Anda di halaman 1dari 17

Pengaruh Lingkungan Terhadap Pertumbuhan

Mikroorganisme

I. KOMPETENSI UMUM

Praktikan dapat mengetahui dan memahami faktor – faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme

II. KOMPETENSI KHUSUS

Praktikan dapat menentukan pengaruh perbedaan suhu 50C, 25 0C dan

37 0C terhadap pertumbuhan bakteri pseudomonas aeruginosa,

menentukan pengaruh perbedaan pH 3,7 dan 9 terhadap pertumbuhan

bakteri pseudomonas aeruginosa, menentukan pengaruh cahaya yang

telah diberi perlakuan terhadap pseudomonas aeruginosa, menentukan

pengaruh zat kimia dari desinfektan, antiseptik, dan antibiotik serta

menentukan pengaruh logam terhadap pertumbuhan bakteri.

III. PRINSIP PERCOBAAN

Pengamatan pertumbuhan bakteri Pseudeumonas aeruginosa terhadap

pengaruh suhu kulkas (5o C), suhu kamar (27o C), dan suhu inkubator

(37o C), terhadap pengaruh pH asam (pH 4), netral (pH 7), dan basa (pH

9), terhadap pengaruh cahaya dan pengaruh bahan kimia yang

digunakan serta pengaruh logam berdasarkan ada tidaknya pertumbuhan

dan terbentuknya zona hambatan dengan menggunakan medium NA,

dan NB.

WIRANTI NUR AZIZAH MENTARRY BAFADAL


150 2012 0299
Pengaruh Lingkungan Terhadap Pertumbuhan
Mikroorganisme

IV. LANDASAN TEORI

Kehidupan mikroba tidak hanya dipengaruhi oleh keadaan

lingkungan, akan tetapi juga mempengaruhi keadaan lingkungan.

Misalnya, bakteri termogenesis menimbulkan panas didalam medium

tempat tumbuhnya. Beberapa mikroba dapat pula mengubah PH dari

medium tempat hidupnya, perubahan ini dinamakan perubahan secara

kimia. Adapun faktor – faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi

mikroba dibagi atas faktor – faktor abiotik (faktor – faktor alam dan faktor –

faktor kimia) dan faktor – faktor biotik (faktor – faktor biologi) (Waluyo,

2004).

Kehidupan bakteri tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor

lingkungan, akan tetapi juga mempengaruhi keadaan lingkungan. Adapun

faktor - faktor lingkungan dapat dibagi atas faktor - faktor biotik dan faktor-

faktor abiotik. Faktor - faktor biotik terdiri atas mahluk-mahluk hidup,

sedang faktor-faktor abiotik terdiri atas faktor-faktor alam (fisika) dan faktor

- faktor kimia (Dwidjoseputro,1989).

Yang digolongkan sebagai faktor-faktor alam adalah : (a)

temperatur, (b) kebasahan, (c) nilai asmotik dari medium, (d) radiasi oleh

sinar biasa dan radiasi oleh sinar yang lain, (e) penghancuran secara

mekanik (Dwidjoseputro,1989).

WIRANTI NUR AZIZAH MENTARRY BAFADAL


150 2012 0299
Pengaruh Lingkungan Terhadap Pertumbuhan
Mikroorganisme

a. Pengaruh temperatur

Daya tahan terhadap temperatur itu tidak sama pada setiap

species. Ada species yang mati setelah mengalami pemanasan

beberapa menit di dalam cairan medium pada temperatur 60 oC

sebaliknya, bakteri yang membentuk spora seperti genus bacillus dan

genus Clostridium itu tetap hidup setelah dipanasi dengan uap 100 oC

atau lebih selama kira-kira setengah jam. Dalam cara menentukan daya

tahan panas suatu species perlu diperhatikan syarat-syarat sebagai

berikut : (Dwidjoseputro,1989).

- Berapa tinggi temperatur

- Berapa lama species itu berada dalam temperatur tersbut

- Apakah pemanasan bakteri itu dilakukan dalam keadaan kering

ataukah dalam keadaan basah

- Beberapa pH dari medium tempat bakteri itu dipanasi

- Sifat-sifat lain dari medium tempat bakteri itu dipanasi

Temperatur maut (thermal death point) ialah temperatur yang

serendah - rendahnya yang dapat membunuh bakteri yang berada

dalam standard medium selama 10 menit. Ketentuan ini mencakup

kelima syarat - syarat tersebut diatas. (Dwidjoseputro,1989).

