Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH TEKNIK ENERGI

BIOBRIKET

Oleh:
1. Afifah Salsabila 163101017
2. Fauzi Prima Kurniawan 1631010185
3. Moh. Abbiyu Haidar 1631010191
4. Imaya Mustiya Nurjannah 1631010193

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2019
KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur kepada Allah SWT atas Rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
kami masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk menyusun makalah tentang biobriket
ini. Makalah ini dibuat untuk memahami sejarah, sifat kimia-fisika, standar mutu, proses
pembuatan biobriket untuk sebagai energi alteratif pengganti minyak bumi. Makalah ini
disusun dari berbagai sumber. Makalah ini berisi tentang uraian–uraian yang berhubungan
dengan sejarah, standar mutu, sifat kimia-fisika dan pembuatan biobriket. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi yang membacanya.

Sesuai pepatah yang mengatakan “tak ada gading yang tak retak”, kami pun
menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kami maih dalam tahap pembelajaran, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan
saran bagi pembaca demi kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini.

Penulis

i
DAFTAR ISI

Cover...................................................................................................................................
Kata Pengantar.....................................................................................................................i
Daftar isi..............................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah……………………………………………………………...1
1.2. Rumusan masalah.........................................................................................................1
1.3. Batasan masalah...........................................................................................................1
1.4. Tujuan penulisan...........................................................................................................1
1.5. Manfaat penulisan.........................................................................................................2
BAB II Pembahasan
2.1. Krisis Energi di Indonesia............................................................................................3
2.2. Pemanfaatan Biomassa.................................................................................................4
2.3. Biobriket.......................................................................................................................4
2.4. Sifat Kimia dan Fisika..................................................................................................5
2.5. Keunggulan Biobriket...................................................................................................6
2.6. Syarat Mutu Biobriket..................................................................................................6
2.7. Bahan Baku Pembuatan Biobriket................................................................................7
2.8. Proses Pembuatan Biobriket.........................................................................................7
2.9. Faktor yang mempengaruhi Kualitas Biobriket............................................................9
BAB III Kesimpulan dan Saran
3.1. Kesimpulan...................................................................................................................11
Daftar pustaka......................................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penulisan

Energi merupakan suatu komponen kebutuhan hidup yang sangat penting. Energi
tidak dapat di ciptakan dan dimusnahkan melainkan hanya dapat diubah kebentuk lain yang
lebih bermanfaat guna untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti halnya pemanfaatan
minyak bumi dan gas alam sebagai penghasil energi. Terutama negara-negara yang
menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar perindustriannya . Energi tersebut tidak
dapat diperbaharui kembali penggunaanya serta persediaan yang semakin menipis.
Apabila hal tersebut dibiarkan secara terus-menerus, tanpa memperhitungkan sumber
cadangan minyak bumi yang tersisa, maka manusia akan kekurangan sumber energi
tersebut dan mengakibatkan kesulitan mendapatkan barang tambang minyak bumi.

Briket merupakan bahan bakar alternatif yang terbuat dari sisa-sisa bahan organik,
seperti daun-daun kering, batok kelapa, sekam padi, bubuk gergaji dan lain-lain. Daripada
sisa organik tersebut menjadi limbah dan khususnya mencemari air karena akan lebih
meningkatkan kadar nitrogen dalam air. Maka lebih baiknya apabila kita mampu
memanfaatkanya untuk kebutuhan lain, dengan cara mendaur ulangnya menjadi briket.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses pembuatan biobriket?

2. Bagaimana pembentukan reaksi pada biobriket?

3. Bagaimana penggunaan biobriket di Indonesia ?

1.3.Batasan Masalah
Agar pembahasan materi yang diuraikan dalam makalah ini tetap terarah dan tidak
simpang siur, maka penulis membatasi masalahnya yaitu tentang biobriket.

