Anda di halaman 1dari 11

Laporan Kasus

PITIRIASIS VERSIKOLOR

Oleh:
Nurul Ilmi Rahmatullah, S.Ked
04084821921002

Pembimbing:
dr. Nopriyati, Sp.KK, FINSDV, FAADV

DEPARTEMEN DERMATOLOGI DAN VENEREOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA/
RSUP DR. MOH. HOESIN PALEMBANG
2019
HALAMAN PENGESAHAN

Diskusi Kasus

PITIRIASIS VERSIKOLOR

Oleh:
Nurul Ilmi Rahmatullah, S.Ked
04084821921002

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian kepaniteraan
klinik senior di Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya/RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Periode 24 Juni 2019 – 29 Juli 2019,

Palembang, Juli 2019

dr. Nopriyati, Sp.KK, FINSDV, FAADV

1
KASUS
I. IDENTIFIKASI
Nama : An. I
Usia : 13 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Suku : Sumatera Selatan
Alamat : Tangga Buntung, 35 Ilir, Palembang
No. Rekam Medik : 1123775
Kunjungan pertama di Poliklinik Dermatologi dan Venerologi RSUP dr. Mohammad
Hoesin Palembang tanggal 30 Juni 2019 pukul 09.30 WIB

II. ANAMNESIS (Autoanamnesis pada tanggal 30 Juni 2019 pukul 09.30 WIB)
Keluhan Utama:
Bercak putih disertai sisik halus di lengan atas, perut, punggung dan bahu yang
semakin lama semakin bertambah banyak kisaran 2 pekan lalu.

Keluhan Tambahan:
Gatal pada bercak putih.

Riwayat Perjalanan Penyakit:


Kisaran 5 bulan lalu, timbul beberapa buah bercak putih sebesar kepala jarum
pentul hingga uang logam Rp 100,- di lengan atas. Bercak putih disertai rasa gatal
terutama saat pasien bekerja (berkeringat). Pasien tidak berobat.
Kisaran 2 bulan lalu, timbul beberapa bercak putih baru di perut, punggung dan
bahu dengan ukuran sebesar biji jagung, hingga uang logam Rp 100,-. Sebagian
bercak putih ditutupi sisik halus berwarna putih. Pasien tidak berobat.
Kisaran 2 pekan lalu, bercak putih di lengan atas, perut, punggung dan bahu
bertambah banyak dan melebar sampai sebesar telapak tangan. Sebagian bercak putih
ditutupi sisik halus berwarna putih. Keluhan gatal pada bercak putih bertambah,
sehingga pasien sering menggaruknya. Keluhan bercak merah yang menebal
sebelumnya tidak ada. Keluhan sesak nafas disertai mengi dan bersin di pagi hari
2
tidak ada. Gatal di lipat siku dan lipat lutut tidak ada. Keluhan kurang rasa atau mati
rasa pada bercak putih disangkal. Keluhan kelemahan tangan dan kaki seperti gelas
tejatuh saat dipegang maupun sandal tertinggal saat dipakai tidak ada. Kemudian
pasien berobat ke Poliklinik Dermatologi dan Venereologi RSMH Palembang.

Riwayat Penyakit Dahulu:


 Timbul bercak putih yang terasa gatal terutama saat berkeringat sebelumnya
disangkal.
 Riwayat kontak dengan orang yang memiliki bercak putih atau kemerahan
disertai mati rasa disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga:


 Keluhan timbul bercak putih dan terasa gatal saat berkeringat pada keluarga
disangkal.
 Keluhan sesak nafas disertai mengi dan bersin di pagi hari pada keluarga
disangkal.
 Bercak putih atau kemerahan disertai mati rasa atau kurang rasa pada keluarga
dan lingkungan sekitar disangkal.

