Anda di halaman 1dari 8

MANFAAT POHON PULE ((Alstonia scholaris [L.] R. Br.

) SEBAGAI OBAT
HERBAL

Nama Umum : Pulai


Nama Ilmiah : Alstonia scholaris [L.] R. Br.
Sinonim : A. spectabilis, R.Br.
Familia : Apoeynaccae
Nama Lokal :
Lame (Sunda), pule (Jawa), polay (Madura). kayu gabus,; pulai (Sumatera).hanjalutung
(Kalimantan).kaliti, reareangou,; bariangow, rariangow, wariangow, mariangan, deadeangow,;
kita (Minahasa), rite (Ambon), tewer (Banda), Aliag (Irian),; hange (Ternate). devil’s tree, ditta
bark tree (Inggris).; Chatian, saitan-ka-jhad, saptaparna (India, Pakistan).; Co tin pat,
phayasattaban (Thailand).;
Deskripsi Tumbuhan
Tumbuhan Pulai tersebar di seluruh Nusantara. Di Jawa pulai tumbuh di hutan jati, hutan
campuran dan hutan kecil di pedesaan, ditemukan dari dataran rendah sampai 900 m dpl.
Pulai kadang ditanam di pekarangan dekat pagar atau ditanam sebagai pohon hias. Tanaman
berbentuk pohon, tinggi 20 – 25 m. Batang lurus, diameternya mencapai 60 cm, berkayu,
percabangan menggarpu. Kulit batang rapuh, rasanya sangat pahit, bergetah putih. Daun tunggal,
tersusun melingkar 4 – 9 helai, bertangkai yang panjangnya 7,5 – 15 mm, bentuknya lonjong
sampai lanset atau lonjong sampai bulat telur sungsang, permukaan atas licin, permukaan bawah
buram, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 10 – 23 cm, lebar 3 – 7,5 cm, warna hijau.
Perbungaan majemuk tersusun dalam malai yang bergagang panjang, keluar dari ujung tangkai.
Bunga wangi berwarna hijau terang sampai putih kekuningan, berambut halus yang rapat. Buah
berupa buah bumbung berbentuk pita yang panjangnya 20 – 50 cm, menggantung. Biji kecil,
panjang 1,5 – 2 cm, berambut pada bagian tepinya dan berjambul pada ujungnya. Perbanyakan
dengan biji atau setek batang dan cabang.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Demam, malaria, limfa membesar, batuk berdahak, diare, disentri, ; Kurang napsu makan, perut
kembung, sakit perut, kolik, anemia, ; Kencing manis (diabetes melitus), wasir, gangguan haid,
bisul,; Tekanan
darah tinggi (Hipertensi), rematik akut, borok (ulcer), ; Beri-beri, masa nifas, payudara bengkak
karena ASI.;
BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Kulit kayu dan daun. Kulit kayu dikeringkan dengan cara di jemur atau
pemanasan.
INDIKASI :
Kulit kayu dapat mengatasi:
- demam, malaria, limpa membesar,
- batuk berdahak,
- diare, disentri,
- kurang nafsu makan,
- perut kembung, sakit perut, kolik,
- kencing manis (diabetes mellitus),
- tekanan darah tinggi (hipertensi),
- wasir,
- anemia,
- gangguan haid, dan
- rematik akut.
Daun dapat digunakan untuk mengatasi:
- borok (ulcer), bisul,
- perempuan setelah melahirkan (masa nifas),
- beri-beri, dan
- payudara bengkak karena bendungan ASI.
CARA PEMAKAIAN :
Kulit kayu sebanyak 1-3 g direbus, lalu minum. Air rebusan kulit batang pulai digunakan untuk
mencuci luka, radang kulit bernanah, borok atau sebagai obat kumur pada sakit gigi.
CONTOH PEMAKAIAN :
1. Demam
a. Kulit batang pulai sebanyak 3 g dicuci bersih lalu direbus dengan
1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin disaring, tambahkan 1
sendok makan madu lalu diaduk merata. Minum sekaligus.
b. Kulit batang bagian dalam diremas-remas dengan daun kelici
(Caesalpinia crista Linn.) dan daun sembung, tambahkan sedikit
air. Peras dan saring, minum.
2. Malaria
Kulit batang pulai yang sudah digiling menjadi bubuk, diambil
sebanyak 2 sendok makan. Rebus dengan 2 gelas air bersih sampai
tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus. Lakukan
setiap hari sampai sembuh. Selama minum obat ini, hindari makanan
yang asam dan pedas. Bila penyakitnya berat, gunakan kulit pulai
hitam.
3. Diare : Minumlah rebusan kulit batang pulai.