1
1.4. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini diantaranya:

1. Menjelaskan tentang krisis energy di Indonesia.

2. Menjelaskan sifat kimia dan fisika biobriket.

3. Menjelaskan proses pembuatan biodiesel dan reaksi serta faktor yag mempengaruhi
kualitas biobriket..

1.5. Manfaat Penulisan


Penulis berharap penulisan makalah ini akan memberikan manfaat berupa:

1. Pengetahuan tentang biobriket.

2. Pengetahuan terhadap kualitas biobriket.

3. Pemahaman tentang pembuatan biobriket.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Krisis Energi di Indonesia


Menurut Departemen energi dan sumber daya mineral menyebutkan bahwa
cadangan minyak bumi Indonesia hanya cukup untuk 18 tahun ke depan, sementara
cadangan gas bumi masih mencukupi untuk 61 tahun ke depan, sedangkan cadangan
batubara habis dalam jangka waktu 147 tahun lagi. Beranjak dari asumsi di atas banyak
kalangan yang memastikan bahwa Indonesia akan mengalami krisis energi apabila tidak
ditemukannya sumber energi alternatif. Apabila kita lihat, kebutuhan BBM dari tahun ke
tahun semakin meningkat, sementara cadangan minyak kita semakin menipis. Menurut
Hikman Manaf (Mantan Staf ahli Mentri ESDM) cadangan minyak bumi Indonesia saat ini
diperkirakan sekitar 9 miliar barel dengan tingkat produksi mencapai 500 juta barel per
tahun. Jika tidak ditemukan cadangan baru, maka minyak bumi akan habis 18 tahun lagi.
Krisis energi ini akan berdampak buruk bagi kelangsungan hidup rakyat Indonesia,
yang kita ketahui bahwa warga Indonesia bergantung hidup dengan menggunakan sumber
daya alam tersebut, terutama di daerah pedesaan, selain harga minyak tanah yang terus
meningkat, yang membuat para warga desa yang masih membutuhkannya akan mengalami
kesulitan untuk mendapatkan minyak, karena kemampuan daya beli mereka yang termasuk
dalam ekonomi kelas bawah.
( Ceeta, 2013 )
Energi alternatif dapat dihasilkan dari teknologi tepat guna yang sederhana dan
sesuai untuk daerah pedesaan seperti briket dengan memanfaatkan limbah biomassa seperti
tempurung kelapa, sekam padi, dan serbuk gergaji kayu. Sejalan dengan itu, berbagai
pertimbangan untuk memanfaatkan tempurung kelapa, serbuk gergaji kayu jati, dan sekam
padi menjadi penting mengingat limbah ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Briket
dengan kualitas yang baik diantaranya memiliki sifat seperti tekstur yang halus, tidak
mudah pecah, keras, aman bagi manusia dan lingkungan serta memiliki sifat-sifat
penyalaan yang baik.

3
2.2. Pemanfaatan Biomassa
Biomassa dan batubara adalah bahan bakar padat yang memiliki karakteristik yang
berbeda. Batu bara memiliki kandungan karbon dan nilai kalor tinggi, kadar abu sedang
serta kandungan senyawa volatil rendah. Sementara, biomasa memiliki kandungan bahan
volatil tinggi namun kadar karbon rendah.
Kadar abu biomasa tergantung dari jenis bahannya, sementara nilai kalornya
tergolong sedang. Tingginya kandungan senyawa volatil dalam biomassa menyebabkan
pembakaran dapat dimulai pada suhu rendah. Proses devolatisasi pada suhu rendah ini
mengindikasikan bahwa biomassa mudah dinyalakan dan terbakar. Namun, pembakaran
yang terjadi berlangsung sangat cepat dan bahkan sulit dikontrol.
( Jamilatun, 2008 )
Kelebihan biomassa adalah sumber energi terbarukan dan juga dapat mengurangi
ketergantungan pada bahan bakar fossil. Selain itu biomassa juga dapat meminimalisir
limbah organik dengan cara membuat briket untuk bahan bakar yang bersifat padat. Selain
itu, biomassa juga dapat mengurangi efek gas rumah kaca. Gas rumah kaca ini meliputi
kandungan nitrogen oksida, metana, karbon dioksida dan gas-gas lainnya berada di dalam
atmosfer, sehingga semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas tersebut maka bisa memicu
peningkatan temperatur atau suhu udara di atmosfer lebih panas. Sementara itu,
ketersediaan dari biomassa atau tanaman sendiri memicu pengurangan konsentrasi karbon
dioksida. Biomassa juga dapat meminimalisir polusi udara yang semakin meningkat
dikarenakan pembakaran biomassa sendiri pada broiler bisa meminimalisir efek dari polusi
asap sehingga penggunaannya lebih bersih dan efisien.
( Andri, 2018 )

