1
SPESIFIKASI TEKNIS
LINGKUP PEKERJAAN :
I PEKERJAAN PERSIAPAN
II PEKERJAAN TANAH & URUGAN
III PEKERJAAN PONDASI
IV PEKERJAAN BETON BERTULANG
V PEKERJAAN PASANGAN DINDING & PLESTERAN
VI PEKERJAAN PENUTUP LANTAI & DINDING
VII PEKERJAAN PLAFOND
VIII PEKERJAAN ATAP
IX PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA & KACA
X PEKERJAAN PENGECATAN
XI PEKERJAAN SANITARI
XII PEKERJAAN LISTRIK & PLUMBING
XIII PEKERJAAN LAIN-LAIN
Pasal 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
2
- Biaya pekerjaan pembersihan/perapihan sudah termasuk di dalam harga satuan
pekerjaannya.
3
a) Kontraktor diwajibkan membuat 1 (satu) buah papan nama Proyek berukuran 80 x 120
cm yang terbuat dari tripleks dengan tebal 2 cm dilengkapi dengan tulisan warna hitam
diatas dasar putih dan jelas terbaca.
b) Penempatan papan nama proyek dilakukan pada lokasi yang bisa dibaca oleh
masyarakat. Penempatan papan nama proyek ditentukan bersama-sama dengan
Direksi/Pengawas Lapangan.
c) Biaya ini sudah termasuk dalam biaya tidak langsung (overhead) di dalam daftar
kuantitas dan harga.
d) Contoh papan nama proyek.
KONTRAKTOR:.
4
Selain itu penempatan gudang dan los kerja harus diatur sedemikian rupa, agar mudah
dijangkau dan tidak menghalangi pelaksanaan pekerjaan.
5
Kontraktor wajib mengisi buku harian dan mencatat semua rencana dan realisasi
aktivitas pekerjaan sebagai bahan laporan harian. Pengisian buku harian ini harus
diketahui oleh direksi teknik.
Laporan harian berisi :
Tugas, penempatan dan jumlah tenaga kerja di lapangan.
Jenis dan kuantitas bahan di lapangan.
Jenis, jumlah dan kondisi peralatan di lapangan.
Jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan.
Cuaca dan peristiwa alam lainnya yang mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan.
Catatan lain yang dianggap perlu.
Laporan mingguan dibuat oleh penyedia jasa terdiri dari rangkuman laporan harian dan
berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan mingguan serta catatan yang dianggap perlu.
Laporan bulanan dibuat oleh penyedia jasa terdiri dari rangkuman laporan mingguan
dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan bulanan serta catatan yang dianggap perlu.
Gambar- gambar yang sesuai dengan hasil pelaksanaan (as built drawings)
Semua berkas perizinan yang diperoleh saat pelaksanaan konstruksi fisik, termasuk
Surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).
Foto-foto yang diambil pada setiap tahapan kemajuan pelaksanaan konstruksi fisik.
1.7 Penyediaan Air Kerja
Air kerja untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan harus disediakan sendiri oleh kontraktor
yang memenuhi syarat dan tidak mengandung air garam, serta harus diperiksakan di
laboratorium bila dikehendaki oleh direksi.
Pasal 2
PEKERJAAN TANAH & URUGAN
6
Seluruh pekerjaan galian harus dilaksanakan menurut ukuran dan ketinggian yang ditunjuk dalam
gambar atau menurut ukuran dan ketinggian lain sebagaimana diperintahkan oleh Direksi. Ukuran
yang berdasarkan atau menurut ketinggian tanah atau jarak terutama harus diunjukan kepada Direksi
lebih dahulu sebelum memulai pekerjaan galian pada setiap tempat.
2.2 Pekerjaan Galian
Persyaratan pelaksanaan galian :
a) Galian tanah semua lubang pondasi boleh dimulai setelah papan bouwplank dengan
tanda as ke as selesai diperiksa dan disetujui oleh direksi atau pengawas.
b) Lubang galian minimal 20 cm lebih besar dari dasar pasangan pondasi dan tanah galian
dibuang ke luar bouwplank.
c) Kedalaman galian disesuaikan dengan gambar.
d) Bila lubang galian di dalamnya terdapat banyak air tergenang karena hujan, maka
sebelum pasangan pondasi dimulai terlebih dahulu air disedot/dikeringkan.
e) Bila pemborong melakukan galian yang melebihi ukuran yang ditetapkan, pemborong
harus menutupi kelebihan tersebut dengan urugan pasir yang dipadatkan dan disiram air
setiap ketinggian 15 cm.
