Anda di halaman 1dari 8

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 1,Nomor 1,April 2019 Hal 236-243

yantibudiasih@yahoo.com ISSN 2684-8775 (Online)


yantibudiasi
h_@yahoo.c
oyantibudia
sih_@yahoo
Tingkat Efisiensi Koperasi di Kota Tangerang Selatan dengan Pendekatan Data
.comyantibu
diasih_@ya Envelopment Analysis (DEA)
hoo.com Yanti Budiasih
Asriyal
y Isnan Hari Mardika
Institut Teknologi
a dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta
n yantibudiasih@yahoo.com
t
i
Abstrak b
Koperasi dengan kinerja u yang baik dapat melahirkan kepercayaan yang besar dari
masyarakat pada umumnya ataudanggota pada khususnya. Masyarakat akan memanfaatkan fasilitas
koperasi baik sebagai anggotai Untuk itu kinerja koperasi harus selalu dipertahankan dan
ditingkatkan. Untuk itu penelitian
a ini bertujuan untuk mengetahui Menganalisis tingkat efisiensi
Koperasi di Kota Tangrang Selatans dengan pendekatan data envelopment analysis (DEA),
Menganalisis langkah-langkah apa i yang perlu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi koperasi.
Hasilnya, dari 105 sampel koperasi
h yang dianalisis terdapat 5 koperasi yang mencapai tingkat
efisiensi 100% yaitu Kop Pegawai _ Puslitbang KIM LIPI, KSU Karya Ciputat Tangerang "Koperasi
Karya Cipta", Koperasi Margo@Mulyo, Koperasi Insan Karya dan Koperasi Kelurahan Ciputat.
Kemudian, Rata – rata efisiensi koperasi
y di Kota Tangerang Selatan pada 105 sampel yang dianalisis
adalah sebesar 45%. Lalu, Padaa koperasi yang memiliki tingkat efisiensi 100% memiliki jumlah
volume usaha yang lebih besar daripada
h jumlah modalnya yaitu diatas 20% dan Pada koperasi yang
memiliki tingkat efisiensi terendah
o memiliki jumlah modal yang lebih besar daripada volume usaha
yaitu diatas 20%. o
Kata Kunci : Koperasi, Efisiensi,. DEA
c
PENDAHULUAN o
Latar Belakang Masalah m
Koperasi sebagai lembaga keuangan mikro perlu meningkatkan kinerjanya melalui kinerja
efisiensi, karena menurut Muljawan et al. (2014), kelangsungan operasional sektor perbankan
Indonesia (termasuk koperasi) akan tergantung pada kemampuan setiap institusi perbankan dalam
mempertahankan daya saing yang tinggi. Daya saing tersebut dapat tecermin dari tingkat efisiensi
operasional serta kemampuan bank dalam menghadapi setiap gangguan yang muncul, baik secara
internal maupun eksternal. Tantangan secara eksternal menjadi semakin nyata terutama dengan
diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015. Setiap lembaga keuanga
tertantang untuk dapat bersaing dengan lembaga keuangan lain yang telah memiliki tingkat efisiensi
operasional yang relatif lebih tinggi. Kegagalan dalam persaingan ini dapat berpotensi menyebabkan
bank-bank nasional tersisih dari pasarnya sendiri, sementara keberadaan lembaga perbankan
nasional memiliki arti yang sangat penting dalam menjalankan fungsi pembangunan ekonomi
nasional.Untuk melihat tingkat efiseiensi koperasi perlu dilakukan penilaian atau penelitian yang
dapat diukur melalui beberapa pendekatan. Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam
mengukur efisiensi seperti melalui rasio keuangan. Selain itu metode lain yang dapat dilakukan
adalah dengan pendekatan pendekatan parametrik dan non parametrik. Pendekatan parametrik
meliputi Stochastic Frontier Approach (SFA), Distribution Free Approach (DFA) dan Thick
Frontier Approach (TFA), sedangkan non parametrik dengan pendekatan Data Envelopment
Analysis (DEA).