2.3. Biobriket

4
3.Briket adalah arang
dengan bentuk tertentu
4.yang dibuat dengan
teknik pengepresan
5.tertentu dan
menggunakan bahan
perekat
6.tertentu sebagai
bahan pengeras.
Biobriket
7.merupakan bahan
bakar briket yang
dibuat
8.dari arang biomassa
hasil pertanian (bagian
5
9.tumbuhan), baik berupa
bagian yang memang
10. sengaja dijadikan
bahan baku briket
maupun
11. sisa atau limbah
proses
produksi/pengolahan
12. agroindustri.
Biomassa hasil
pertanian,
13. khususnya limbah
agroindustri merupakan
14. bahan yang
seringkali dianggap
kurang atau
6
15. tidak bernilai
ekonomis, sehingga
murah dan
16. bahkan pada taraf
tertentu merupakan
sumber
17. pencemaran bagi
lingkunga n. Deng an
18. demikian
pemanfaatannya akan
berdampak
19. positif, baik bagi
bisnis maupun bagi
kualitas

7
20. l i n g k u n g a n s e
cara keseluruha
n. 
21. Biobriket yang
berkualitas mempunyai
ciri
22. antara lain tekstur
halus, tidak mudah
pecah,
23. keras, aman bagi
manusia dan lingkungan,
dan
24. memiliki sifat-sifat
penyalaan yang baik.
Sifat
8
25. penyalaan ini
diantaranya mudah
menyala,
26. waktu nyala cukup
lama, tidak menimbulkan
27. jelaga, asap sedikit
dan cepat hilang serta
nilai
28. kalor yang cukup
tinggi (Jamilatun, 2008).
29. 66
30. Warta Perkaretan 2013,
32(2), 65 - 73
Briket adalah arang dengan bentuk tertentu yang dibuat dengan teknik
pengepresan tertentu dan menggunakan bahan perekat tertentu sebagai bahan pengeras.
Biobriket merupakan bahan bakar briket yang dibuat dari arang biomassa hasil
pertanian (bagian tumbuhan), baik berupa bagian yang memang sengaja dijadikan bahan
baku briket maupun sisa atau limbah proses produksi/pengolahan agroindustri.