4. Memperkuat lambung :
Kulit batang pulai lapisan sebelah dalam diremas-remas dalam air,
minum.
5. Perut kembung, limpa membesar :
Kulit batang pulai bagian dalam. diremas-remas dengan cuka, lalu
minum.
6. Darah tinggi :
Kulit batang pulai 1/4 jari, daun kumis kucing dan daun poncosudo
sebanyak 1/5 genggam, daun pegagan, dan daun meniran masing-
masing 1/4 genggam, buah ketapang 1 buah, gula enau 3 jari.
Semua bahan dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan
3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring,
dibagi untuk 3 kaii minum. Setiap kaii minum cukup 3/4 gelas.
7. Kencing manis / Diabetes mellitus
Kulit batang pulai sebanyak 2 jari, dicuci lalu dipotong-potong
seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa
separonya. Setelah dingin disaring, minum 1/2 jam sebelum makan.
Sehari 2 kali, masing-masing 3/4 gelas.
8. Membangkitkan selera makan
Sebanyak 10 g bubuk dari kulit batang pulai diseduh dengan air
mendidih. Tambahkan air perasan 1 buah jeruk limau, 1 sendok
makan madu dan sedikit garam, aduk merata. Setelah dingin
diminum sekaligus.
9. Borok bernanah
Daun pulai kering digiling menjadi serbuk. Taburkan pada borok
bernanah setelah dibersihkan terlebih dahulu. Lakukan 2 kali sehari,
sampai sembuh.
10. Beri-beri
Ambil daun pulai yang masih muda sebanyak 16 lembar, masukkan
ke dalam bambu, lalu direbus dengan air,bersih. Air rebusannya
diminum pada pagi hari. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
11. Wanita setelah melahirkan (untuk membersihkan organ dalam)
a. Sediakan daun pulai dan rimpang jahe yang segar secukupnya,
lalu cuci bersih. Buat menjadi jus atau ditumbuk sampai halus.
Saring dan peras, airnya lalu diminum.
b. Kulit pulai dibersihkan, tambahkan sepotong kunyit, sedikit jahe

beberapa langkah untuk mengolah pule dalam melawan penyakit-penyakit. Semoga bermanfaat
yah!

1. Mengobati Malaria

 Kulit batang pule yang sudah digiling menjadi bubuk, diambil sebanyak 2 sendok makan.
 Rebus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas.
 Setelah dingin disaring, minum sekaligus.
 Lakukan setiap hari sampai sembuh.
 Selama minum obat ini, hindari makanan yang asam dan pedas. Bila penyakitnya berat,
gunakan kulit pule hitam.

2. Mengobati Darah tinggi

Kulit batang pulai 1/4 jari, daun kumis kucing dan daun poncosudo sebanyak 1/5
genggam, daun pegagan, dan daun meniran masing- masing 1/4 genggam, buah ketapang
1 buah, gula enau 3 jari. Semua bahan dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus
dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk
3 kaii minum. Setiap kaii minum cukup 3/4 gelas.

3. Mengobati Kencing manis

 Kulit batang pule sebanyak 2 jari, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya.


 Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa separonya.
 Setelah dingin disaring, minum 1/2 jam sebelum makan. Sehari 2 kali, masing-masing
3/4 gelas
Pulasari

Kulit batang pulasari sangat banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, terutama di jawa
hamper semua ramuan obat tradisional diikut sertakan dengan nama “adas pulasari” atau “adas
pulawaras”,yang berasal dari dua tanaman yaitu adas (Foeniculum vulggare) dan pulasari
(Alyxia reindwardtii).