236
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 1,Nomor 1,April 2019 Hal 236-243
yantibudiasih@yahoo.com ISSN 2684-8775 (Online)
yantibudiasi
h_@yahoo.c
oyantibudia
Saat ini pengukuran yang populer digunakan untuk menentukan tingkat efisiensi adalah
sih_@yahoo
dengan pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA). DEA dikembangkan berdasarkan teknik
.comyantibu
programasi linier (Linier Programming) untuk menghasilkan bestpractise batasan efisiensi (efisient
diasih_@ya
frontier) yang terdiri dari unit-unit yang efisien. Pada model yang berorientasi pada input atau yang
hoo.com
meminimalkan input (input-oriented model) sebuah unit a dikatakan efisien jika tidak ada k unit
yang lain atau kombinasi linier unit-unit lainnya yang menghasilkan vector output yang sama
dengan nilai vector input yangyterkecil. Sedangkan pada model yang berorientasi pada output
(output- oriented model), sebuah a unit a dikatakan efisien jika tidak ada k unit lainnya atau
kombinasi linier unit-unit yangnlain yang menghasilkan faktor output yang lebih besar dengan
menggunakan faktor input yangt sama (Wade D. Cook et.al 2000).Pemerintah Tangerang Selatan
tengah mencanangkan programiTangsel sebagai kota koperasi dimana 1 koperasi terdapat 1000
UKM pada 2021. Sehingga diharapkanb menjadi koperasi efisien. Data keragaan koperasi Dinas
Koperasi dan UKM Kota Tangerang u Selatan tahun 2017 menunjukan jumlah koperasi yang ada di
Tangerang Selatan adalah sebanyak d 605 Koperasi, sedangkan Data menurut Kementrian Koperasi
dan UKM, koperasi di Tangerang i Selatan yang terdaftar adalah sebanyak 370 koperasi.Peneliti
ingin mengkonfirmasi apakah program
a Kota Koperasi pemerintah kota Tangerang Selatan tersebut
sejalan dengan kondisi tingkat efisiensi
s pada koperasi – koperasi di Kota Tangerang Selatan. Hal
ini bertujuan agar pemerintah imemiliki bahan pertimbangan dalam mengembangkan koperasi
koperasi di Kota Tangerang Selatan.
h Maka dari itu berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti
bermaksud mengajukan judul _ penelitian “Strategi Meningkat Efisiensi Koperasi di Kota
Tangerang Selatan” @
y
TINJAUAN PUSTAKA a
Koperasi h
Koperasi adalah suatu o kumpulan orang - orang untuk bekerja sama demi
kesejahteraanbersama, maka segala o bentuk pekerjaan yang dilakukan secara bersama -sama
sebenarnya dapat disebut sebagai . koperasi. Namun yang dimaksud dengan koperasi dalam hal ini
bukanlah dalam arti sembarang cbentuk kerjasama seperti itu. Yang dimaksud dengan koperasi di
o
sini adalah suatu bentuk perusahaan yang didirikan oleh orang -orang tertentu, untuk
melaksanakan kegiatan - kegiatan m tertentu, berdasarkan aturan - aturan dan tujuan tertentu pula
(Baswir, 1997).Dalam garis besarnya, koperasi pada umumnya dipahami sebagai perkumpulan
orang - orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan
kesejahteraan ekonomi mereka, melalui pembentukan suatu perusahaan yang dikelola secara
demokratis. Dasar hukum keberadaan koperasi di Indonesia adalah pasal 33 UUD 1945 dan
Undang - Undang No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian. Dalam penjelasan pasal 33 UUD
1945 antara lain dikemukakan: “...perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas
asas kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi.” Sedangkan menurut
Pasal 1 UU No. 25 tahun 1992, yang dimaksud dengan koperasi di Indonesia adalah: “...badan
usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar
atas asas kekeluargaan”.Secara umum koperasi mempunyai dua fungsi utama penting yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Fungsi pertama adalah dalam bidang ekonomi, sedangkan fungsi
kedua adalah dalam bidang sosial (Baswir, 1997).
Efisiensi
Suatu perusahaan dapat dikatakan efisien menurut Syafaroedin Sabar, (1989) adalah
pertama mempergunakan jumlah unit input yang lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah input
yang dipergunakan oleh perusahaan lain dengan menghasilkan jumlah output yang sama. Kedua
menggunakan jumlah unit input yang sama, dapat menghasilkan jumlah output yang lebih besar.
Efisiensi dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara keluaran (output) dengan masukan
(input), atau jumlah keluaran yang dihasilkan dari satu input yang dipergunakan.Menurut Kurnia

