Anda di halaman 1dari 5

Assalamualaikum wr.wb.

Yang kami hormati:

Ketua stikes dan stisip bina generasi polewali mandar

Yang kami hormati:

Anggota senat Universitas Diponegoro

Para pembantu rektor Universitas Diponegoro

Para dekan dan pembantu dekan di lingkungan Universitas Diponegoro

Para dosen dan pegawai administrasi dilingkungan Universitas Diponegoro

Hadirin tamu undangan, orang tua/wali/pendamping wisudawan/wisudawati

Serta rekan-rekan wisudawan/wisudawati yang berbahagia

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt., karena pada hari yang

bersejarah ini kita masih diberi nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga kita dapat

menghadiri acara wisuda Universitas Diponegoro yang ke-127 tanpa halangan suatu apapun.

Hadirin yang kami hormati,

Diterima dan menjadi mahasiswa Universitas Diponegoro adalah sebuah prestasi dan

kesuksesan. Rekan-rekan, begitu pula dengan berhasilnya kita menyelesaikan studi dan

menjadi sarjana; ini juga adalah prestasi dan kesuksesan. Selamat kawan-kawan!. Mohon

tepuk tangannya untuk pencapain ini!.

Rekan-rekan yang berbahagia,


Jika kita boleh berandai-andai Undip adalah manusia yang mampu merasa, mendengar dan

berbicara seperti kita, kira-kira apa ya yang dirasakan Undip saat ini?. Saya yakin, hari ini,

Undip akan sangat bangga, berterimakasih, dan bahkan menangis terharu meihat kita.

Keyakinan itu muncul karena selama masa kuliah kita telah berusaha maksimal memberikan

kontribusi kepada almamater tercinta ini. Kontribusi itu diberikan dengan jalan dan cara yang

kita bisa dan mampu, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Kontribusi penuh

semangat itu kita lakukan dengan setidaknya 3 landasan utama: yang pertama adalah rasa

cinta dan bangga kepada almamater sehingga kita ingin membuatnya layak dicintai dan

dibanggakan, yang kedua adalah keinginan kuat untuk membuat almamater kita lebih dan

lebih baik, dan yang ketiga adalah kesadaran bahwa pengalaman, ilmu, dan skill yang didapat

selama kuliah nantinya akan sangat berperan dalam pencapain mimpi dan asa masa depan

kita.

Kita juga sadar bahwa kita adalah pewaris nilai-nilai semangat perjuangan Pangeran

Diponegoro. Sehingga, kita meresapi betul sebuah ungkapan “daripada menyalahkan

kegelapan, lebih baik menyalakan lilin”. Apapun kondisinya, kerja konkret lebih baik

daripada hanya mengeluh. Hal ini membawa sikap dan mental positif, progresif, serta

kontributif dalam diri kita disegala kondisi yang kita hadapi. Kita selalu bersemangat dan

termotivasi untuk memberikan yang terbaik dan berperan maksimal demi mewujudkan satu

jargon yang sering kita teriakan bersama: Undip Jaya!!!.

Dengan semangat perjuangan Diponegoro dan nilai-nilai positif, kita terus berjuang meskipun

terkadang bertemankan keterbatasan dan sempitnya ruang apresiasi dan penghargaan kepada
organisasi dan mereka yang telah mengerahkan seluruh sumberdayanya demi kejayaan

almamater.

Kita telah banyak meraih berbagai penghargaan dan prestasi dalam berbagai kompetisi,

seperti kompetisi tulis menulis, riset, debat, bisnis, olahraga, seni dan kewirausahaan.