Psikrofil adalah mikroba yang memiliki suhu optimum

pertumbuhan 5-15 oC, dengan suhu minimum pertumbuhan -5 sampai

WIRANTI NUR AZIZAH MENTARRY BAFADAL


150 2012 0299
Pengaruh Lingkungan Terhadap Pertumbuhan
Mikroorganisme

0oC, dan suhu maksimum pertumbuhan 15-20 oC. Psikotrof adalah

mikroba yang sebenarnya bersifat mesofil, yaitu mempunyai suhu

optimum pertumbuhan 20-40oC, tetapi masih dapat tumbuh pada

optimum untuk psikrofil (Fardiaz Srikandi, 1993).

Mikroba termodurik adalah mikroba yang tergolong termofil tetapi

tahan suhu pasteurisasi. Termofil adalah mikroba yang memiliki suhu

optimum pertumbuhan 45-60oC, dengan suhu minimum pertumbuhan

25-45oC, dan suhu maksimal 60-80oC (Fardiaz Srikandi, 1993).

b. Pengaruh kebasahan dan kekeringan

Bakteri sebenarnya makhluk yang suka akan keadaan basah,

bahkan dapat hidup dalam air. Hanya di dalam air yang tertutup mereka

tak dapat hidup subur; hal ini disebabkan karena kurangnya udara bagi

mereka. Tanah yang cukup basah baiklah bagi kehidupan bakteri.

(Dwidjoseputro,1989).

c. Pengaruh perubahan nilai osmosis

Medium yang paling cocok bagi kehidupan bakteri ialah medium

yang isotonik terhadap isi sel bakteri. Jika bakteri ditempatkan di dalam

suatu larutan yang hipertonik terhadap isi sel, maka bakteri akan

mengalami plasmolisis. Larutan garam atau larutan gula yang agak

pekat mudah benar menyebabkan terjadinya plasmolisis ini. Sebaliknya,

bakteri akan di tempatkan di dalam air suling akan kemasukan air

WIRANTI NUR AZIZAH MENTARRY BAFADAL


150 2012 0299
Pengaruh Lingkungan Terhadap Pertumbuhan
Mikroorganisme

sehingga dapat menyebabkan pecahnya bakteri; dengan kata lain,

bakteri dapat mengalami plasmoptisis. (Dwidjoseputro,1989).

d. Pengaruh sinar

Kebanyakan bakteri tidak dapat mengadakan fotosintesis,

bahkan setiap radiasi dapat berbahaya bagi kehidupannya. Sinar yang

nampak oleh mata kita, yaitu yang bergelombang antara 390 sampai

760mµ, tidak begitu berbahaya; yang berbahaya ialah sinar yang lebih

pendek gelombangnya, yaitu yang bergelombang antara 240mµ sampai

300mµ. (Dwidjoseputro,1989).

e. Faktor-Faktor Kimia

Di dalam alam yang sewajarnya, jarang-jarang bakteri menemui

zat-zat kimia yang menyebabkan ia sampai mati karenanya. Hanya

manusia di dalam usahanya untuk membebaskan diri dari kegiatan

bakteri meramu zat-zat yang dapat meracuni bakteri, akan tetapi tidak

meracuni diri sendiri atau meracuni zat makanan yang diperlukannya.

Zat-zat yang hanya menghambat pembiakan bakteri dengan tiada

membunuhnya disebut zat antiseptik atau zat bakteriostatik. Zat yang

dapat membunuh bakteri disebut desinfektan, germisida atau

bakterisida (Dwidjoseputro,1989).

WIRANTI NUR AZIZAH MENTARRY BAFADAL


150 2012 0299
Pengaruh Lingkungan Terhadap Pertumbuhan
Mikroorganisme

V. METODE KERJA

a. Alat

Autoklaf, Cawan petri, Erlenmeyer, inkubator, lampu spiritus,

Ose bulat, Oven, Pinset, Spoit, Tabung reaksi, Rak tabung.

b. Bahan

Asam asetat, natrium hidroksida, superpel, Medium NA/NB,

Kertas karbon, label, paper disk, uang logam.

c. Cara Kerja

1. Pengaruh suhu

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dibuat suspensi biakan bakteri dengan menambah aqua steril

sebanyak 5 ml

c. Disiapkan masing-masing 6 buah tabung reaksi yang berisi

masing-masing 10 ml medium NB

d. Dibuat variasi suhu yaitu (5oC,25oC dan 37oC), sebanyak 3 buah

tabung reaksi sebagai perlakuan

e. Dimasukkan suspensi biakan kedalam tabung reaksi

f. Tabung reaksi dengan suhu 5o C ditempatkan dikulkas, suhu 25o

ditempatkan dienkas dan suhu 37o C ditempatkan di inkubator

selama 1x24 jam

g. Hasilnya diamati dan dicatat.