9
Biomassa hasil pertanian, khususnya limbah agroindustri merupakan bahan
yang seringkali dianggap kurang atau tidak bernilai ekonomis, sehingga murah dan
bahkan pada taraf tertentu merupakan sumber pencemaran lingkungan. Dengan demikian
pemanfaatannya akan berdampak positif, baik bagi bisnis maupun bagi kualitas lingkungan
secara keseluruhan. Biobriket yang berkualitas mempunyai ciri antara lain tekstur halus,
tidak mudah pecah, keras, aman bagi manusia dan lingkungan, dan memiliki sifat-sifat
penyalaan yang baik. Sifat penyalaan ini diantaranya mudah menyala, waktu nyala cukup
lama, tidak menimbulkan jelaga, asap sedikit dan cepat hilang serta nilai kalor yang cukup
tinggi.
( Suwardin, 2013 )
Briket dari campuran batubara dan biomassa memiliki beberapa kelebihan karena
tingginya kadar senyawa volatil dari biomassa dan tingginya kandungan karbon (fixed
carbon) dari batubara. Namun, beberapa jenis biomassa mempunyai kadar abu yang relatif
tinggi sehingga penggunaannya sebagai bahan bakar dapat menimbulkan kendala tersendiri.
Proses pembakaran padatan terdiri dari beberapa tahap seperti pemanasan, pengeringan,
devolatilisasi dan pembakaran arang. Selama proses devolatisasi, kandungan volatil akan
keluar dalam bentuk gas seperti: CO, CO2, CH4 dan H2.
( Jamilatun, 2008 )
2.4. Sifat Fisika Dan Kimia Biodiesel
Tabel 1. Sifat Fisika Dan Kimia Biobriket
SIFAT ARANG BIOBRIKET
Kadar air <6 %
Kadar abu 3–6%
Zat mudah menguap 25 – 30 %
Nilai kalor 6000 – 7000 kal/g
Berat jenis 1 – 1,2

( Huda, 2014 )
2.5. Keunggulan Biobriket
Biobriket mempunyai beberapa keunggulan. Keunggulannya antara lain :
1) Dapat menghasilkan panas pembakaran yang tinggi.

10
2) Asap yang dihasilkan lebih sedikit daripada arang konvensional ,sehingga
meminimalisir pencemaran udara.
3) Bentuknya lebih seragam dan menarik,karena di cetak dengan menggunakan alat
cetak sederhana.
4) Pembuatan bahan baku tidak menimbulkan masalah dan dapat mengurangi
pencemaran lingkungan .
5) Pada kondisi tertentu dapat menggantikan fungsi minyaktanah dan kayu bakar
sebagai sumber energy bahan bakar untuk keperluan ruma tangga .
6) Lebih murah bila dibandingkan dengan minyak tanah atau arang kayu.
7) Masa bakar jauh lebih lama daripada arang biasa.
Kelemahan dari penggunaan biobriket ini dikarenakan proses pembakarannya masih
menimbulkan sumber polusi udara yang mengakibatkan pelepasan asap ke lingkungan.
Selain itu produk dari proses pembakarannya mungkin memiliki efek merusak lingkungan
dan sumber energi membutuhkan banyak upaya untuk ditempatkan kedalamnya.
( Anggraeni, 2016 )

2.6. Syarat Mutu Biobriket


No. Parameter SNI 01-6235-2000
1 Kadar Air (%) ≤ 8%
2 Kadar Volatile (%) ≤ 15%
3 Kadar Abu (%) ≤ 8%
4 Kadar Karbon (%) 77 %
5 Nilai Kalor (Kal/gram) ≥ 5000

2.7. Bahan Baku Pembuatan Biobriket


Pembuatan biobriket ini dapat menggunakan berbagai macam bahan baku arang yang
berupa limbah dan non limbah. Selain itu biobriket juga dapat diperolah dari pengolahan
tempurung kelapa, serbuk gergaji kayu jati, bongol jagung, sekam padi dan juga arang
kayu. Tetapi pada era sekarang, masyarakat lebih menggunakan tempurung kelapa untuk
membuat biobriket dikarenaan ekspor minyak kelapa yang semakin meningkat sehingga
11
berdampak banyaknya tempurung kelapa yang tidak dimanfaatkan secara optimal dan
menjadi limbah industri.