Pasal 3
PEKERJAAN PONDASI
7
3.1 Pemasangan Batu Kosong (Aanstamping)
Sebelum pasangan aanstamping dipasang, diberi pasir urug setebal 5 cm. Pasangan
aanstamping dari batu karang/gunung tanpa adukan (batu kosong) tebal 20 cm, lebar sesuai
dengan ketentuan dalam gambar detail pondasi, disiar antara pasangan batu kosong disiram
pasir dan dipadatkan dengan air.
PasirPasir
8
d) Air
Air yang digunakan untuk pasangan tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali,
garam dan bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang merusak beton atau baja
tulangan atau dengan kata lain harus digunakan air yang dapat diminum. Jumlah air
yang digunakan dalam pekerjaan pasangan harus benar-benar diperhatikan dan air yang
digunakan harus terhindar dari pencemaran. Sebaiknya air tersebut disimpan dalam
water tanker.
Pasal 4
PEKERJAAN BETON BERTULANG
Seluruh pekerjaan beton bertulang dibuat dengan campuran 1 pc : 2 psr : 3 krkl (Mutu K-175).
Pekerjaan beton mencakup seluruh struktur beton, termasuk tulangan dan struktur komposit sesuai
dengan persyaratan dan sesuai dengan garis, elevasi, ketinggian dan dimensi seperti pada bestek
dengan disetujui oleh pengawas teknis Konsultan.
Pembayaran pekerjaan beton dihitung dalam satuan meter kubik beton terpasang sesuai dengan
gambar dan mutunya, sedang besi/baja tulangan dihitung dalam satuan kilogram.
Bt.
Pecah
Pa
sir
4.1. Bahan
9
a) Semua Semen portland harus sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan yang
ditetapkan dalam semen portland (SNI).
b) Semua besi beton harus sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan yang ditetapkan
tentang besi beton (SNI). Semua besi menggunakan besi U-24 (tulangan polos).
c) Semua pasir dan agregat kasar yang digunakan dalam beton, spesi/mortel dan spesi
injeksi dalam spesifikasi ini harus disediakan oleh Kontraktor sesuai dengan syarat-
syarat dan ketentuan.
d) Air yang dipakai harus sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan yaitu bersih, jernih
dan tawar.
10
4.2.3 Cetakan Beton / Bekisting
a) Bekisting haruslah direncanakan sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang, batas-
batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada gambar-gambar.
b) Bekisting dibuat dan diusahakan sedemikian rupa agar pada waktu pengecoran dan
pembongkaran tidak mengakibatkan cacat, gelombang maupun perubahan bentuk,
ukuran dan posisi.
c) Bahan-bahan bekisting untuk Beton Expose kolom, balok, plat lantai terbuat dari
tripleks tebal 8,8 mm kecuali kolom praktis, sloof, balok latei dan ring balk
menggunakan Papan berkwalitas baik atau jenis lain yang disetujui oleh Pengawas
Lapangan.
d) Usaha yang sesuai dan efektif harus dikerahkan dalam pekerjaan bekisting untuk
menguatkan pinggiran batas dan ujung lainnya dalam arah yang tepat untuk
menghindari terbentuknya pelengkungan-pelengkungan sisi-sisi pinggiran tersebut atau
kerusakan-kerusakan permukaan beton yang telah diselesaikan.
e) Semua bagian bekisting harus kuat kedudukannya sehingga tidak ada perubahan atau
gerakan lain selama penuangan beton. Penyangga bekisting (perancah) harus bersandar
pada pondasi yang baik sehingga tidak akan ada kemungkinan penurunan cetakan
selama Pelaksanaan.
4.2.3 Pengecoran
a) Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, baja tulangan beton,
penyokongan dan pengikatan dan penyiapan-penyiapan permukaan yang berhubungan
dengan pengecoran telah disetujui oleh Pengawas.
b) Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat pengecoran (cetakan,
lantai kerja) harus bersih dari air yang menggenang, reruntuhan atau bahan lepas.
c) Permukaan-permukaan beton yang lebih dahulu dicor pada mana beton baru akan dicor,
permukaan mana telah begitu mengeras sehingga beton baru tidak akan berpadu dengan
sempurna, ditentukan disini, sebagai "Construction Joints" (hubungan konstruksi).