WIRANTI NUR AZIZAH MENTARRY BAFADAL


150 2012 0299
Pengaruh Lingkungan Terhadap Pertumbuhan
Mikroorganisme

2. Pengaruh pH

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dibuat suspensi biakan bakteri dengan menambah aqua steril

sebanyak 5 ml

c. Disiapkan masing-masing 6 buah tabung reaksi yang berisi

masing-masing 10 ml medium NB

d. Dibuat variasi pH sebanyak 3 tabung yaitu pH 3 ditambahkan

asam asetat, pH 7 netral dan pH 9 ditambahkan natrium

hidroksida

e. Dimasukkan suspensi bakteri

f. Dimasukkan dalam inkubator selama 1x24 jam

g. Hasilnya diamati dan dicatat.

3. Pengaruh Zat Kimia

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dibuat suspensi biakan bakteri bakteri

c. Disiapkan 1 jenis bahan kimia dimasukkan kedalam botol cokelat

yang berisi air steril sebanyak 10 ml dan paper Disk.

d. Dimasukkan suspensi biakan bakteri kedalam cawan petri

sebanyak 0,02 dengan menggunakan mikropipet.

e. Dimasukkan medium NA sebanyak 10 ml kedalam cawan Petri

dihomogenkan dan dibiarkan memadat.

WIRANTI NUR AZIZAH MENTARRY BAFADAL


150 2012 0299
Pengaruh Lingkungan Terhadap Pertumbuhan
Mikroorganisme

f. Diletakkan cawan Petri dan dibuat control dan diberi tanda agar

dapat diketahui zat kimia yang diletakkan.

g. Diambil paper disk dengan menggunakan pinset dan tetakkan

pada permukaan medium

h. Di inkubasi pada suhu 370 C selama 1x24 jam

i. Hasilnya diamati dan dicatat.

4. Pengaruh Cahaya

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dibuat suspensi biakan bakteri bakteri Psedoumonas aeruginosa

dengan menambah aqua steril sebanyak 5 ml.

c. Disiapkan 3 buah cawan Petri

d. Dimasukkan kedalam cawan Petri sebanyak 0,02 dengan

e. menggunakan miropipet

f. Dimasukkan medium NA sebanyak 10 ml kedalam masing-

masing cawan Petri secara aseptis , dihomogenkan dan dibiarkan

memadat

g. Untuk cawan Petri I dibungkus dengan kertas karbon dan

dipaparkan dibawah sinar matahari selama 15 menit.

h. Untuk cawan Petri II tidak dibungkus kertas karbon dan

dipaparkan dibawah sinar matahari selama 15 menit.

i. Cawan Petri III tdak diberi perlakuan apa pun.

WIRANTI NUR AZIZAH MENTARRY BAFADAL


150 2012 0299
Pengaruh Lingkungan Terhadap Pertumbuhan
Mikroorganisme

j. Dimasukkan cawan Petri kedalam inkubator 1x24 jam pada suhu

37oC.

k. Hasilnya diamati dan dicatat.

5. Pengaruh uang logam

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dibuat suspensi biakan bakteri bakteri Psedoumonas aeroginosa

dengan menambah aqua steril sebanyak 5 ml.

c. Disiapkan cawan Petri

d. Dimasukkan suspensi biakan kedalam cawam Petri sebanyak

0,02 dengan menggunakan makropipet

e. Dicelupkan uang logam kedalam asam nitrat kemudian dibilas

dengan aquadest dan diletakkan secara perlahan lahan kedalam

cawan Petri

f. Diinkubasi kedalaminkubator selama 1x24 jam

g. Diamati dan diukur zona aligodinamik tang terbentuk disekitar

uang logam.

WIRANTI NUR AZIZAH MENTARRY BAFADAL


150 2012 0299
Pengaruh Lingkungan Terhadap Pertumbuhan
Mikroorganisme

VI. HASIL PRAKTIKUM

a. Tabel Pengamatan

a. Pengaruh pH

Pertumbuhan pada

NO Bakteri pH

3 7 9

NO
1 Bakteri subtilis
Bacillus _ + ++

2 Salmonella Typhosa - + +

3 Staphylococus auereus - + +

4 Pseudomonas aeruginosa - + ++

Streptococcus epidermidis
5 - + ++

b. Pengaruh suhu

Pertumbuhan pada suhu


No Bakteri
5oC 25oC 37oC
No Bakteri
1 Bacillus subtilis + + +

2 Salmonella Typhosa + ++ +

3 Staphylococus auereus (SA) + ++ +

4 Pseudomonas Aeruginosa - ++ +

5 Streptococcus epidermidiss + ++ -

WIRANTI NUR AZIZAH MENTARRY BAFADAL


150 2012 0299
Pengaruh Lingkungan Terhadap Pertumbuhan
Mikroorganisme

Keterangan :

