TINJAUAN TEORI
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, tren
juga dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat
ini yang biasanya sedang popular di kalangan masyarakat. Trend adalah sesuatu yang
sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta
Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak
terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik,
hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang
krisis. Issu adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas
faktannya atau buktinya
Konsep sehat menurut WHO secara garis besar adalah suatu keadaan seseorang
yang terbebas dari gangguan fisik, mental, sosial, spiritual serta tidak mengalami
kecacatan. Menurut pandangan para ahli sosiologi, yang disebut sehat sangatlah
bersifat subyektif, bukan obyektif. Persepsi masyarakat tentang sehat/sakit ini
dipengaruhi oleh unsur pengalaman masa lalu, disamping unsur sosial budaya. Jika
individu merasa bahwa penyakitnya disebabkan oleh makhluk halus, maka dia akan
memilih untuk berobat kepada “ orang pandai “ yang dianggap mampu mengusir
makhluk halus tersebut dari tubuhnya sehingga penyakitnya akan hilang ( Jordan,
1985; Sudarti, 1988; dalam Solita, 1997).
3
Sehat merupakan hak yang fundamental bagi seluruh warga negara di Indonesia.
Strategi Kementerian Kesehatan dalam pembangunan kesehatan adalah dengan
berbasis preventif dan promotif. (2010-2014). Hal tersebut disampaikan Menkes dr.
Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH dalam Seminar Nasional “Mewujudkan
Kemandirian Kesehatan Masyarakat Berbasis Preventif dan Promotif” yang
diselenggrakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro pada hari
Sabtu, 13 Maret 2010 di Semarang.
4. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita menjadi kurang dari 15%
4
dan berkeadilan, menata pemerintahan kesehatan yang baik, pembiayaan kesehatan
yang terjangkau, ketersediaan obat, manajemen kesehatan yang transparan.
5
Yang harus dipahami oleh mahasiswa Kesehatan Masyarakat antara lain
mengenai, Jaminan Sosial Nasional, BOK, revitalisasi UPTD, system pengadaan
distribusi penjagaan dari kualitas obat/harga obat(generik), pemanfaatan SDM
kesehatan yang saat ini telah banyak yang bersinergi dengan pelayanan kesehatan, serta
masalah infeksi dan penyakit (misalnya penyediaan air bersih yang ada ditangan PU),
tutur Menkes. Pembangunan kesehatan hendaknya dapat menciptakan Indonesia yang
damai, sejahtera, mandiri, merata dan berkeadilan
Sumber daya kesehatan, teritama sumber daya manusia di negara ini masih belum
memadai. Terlibih masalah distribusi tenaga kesehatan. Distribusi tenaga kesehatan
sampai saat ini belum bisa dikatakan menggembirakan. Sekalipun sejak tahun 1992
telah diterapkan kebijakan penempatan tenaga dokter dan bidan dengan sistem PTT.
Tercatat rasio dokter terhadap Puskesmas untuk kawasan Indonesia bagian barat, jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah bagian timur. Rasio tenaga dokter terhadap
Puskesmas di Provinsi Sumatera Utara = 0,84 dibanding dengan Provinsi NTT = 0,26
dan Provinsi Papua = 0,12. Belum lagi soal tenagar kesehatan para medis lainnya.
6
Mutu SDM Kesehatan masih membutuhkan pembenahan. Hal ini tercermin dari
rendahnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. permasalahan yang
terdapat di dalam pembangunan kesehatan berbasis preventif dan promotif terltak pada
ketersediaan SDM kesehatan selain pelayanan kesehatan dan sistem manajemen
kesehatan, yang mana permasalahan tersebut juga fundamnental.
Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan peran serta dari seluruh lapisan
masyarakat serta peran pemerintah maupun tenaga kesehatan. Kondisi sehat yang
komprehensif tidak akan tercapai apabila ketersediaan dan distribusi SDM atau tenaga
kesehatan hanya berkutat pada kawasan atau daerah yang tergolong maju serta
mengabaikan kesehatan di daerah teringgal, terpencil, kepulauan maupun
perbatasan. Kesehatan di daerah tertinggal menjadi salah satu kebutuhan dasar
masyarakat (basic need). Tetapi sejauh mana kondisi kesehatan masyarakat tentu kita
dapat melihatnya sendiri.
7
penduduk. Kedua, sebanyak 70 persen puskesmas di kabupaten tertinggal (102
kabupaten) memiliki beban melayani penduduk dengan luas wilayah lebih dari 200 km2.
Ketiga, ketersediaan bidan desa (18.213 bidan desa) baru memenuhi 50 persen jumlah
desa yang membutuhkan. Keempat, jumlah dan fungsi upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat (UKBM) masih jauh dari kebutuhan. Terjadi banyak masalah
kesehatan yang berhubungan dengan ketersediaan tenaga Kesehatan yang berada di
daerah terpencil, kepulauan, perbatasan dan daerah tertinggal. Masih kurangnya
tenaga kesehatan di daerah tersebut menyebabkan banyak terjadi masalah kesehatan.
Kesulitan dalam menjangkau daerah tersebut menyebabkan kurang berminatnya
tenaga kesehatan untuk datang ke daerah tersebut. Sehingga kondisi geografis maupun
infrastruktur suatu daerah menjadi salah satu indikator maupun faktor yang
mempengaruhi pelaksanaan dari pembangunan kesehatan. Selain itu, pemerintah
memegang peranan penting dalam distribusi SDM kesehatan.
8
didirikan, antara lain dalam bentuk Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa, serta Pos
Upaya Kesehatan Kerja. Sedangkan dalam bidang pembiayaan kesehatan
pemberdayaan masyarakat diwujudkan melalui bentuk dana sehat serta berbagai
yayasan peduli dan penyandang dana kesehatan seperti yayasan kanker Indonesia,
yayasan jantung Indonesia, yayasan thalasemia Indonesia, serta yayasan ginjal
Indonesia. Pemberdayaan masyarakat dilaksanakan pula dalam bentuk berbagai
gerakan, seperti Koalisi Indonesia Sehat, Gebrak Malaria, Gerdunas TB, Gerakan
Sayang Ibu, gerakan anti madat serta gerakan pita putih (kesehatan ibu) dan gerakan
pita merah (HIV/AIDS). Sayangnya pemberdayaan masyarakat dalam arti
mengembangkan kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat dalam mengemukakan
pendapat dan mengambil keputusan tentang kesehatan masih dilaksanakan secara
terbatas. Kecuali itu lingkup pemberdayaan masyarakat masih dalam bentuk mobilisasi
masyarakat. Sedangkan pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pelayanan, advokasi
kesehatan serta pengawasan sosial dalam program pembangunan kesehatan belum
banyak dilaksanakan.