Disusun Oleh
1706090057
2019
1
MASALAH PADA SEKTOR INFORMAL
KATA KUNCI
sektor informal, perusahaan informal, pekerjaan informal, ekonomi informal,
kewirausahaan, formalisasi, pertumbuhan inklusif, kesetaraan gender
KONSEP UTAMA
• Sektor informal : Terdiri dari unit produksi informal atau perusahaan sektor
informal, sebagaimana didefinisikan di bawah ini. Sektor informal mencakup unit
produksi pertanian informal tetapi tidak memasukkan rumah tangga sebagai
majikan pekerja rumah tangga.
• Pekerjaan informal: Pekerjaan yang membuat individu dalam hubungan kerja
tanpa kerja dan perlindungan sosial melalui pekerjaan mereka, atau tanpa hak atas
tunjangan pekerjaan, terlepas dari apakah unit ekonomi tempat mereka beroperasi
atau bekerja adalah perusahaan formal, perusahaan informal atau rumah tangga.
• Ekonomi informal: Semua unit, kegiatan, dan pekerja dalam pekerjaan informal
dan hasil darinya.
• Kesetaraan gender: Memperlakukan laki-laki dan perempuan secara setara, tanpa
diskriminasi berdasarkan gender.
IKHTISAR MASALAH
Pekerja di perekonomian informal menghadapi kondisi kerja yang tidak aman dan
berbahaya, seringkali melanggar hak-hak dasar pekerja, dengan implikasi serius
bagi kesehatan dan kesejahteraan mereka. Tantangan meliputi:
• Jam kerja yang panjang, upah rendah, dan kondisi kerja yang sulit
• Keamanan kerja rendah, tingkat turnover lebih tinggi, dan kepuasan kerja rendah
• Cakupan jaminan sosial yang tidak memadai
• Kesulitan melaksanakan hak-hak dasar (mis. Memerangi anak 16 dan kerja
paksa, memerangi diskriminasi)
• Lebih banyak perempuan daripada laki-laki yang bekerja di pekerjaan yang
rentan, upah rendah, atau kurang dihargai
• Kurangnya representasi di tempat kerja
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dampak positif adanya sektor informal adalah :
4
Malaysia pada tahun yang sama sebesar 8,21%. Kesimpulan kasar dari fakta
tersebut adalah sektor informal Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan
Malaysia.
Oleh karena paparan di atas tersebut, maka data sektor informal
Indonesia dengan Malaysia tidak dapat dibandingkan dan dianalisis secara
jauh. Jadi belum tentu jika Indonesia menggunakan konsep ICLS yang
memisahkan antara sektor pertanian dengan sektor infromal akan tetap lebih
tinggi dibandingkan Malaysia.
Berbeda dengan Badan Pusat Statistik Indonesia yang belum memiliki
publikasi khusus mengenai sektor informal Indonesia (jadi satu dalam
Sakernas), Malaysia telah memiliki publikasi khusus dengan judul “Laporan
Penyiasatan Guna Tenaga Sektor Informal (Informal Sector Work Force
Survey Report)” setiap tahunnya.
Tabel Sektor Informal Indonesia (juta pekerja), Tahun 2001-2009
5
Tabel Jumlah Penduduk Bekerja dalam Sektor Informal menurut Strata
dan Jenis Kelamin Malaysia Tahun 2012