Anda di halaman 1dari 6

HASIL EVALUASI BELAJAR

DAN MACAM-MACAM METODE EVALUASI

Disusun oleh :

Nama Nim
Fitriani 191302029
Kelas B (Konawe Utara)

PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR

2019
2
Evaluasi berasal dari bahasa inggris “Evaluation” akar katanya value
yang berarti nilai atau harga. Dalam bahasa arab disebut al-qimah atau
al-taqdir. Dengan demikian secara harfiah, evaluasi pendidikan al-taqdir
at-tarbawy dapat diartikan sebagai penilaian dalam (bidang) pendidikan
atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan
pendidikan. Menurut Edwind Wandt, evaluasi mengandung pengertian:
suatu tindakan atau proses dalam menentukan nilai sesuatu. Sedangkan
menurut M. Chabib Thoha, Evaluasi merupakan kegiatan yang terencana
untuk mengetahui keadaan objek dengan menggunakan instrument dan
hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.
Macam-macam metode evaluasi
1. Evaluasi formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir
pembahasan suatu pokok bahasan / topik, dan dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh manakah suatu proses pembelajaran telah
berjalan sebagaimana yang direncanakan.
Winkel menyatakan bahwa yang dimaksud dengan evaluasi
formatif adalah penggunaan tes-tes selama proses pembelajaran
yang masih berlangsung, agar siswa dan guru memperoleh informasi
(feedback) mengenai kemajuan yang telah dicapai.
Untuk membahas evaluasi formatif ini, seperti yang Ahmad Rohani
dan Abu Ahmadi katakan dalam bukunya “Pengelolaan Pengajaran”,
(Rohani dan Ahmadi, 1991: 173-175) perlu meninjau dari berbagai
segi sehingga akan mudah memahami bagaimana sebenarnya
evaluasi ini. di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Fungsi dan Tujuan Evaluasi Formatif
Fungsi dari evaluasi formatif adalah untuk memperbaiki proses
belajar-mengajar.
b. Manfaat Evaluasi
Dalam evaluasi formatif ini, ada beberapa manfaat yang dingkap
oleh Suharsimi Arikunto yaitu manfaat bagi siswa, guru dan
program sekolah yang penjabarannya sebagai berikut:

1
1) Manfaat bagi siswa:
a) Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah
menguasai bahan program secara menyeluruh atau belum
b) Merupakan penguatan bagi siswa dan memperbesar
motivasi siswa untuk belajar giat
c) Untuk perbaikan belajar siswa
d) Sebagai diagnosa kekurangan dan kelebihan siswa
2) Manfaat bagi guru:
a) Mengetahui sampai sejauh mana bahan yang diajarkan
sudah dapat diterima oleh siswa
b) Mengetahui bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang
belum dikuasai siswa
3) Manfaat bagi program sekolah:
a) Apakah program yang telah diberikan merupakan program
yang tepat atau tidak
b) Apakah program tersebut membutuhkan pengetahuan-
pengetahuan prasyarat yang belum diperhitungkan
c) Apakah diperlukan alat, sarana, dan prasarana untuk
mempertinggi hasil yang akan dicapai atau tidak
d) Apakah metode, pendekatan dan alat evaluasi yang
digunakan sudah tepat atau tidak (Arikunto, 1996: 34-36)
c. Waktu Pelaksanaan
Sesuai dengan fungsi dan tujuan evaluasi formatif, maka
evaluasi ini dilakukan untuk menilai hasil belajar jangka pendek
dari suatu proses belajar mengajar atau pada akhir unit pelajaran
yang singkat yaitu satuan pelajaran.
d. Aspek Tingkah Laku Yang Dinilai
Aspek tingkah laku yang dinilai dari evaluasi formatif ini
cenderung terbatas pada segi kognitif (pengetahuan) dan
psikomotor (ketrampilan) yang terkandung dalam tujuan khusus
pelajaran.
e. Cara Menyusun Soal

2
Penilaian sumatif ini merupakan evaluasi yang dilakukan pada
akhir program pengajaran. Ini berarti bahan pengajaran yang
menjadi sasaran penilaian cukup luas dan banyak.
f. Pendekatan Evaluasi Yang Digunakan
g. Cara Pengolahan Hasil Evaluasi
h. Penggunaan Hasil Evaluasi

2. Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir
satu satuan waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok
bahasan, dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana peserta
didik telah dapat berpindah dari suatu unit ke unit berikutnya. Winkel
mendefinisikan evaluasi sumatif sebagai penggunaan tes-tes pada
akhir suatu periode pengajaran tertentu, yang meliputi beberapa atau
semua unit pelajaran yang diajarkan dalam satu semester, bahkan
setelah selesai pembahasan suatu bidang studi. Adapun tujuan utama
dari evaluasi sumatif ini adalah untuk menentukan nilai yang
melambangkan keberhasilan peserta didik setelah mereka menempuh
program pengajaran dalam jangka waktu tertentu. (Sudijono, 2007:
23)
3. Evaluasi diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang digunakan untuk
mengetahui kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan yang ada
pada siswa sehingga dapat diberikan perlakuan yang tepat. Evaluasi
diagnostik dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, baik pada tahap
awal, selama proses, maupun akhir pembelajaran.
Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam
melaksanakan evaluasi, agar mendapat informasi yang akurat,
diantaranya:
1. Dirancang secara jelas abilitas yang harus dinilai, materi penilaian,
alat penilaian, dan interpretasi hasil penilaian.

3
2. Penilaian hasil belajar menjadi bagian integral dalam proses belajar
mengajar.
3. Agar hasil penilaian obyektif, gunakan berbagai alat penilaian dan
sifatnya komprehensif.
4. Hasilnya hendaknya diikuti tindak lanjut.
Prinsip lain yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto adalah:
1. Penilaian hendaknya didasarkan pada hasil pengukuran yang
komprehensif.
2. Harus dibedakan antara penskoran (scoring) dengan penilaian
(grading)
3. Hendaknya disadari betul tujuan penggunaan pendekatan penilaian
(PAP dan PAN)
4. Penilaian hendaknya merupakan bagian integral dalam proses
belajar mengajar.
5. Penilaian harus bersifat komparabel.
6. Sistem penilaian yang digunakan hendaknya jelas bagi siswa dan
guru.

Anda mungkin juga menyukai