237
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 1,Nomor 1,April 2019 Hal 236-243
yantibudiasih@yahoo.com ISSN 2684-8775 (Online)
yantibudiasi
h_@yahoo.c
oyantibudia
(2004) dalam Kusmargiani (2006) ada dua pendekatan yang biasa digunakan yaitu pendekatan
sih_@yahoo
produksi dan pendekatan intermediasi. Dalam pendekatan produksi, bank ditempatkan sebagai unit
.comyantibu
kegiatan ekonomi yang melakukan usaha menghasilkan output berupa jasa 23 simpanan kepada
diasih_@ya
nasabah penyimpan maupun jasa pinjaman kepada nasabah peminjam dengan menggunakan
hoo.com
seluruh input yang dikuasainya. Sedangkan dalam pendekatan intermediasi, bank ditempatkan
sebagai unit kegiatan ekonomi yang melalukan transformasi berbagai bentuk dana yang dihimpun
ke dalam berbagai bentuk pinjaman. y Konsekuensi adanya dua pendekatan dalam mengukur
efisiensi bank adalah perbedaanadalam menentukan input dan output. Penentuan input dan output
yang paling menonjol antara pendekatan
n produksi dengan pendekatan intermediasi adalah dalam
memperlakukan simpanan. Dalam t pendekatan produksi simpanan diperlakukan sebagai output,
karena simpanan merupakan jasa i yang dihasilkan (diproduksi) melalui kegiatan bank. Sedangkan
dalam pendekatan intermediasi bsimpanan ditempatkan sebagai input karena dari simpanan yang
dihimpun bank akan mentransformasikannya
u ke dalam berbagai bentuk asset yang menghasilkan,
terutama pinjaman yang diberikan. d Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan intermediasi.
Pendekatan ini digunakan karena i pertimbangan fungsi utama bank sebagai lembaga perantara
yang menghimpun dana dari a masyarakat yang kelebihan dana kepada masyarakat yang
membutuhkan dana. Pertimbangan s lain adalah karateristik dan sifat dasar bank yang melakukan
transformasi asset yang berkualitasi dari simpanan yang dihimpun. Meskipun tidak ada
kesepakatan umum dalam pendekatan h yang digunakan serta dalam hal menentukan input dan
output. _
Untuk menentukan apakah @ suatu kegiatan dalam organisasi itu termasuk efisien atau tidak
maka prinsip-prinsip atau persyaratan
y efisiensi harus terpenuhi, yaitu sebagai berikut. (Ibnu
Syamsi, 2004): (1) Efisiensi harus a dapat diukur, (2) Efisiensi mengacu padapertimbangan rasional,
(3) Efisiensi tidak boleh mengorbankan
h kualitas, (4) Efisiensi merupakan teknis pelaksanaan (5)
Pelaksanaan efisiensi harus disesuaikan
o dengan kemampuan organisasi yang bersangkutan, (6)
Efisiensi itu ada tingkatannya, bisa
o dengan prosentase (Kusmargiani: 2006).
.
Data Envelopment Analysis c
Siswandi (2004) mendefinisikan
o DEA sebagai sebuah teknik pemrograman matematis
yang digunakan untuk mengevaluasi m efisiensi relatif dari sebuah kumpulan unit untuk pembuat
keputusan (Decision Making Unit/DMU) dalam mengelola sumber daya (input) dengan jenis yang
sama sehingga menghasilkan output dengan jenis yang sama pula, dimana hubungan bentuk fungsi
dari input ke output tidak diketahui.Model DEA muncul didasari pada hasil kerja Farel (1957) yang
selanjutnya dikembangkan oleh Charnes et.al. (1978). Charnes menggeneralisasi kerangka kerja
Farel tersebut untuk memasukkan multiple input dan output yang tidak seimbang dan tidak dapat
dibandingkan yang kemudian memformulasikan kembali kerangka kerja tersebut menjadi sebuah
model fraksional dan non linier, di mana fungsi tujuannya adalah untuk memaksimumkan rasio dari
bobot output terhadap bobot input untuk suatu DMU (Decision Making Unit) tertentu.
Adapun fungsi tujuan akan dibatasi oleh kendala-kendala (sama untuk setiap DMU) yaitu
rasio dari bobot output dibanding bobot input yang sama dengan atau lebih kecil dari 1 (satu).
Lebih lanjut Charnes menjelaskan bahwa pendekatan DEA menggunakan model linier
programming (LP) dengan cara membangun suatu unit gabungan hipotesis (seluruh unit di dalam
suatu grup referensi DMU tersebut). Oleh karenanya, kinerja dari setiap DMU pada model DEA
diukur secara relative terhadap kinerja seluruh DMU yang lain. Unit yang dievaluasi dapat menjadi
relative tidak efisiensi (inefisien) jika unit gabungan hipotesis memerlukan input lebih kecil untuk
memperoleh output yang dihasilkan oleh unit yang dievaluasi tersebut atau juga diduga relatif
efisien (efisien) jika unit gabungan memerlukan input yang sama ataupun lebih besar dari unit yang
dievaluasi. Unit gabungan tersebut adalah sebuah unit hipotesis yang dalam prakteknya beroperasi
paling baik (best practice) yang menjadi sekumpulan unit yang mana suatu unit inefisien berusaha
menyamai tingkat input ataupun outputnya agar supaya memperbaiki tingkat efisiensi operasional
unit tersebut.Data Envelopment Analysis (DEA) merupakan salah satu analisis non parametric