Mahasiswa Undip juga banyak yang terpilih menjadi duta atau delegasi dalam berbagai acara

baik nasional maupun internasional. Gerakan aku cinta undip, semakin semaraknya kegiatan-

kegiatan kemahasiswaan, bertambahnya jumlah proposal PKM, PMW, dan meningkatnya

apresiasi dan animo dalam kompetisi mahasiswa berpretasi adalah beberapa karya nyata kita

untuk turut serta dalam usaha memajukan almamater. Iklim prestatif, riset, dan akademis pun

semakin berkembang dikampus ini. Adalah suatu kebahagiaan tiada kira dapat melihat

almamater berjaya dimana-mana. Itulah cinta, karena cinta akan memberi energi tanpa batas.

Rekan-rekan yang berhagia,

Rekan-rekan, Undip pasti bangga karena kita tidak cuma bisa menerima ilmu,skill, dan life

experience darinya, tapi kita juga dapat memberi sesuatu kepada almamater yang telah

mengajarkan kepada kita tentang jati diri, persahabatan, kedewasaan, mimpi, cita dan cinta.

Perjuangan demi membangun almamater juga tidak berhenti sampai disini, karena kemajuan

almamater tidak akan pernah lepas dari kontribusi para alumninya. Itulah cinta, karena cinta

akan memberi energi tanpa batas.

Hadirin yang kami hormati,

Dengan penuh kesadaran, kita tidak akan pernah bisa meraih itu semua dan sampai pada titik

sekarang ini tanpa bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan yang berbahagia ini kami
segenap wisudawan/wisudawati mengucapkan terimakasih dan permohonan maaf sebesar-

besarnya kepada:

1. Rektor, pembantu rektor, dekan, para anggota senat, dan pembantu dekan yang telah

banyak membimbing kami,

2. Para Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi atas kerja kerasnya membangun dan

mengembangkan iklim pembelajaran yang baik bagi kami,

3. Segenap bapak dan ibu dosen serta seluruh staf akademik atas bimbingan kesabaran

dan dedikasinya dalam membimbing kami,

4. Segenap civitas akademika di lingkungan Universitas Diponegoro atas kontribusinya

dalam membantu kami meraih apa yang kami impikan,

5. Para orang tua atas dukungan yang tidak pernah berhenti kepada kami.

Tanpa bantuan, dorongan, dan bimbingan bapak-ibu sekalian, kami tidak akan berarti apa-apa

dan menjadi siapa-siapa.

Rekan-rekan yang berhagia,

Selain itu, semoga kita juga bisa mewarisi semangat perjuangan para pendiri bangsa kita.

Soekarno, Hatta, dan pendiri bangsa kita lainnnya bisa saja memilih untuk menggunakan

gelar akademiknya untuk mengejar kehidupan yang lebih sejahtera dan nyaman. Namun

mereka menggunakan ilmu dan kecakapan yang mereka dapat di perguruan tinggi demi

memperjuangakan kemerdekaan dan kehormatan bangsa. Semoga kita juga demikian, gelar

sarjana ini semoga tidak membuat kita melenakan tugas kita sebagai pengisi kemerdekaan

dan membantu negara mewujudkan janji kemerdekaan, yakni kesejahteraan bagi seluruh

rakyat Indonesia.
Hadirin yang kami hormati,

Saya tutup sambutan saya dengan sebuah pantun: Bulu lentik diujung mata, wajah jelita

banyak yang melirik. Bukan cantik yang membuat cinta, tapi cinta yang membuat cantik.

Maknanya adalah jangan pernah tunggu Undip menjadi universitas terbaik atau tercantik

lebih dulu, baru kita mencintainya, tapi cintailah Undip lebih dulu maka kita akan melihat

Undip sebagai universitas tercantik dan terbaik di Indonesia bahkan dunia.

Bagaimanapun juga, jangan pernah lupakan almamater kita.

Saya mohon rekan-rekan berkenan mengepalkan tangan keatas dan berteriak jaya saat saya

teriakan Undip.

Undip!Jaya!

Undip!Jaya!

Undip!Jaya!

Semangat Pangeran Diponegoro akan selalu bersemanyam dalam hati kita.

Terimakasih, dan sukses untuk kita semua!

Wassalamualaikumwrwb.

Anda mungkin juga menyukai