk penerapan kode etik keperawatan non-
maleficince (tidak mencederai) dan pentingnya menjaga privasi pasien selama
tindakan sebagai bentuk penerapan kode etik keperawatan confentiality (menjaga
kerahasiaan). Selain itu, hal tersebut juga bertujuan untuk menjaga kenyamanan
pasien selama dilakukan tindakan dan mencegah terjadinya infeksi ketika
melakukan tindakan perawatan luka.

Anda mungkin juga menyukai