Permukaan-permukaan Construction Joints harus bersih dan lembab ketika ditutup
dengan beton baru atau adukan.
d) Pembersihan harus berupa pembuangan semua kotoran, beton-beton yang mengelupas
atau rusak, bahan-bahan asing yang menutupinya.
e) Permukaan-permukaan Construction Joints harus dibersihkan dengan cara-cara yang
disetujui dan kemudian dicuci seluruhnya dengan penyemprotan air dengan tekanan
udara segera sebelum pengecoran beton baru, pembersihan dan pencucian harus
dilaksanakan pada kesempatan terakhir dari pengecoran beton.
11
f) Semua genangan- genangan air harus dibuang dari permukaan.
g) Construction Joints sebelum beton baru dicor.
h) Beton harus dicor pada adukan yang baru (fresh). Dalam pengecoran beton pada
Construction Joints yang telah terbentuk, penjagaan khusus harus dijalankan untuk
menjamin agar beton yang baru menjadi rapat betul dengan permukaan joints
(sambungan).Y - 9
i) Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau lama sedemikian
sehingga spesi/mortar terpisah dari agregat kasar. Selama hujan air semen atau spesi
tidak boleh dihamparkan pada construction joints dan air semen atau spesi yang hanyut
dan terhampar harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan dilanjutkan. Suatu
pengecoran tersebut tidak boleh terputus sebelum bagian tersebut selesai.
j) Ember-ember/bucket beton yang dipakai harus sanggup menuang dengan tepat pada
slump yang rendah dan memenuhi syarat-syarat campuran pada mana mekanisme
pembuangan harus dibuat dengan kapasitas sedikitnya 0,35 m3 sekali tuang. Ember
beton harus mudah untuk diangkat/diletakkan dengan alat-alat lainnya dimana
diperlukan terutama bagi lokasi-lokasi yang terbatas.
k) Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai kepadatan maksimum yang mungkin,
sehingga ia bebas dari kantong-kantong kerikil dan menutup rapat-rapat pada semua
permukaan-permukaan dari cetakan dan material yang dilekatkan. Dalam pemadatan
setiap lapisan dari beton, kepala, alat penggetar (vibrator) harus dapat menembus dan
menggetarkan kembali beton pada bagian atas dari lapisan yang terletak dibawah .
l) Semua beton harus dipadatkan dengan alat penggetar (vibrator) type immersion
beroperasi dengan kecepatan paling sedikit 7000 putaran per menit ketika dbenamkan
dalam beton dalam kondisi basah.
12
4.3.2 Perawatan
a) Semua beton harus dirawat (cured) dengan air seperti ditentukan
disini. Direksi Teknis berhak menentukan cara perawatan bagaimana yang harus
digunakan pada bagian-bagian pekerjaan.
b) Beton harus tetap basah paling sedikit 14 hari terus menerus (segera
setelah beton cukup keras untuk mencegah kerusakan) dengan cara menutupnya dengan
bahan yang dibasahi air atau cara-cara yang disetujui yang akan menjaga agar permukaan
selalu basah.
c)
Pasal 5
13
PEKERJAAN PASANGAN DINDING & PLESTERAN
Spesi 1 Pc : 4 Psr
Batako
14
b) Bahan
Semen yang digunakan untuk pekerjaan plesteran harus sesuai dengan syarat-
syarat dan ketentuan yang dinyatakan untuk semen Portland.
Pasir untuk spesi/adukan yang dipakai untuk seluruh pekerjaan plesteran yang
diperlukan menurut spesifikasi ini harus sesuai syarat-syarat dan ketentuan untuk
pasir.
Air yang digunakan untuk bahan pencampur adukan harus bebas dari bahan bahan
organik, alkali, garam, lumpur dan kotoran kotoran lain. Air sebelum digunakan
harus diperiksa dan disetujui oleh Pengawas.
c) Adukan
Komposisi Adukan untuk pekerjaan plesteran ini harus terdiri dari satu bagian
semen berbanding empat bagian pasir sama halnya dengan plesteran biasa terdiri
dari satu bagian semen berbanding empat bagian pasir, kecuali bila ditentukan dan
diperintahkan lain oleh Direksi Teknis. Pemakaian air harus sedemikian rupa
banyaknya sehingga didapat kekentalan yang sesuai.