2.8. Proses Pembuatan Biobriket


Pembuatan briket arang dengan cara arang dijadikan serbuk terlebih dahulu,
selanjutnya serbuk arang dicampur perekat dan dicetak. Bentuk dan ukuran briket arang
dapat dimodifikasi sehingga lebih praktis dalam penggunaannya sebagai bahan bakar
rumah tangga.
Bahan baku tempurung yang sudah dipilih dilakukan proses pirolisis,. Pada saat
tempurung kelapa dipirolisis, maka akan terjadi rangkaian proses peruraian penyusun
tempurung kelapa yang akan menghasilkan arang, tar dan gas.
A. Pirolisis
Pirolisis adalah proses pemanasan suatu zat sehingga terjadi peruraian
komponen kimia tanpa adanya oksigen. Dalam pembuatan arang dari kayu melalui
proses pirolisis akan terjadi proses perubahan komponen kimia kayu menjadi arang,
yang terjadi pada suhu 200ºC – 500ºC . Tiga komponen utama kayu adalah selulosa,
hemiselulosa, dan lignin, ketiga polimer struktur ini bervariasi tergantung dari jenis
kayu. Senyawa lain seperti resin terdapat dalam jumlah kecil.

Gambar 1. (A) Reaksi Pirolisis Selulosa , (B) Reaksi Pirolisis Pentosan

12
B. Pembuatan Pasta Briket
Pasta briket dibuat dengan mencampur bahan perekat pati dengan serbuk
arang tempurung menggunakan perbandingan 1 : 25. Perekat pati dibuat dengan
campuran pati dan air dengan perbandingan 1 : 8. Campuran dipanaskan sampai
campuran matang. Setelah perekat pati matang kemudian dicampurkan secara
merata dengan serbuk arang tempurung secara manual ataupun menggunakan mesin
pengaduk.
C. Pencetakan Briket
Setelah adonan briket jadi, kemudian adonan dimasukkan ke dalam alat
cetak briket. Briket arang yang telah dicetak kemudian dikeringkan. Proses
pengeringan bisa dilakukan secara manual di bawah terik matahari (selama 3 - 4
hari) atau dengan menggunakan oven pada suhu oven 60 oC selama 24 jam
(sebelum dimasukkan oven briket diangin-anginkan terlebih dahulu minimal 12
jam).

D. Pengujian Hasil
Kualitas briket arang pada umumnya ditentukan berdasarkan: ukuran serbuk,
sifat fisika dan kimia serta nilai kalor. Sifat fisika dan kimia briket arang meliputi:
kadar air, kadar abu, berat jenis, kadar zat mudah menguap dan nilai kalor.

2.9. Faktor yang mempengaruhi Kualitas Biobriket


Kualitas briket arang ini ditentukan berdasarkan tujuan penggunaannya atau
disesuaikan dengan permintaan konsumen terutama untuk industri dan ekspor. Ada
beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kualitas briket arang sebagai berikut:
a) Rendemen
Besarnya rendemen arang dari jenis-jenis kayu di Indonesia bervariasi cukup
besar yaitu antara 21,1% - 40,8%. Rendemen arang yang dihasilkan dipengaruhi
oleh beberapa faktor berikut:
13
(1) Pemananasan dan tekanan dalam tanur.
(2) Umur bahan baku briket.
(3) Berat jenis bahan baku briket.
(4) Komposisi kimia bahan briket.
Oleh karena itu rendemen arang yang dihasilkan akan bervariasi persentasenya.
b) Nilai Kalor
Nilai kalor merupakan jumlah satuan panas yang dihasilkan persatuan bobot
dari proses pembakaran dengan oksigen dari suatu bahan yang mudah terbakar.
Nilai kalor dinyatakan dalam satuan kal/g. Besarnya nilai kalor untuk jenis-jenis
kayu di Indonesia berkisar antara 5059 – 7752 kal/g. Diperoleh nilai kalor arang
tempurung kelapa berkisar antara 4267,87 – 7512,62 kal/g.
c) Berat Jenis
Berat jenis adalah salah satu sifat fisika suatu senyawa yang paling penting.
Berat jenis berhubungan dengan kerapatan. Kerapatan akan memberikan pengaruh
terhadap nilai kalor suatu bahan, kerapatan yang tinggi cenderung memberi nilai
kalor yang tinggi dibandingkan yang berkerapatan rendah. Perhitungan berat jenis
banyak disederhanakan dalam sistem matrik, karena 1 cm3 air beratnya tepat 1
gram. Jadi berat jenis dapat dihitung secara langsung dengan membagi berat dalam
gram dan volume dalam cm3 sehingga menghasilkan berat jenis briket arang
berkisar antara 0,45 – 1,03.
d) Kadar Air
Kadar air didefinisikan sebagai berat air yang dinyatakan dalam persen berat kering
tanur. Semakin tinggi kadar air maka semakin besar energi yang dibutuhkan untuk
menguapkan air. Dalam proses ini terjadi proses karbonisasi tidak sempurna
sehingga kualitas air yang dihasilkan jelek. Kadar air akan berpengaruh pada nilai
kalor yang dihasilkan di mana semakin tinggi kadar air maka nilai kalor yang
dihasilkan semakin rendah. Kadar air briket arang dari tempurung kelapa berkisar
antara 1,12 -7,40 %.
e) Kadar Abu

