Anda di halaman 1dari 4

MAU JADI PENGUSAHA?

Peluang Manfaat
Sebagian besar akan mengangkat tangannya, namun ketika lanjut ditanya, "Siapa yang SIAP jadi
pengusaha?" sebagian besar orang menyembunyikan tangannya.

Anda termasuk yang mana?

Atau Anda jenis orang yang berani memulai usaha tapi tidak tahan dengan penolakan-
penolakan?

Katanya mau jadi pengusaha. Jualan, malu. Ditolak, baper. Gagal, kapok. Bangkrut, kapok.
Alasannya segerobak. Malesnya sekontainer. Situ serius mau jadi pengusaha? Hehehe.

Hei, punya usaha itu mudah. Untuk bener-bener jadi pengusaha, nah itu yang nggak mudah.
Bukan sekadar berani melangkah, tapi harus pantang menyerah.

Kali ini izinkan saya berbagi tips-tips dalam menjalani usaha. Boleh ya?
Pertama, belajarlah. Seorang pengusaha, sekalipun sudah mengantongi omset ratusan juta rupiah
bahkan miliaran rupiah, tetaplah ia harus terus belajar. Mungkin melalui buku, mungkin melalui
seminar. Syukur-syukur kalau ada mentor yang bisa membimbing terus-menerus.

Ya, belajar. Setidaknya untuk memper-tahankan usahanya dari tekanan pesaing dan tuntutan
zaman. Saat mentok alias mandek, tentu kita harus belajar lebih giat lagi, agar ke depannya usaha
tersebut tidak lagi mengalami kemandekan.

Belajar ilmu menjual (secara offline dan online) adalah keniscayaan. Pesan guru saya, "Kalau
nasib gitu-gitu saja, maka ada tiga kemungkinan. Pertama, mungkin ilmunya gitu-gitu saja.
Kedua, mungkin action-nya gitu-gitu saja. Ketiga, mungkin sedekahnya gitu-gitu saja."

Kedua, buanglah mindset sulit. Sebagian orang merasa bahwa bisnis itu sulit. Padahal semua
bisnis di dunia ini mempunyai karakteristik dan tantangan masing-masing. Untuk itu, kita harus
mau mempelajari karakteristik tersebut dan siap menerima tantangan tersebut. Anggaplah hal
tersebut sebagai 'ujian untuk naik level'.

Ketiga, pandai-pandailah mengatur waktu dan memanfaatkan waktu. Waktu weekend, misalnya.
Kita semua sama-sama tahu, waktu yang kita miliki adalah terbatas. Akhirnya muncul keraguan
apakah dapat mengurus bisnis dengan waktu yang serba terbatas ini. Sebenarnya yang diperlukan
adalah manajemen waktu yang lebih baik.

Mau nyimak saran praktis dari saya? Begini. Selain bangun lebih awal dan beraktivitas lebih
awal, kita juga harus bisa menyusun prioritas. Mana yang harus dilakukan detik ini juga, mana
yang perlu ditunda, mana yang perlu diabaikan. Manfaatkan pula waktu weekend.
Kebiasaan-kebiasaan ini akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih efektif dalam mengelola
berbagai hal. Jadi, jangan lagi bilang, "Saya nggak punya waktu untuk mengurusi bisnis."
Berjanjilah untuk mengatur waktu lebih baik lagi sehingga bisnis dapat terurus dan keluarga juga
dapat terurus.

Dengan kata lain, optimalkan waktu kita dan berhentilah menunda-nunda. Ingat, umur
bertambah, tanggungan juga bertambah. Sebaliknya, kekuatan fisik semakin berkurang. Kalau
bukan sekarang memulai usaha, kapan lagi? Kalau bukan sekarang memetik untung, kapan lagi?

Beberapa hari ini saya membuka peluang usaha buat teman-teman. Kita bisa bermitra dan mitra
akan saya bimbing. Modalnya? Nggak sampai Rp1juta. Marginnya? Sekitar 100%. Produknya?
Cocok untuk anak-anak dan keluarga. Sangat tepat kalau dijual di socmed. Dan akan saya kabari
detailnya ada disini.

Masih banyak tips yang lain. Bisa simak artikel sebelumnya disini.

Anda mungkin juga menyukai