Anda di halaman 1dari 2

Etiologi

Ambliopia disebabkan oleh kurangnya rangsangan untuk menigktakan perkembangan


penglihatan. Suatu kasus ekstraneural yang menyebabkan menurunnya tajam penglihatan
(seperti katarak, astigmat, strabismus, atau suatu kelainan refraksi unilateral dan bilateral yang
tidak dikoreksi) merupakan mekanisme pemicu yang mengakibatkan suatu penurunan fungsi
visual pada orang yang sensitif.1 Terdapat beberapa mekanisme yang menyebabkan amblyopia,
antara lain :1,2,3,4
1. Strabismus adalah penyebab tersering ambliopia, dimana satu mata digunakan secara terus-
menerus untuk fiksasi, sedangkan mata lain tidak digunakan.
2. Kelainan refraksi (anisometropia) tinggi, adalah penyebab tersering kedua, apabila kelainan
refraksi ini tidak dikoreksi dengan lensa kacamata. Anisometropia sering dikaitkan dengan
kelainan mata, seperti hemangioma kapilari periorbital, ptosis, dan katarak ringan.
3. Ametropik , serign terjadi pada anak-anak. Walaupun kasus ini jarang, namun dapat
menyebabkan kebutaan. Kelainan fiksasi juga dapat menyebabkan terjadinya ambliopia,
misalnya nystagmus pada usia dini.
4. Katarak atau kekeruhan media penglihatan lainnya.

Patofisiologi
Ambliopia disebabkan oleh inadekuat pada fovea atau stimulasi retina perifer dan
abnormal interaksi binokular yang dapat menyebabkan perbedaan dalam penerimaan masukan
visual dari fovea. Studi eksperimental pada binatang serta studi klinis pada bayi dan balita,
mendukung konsep adanya suatu periode kritis yang peka dalam berkembangnya keadaan
ambliopia. Periode kritis ini sesuai dengan perkembangan sistem penglihatan anak yang peka
terhadap masukan abnormal yang diakibatkan oleh rangsangan deprivasi, strabismus, atau
kelainan refraksi yang signifikan.5
Periode kritis tersebut adalah :6
1. Perkembangan tajam penglihatan dari 20/200 (6/60) hingga 20/20 (6/6), yaitu pada saat lahir
sampai usia 3-5 tahun.
2. Periode yang berisiko (sangat) tinggi untuk terjadinya ambliopia deprivasi, yaitu di usia
beberapa bulan hingga usia 7-8 tahun.
3. Periode dimana kesembuhan ambliopia masih dapat dicapai, yaitu sejak terjadinya deprivasi
sampai usia remaja atau bahkan terkadang usia dewasa.

Walaupun mekanisme neurofisiologi penyebab ambliopia masih sangat belum jelas, sel
pada korteks visual primer dapat kehilangan kemampuan dalam menanggapi rangsangan pada
saty atau kedua mata, dan sel yang masih responsive fungsinya akhirnya dapat menurun.
Kelainan juga terjadi pada neuron badan genikulatum lateral. Keterlibatan retina masih belum
dapat disimoukan. Sistem penglihatan membutuhkan pengalaman melihat dan terutama
interaksi kompetitif antar jalur penglihatan di kedua mata pada visual korteks untuk
berkembang hingga dewasa. Bayi sudah dapat melihat sewaktu lahir, tapi mereka harus belajar
bagaimana menggunakan mata mereka. Mereka harus belajar bagaimana untuk focus, dan
bagaimana cara menggunakan kedua mata bersamaan.
Penglihatan yang baik harus jernih, bayangan terfokus sama pada kedua mata. Bila
bayangan kabur pada satu mata, atau bayangan tersebut tidak sama pada kedua mata, maka
jaras penglihatan tidak dapat berkembang dengan baik, bahkan dapat memburuk. Bila hal ini
terjadi, otak akan “mematikan” mata yang tidak focus dan orang tersebut akan bergantung pada
satu mata untuk melihat.7
Daftar Pustaka

1. Ilyas S. Yulianti SR. Ilmu penyakit mata. Edisi ke-5. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia;2011.h.264-73

2. Eva PR. Special subjects of pediatric interest. In: Eva PR, Augsburger JJ, editor(s). Vaughan
& Asbury’s General Ophthalmology. 19th ed. United States: McGraw-Hill
Education;2018.p.819

3. Rouse MW, Cooper JS, Cotter SA, Press LJ, Tannen BM. Optometric clinical practice
guideline: Care of patient with amblyopia. America Ophtometric Association;2010.p.3-12

4. Bradfield YS. Identification and treatment of amblyopia. Am Fam Physician. 2013 Aug
1;88(3):159.

5. Yen KG. Amblyopia [internet]. 2018 Jul 20 [accessed: 2019 Jan 09]. Available from:
https://emedicine.medscape.com/article/1214603-overview#a6

6. Bacal DA. Amblyopia [internet]. 2014 Dec 17 [accessed: 2019 Jan 09]. Available from:
http://eyewiki.aao.org/Amblyopia#Pathophysiology

Anda mungkin juga menyukai