Cara dan perlengkapan untuk pengadukan campuran adalah sedemikian rupa
sehingga mudah untuk memastikan dengan tepat dan mengontrol banyaknya tiap-
tiap bagian yang dimasukkan kedalam campuran ini harus disetujui oleh Direksi
Teknis.
Jika dipergunakan mesin pengaduk (mixer) maka lamanya waktu pengadukan
setelah semua bahan-bahan sudah didalam mixer, tidak boleh kurang dari dua
menit.
Spesi/adukan akan segera dicampur hanya jika bahan-bahan cukup untuk segera
dipakai. Jika adukan tidak dipakai dalam waktu 30 menit setelah penambahan air
maka adukan harus dibuang.
Tempat pencampuran adukan harus dibersihkan dan dicuci setiap akhir kerja setiap
hari.
d) Pelaksanaan
Semua permukaan dinding bata harus dibersihkan dari kotoran dan disiram air
bersih. Permukaan harus dalam keadaan basah/lembab pada saat pekerjaan
plesteran dilaksanakan.
Pekerjaan plesteran dilaksanakan dengan menempelkan adukan secara kuat ke
permukaan dinding, agar adukan benar-benar menempel rekat. Permukaan adukan
15
yang telah merekat di dinding, harus diratakan permukaannya, seluruh permukaan
dinding harus benar-benar tertutup dengan plesteran.
PASAL 6
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI & DINDING
6.1 Bahan
Bahan yang termasuk pekerjaan ini adalah :
Keramik ukuran 40 x 40 cm, sedangkan untuk KM/WC menggunakan keramik 20 x 20 dan
20 x 25 cm untuk dinding km/wc.
Plint keramik berukuran 10 x 30 cm, sedangkan untuk KM/WC menggunakan plint keramik 8
x 20 cm.
6.3 Pemasangan
a) Sebelum pekerjaan dimulai, lebih dahulu harus dipelajari dengan seksama lokasi
pemasangan keramik, kualitas, bentuk dan ukuran tegel dan pekerjaan, setelah studi di
atas dilaksanakan, tentukan metode persiapan permukaan, pemasangan tegel, joints dan
curing, untuk diusulkan kepada direksi lapangan.
b) Pemborong harus menyiapkan ’tiling manual’ yang berisi uraian tentang bahan, cara
instalasi, sistem pengawasan, perbaikan/koreksi, perlindungan, testing dan lain-lain
untuk diperiksa dan disetujui direksi lapangan.
c) Sebelum instalasi di mulai, siapkan layout naad-naad, hubungan dengan finising lain
dan dimensi-dimensi joint, guna persetujuan direksi/pengawas.
d) Pemilihan Tile-Tile yang masuk ke tapak harus diseleksi, agar berkesesuaian dengan
ukuran, bentuk dan warna yang telah ditentukan.
16
e) Potongan Tile Ujung potongan tile harus di poles dengan gurinda atau batu.
f) Lantai harus benar-benar terpasang rata; baik yang ditentukan datar maupun yang
ditentukan mempunyai kemiringan.
g) Lantai yang ditentukan mempunyai kemiringan, kemiringan tidak boleh kurang dari 25
mm pada jarak 10 m untuk area toilet sehingga mengalir semua tanpa meninggalkan
genangan.
h) Jika ketebalan screed tidak memungkinkan untuk mendapatkan kemiringan yang
ditentukan, kontraktor harus segera melaporkan kepada direksi untuk mendapatkan
jalan keluarnya.
i) Jika tile sudah terpasang, mortar yang berada di naad (joint) harus dibuang/ dikeluarkan
dengan sikat atau cara lain yang tidak merusakkan permukaan tile. Mortar yang
mengotori permukaan tile harus dilap dengan kain lap basah.
j) Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan naad sebesar 2-3 mm setiap
perpotongan naad harus membentuk 2 garis tegak lurus. Naad-naad keramik diisi
dengan bahan pengisi naad sehingga membentuk setengah lingkaran seperti yang
disebutkan dalam persyaratan bahan dan warnanya akan ditentukan kemudian.
k) Tile dipasang pada permukaan yang telah di screed.