Riwayat Higienitas:
Pasien sering berkeringat. Pasien jarang mengganti pakaian saat berkeringat.
Pasien mandi dan mengganti pakaian dua kali sehari menggunakan air PDAM.
Kesan: higienitas kurang baik

Riwayat Sosial Ekonomi:


Pasien bekerja sebagai buruh serabutan. Penghasilan rerata satu bulan adalah ±
Rp 2.000.000,-. Pasien tinggal bersama adik kandungnya, sedangkan istri dan anak
ada di dusun.
Kesan: sosial ekonomi menengah ke bawah

III. PEMERIKSAAN FISIK:

3
Status Generalikus:
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Laju pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36.50C
Berat Badan : 50 kg
Tinggi Badan : 155 cm
IMT : 20, 8 kg/m2
Gizi : Baik

Keadaan Spesifik:
Kepala
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, lagoftalmus tidak
ada, madarosis tidak ada
Hidung : Deformitas tidak ada, sekret tidak ada, saddle nose tidak ada
Mulut : Stomatitis tidak ada, lidah tidak pucat, tidak ada trofi papil
Telinga : Serumen tidak ada, pembesaran cuping telinga tidak ada
Tenggorokan : Faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tenang
Thorax
Jantung : Bunyi jantung I dan II normal, murmur dan gallop tidak ada
Paru : Pergerakan statis dan dinamis kanan sama dengan kiri, stem
Fremitus kanan sama dengan kiri, suara napas vesikuler normal,
ronkhi dan wheezing tidak ada
Abdomen : Datar, lemas, hepar dan lien tidak teraba, bising usus normal
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas : Akral hangat, edema tidak ada, deformitas tidak ada
KGB : Pada inspeksi dan palpasi tidak terdapat pembesaran dan nyeri
tekan kelenjar getah bening pada regio colli dextra et sinistra, axilla
dextra et sinistra, inguinalis dextra et sinistra

Status Dermatologikus:
4
Regio brachii dextra et sinistra, abdomen lumbal dextra et sinistra, dan scapularis
dextra et sinistra: Makula-patch hipopigmentasi, multipel, ireguler, lentikuler hingga
plakat, diskret sebagian konfluens, ditutupi skuama putih, halus, kering, selapis.

Patch
hipopigmentasi
Makula
hipopigmentasi

Gambar 1. Regio brachii: Makula-patch hipopigmentasi, multipel, ireguler, lentikuler hingga


plakat, diskret sebagian konfluens, ditutupi skuama putih, halus, kering, selapis

Gambar 2. Regio abdomen lumbal: Makula-patch hipopigmentasi, multipel, ireguler,


lentikuler hingga plakat, diskret sebagian konfluens, ditutupi skuama putih, halus, kering,
selapis

5
Gambar 3. Regio scapularis: Makula-patch hipopigmentasi, multipel, ireguler, lentikuler
hingga plakat, diskret sebagian konfluens, ditutupi skuama putih, halus, kering, selapis

Pemeriksaan Dermatologi Manual:


 Stretch Test
Dilakukan peregangan pada bercak putih di regio brachii menggunakan ibu jari
dan jari telunjuk, didapatkan skuama putih, halus, kering dan selapis.
Kesan: stretch test positif
 Scratch Test
Dilakukan penggoresan pada bercak putih di region brachii menggunakan kaca
objek, didapatkan skuama putih, halus, kering, dan selapis.
Kesan: scratch test positif

Pemeriksaan Saraf Tepi:


 Pemeriksaan pembesaran saraf
N. auricularis magnus dextra et sinistra : pembesaran dan nyeri tekan tidak ada
N. ulnaris dextra et sinistra : pembesaran dan nyeri tekan tidak ada
N. medianus dextra et sinistra : pembesaran dan nyeri tekan tidak ada
N. radialis dextra et sinistra : pembesaran dan nyeri tekan tidak ada
N. peroneus communis dextra et sinistra : pembesaran dan nyeri tekan tidak ada
N. tibialis posterior dextra et sinistra : pembesaran dan nyeri tekan tidak ada

 Pemeriksaan fungsi saraf


 Tes sensorik
Rasa nyeri : tidak ada kelainan
Rasa raba : tidak ada kelainan
Rasa suhu : tidak ada kelainan
6
 Tes motorik
N. ulnaris dextra et sinistra : kekuatan otot jari kelingking
baik
N. medianus dextra et sinistra : kekuatan otot ibu jari baik
N. radialis dextra et sinistra : kekuatan otot pergelangan
tangan baik
N. peroneus communis dextra et sinistra : kekuatan otot pergelangan
kaki baik
 Tes otonom : tidak dilakukan