238
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 1,Nomor 1,April 2019 Hal 236-243
yantibudiasih@yahoo.com ISSN 2684-8775 (Online)
yantibudiasi
h_@yahoo.c
oyantibudia
yang biasanya digunakan untuk mengukur efisiensi relative baik antara organisasi bisnis yang
sih_@yahoo
berorientasi laba (profit oriented) maupun antar organisasi atau pelaku kegiatan ekonomi yang
.comyantibu
tidak berorientasi laba (non profit oriented) yang dalam proses produksi atau aktivitasnya
diasih_@ya
melibatkan penggunaan input-input tertentu untuk menghasilakan output-output tertentu. Selain
hoo.com
sebagai alat untuk mengukur efisiensi basis. DEA juga bisa digunakan sebagai alat pengambilan
kebijakan untuk meningkatkan efisiensi (Kusmargiani: 2006).
y
TUJUAN PENELITIAN a
n
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efisiensi koperasi yang
ada dikota Tangerang Selatan dan t secara khusus ditujukan untuk mengetahui beberapa poin berikut
: i
b
a. Menganalisis tingkat efisiensi
u Koperasi di Kota Tangrang Selatan denganpendekatan data
envelopment analysis (DEA). d
b. Mengetahui koperasi yangi mencapai tingkat efisiensi sempurna dan koperasi dengan tingkat
efisiensi terendah. a
c. Menganalisis langkah-langkahs apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi
koperasi. i
METODOLOGI PENELITIAN h
Obyek, Waktu dan Lokasi Penelitian _
Dalam penelitian menggunakan@ metode analisis kuantitatif, yaitu dalam pengelolaan data berupa
input dan output yang diambil dari y neraca keuangan, laporan rugi laba komprehensif, dan saldo
a
laba yang dimiliki oleh masing-masing bank. Dalam analsis ini menggunakan Data Envelopment
Anaysis (DEA) yang merupakanh metode yang telah terstandarisasi sebagai alat untuk pengukuran
o
kinerja suatu aktifitas unit. Analisis ini menggunakan pendekatan intermediasi. Pendekatan ini
memandang sebuah lembaga keuangan o sebagai intermediator, yaitu merubah dan mentransfer aset-
. menjual unit-unit defisit. DEA merupakan sebuah pendekatan
aset finansial dari unit- unit surplus
c
non- parametrik yang berbasis program linear (Linear Programming) dengan dibantu WINDEAP.
o
m Tabel 3.1
Matriks Tujuan, Jenis Data, Teknik Analisis dan Keluaran Hasil Analisis
Tujuan Penelitian Jenis Data Metode & Teknik Analisis Keluaran (Output)
Mengetahui Tingkta Efisiensi Sekunder 1. Instrumen: laporan keragaan. Tingkat Efisiensi
Koperasi di Tangerang 2. Sampling: purposive. Koperasi di
Selatan. 3. Variabel input (X) : Modal, Jumlah Tangerang Selatan
Anggota
Variabel output (Y) : Sisa Hasil
Usaha (SHU), Volume Usaha
4. Teknik Analisis: Data Envelopment
Analysis (DEA).
5. Software: WinDeap 4.1
Sumber : Data Diolah

