Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PEMBAHASAN

Penulis akan membahas permasalahan tentang asuhan keperawatan pada Ny.

I dengan Ca Mamae susp metastase otak di HCU Ambun Suri LT. 1 RSAM

Bukittinggi tahun 2019. Penulis membagi pembahasan menjadi lima sub bahasan

yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi

keperawatan, dan evaluasi keperawatan.

Pembahasan akan diuraikan sesuai masalah yang ditemukan dengan

menggunakan pendekatan konsep dasar yang mendukung. Penulis akan menguraikan

tentang kesenjangan yang muncul pada asuhan keperawatan antara teoritis dengan

kasus yang penulis kelola

A. Pengkajian

Penulis tidak `menemukan kesenjangan dalam melakukan pengkajian pada

saat membandingkan data yang diperoleh dari pengkajian pada pasien dengan

yang ada dalam teoritis. Sehingga penulis dapat menegakkan diagnosa

keperawatan. Penulis menegakkan diagnosa keperawatan berdasarkan tanda dan

gejala khas yang ada dalam teoritis, seperti …………….. Hal ini didukung oleh

teori yang menyatakan tanda dan gejala Ca Mamae :

Penulis menemukan semua tanda dan gejala khas tersebut pada pasien.

sehingga tegaknya diagnosa keperawatan penulis berdasarkan ilmu teoritis dan

keadaan pasien yang penulis temukan di lapangan.

B. Diagnosa Keperawatan

52
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menguraikan respon actual

atau potensial klien terhadap masalah kesehatan dan perawat mempunyai izin

dan berkompeten untuk mengatasinya. Respon actual dan potensial klien di

dapatkan dari data dasar pengkajian, tinjauann literature yang berkaitan, catatan

medis klien dimasa lalu yang dikumpulkan selama pengkajian (Potter dan perry,

2005).

Secara teoritis diagnosa keperawatan yang muncul dengan klien Ca

Mamae adalah sebagai berikut:

a. Nyeri akut b.d agen cidera fisik (proses pembedahan)


b. Kerusakan integritas jaringan b.d tindakan pembedahan
c. resiko infeksi b.d prosedur invasif
d. gangguan citra tubuh b.d pembedahan

Diagnosa keperawatan yang penulis temukan di kasus sebanyak …

diagnose, yaitu :

a. Gangguan perfusi jaringan serebral


b. Kerusakan integritas kulit
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
d. Defisit perawatan diri

Penulis akan membahas diagnosa keperawatan yang tidak muncul dikasus

namun ada dalam tinjauan teoritis :

D. Implementasi

53
Implementasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat

untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status

kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan.

Pada tahap implementasi tidak semua rencana asuhan keperawatan yang

dibuat dapat dilakukan oleh kelompok, oleh karena itu kelompok menyerahkan

kembali perawatan pasien pada perawat yang tertugas di ruangan, hal ini

disebabkan oleh keterbatasan kelompok :

1. Masa pasien saat ada diruangan operasi hanya sebentar, yaitu sekitar 1 jam di

ruanga pre op, 3 jam di ruangan Operasi dan 30 menit di ruangan Recovery

2. Tingkat keberhasilan intervensi yang diberikan ada masalah yang dapat

diatasi dengan beberapa tindakan implementasi namun ada juga masalah

yang tidak teratasi dengan kerebatasan waktu

Adapun faktor pendukung terlaksananya implementasi adalah:

1. Adanya Koperafit pasien terhadap semua implementasi yang dilakukan

2. Adanya kerjasama yang baik dengan perawat ruangan dan tim kesehatan

lainnya.

E. Evaluasi

Evaluasi adalah tindakan untuk melengkapi proses keperawatan yang

menundakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan

penatalaksanaan yang sudah berhasil di capai (Potter dan Perry, 2005).

Dari intervensi selama ada diruangan operasi yang dilakukan menunjukkan

adanya antisipasiterhadp kemungkinan yang akan terjadi. Pada nyeri pasien dapat

mengurangi skala nyeri pasien selama di ruangan pre operasi. Pada saat operasi dapat

54
mengatisipasi adanya resiko infeksi. Dan gangguan presepsi sensori pada ruang

recovery dapat diatasi dengan cara membantu dan mendampingi pasien selama di

RR.

55

Anda mungkin juga menyukai