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


 Pemeriksaan Fluoresensi Lampu Wood
Dilakukan pemeriksaan lesi makula-patch hipopigmentasi di regio abdomen
lumbal menggunakan lampu wood.
Kesan: didapatkan fluoresensi kuning keemasan pada lesi

Fluoresensi
kuning
keemasan

Gambar 4. Pemeriksaan dengan lampu wood

 Pemeriksaan Spesimen Kerokan Kulit dengan Pemberian KOH 10%


Dilakukan kerokan kulit dengan menggunakan scalpel tumpul pada lesi makula-
patch hipopigmentasi di regio brachii, kemudian dilakukan penambahan larutan
KOH 10% dan diperiksa menggunakan mikroskop.
Kesan: ditemukan hifa pendek dan spora berkelompok, memberikan gambaran
“spaghetti and meatballs”.

7
Spora
berkelompok
Hifa
pendek

Gambar 5. Hasil pemeriksaan spesimen kerokan kulit lesi hipopigmentasi


menggunakan larutan KOH 10%.

V. RESUME
Tn. B, laki-laki, 52 tahun, datang dengan keluhan timbul bercak putih disertai
sisik halus di regio brachii dextra et sinistra, abdomen lumbal dextra et sinistra, dan
scapularis dextra et sinistra yang bertambah banyak sejak 2 pekan lalu. Kisaran 5
bulan lalu timbul makula-patch hipopigmentasi multiple di regio brachii dextra et
sinistra, miliar hingga numular disertai pruritus saat berkeringat. Kisaran 2 bulan lalu,
pasien mengeluh timbul makula-patch hipopigmentasi baru di redio abdomen lumbal
dextra et sinistra dan scapularis dextra et sinistra, dengan ukuran lentikular hingga
numular yang sebagian dilapisi skuama putih. Pasien tidak berobat kedokter maupun
membeli obat sendiri. Kisaran 2 pekan lalu, makula-patch hipopigmentasi bertambah
dan melebar hingga plakat, sebagian dilapisi skuama putih. Keluhan pruritus juga
semakin bertambah. Higienitas pasien kurang baik. Riwayat sosial ekonomi pasien
menengah ke bawah. Status dermatologikus: regio brachii dextra et sinistra, abdomen
lumbal dextra et sinistra, dan scapularis dextra et sinistra terdapat makula-patch
hipopigmentasi, multipel, ireguler, lentikular hingga plakat, diskret sebagian
konfluens, ditutupi skuama putih, halus, kering, selapis. Pada pemeriksaan
dermatologis manual, stretch test dan scratch test positif. Pada pemeriksaan dengan
lampu wood didapatkan fluoresensi kuning keemasan. Pada pemeriksaan dengan
spesimen kulit dengan penambahan KOH 10% ditemukan gambaran hifa pendek dan
spora berkelompok menyerupai “spaghetti and meatballs”.

8
VI. DIAGNOSIS BANDING
 Pitiriasis Versikolor
 Pitiriasis Alba
 Vitiligo
 Morbus Hansen tipe Multibasiler (MB)
 Hipopigmentasi Pasca Inflamasi

VII. DIAGNOSIS KERJA


Pitiriasis Versikolor

VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN


Kultur dengan media agar Saboraud Dextrosa 10%

IX. TATALAKSANA
Umum: KIE
 Menjelaskan pada pasien bahwa bercak putih pada tubuh pasien disebabkan
oleh jamur
 Menyarankan pada pasien untuk rutin mengganti pakaian jika lembap karena
keringat
 Menyarankan kepada pasein untuk menggunakan pakaian berbahan menyerap
keringat
 Memberikan informasi kepada pasien tantang cara penggunaan sampo. Sampo
dioleskan sebelum mandi pada bercak putih selama 5-10 menit. Sampo
digunakan 3 hari berturut-turut dalam seminggu
 Memberitahukan bahwa bercak putih hilang dalam waktu yang cukup lama

Khusus
 Topikal : Sampo ketokonazole 1 x 5-10 menit/ hari (selama 3 hari berturut-
turut
dalam sepekan), lalu dibilas dengan air
 Sistemik : Tablet itrakonazole 100mg tiap 12 jam selama 2 pekan
Tablet cetirizine 10mg tiap 24 jam selama 2 pekan

9
X. PROGNOSIS:
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad fungtionam : Bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam

10

Anda mungkin juga menyukai