Teknik Pengumpulan Data


Populasi target mencakup semua koperasi yang terdaftar pada Dinas Koperasi dan UKM di
Tangerang Selatan yaitu sebanyak 607 koperasi. Kerangka sampel (sample frame) mencakup 110
koperasi di Tangerang Selatan. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling,
Pengertian purposive sampling menurut Sugiyono (2010:122) adalah “Teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu.” Sementara menurut Jogiyanto (2007:79) menyatakan bahwa:
“Purposive sampling dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria
tertentu. Kriteria yang digunakan dapat berdasarkan pertimbangan (judgement) tertentu atau jatah

239
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 1,Nomor 1,April 2019 Hal 236-243
yantibudiasih@yahoo.com ISSN 2684-8775 (Online)
yantibudiasi
h_@yahoo.c
oyantibudia
(quota) tertentu. Judgement sampling adalah purposive sampling dengan kriteria berupa suatu
sih_@yahoo
pertimbangan tertentu. Sedangkan quota sampling berdalih bahwa sampel harus mempunyai
karakteristik yang dimiliki oleh populasinya.” Dimana koperasi yang dijadikan sampel memiliki
.comyantibu
diasih_@ya
kriteria tertentu, kriteria khusus koperasi pada penelitian ini ialah koperasi yang telah membagikan
hoo.com
SHU pada tahun anggaran yang diteliti.

Teknik Analisis y
Metode DEA adalah pengembangan
a dari programasin linear yang didasarkan pada teknik
pengukuran efisiensi relatif dari nsekelompok unit input dan output. Metode DEA merupakan prosedur
yang dirancang secara khusust untuk mengukur efisiensi relatif suatu aktifitas ekonomi yang
menggunakan banyak input maupun i output. Penelitian ini menggunakan bantuan software
WinDEAP. Berikut ini adalahb beberapa tahap dalam melakukan proses analisis perhitungan
menggunakan software WinDEAP u :
a. Mengumpulkan dan memeriksa d data atau sampel penelitian (variabel input dan output)
untuk seluruh DMU i
b. Memastikan bahwa dataayang terdapat pada variabel input dan output tersedia untuk
keseluruhan DMU s
c. Memastikan datanya telah i memenuhi asumsi – asumsi, yakni memiliki nilai positif
bagi keseluruhan obyek hyang di teliti (DMU)
d. Memasukan data yang _telah dipilih tersebut (untuk setiap DMU) kedalam excel
workbook @
e. Dari excel tersebut dicopy y tersebut di copy kedalam notepad dan kemudian di save
dalam bentuk notepad.txta
f. Melakukan proses perhitunganh nilai efisien dengan menggunakan softeware
WinDEAP dengan cara omembuat file notepad.txt yang telah disimpan tadi kedalam
software o
g. Melakukan proses analisis . dari hasil output software WinDEAP.
c
Pengukuran efisiensi dengan o DEA menggunakan persamaan sebagai berikut : Maksimumkan
: m

Fungsi batasan atau kendala :

𝑚
ℎ𝑠 = ∑ 𝑢𝑖 𝑦𝑖𝑠
𝑖=1
n

∑ 𝑢𝑖 𝑦𝑖𝑟 − ∑ 𝑣𝑗 𝑥𝑗 𝑟 ≤ 0 ; 𝑟 = 1,
…....... , 𝑁
𝑗=1

∑ 𝑣𝑗 𝑥𝑗𝑠 = 1 = 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑢𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑣𝑗 ≥ 0