++ = mengalami pertumbuhan maksimal

+ = mengalami pertumbuhan minimal

- = tidak mengalami pertumbuhan

c. Pengaruh cahaya

Dibungkus Tidak dibungkus


NO Bakteri Medium
1 2 1 2

Bacillus subtilis GNA + ++ ++ +


1

Salmonella
2 GNA + + + +
Thyposa

Staphylococus
++ - ++ +++
3 auereus (SA)

Pseudomonas
4 NA + + - +
Aeruginosa

Streptococcus
5 NA + + + +
epidermidis

Keterangan :

1 = Dipaparkan
2 = Tidak Dipaparkan

WIRANTI NUR AZIZAH MENTARRY BAFADAL


150 2012 0299
Pengaruh Lingkungan Terhadap Pertumbuhan
Mikroorganisme

d. Pengaruh logam

Zona oligodinamika
NO Bakteri Sampel

I II III Rata-rata
Uang

logam
Bacillus subtilis 2,8 cm 3 cm 2,9 cm 2,9 cm
Rp.100.-

1978
1
Salmonella Uang
1000,
2 1997 4,1 3,9 3,9 3,96
Thyposa
Perak
Emas

2,2 2,66
Staphylococus 2,1 2,2
3 mm
auereus (SA)

Pseudomonas Uang
logam - - - -
4 500
Aeruginosa
kuning,
1997

Streptococcus Uang
5 Rp. 500 2,5 2,6 2,6 2,56
epidermidis kuning

WIRANTI NUR AZIZAH MENTARRY BAFADAL


150 2012 0299
Pengaruh Lingkungan Terhadap Pertumbuhan
Mikroorganisme

VII. PEMBAHASAN

Praktikum kali ini berjudul pengaruh lingkungan terhadap

pertumbuhan mikroorganisme. Dimana pengaruh lingkungan mempunyai

dua faktor yaitu faktor biotik dan faktor abiotik. Faktor biotik berupa bebas

hama. Faktor abiotik berupa temperatur, kelembapan, osmosis, pengaruh

cahaya, pengaruh pH, logam berat.

Di praktikum ini kami hanya menggunakan pengaruh ph, cahaya, suhu,

zat kimia dan logam. Bakteri yang digunakan adalah pseudomonas

aeruginosa.

Pada pengaruh ph digunakan 4 tabung reaksi, dimasukkan 10

ml medium dan ditambahkan asam asetat pada tabung reaksi dengan ph

3, tidak ditambahkan apapun pada tabung reaksi dengan ph 7 (netral),

dan ditambahkan natrium hidroksida pada tabung reaksi dengan ph 9.

Serta 1 tabung reaksi dijadikan sebagai kontrol. Selanjutnya di inkubasi 1

x 24 jam. Dari hasil pengamatan bakteri pseudomonas aeruginosa pada

ph 3 tidak mengalami pertumbuhan bakteri, ph 7 mengalami

pertumbuhan maksimal, dan ph 9 mengalami pertumbuhan maksimal.

Hasil ini sesuai dengan literatur bahwa kebanyakan bakteri mempunyai

pH optimum yaitu pH dimana pertumbuhan maksimalnya sekitar pH 6,5-

7,5

WIRANTI NUR AZIZAH MENTARRY BAFADAL


150 2012 0299
Pengaruh Lingkungan Terhadap Pertumbuhan
Mikroorganisme

Pengaruh suhu menggunakan bakteri pseudomonas aeruginosa.

Pada pengaruh suhu juga digunakan 3 tabung reaksu dengan medium

GNB.

WIRANTI NUR AZIZAH MENTARRY BAFADAL


150 2012 0299
Pengaruh Lingkungan Terhadap Pertumbuhan
Mikroorganisme

VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan dapat disimpulkan sebagai berikut:

Bakteri PA berdasarkan :

Pengaruh pH : termasuk mikroba asidiofilik

Pengaruh cahaya : termasuk mikroba Fotoautotrof

WIRANTI NUR AZIZAH MENTARRY BAFADAL


150 2012 0299
Pengaruh Lingkungan Terhadap Pertumbuhan
Mikroorganisme

IX. DAFTAR PUSTAKA

Djide, Natsir dan Gobel, Risco, (2002). Mikrobiologi Umum, Laboratorium


Mikrobiologi Farmasi UNHAS. Makassar.

Dwidjoseputro, 1989, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Djambatan: Malang

Jawetz, J.L.Melnick & E.A.Adelberg,(1986).” Mikrobiologi Untuk Profesi


Kesehatan”. Edisi XVI. EGC. Jakarta.

Waluyo, L. 2005. Mikrobiologi Umum. MM Press : Malang

WIRANTI NUR AZIZAH MENTARRY BAFADAL


150 2012 0299
Pengaruh Lingkungan Terhadap Pertumbuhan
Mikroorganisme

X. LAMPIRAN

WIRANTI NUR AZIZAH MENTARRY BAFADAL


150 2012 0299

Anda mungkin juga menyukai