Bagian yang digunakan adalah kulit batang. Secara empiris kulit kayu pulasari digunakan untuk
mengobati disentri, mencret, demam, sariawan, perut kembung, radang lambung, batuk rejan,
keputihan, penambahan nafsu makan, pelancar haid. Pulasari biasanya disandingkan dengan
adas, terkenal sebagai adaspulowaras, dipercaya manjur mengobati aneka penyakit seperti batuk,
demam, disentri dan pusing. Di apotek sering digunakan sebagai simplex (obat sederhana).

Kulit batang pulasari berwarna putih yang memiliki wangi tertentu dan rasanya pahit. Kulit
batang pulasari mengandung kumarin, tannin, alkaloid, saponin, minyak atsiri, polifenol.

Sebagai obat tradisional pulasari dapat dipakai dengan cara sebagai berikut:

 Direbus untuk diminum


 Ditumbuk untuk pemakaian luar

Manfaat dan khasiat pulasari:

Kegunaan pulasari adalah untuk stomatik ( meningkatkan nafsu makan), karminatif


(menghilangkan rasa nyeri kolik akibat gas), antispasmodic (menghilangkan nyeri akibat spasme
atau kram), antitusif (menahan batuk), emenagog (memperlancar haid apabila telat bulan bukan
karena hamil, sariawan, demam pada anak – anak, keputihan.

Efek farmakologi pulasari :

 Senyawa kumarin yang mempunyai efek sebagai antikoagulansia


 Mampu membeunuh mikroba sepertiE.coli, Staphylococcus aureus dan Vibriocholera
 Mampu merangsang nafsu makan, obat batuk, dan demam
 Mampu menghilangkan rasa nyeri

4 Manfaat Pulasari Untuk Mengatasi Berbagai Macam Penyakit


Tinggalkan Balasan

manfaat pulasari untuk kesehatan. pulasari atau palasan dengan nama ilmiah alyxia stellata
yakni merupakan tanaman dari famili apocynaceae. tanaman ini termasuk jenis tanaman yang
merambat yang memiliki kulit batang berwarna putih dengan aroma wangi tertentu yang rasanya
pahit. pulasari termasuk tanaman tumbuh liar di kawasan ladang dan hutang di area pegunungan.
pulasari memiliki kulit batang dengan kandungan alkalida, kumarin, zat samak dan zat pahit.
pulasari tak hanya dijadikan untuk bumbu masak saja, melainkan juga sebagai tanaman obat.
adapun beberapa khasiat tanaman pulasari yang bisa anda manfaatkan berikut ini:

1. mengobati berbagai macam penyakit

pulasari yang disebut juga sebagai adas pulosari yakni memiliki kandungan felandren, asam
anisat, limnen, pinen, minyak atsiri, dipenten dan felandren ini dapat dimanfaatkan mengobati
berbagai macam penyakit dengan aman. manfaat pulasari ini bisa anda manfaatkan dengan
mengembangbiakkan tanaman yang satu ini. cara membudidayakannya adalah dengan
memisahkan antara anakan dengan indukannya untuk bisa berkembang biak.

2. bahan baku pada minyak telon

adas pulosari mengandung biji yang memiliki banyak minyak, diantaranya dipakai untuk bahan
baku pada pembuatan minyak telon. melalui kandungan tersebut, tanaman adas pulosari ini
banyak dimanfaatkan dan diperlukan di sejumlah negara sebagai komoditi impor.

3. obat batuk anak


kegunaan adas pulasari berikutnya adalah bisa mengatasi batuk untuk anak-anak. adapun caranya
dengan memanfaatkan 1 sdt adas, dicampurkan 1 siung bawang merah, dan 4 cm kulit dari kayu
adas. adapun caranya dengan mencampurkan bahan-bahan tersebut lalu cuci sampai bersih dan
rebus pada 1 gelas air. anda bisa menambahkan gula batu lalu diamkan hingga mendidih agar
kandungan bahan alaminya dapat keluar.