𝑗=1

240
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 1,Nomor 1,April 2019 Hal 236-243
yantibudiasih@yahoo.com ISSN 2684-8775 (Online)
yantibudiasi
h_@yahoo.c
oyantibudia
sih_@yahoo
Efisiensi pada masing masing bank dihitung menggunakan progamasi linier dengan
.comyantibu
memaksimumkan jumlah output yang dibobot dari bank s. Kendala jumlah input dibobot harus sama
diasih_@ya
dengan satu untuk bank s1 sedangkan kendala untuk semua bank yaitu output yang dibobot dikurangi
hoo.com
jumlah input yang dibobot harus kurang atau sama dengan 0. Hal ini berarti bahwa semua bank akan
berada atau dibawah referensi kinerja frontier yang merupakan garis lurus yang memotong sumbu
origin. y
a
HASIL DAN PEMBAHASANn
t
Tingkat Efisiensi Koperasi di Kota Tangerang Selatan
Dari data pendahuluan dapat
i diketahui terdapat 105 koperasi dengan masing – masing jumlah
variabel nya, dimana koperasi dengan
b jumlah modal terbesar adalah koperasi Margo Mulyo dengan
total modal sebesar Rp. 763.057.910.800,00
u dan untuk koperasi dengan jumlah modal terkecil yaitu
koperasi Kelurahan Ciputat dengan
d total modal sebesar Rp. 5.882.500,00. Kemudian koperasi dengan
jumlah anggota terbanyak adalahi Kopkar PT. Indah Kiat Pulp & Paper sebanyak 10450 anggota
sedangkan untuk koperasi dengana jumlah anggota terkecil adalah koperasi Bakti Estura dengan
jumlah anggota sebanyak 20 orang.
s Koperasi dengan jumlah volume usaha adalah koperasi Margo
Mulyo dengan jumlah volume usaha
i sebesar Rp. 953.822.388.500,00 dan koperasi dengan volume
usaha terkecil adalah koperasi Kelurahan
h Ciputat dengan volume usaha sebesar Rp. 7.353.125,00.
Lalu, koperasi yang membagikan _ SHU terbesar adalah koperasi Kopkar PT. Indah Kiat Pulp & Paper
dengan SHU sebesar Rp. 1.889.397.967
@ dan koperasi yang membagikan SHU terkecil adalah
Koperasi Kelurahan Ciputat dengan
y SHU sebesar Rp. 249.500,00.
Perhitungan yang dilakukan
a dengan DEA dengan asumsi CRS menunjukkan bahwa terdapat
lima koperasi yang mencapai tingkat
h efisiensi 100 persen yaitu Kop Pegawai Puslitbang KIM LIPI,
KSU Karya Ciputat Tangerango"Koperasi Karya Cipta", Koperasi Margo Mulyo, Koperasi Insan
Karya dan Koperasi Kelurahano Ciputat.Sedangkan, berdasarkan analisis efisiensi DEA dengan
asumsi CRS menunjukan bahwa. sebanyak 100 koperasi yang ada di kota Tangerang Selatan tidak
mencapai efisiensi sempurna yaitu
c Primkop Kartika Serba Guna, Koppontren Al Amanah Gontory,
Kopkar PT. Indo Aircraft Service,
o Primkopol Udara Komapta Polri Primer, Koperasi Darma Putra
Rajawali, Koppas Jombang Wira m Karya, Kop. Guru Guru Ciputat Harapan, Kopkar Metalurgi,
Koppeg UPT LSDE BPPT "PAYUNG SEJAHTERA", Koppeg Puspiptek Tangerang (koyantek),
Kopwan Ibu Mandiri, Primkopad Yon Kav 09/BU, KOPERASI KP-RI ANEKA JAYA, Koppeg
Puslitbang KIM LIPI, KSU Airo jaya bersama, Kopkar STP Sahid, KWP Sarua Permai (tunas mekar),
Kopkar PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Koperasi Pegawai Telkom 'SINERGI' Spektrum, Kop. BMT
Baitul Al Jibaal, KWP Jurangmangu Indah "Maju Bersama", Kop. Petani Bunga Potong & Tanaman
Hias "Puspa Anggrek", Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, KSP Bukit Nusa Indah, Bina
Sejahtera (al-bayan), Harapan Jaya, Bina Sejahtera, Ksu Karya Ciputat Tangerang "Koperasi Karya
Cipta", Kopkar Pengolahan Limbah Radioaktif "KOPKAR LIRA",KPRI Pusat Sarana Pengendalian
Dampak Lingkgn. "KPRI LINGKUNGAN LESTARI", Kopkar PT. Siam Keramik, Damai Al-Azhar
BSD, Koperasi Bina Usaha Gotong Royong, Koppontren Insan Cendikia "KOPPONTREN INSAN
MANDIRI", Koppontren Umul Qura "SABKA", Kop. Kelompencapir Mekar Sari "KOPERASI
MEKAR SARI", Kopkar Rumah Sakit Islam Asshobirin Amanah "KOPERASI AMANAH", KSU
Seroja "KOPERASI SEROJA", Kop. Majlis Ta'lim An Nisa "KOPERASI AN NISA", KSPS BTM
Berkah Mentari, Koppeg. Balai Termodinamika Motor dan Propulsi (BTMP), Ubasyada, Koperasi Kartika
Cobra, KOP BMT MEKAR DA'WAH, KSU SINAR JAYA, KOPERASI JAYA MULYA, Koperasi Urania,
Kopkar Auliya, Raudhah, Koperasi Syariah - BMT Sejaterah (al-ittihad), Maestro 2012, Kopwan
Karya Manunggal, Koperasi Margo Mulyo, KARYA MITRA MANDIRI, Amanah, Kartini 19, Mitra
Sejahtera, Sejahtera Praja Mandiri, PT.Monica Cipta Sejahtera, Karya Jasa Usaha, Putra Harta
Mandiri, Karya Makmur, Karya Usaha Tunggal, KJKS BMT Al- Hurriyah, Syariah Mitra Al-Amin,
Kusuma Dana, Eka Maju Jaya, Gerbang Usaha mandiri (Kagumi), Nur Fatahilah, Nusa Indah,