Komposisi adukan untuk screeding :
area kering : 1 pc : 3 ps
area basah : 1 pc : 2 ps
l) Pada pemasangan di area yang luas, harus dilaksanakan secara kontinu. Dan harus
disediakan ‘kepalaan’ (guide line course) pada interval 2,0 m – 3,0 m.
m) Kikis semua mortar yang menempel pada naad dan bersihkan ketika proses
pemasangan tile berlangsung. Pasangan tile tidak boleh diinjak dalam waktu 24 jam
setelah pemasangan.
n) Naad-naad pada pemasangan tile harus diisi bahan tile grout berwarna dan kondisi
pemasangan harus sesuai dengan rekomondasi pengawas.
o) Jarak antara unit-unit pemasangan keramik dan satu sama lain (naad-naad), harus sama
lebarnya, maksimum 3 mm, yang membentuk garis-garis sejajar yang lurus yang sama
dalamnya, untuk naad-naad yang berpotongan harus membentuk sudut siku yang saling
berpotongan tegak lurus sesamanya.
17
PASAL 7
PEKERJAAN PLAFOND
7.3. Pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh-contoh bahan
untuk mendapatkan persetujuan Pengawas.
Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Pengawas akan digunakan sebagai
standard/pedoman untuk memeriksa/menerima bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke
lapangan.
Pada pekerjaan plafond ini diperlukan adanya pekerjaan lain yang mempunyai hubungan
erat dalam pelaksanaannya. Sebelum pemasangan plafond dilaksanakan, pekerjaan lain
yang terletak di atas plafond harus sudah terpasang.
Bila pekerjaan tersebut tidak tercantum pada gambar rencana plafond harus diteliti dahulu
pada gambar-gambar instalasi yang lain (EL, PL, AC dan lain-lain).
Bahan-bahan penggantung disesuaikan dengan kebutuhan dan gambar.
Pada pertemuan bidang plafond dengan dinding harus diperhatikan dan pelaksanaannya
harus sesuai dengan gambar.
Rangka plafond terbuat dari kayu yang cukup kering, maksimal kadar air 17 %.
Sambungan antar rangka dilakukan sistem kelos dan paku.
Bahan yang dipasang harus telah dipilih dengan baik, bentuk dan ukuran masing-masing
unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat lainnya dan telah
mendapat persetujuan dari Pengawas.
Tripleks dipasang sesuai dengan gambar dan bidang permukaan plafond harus rata, lurus,
waterpass dan tidak bergelombang.
List plafond dibuat dari kayu profil yang dipasang pada pertemuan plafond dengan
dinding tembok bagian luar dan dalam serta pada pertemuan plafond dengan listplank.
18
Cara pemasangan list plafond menggunakan paku atau sekrup sedemikian rupa sehingga
pangkal paku atau sekrup dapat masuk ke dalam list plafond.
Semua permukaan plafond harus diplamir dan dicat sampai rata minimal 3 x jalan,
dengan cat tembok putih (merk Altex) atau setara, dicat sampai merata dan baik.
Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan
pekerjaan lain, jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor tersebut harus
mengganti tanpa biaya tambahan.
PASAL 8
PEKERJAAN ATAP
PASAL 9
PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA & KACA
19
4. Pekerjaan pintu KM / WC rangka kayu lapis tripleks tebal 3,8 mm (bagian luar dan
dalam) dengan tambahan aluminium foil untuk bagian dalam.
5. Pekerjaan jendela dan boven menggunakan frame kayu panel kaca polos tebal 5 mm.
20
PASAL 10
PEKERJAAN PENGECATAN
PASAL 11
PEKERJAAN SANITARI
1. Yang termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan dan alat bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini hingga tercapai
hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna dalam pemakaiannya/operasinya.
2. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Perencana/Konsultan Pengawas
beserta persyaratan/ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak
disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan. Jika perlu dilakukan penukaran/penggantian
bahan, pengganti harus disetujui Perencana/Konsultan Pengawas berdasarkan contoh yang
dilakukan Kontraktor.
3. Bahan
Untuk kloset duduk dan floor drain, merk yang dipakai adalah merk dalam negeri atau setara.
4. Pelaksanaan
a) Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk pola, penempatan, cara-cara pemasangan
dan detail-detail sesuai gambar.
21
b) Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan
spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya kepada
Konsultan Pengawas.
c) Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada kelainan/perbedaan
ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
d) Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan
hasil pekerjaan dan fungsinya.
e) Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan
disebabkan oleh tindakan Pemilik.
f) Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik,
tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui Konsultan
Pengawas. Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar,
waterpass. Semua noda-noda harus dibersihkan, sambungan-sambungan pipa tidak boleh
ada kebocoran-kebocoran.
g) Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai gambar untuk itu dan Floor drain yang
dipasang telah diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui Konsultan Pengawas. Pada tempat-
tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantai harus dilobangi dengan rapi,
menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran sesuai ukuran floor drain tersebut.