14
Salah satu bagian arang yang ada dalam sisa pembakaran adalah abu yang
merupakan mineral. Abu terdiri dari bahan mineral seperti lempung, silika, kalsium
serta magnesium oksida. Semakin besar kadar abu berarti kualitasnya semakin jelek.
Biasanya kadar abu briket arang antara 0,5 – 5%.
f) Kadar Zat Menguap
Zat mudah menguap dalam briket arang bukan merupakan komponen penyusun
arang, tetapi merupakan hasil dekomposisi zat-zat penyusun arang akibat proses
pemanasan. Suhu yang digunakan dalam proses pembuatan arang akan
mempengaruhi besarnya kadar zat mudah menguap dan kadar zat mudah menguap
dapat diperkecil bila suhu pengarangan dinaikkan. Kadar zat mudah menguap untuk
briket arang tempurung kelapa sebesar 6,54 – 72,33%.
( Huda, 2014 )

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Briket tergolong menjadi 2 jenis yaitu Briket Batubara dan Briket Biomassa. Briket
batubara adalah bahan bakar padat dengan bentuk dan ukuran tertentu, yang tersusun dari
butiran batubara halus yang telah mengalami proses pemampatan dengan daya tekan
tertentu, agar bahan bakar tersebut lebih mudah ditangani dan menghasilkan nilai tambah
dalam pemanfaatannya. Sedangkan Briket Biomassa berdasarkan bahan bakunya terdiri
dari beberapa jenis, diantaranya briket tempurung kelapa, briket ampas tebu, briket sekam
padi, briket kulit kopi, briket cangkang sawit, briket serbuk kayu / gergaji, briket ranting
dan daun kering dan lain – lain.

15
DAFTAR PUSTAKA

1. BSN. 2000. SNI 01-6235-2000. Standar Nasional Biodiesel. Jakarta : Badan


Standarisasi Nasional. Diakses pada 6 November 2019

2. Ceeta. 2013. Biodiesel. (https://ceeta.wordpress.com/2013/06/11/makalah-biodiesel/).


Diakses pada 6 November 2019

3. Darsono, Whulandari. 2010. Skripsi Proses Pembuatab Biodiesel.


(http://eprints.undip.ac.id). Diakses pada 6 November 2019

4. Hastuti, Rahajeng Kusumo. 2019. Pengusaha Sawit RI Siap Menginvestasi Pasar


Amerika Latin. (https://www.cnbcindonesia.com/news/20191015195452-4-107283/
pengusaha-sawit-ri-siap-menginvasi-pasar-amerika-latin). Diakses pada 6 November
2019

16
5. Sumarsih. 2011. Proses Pembuatan Biodiesel. (http://sumarsih07.files. wordpress.com)
Diakses pada 6 November 2019

17

Anda mungkin juga menyukai