241
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 1,Nomor 1,April 2019 Hal 236-243
yantibudiasih@yahoo.com ISSN 2684-8775 (Online)
yantibudiasi
h_@yahoo.c
oyantibudia
Sumber Rizky, Srikandi, Depo Bangunan "Tangguh Sejahtera", Gapoktan Maju Bersama, Kencana
sih_@yahoo
Sinar Anugrah, Maju Jaya, BMT Hasanah Mandiri, Syariah Masjid Darul arqam, Bosar Jaya, Arman
.comyantibu
Jaya, Usaha Mandiri Perkasa, Akademi Meteorologi geo fisika, Setia Jaya, Bakti Eka Sejahtera, Insan
diasih_@ya
Karya, Warga kelurahan Babakan (Mekar), BMT Masjid Raya Bintaro Jaya (MRBJ), Permata,
hoo.com
Kelurahan Ciputat, BMT Bumi Syariah, Pondok Hijau, Bina Keluarga Balita Melati, Angkutan
Tangerang Selatan (Kopatas), Perdana Jaya, Teratai, UMKM Mandiri, Nur Assaadah, Yakin Sukses,
Bintang Timur, Sunthree, Fajar y Hidayah, Bakti Estura, Mahasiswa STIE Ahmad Dahlan, dan
Koperasi Dharma Usaha. a
n Tabel 4.1
Koperasi paling
t efisien dan koperasi dengan efisiensi terendah
i
Koperasi Paling Efisien Koperasi Paling Tidak Efisien
b
Kop Pegawai Puslitbang KIM LIPI Kop. Bina Usaha Gotong Royong (0,061)
u
(100%)
d
Koperasi Karya Cipta (100%) Koppas Jombang Wira Karya (0,083)
Koperasi Margo Mulyo (100%)i KSPS BTM Berkah Mentari (0,150)
Koperasi Insan Karya (100%)a Kopkar Metalurgi (0,191)
Koperasi Kelurahan Ciputat s (100%) Kop. Bina Sejahtera AL Bayan (0,213)
Sumber : Data diolah i
h
_ menunjukan dimana koperasi yang paling tidak efisien adalah
Dari data table diatas juga
Koperasi Bina Usaha Gotong Royong@ dimana tingkat efisiensinya hanya mencapai 6%. Dilihat dari
data input dan outputnya koperasiy ini memiliki jumlah modal sebesar Rp. 112.662.715 dan Jumlah
anggota sebanyak 50 orang sebagaia variable input dan jumlah Volume Usaha sebesar Rp. 15.859.956
dan jumlah SHU yang dibagikanh adalah sebesar Rp. 3.755.456 sebagai variable output.
o Tangerang Selatan adalah sebesar 0,452 pada asumsi CRS. Nilai
Rata rata efisiensi koperasi di kota
o sebagai kota koperasi karena banyaknya jumlah koperasi tidak
tersebut masih jauh dari ekspektasi
diimbangi dengan efisiensi yang. baik dari koperasi koperasi tersebut.
c
SIMPULAN DAN SARAN o
Kesimpulan m
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi dan strategi dalam meningkatkan
efisiensi. Dari hasil analisis dapat disimpulkan sebagai berikut ini :
a. Dari 105 sampel koperasi yang dianalisis terdapat 5 koperasi yang mencapai tingkat efisiensi
100% yaitu Koperasi Pegawai Puslitbang KIM LIPI, KSU Karya Ciputat Tangerang
"Koperasi Karya Cipta", Koperasi Margo Mulyo, Koperasi Insan Karya dan Koperasi
Kelurahan Ciputat.
b. Rata – rata efisiensi koperasi di Kota Tangerang Selatan pada 105 sampel yang dianalisis
adalah sebesar 45%
c. Pada koperasi yang memiliki tingkat efisiensi 100% memiliki jumlah volume usaha yang
lebih besar daripada jumlah modalnya yaitu diatas 20%
d. Pada koperasi yang memiliki tingkat efisiensi terendah memiliki jumlah modal yang lebih
besar daripada volume usaha yaitu diatas 20%

