Komponen pembentuk perilaku PENGGUNA Rumah : Seting/latar 1. Ayah Rumah : 2. Ibu 1. Area perumahan 2. Status kepimilikan 3. Anak (2 orang) pribadi Kampus : 3. Tipe bangunan 4. Dosen 4. Furnitur : mengikuti 5. Pegawai kebutuhan pada 6. Mahasiswa ruang. 7. Keamanan Kampus : 5. Kompleks bangunan 8. Cleaning servis 6. Area pendidikan Tempat ibadah : 7. Tipe bangunan : 9. Pemimpin ibadat massa banyak 10.Jemaat 8. Furnitur : mengikuti 11.Dewan gereja kebutuhan setiap 12.Operator sound system ruang gereja Tempat ibadah : 9. Area ibadah 13.Keamanan Komponen Pembentuk Lingkungan Perilaku 1. Rumah Rumah yang akan dijelaskan disini yaitu rumah Galang dengan pengguna rumah 5 orang. Berikut adalah penjelasan teritorialnya: a. Teritori menurut Lang, 1987: • Ruang Personal (ruang maya yang dibawa kemanapun) Personal space yang sering terjadi di rumah yaitu jarak intim, jarak personal, dan jarak social. Di rumah tidak selalu terjadi jarak intim karena dirumah juga pasti terdapat keluarga atau kerabat dekat yang berkunjung ke rumah tersebut. • Home base (ruang yang dipertahankan secara aktif) Home base yang terdapat di rumah yaitu semua ruangan yang terdapat di dalam rumah karena semua ruangan yang terdapat di dalam rumah terjadi aktivitas secara terus menerus dan setiap waktu. • Home Range (seting-seting perilaku yang terbentuk dari bagian kehidupan seseorang) Disini yang termasuk dalam kategori home range di rumah yaitu halaman rumah, kios, dan sekolah karena tempat-tempat tersebut terbentuk dari aktivitas penghuni rumah. b. Teritori menurut Altman: • Teritori Primer (ruang privat) Ruang privat yang terdapat dalam rumah tersebut yaitu kamar tidur karena kamar tidur tidak dapat dimasuki oleh orang lain selain diijinkan oleh pemilik kamar tersebut. Komponen Pembentuk Lingkungan Perilaku b. Teritori menurut Altman: • Teritori Primer (ruang privat) Ruang privat yang terdapat dalam rumah tersebut yaitu kamar tidur karena kamar tidur tidak dapat dimasuki oleh orang lain selain diijinkan oleh pemilik kamar tersebut. • Teritori Sekunder (ruang semi privat/ semi public) Ruang semi privat yang terdapat di rumah yaitu ruang keluarga, ruang makan dan dapur karena ruang tersebut hanya dapat digunakan oleh orang-orang terdekat saja. • Teritori Umum (ruang public) Ruang public yang terdapat di rumah yaitu teras dan ruang tamu, sedangkan pada area rumah yaitu halaman rumah, karena tempat-tempat tersebut dapat digunakan oleh semua orang yang dating ke rumah tersebut. c. Teritori dalam desain lingkungan: • Attached Territory (gelembung ruang atau ruang personal) Personal space yang sering terjadi di rumah yaitu jarak intim, jarak personal, dan jarak social. Di rumah tidak selalu terjadi jarak intim karena dirumah juga pasti terdapat keluarga atau kerabat dekat yang berkunjung ke rumah tersebut. Komponen Pembentuk Lingkungan Perilaku • Central Territory (ruang privat) Ruang privat yang terdapat dalam rumah tersebut yaitu kamar tidur karena kamar tidur tidak dapat dimasuki oleh orang lain selain diijinkan oleh pemilik kamar tersebut. • Supporting Territory (ruang semi privat/ semi public) Ruang semi privat yang terdapat di rumah yaitu ruang keluarga, ruang makan dan dapur karena ruang tersebut hanya dapat digunakan oleh orang-orang terdekat saja. • Peripheral Territory (ruang public) Ruang public yang terdapat di rumah yaitu teras dan ruang tamu, sedangkan pada area rumah yaitu halaman rumah, karena tempat- tempat tersebut dapat digunakan oleh semua orang yang dating ke rumah tersebut. Komponen Pembentuk Lingkungan Perilaku 2. Gereja Rumah ibadat merupakan bangunan komersial dimana penggunanya adalah masyarakat (orang tua, anak- anak, pemuda, remaja, lansia, penyandang cacat, dll). Komponen Pembentuk Lingkungan Perilaku 3. Kampus Kampus yang akan dijelaskan disini yaitu Jurusan Arsitektur UNDANA dengan pengguna yaitu mahasiswa dan dosen. Komponen pembentuk lingkungan perilaku: a. Kepadatan