1. Diare
Kuman penyebab sakit diare berada pada feses. Jalan masuk
penularan kuman tersebut melalui jalur fecal-oral, dimana kuman masuk
melalui mulut. Kuman masuk ke mulut melalui tangan yang pernah
menyentuh kotoran, air minum yang terkontaminasi feses, peralatan
makan yang tidak dicuci terlebih dahulu, atau tempat makan yang
terkontaminasi.
2. ISPA (Infeksi Saluran Napas Akut)
Etika batuk yang salah yang masih dilakukan masyarakat pada
umumnya, yakni menutup mulut dengan tangan kosong saat batuk, hal
ini merupakan sumber penularan penyakit. Apabila seseorang tersebut
berjabat tangan atau memegang benda namun tidak mencuci tangannya
terlebih dahulu.
3. Penyakit Hepatitis
Penyakit yang menyerang organ hati ini termasuk jenis penyakit yang
mudah menular. Virus ini bisa menyebar dengan mudah lewat udara dan
makanan. Tak hanya itu, kontak langsung bahkan lingkungan yang buruk
bisa menjadi tempat endemi hepatitis. Penyakit hepatitis ditandai dengan
gejala seperti kelelahan, kulit menguning, warna urin gelap, mual, dan
muntah.
4. Cacingan
Ini adalah alasan mengapa harus mencuci tangan yang benar dan
menjaga kesehatan kuku. Di dalam kuku yang kotor biasanya terdapat
telur-telur cacing penyebab penyakit. Terdapat empat jenis cacing perut,
di antaranya cacing gelang, cacing kremi, cacing tambang, dan cacing
cambuk. Telur cacing yang menempel di tangan ukurannya tak kasat mata
dan mudah terselip pada sela-sela kuku dan sela-sela kulit tangan. Jika
tidak mencuci tangan sebelum makan, telur cacing yang terselip ini akan
ikut termakan dan akan menetas di dalam usus. Inilah yang membuat
tubuh mengidap penyakit cacingan. Cacingan dapat menyebabkan
kekurangan gizi. Perlu diketahui, cacing tak hanya menghisap darah,
namun juga memakan karbohidrat dan protein di dalam tubuh. Nutrisi
yang seharusnya untuk dihisap habis oleh cacing. Akibatnya akan terjadi
anemia, kurang gizi dan menurunnya tingkat kecerdasan.
Selain penyakit di atas perilaku mencuci tangan menggunakan
sabun dapat mengurangi terjadinya infeksi cacing, infeksi mata, dan
penyakit kulit (InfoDATIN, 2008).
DAFTAR PUSTAKA