Saran
a. Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan implikasi bagi ilmu pengetahuan
dan beberapa pihak diantaranya yaitu koperasi, pemerintah, akademisi, dan peneliti serta
pembaca lainnya.
b. Bagi Ilmu Pengetahuan Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat
menambahUndang –Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Undang – Undang No. 10
Tahun 1998 tentang Perbankan pengetahuan bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti

242
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 1,Nomor 1,April 2019 Hal 236-243
yantibudiasih@yahoo.com ISSN 2684-8775 (Online)
yantibudiasi
h_@yahoo.c
oyantibudia
manajemen perusahaan, pemerintah, investor dan analis pasar modal, akuntan publik dan
sih_@yahoo
c. Bagi koperasi penelitian ini dapat menjadi bahan rekomendasi untuk menigkatkan efisiensi
.comyantibu
koperasinya agar kedepan lebih bisa meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
diasih_@ya
d. Bagi Pemerintah Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan dapat berguna bagi
hoo.compemerintah dan pihak yang terkait dalam pengambilan kebijakan dan dasar dalam
pengambilan keputusan terutama mengenai regulasi dan peraturan pemerintah misalnya
memudahkan regulasi yangy mengatur usaha koperasi juga pendampingan usaha bagi unit –
unit usaha koperasi. a
n
DAFTAR PUSTAKA t
Cook,W,D., Moez,H., and Gordon,S.R.(2000).“Financial
i Liberalization and Effisincy in Tunisia
Banking Industry : DEA Tests”
b Schulich School of Business.
Hamdan.(2006).Analisis Komparatif
u Resiko Keuangan BPR Konvensional dan BPR Syariah. Jurnal
Manajemen dan Bisnis Sriwijaya
d Vol. 4, No 7 Juni 2006. Hal. 1-18
Hidayat,R.(2014).Efisiensi Perbankan
i Syariah Teori dan Praktik.Jakarta: Gramat Publishing
Kurmargiani.(2006).Analisis Efisiensi
a Operasional Dan Efisiensi Profitabilitas Pada Bank yang
Merger dan Akuisisi di Indonesia.Tesis.
s Univ. Diponegoro
Muljawan,et.al.(2014).Faktor-Faktor
i Penentu Efisiensi Perbankan Indonesia serta Dampaknya
terhadap Perhitungan Suku h Bunga Kredit.Working Paper.BI No. WP/2/2014
Paryati.(2009).Analisis Kinerja_ Keuangan Bank Syariah di Indonesia dengan Metode Data
Envelopment Analysis (DEA)@ dan Analisis CAMELS. Surakarta: Univ. Negeri Surakarta
Septianto., dan Widiharih.(2010).Analisis
y Efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Di Kota
Semarang Dengan Pendekatana Data Envolepment Analysis. Media Statistika, Vol. 3, No. 1,
Juni 2010: 41-48 h
o
Septianto., dan Widiharih.(2010).Analisis
o Efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Di Kota
Semarang Dengan Pendekatan. Data Envolepment Analysis. Media Statistika, Vol. 3,
No. 1, Juni 2010: 41-48 c
Shafitranata.(2011).“Tingkat Efisiensi
o Bank Umum Syariah (BUS) Menggunakan Metode Data
Envelopment Analysis (DEA), Bahan-bahan terpilih dan hasil riset terbaik, Forum Riset
m
Perbankan Syariah ke-4, 2011.
Siswadi,E.(2004).Analisis Laporan Keuangan dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA).
Usahawan. No. 12.
Undang –Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
Undang – Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan

243

Anda mungkin juga menyukai