Kepadatan adalah fenomena perilaku yang menunjukan jumlah individu yang menempati suatu lingkungan. Lingkungan kampus tidak dikatakan padat karena jumlah mahasiswa yang masih digolongkan tidak terlalu banyak dan juga ukuran Gedung yang cukup luas. b. Kesesakan Kesesakan merupakan persepsi individu terhadap keterbatasan ruang, sehingga lebih bersifat psikis. Jurusan arsitektur juga sering terjadi keterbatasan ruang, yaitu pada saat kuliah dan mengerjakan tugas. Komponen Pembentuk Lingkungan Perilaku c. Teritorial 1. Teritori menurut Lang, 1987: • Ruang personal (ruang maya yang dibawa kemanapun) Personal space yang sering terjadi di kampus yaitu jarak intim, jarak personal, jarak social dan jarak public karena dapat dilihat dari fungsi bangunan yaitu tempat belajar yang sudah pasti terdapat teman-teman sekelas dan juga orang-orang yang belum kita kenal tetapi kita sudah berinteraksi dengannya. • Home base (ruang yang dipertahankan secara aktif) Home base yang terdapat di jurusan yaitu ruang kuliah yang digunakan pada waktu kuliah, dengan fungsi tempat belajar yang selalu digunakan setiap waktu dan bukan terbentuk dari perilaku mahasiswa. • Home Range (seting-seting perilaku yang terbentuk dari bagian kehidupan seseorang) Disini yang termasuk dalam kategori home rang pada jurusan yaitu, tempat parkiran, kantin, dan laker karena tempat-tempat tersebut merupakkan tempat yang sering digunakan dan dikunjungi mahasiswa yang terbentuk dari aktifitas dan perilaku mahasiswa di kampus. 2. Teritori menurut Altman: • Teritori primer (ruang privat) Ruang privat yang terdapat pada Gedung Jurusan Arsitektur yaitu ruang ketua juarusan, karena ruang tersebut tidak boleh dimasuki oleh siapapun kecuali diijinkan oleh pengguna atau pemilik ruangan tersebut. Komponen Pembentuk Lingkungan Perilaku • Teritori Sekunder (semi Privat/semi public) Ruang semi privat yang terdapat pada Gedung Jurusan Arsitektur yaitu ruang dosen dan mushola, karena ruang tersebut dapat dimasuki oleh mahasiswa tapi pidak semuannya boleh masuk yang dapat memasuki ruang tersebut hanya yang berkepentingan atau yang mempunyai kegitan pada ruangan tersebut. • Teritori Umum (Ruang Publik) Ruang public yang terdapat pada Gedung jurusan yaitu lobby, dan Lorong serta yang terdapat pada area jurusan yaitu jalan, parkiran dan halaman kampus. 3. Teritori dalam desain lingkungan: • Attached Territory (gelembung ruang atau ruang personal) Personal space yang sering terjadi di kampus yaitu jarak intim, jarak personal, jarak social dan jarak public karena dapat dilihat dari fungsi bangunan yaitu tempat belajar yang sudah pasti terdapat teman-teman sekelas dan juga orang-orang yang belum kita kenal tetapi kita sudah berinteraksi dengannya. • Central Territory (ruang privat) Ruang privat yang terdapat pada Gedung Jurusan Arsitektur yaitu ruang ketua juarusan, karena ruang tersebut tidak boleh dimasuki oleh siapapun kecuali diijinkan oleh pengguna atau pemilik ruangan tersebut. Komponen Pembentuk Lingkungan Perilaku • Supporting Territory (ruang semi privat/ semi public) Ruang semi privat yang terdapat pada Gedung Jurusan Arsitektur yaitu ruang dosen dan mushola, karena ruang tersebut dapat dimasuki oleh mahasiswa tapi pidak semuannya boleh masuk yang dapat memasuki ruang tersebut hanya yang berkepentingan atau yang mempunyai kegitan pada ruangan tersebut. • Peripheral Territory (ruang public) Ruang public yang terdapat pada Gedung jurusan yaitu lobby, dan Lorong serta yang terdapat pada area jurusan yaitu jalan, parkiran dan halaman kampus. Defensible Space Kharakteristik pembentuk defensible space yaitu: • Adanya suatu hirarki yang jelas dari teritorialitas, pada rumah yang merupakan tempat kami memperoleh data, penghalang yang terdapat yaitu penghalang fisik yaitu berupa tembok rumah. • Perletakkan pintu jendela
• Penggunaan bentuk dan material bangunan
• Perletakkan rumah tinggal dalam suatu daerah fungsional