Setelah floor drain terpasang, pasangan harus rapi waterpass, dibersihkan dari noda-noda
semen dan tidak ada kebocoran.
h) Untuk stop kran, diameter dan penempatan harus sesuai dengan gambar dan dipasang pada
pipa air bersih dengan kuat, siku, penempatannya harus sesuai dengan gambar-gambar
untuk itu.
PASAL 12
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
12.1. Pemasangan instalasi listrik harus dilakukan oleh instalatur yang memiliki Surat Ijin Kerja
Instalatur (SIKI) dari PLN dan dapat menunjukkan bukti pengalaman kerja dibidangnya.
12.2. Untuk pekerjaan instalasi listrik berlaku Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 1987
dengan seluruh perubahan yang ada.
12.3. Khususnya untuk pekerjaan pemasangan instalasi listrik dapat diserahkan kepada pihak ketiga
(sub Kontraktor), namun Kontraktor yang menandatangani kontrak sepenuhnya bertanggung
jawab terhadap baik buruknya pekerjaan Pihak Ketiga tersebut dan harus mendapat
ijin/persetujuan tertulis dari Pengawas/Direksi Lapangan.
22
12.4. Setelah pasangan instalasi listrik selesai, Kontraktor harus menyerahkan gambar instalasi
yang telah disahkan oleh PLN bahwa pemasangan instalasi telah dikerjakan dengan baik dan
memenuhi persyaratan PLN yang berlaku.
12.5. Pekerjaan instalasi listrik yang menjadi kewajiban Kontraktor dalam pekerjaan ini adalah
pemasangan instalasi dalam saja dan sampai menyala.
12.6. Semua jaringan listrik yang tertanam dalam tembok harus dimasukkan dalam pipa PVC Ø
1/2” yang dipasang tertanam ketembok .
12.7. Penempatan titik lampu, saklar, stop kontak dan sekring cast harus disesuaikan dengan
gambar rencana. Saklar dan stop kontak yang dipakai dari jenis tanam warna putih dan untuk
listrik yang bertegangan tinggi 220 Volt.
12.8. Kabel yang digunakan adalah jenis NYM dengan ukuran 3 x 1,5 mm atau 2,5 mm sesuai
kebutuhan kabel, dan memenuhi ketentuan dari PLN ukuran 2,5 mm yang dipakai untuk
sambungan aliran dari saklar ke setiap titik lampu.
12.9. Kabel aliran penyambung arde menggunakan kabel BC 50 mm² dimana ujung arde harus
ditanam sedikitnya 2 m dibawah tanah sampai kedalam yang selalu basah, ujung arde tersebut
dihubungkan dengan elektroda tanah yang terbuat dari batangan tembaga ukuran Ø 1,5
dengan panjang 1,25 m dan digabungkan dengan pipa galvanis ukuran Ø 1,5”.
12.10. Jenis lampu yang digunakan adalah lampu energy sofer 18 Watt merk PHILIPS atau sesuai
RAB lengkap dengan amaturenya pemasangan sesuai dengan gambar detail.
12.11. Jenis stop kontak, saklar ganda, saklar tunggal yang digunakan adalah merk BROCO atau
sesuai RAB, pemasangan sesuai dengan gambar detail.
12.12. Untuk setiap masa bangunan dipasang dac standar.
12.13. Panel Listrik harus dipilih dari bahan yang tidak mudah terbakar dan tahan terhadap
kerusakan dengan kapasitas sesuai kebutuhan.
12.14. Peralatan dalam panel harus dipasang sedemikian rupa sehingga memudahkan pengoperasian,
pemeliharaan dan perbaikannya.
PASAL 13
PEKERJAAN LAIN – LAIN
Sebelum Kontraktor mengadakan penyerahan pekerjaan untuk pertama kalinya, seluruh lokasi
disekitar tempat pekerjaan harus sudah bersih dari segala sisa-sisa bangunan. Hal-hal lain yang belum
diuraikan dalam Spesifikasi Teknis ini, tetapi ada dalam gambar dan Berita Acara Aanwijzing harus
dikerjakan oleh kontraktor.
23
24