Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

PENGERTIAN WISATA, PARIWISATA, dan HOSPITALITY

Dosen Pembimbing :

Anggota Kelompok :
1. Yuvita Kartika Putri, 194950
2. Musyaffa Nafis Lubis, 194936
3. Shevi Fiorentina, 194944
4. Naviu Sabila Firdaus, 194937
PENGERTIAN
A. WISATA

 Menurut Heriawan (2004)


Wisata adalah suatu kegiatan yang bersifat bersenang-senang (leisure) yang
ditandai dengan mengeluarkan uang atau melakukan kegiatan yang sifatnya
konsumtif

 Menurut Gamal (2004)


Wisata adalah suatu proses berpergian yang bersifat sementara yang dilakukan
seseorang untuk menuju tempat lain diluar tempat tinggal

 Menurut WTO (1999)


Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan manusia keluar daerah dan
sekaligus bersifat sementara tidak lebih dari satu tahun tujuannya untuk
bersenang-senang

 (UU RI NO. 10 th 2009)


wisata adalah suatau kegiatan perjalanan yang dilakukan baik perorangan
maupun kelompok untuk mengunjungi destinasi tertentu dengan tujuan
rekreasi

 Menurut Fandeli (2001)


Wisata adalah perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut dilakukan secara
sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata

KESIMPULAN :
Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan manusia baik perorangan maupun
kelompok secara suka rela serta bersifat sementara untuk mengunjungi destinasi tertentu
untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata
yang dikunjungi.
B. PARIWISATA
Pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan
kenikmatan,
Pariwisata adalah Suatu aktivitas manusia yang dilakukan perorangan atau kelompok secara
sadar yang dilakukan oleh sementara waktu untuk menghabiskan waktu sengang atau libur.
Dilakukan dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan,
mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olah raga atau
istirahat, berziarah dll. dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh
masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.

C. HOSPITALITY
Hospitality berasal dari hata "hospes" yang artinya tamu yang sering diartikan sebagai
keramah tamahan atau kesukaan/ kesediaan menerima tamu ,kesopanan, keakraban dan juga
rasa saling menghormati. Jikadilihat dari sudut pandang pariwisata hospitality merupakan
pengetahuan, sikap/ etika dan keterampilan dalam pelayanan, yang wajib diberikan oleh
pelaku usaha jasa (selaku tuan rumah) kepada penerima jasa/ konsumen (sebagai tamu) yang
mencerminkan pelayanan yang penuh kehangatan dan keramah tamahan sehingga pelanggan
merasa nyaman, puas, dan dihargai.
1. Hospitality yaitu keramah-tamahan, kesukaan/kesediaan menerima tamu (Kamus
Inggris-Indonesia, John M. Echols dan Hasaan Shadily).
2. Hospitality merupakan interaksi antara tuan rumah dengan tamu pada saat yang
bersamaan mengkonsumsi makanan dan minuman serta akomodasi (Webster
1913).
3. Hospitality adalah sikap keramah-tamahan dalam artian merujuk pada hubungan
antara guest/tamu dan host/tuan rumah/penyedia jasa dan juga merujuk pada
aktivitas/kegiatan keramahtamahan yaitu : penerimaan tamu, dan pelayanan untuk
para tamudengan kebebasan dan kenyamanan (Yudik B).
4. Menurut Robert Christie Mill (1990) :“The hospitality of an area is the general
feeling of welcome that tourists receive while visiting the area. People do not want
to go where they do not feel welcome.” Jika diartikan secara bebas adalah tempat
dimana wisatawan dapat merasa diterima ketika mengunjungi tempat itu. Orang-
orang tidak akan datang jika mereka merasa tidak diterima.
5. Hospitality memiliki arti keramah-tamahan, kesopanan, keakraban dan juga rasa
saling menghormati. Jika dikaitkan dengan industry pariwisata, dapat diibaratkan
bahwa hospitality merupakan roh, jiwa, semangat dari pariwisata. Tanpa adanya
hospitality dalam pariwisata, maka seluruh produk yang ditawarkan dalam
pariwisata itu sendiri seperti benda mati yang tidak memiliki nilai untuk dijual (S.
Pendit, 2017 : 152). Merangkum beberapa pengertian diatas maka pelayanan
hospitality dapat didefinisikan kembali sebagai pengetahuan, sikap/ etika dan
keterampilan dalam pelayanan, yang wajib diberikan oleh pelaku usahajasa
(selakutuan rumah)kepada penerima jasa/ konsumen (sebagai tamu)
yangmencerminkan pelayanan yang penuh kehangatan dan keramahtamahan
sehinggapelanggan merasa nyaman dan puas, merasadihargai sebagai jiwa
manusia seutuhnya. Selain ditinjau dari dimensi perbuatan, hospitality juga dapat
dimaknai sebagai objek/benda. Sehingga hospitality juga dapat berarti berbagai
bentuk usaha jasaakomodasi, usaha jasa restoran food and beverage, atraksi wisata
dan rekreasi, healty and spaserta bentuk-bentuk usaha jasa lain yang mengadopsi
keramah-tamahan dalam pelayanan didalamnya, serta yang paling penting
didalamnya masih terdapat kontak yang dominan dari manusia ke manusia(people
to people),oleh pelaku usaha kepada pelanggan. Usaha jasa hospitality pada
dasarnya tidak memiliki perbedaan yang terlalu jauh dibandingkan bidang
pelayanan jasa lain. Jika harus dibedakan, maka perbedaan usaha hospitality
dengan bidang usaha jasa lain adalah dalam 2 hal berikut.

Anda mungkin juga menyukai