4. mengatasi perut kembung dan diare

manfaat pulasari berikutnya adalah bisa mengatasi perut yang kembung, mual-mual dan diare.
adapun cara untuk mengatasi diare dan perut kembung ini adalah dengan menyiapkan sebanyak
3 sdt adas, 10 cm pulasari, dan 5 helai daun jambu biji. lalu rebus bahan-bahan tadi pada 2 gelas
air sampai tersisa 1 gelas saja. kemudian saring airnya dan konsumsi sebanyak 2 kali sehari.

Kayu manis merupakan salah satu jenis tumbuhan yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber
minyak atsiri. Kayu manis yang selama ini dikenal sebagai penyedap masakan dan pengharum
makanan, sebetulnya mengandung senyawa aktif yang dapat menangkal kanker hati ganas,
menurunkan kadar lemak dan kolesterol, serta menolong para pengidap diabetes melitus.Melalui
teknologi sederhana seperti penyulingan, bahan-bahan tersebut dapat dibuat menjadi minyak
atsiri yang harganya jauh lebih tinggi, akan tetapi data pendukung bagi pengembangan potensi
tersebut belum diketahui secara pasti.

Proses Pengolahan Kulit Kayu Manis (Cinnamon burmanii) menjadi Minyak Atsiri

Proses untuk mendapatkan minyak atsiri dikenal dengan cara menyuling atau destilasi terhadap
tanaman penghasil minyak. Didunia komersil, metode destilasi/penyulingan minyak atsiri dapat
dilakukan dengan 3 cara, antara lain :

1. Penyulingan dengan sistem rebus (Water Distillation)


2. Penyulingan dengan air dan uap (Water and Steam Distillation)
3. Penyulingan dengan uap langsung (Direct Steam Distillation)

Penerapan penggunaan metode tersebut didasarkan atas beberapa pertimbangan seperti jenis
bahan baku tanaman, karakteristik minyak, proses difusi minyak dengan air panas, dekomposisi
minyak akibat efek panas, efisiensi produksi dan alasan nilai ekonomis serta efektifitas produksi.

1. Penyulingan dengan sistem rebus (Water Distillation)

Cara penyulingan dengan sistem ini adalah dengan memasukkan bahan baku, baik yang sudah
dilayukan, kering ataupun bahan basah ke dalam ketel penyuling yang telah berisi air kemudian
dipanaskan. Uap yang keluar dari ketel dialirkan dengan pipa yang dihubungkan dengan
kondensor. Uap yang merupakan campuran uap air dan minyak akan terkondensasi menjadi cair
dan ditampung dalam wadah. Selanjutnya cairan minyak dan air tersebut dipisahkan dengan
separator pemisah minyak untuk diambil minyaknya saja. Cara ini biasa digunakan untuk
menyuling minyak aromaterapi seperti mawar dan melati. Meskipun demikian bunga mawar,
melati dan sejenisnya akan lebih cocok dengan sistem enfleurasi, bukan destilasi. ang perlu
diperhatikan adalah ketel terbuat dari bahan anti karat seperti stainless steel, tembaga atau besi
berlapis aluminium.

b. Penyulingan dengan air dan uap (Water and Steam Distillation)

Penyulingan dengan air dan uap ini biasa dikenal dengan sistem kukus. Cara ini sebenarnya
mirip dengan system rebus, hanya saja bahan baku dan air tidak bersinggungan langsung karena
dibatasi dengan saringan diatas air.

Cara ini adalah yang paling banyak dilakukan pada dunia industri karena cukup membutuhkan
sedikit air sehingga bisa menyingkat waktu proses produksi. Metode kukus ini biasa dilengkapi
sistem kohobasi yaitu air kondensat yang keluar dari separator masuk kembali secara otomatis ke
dalam ketel agar meminimkan kehilangan air. Bagaimanapun cost produksi juga diperhitungkan
dalam aspek komersial. Disisi lain, sistem kukus kohobasi lebih menguntungkan oleh karena
terbebas dari proses hidrolisa terhadap komponen minyak atsiri dan proses difusi minyak dengan
air panas. Selain itu dekomposisi minyak akibat panas akan lebih baik dibandingkan dengan
metode uap langsung (Direct Steam Distillation). Metode penyulingan dengan sistem kukus ini
dapat menghasilkan uap dan panas yang stabil oleh karena tekanan uap yang konstan.

Anda mungkin juga menyukai