Pembimbing:
Mayor Laut (K/W) dr Titut H., M.Kes
Penyusun :
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkah dan rahmatNya, kami bisa menyelesaikan case report dengan
topik “PENGARUH TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK TERHADAP
PREEKLAMPSIA” dengan lancar. Case report ini disusun sebagai salah satu
tugas wajib untuk menyelesaikan kepaniteraan klinik di bagian LAKESLA
RSAL dr. RAMELAN Surabaya, dengan harapan dapat dijadikan sebagai
tambahan ilmu yang bermanfaat bagi pengetahuan penulis maupun
pembaca.
Dalam penulisan dan penyusunan case report ini tidak lepas dari
bantuan dan dukungan berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan terima
kasih kepada:
Kami menyadari bahwa case report yang kami susun ini masih jauh
dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang membangun dari semua
pihak sangat diharapkan. Semoga referat ini dapat memberi manfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
Terapi hiperbarik oksigen (HBOT) adalah pengobatan dengan
menghirup 100% oksigen murni di dalam hiperbarik chamber dengan tekanan
lebih besar dari permukaan laut (1-3 ATA)
2.1.4 Prosedur
HBO adalah teknik dimana pasien menghirup 100% oksigen untuk
periode yang ditentukan selama beberapa waktu dan pada tekanan tertentu.
Dimana tekanan atmosfer yang tinggi didalam monoplace atau multichamber.
Tekanan oksigen untuk HBO berkisar 1-4 ATA atau lebih didalam monoplace
chamber pasien bernapas dengan 100% oksigen murni secara langsung.
Pada multiple chamber bisa lebih dari 1 pasien, bernapas dengan 100%
oksigen tidak secara langsung (dengan alat) mellliputi cap, masker atau
endothraceal tube.
HBO terdiri dari 1 sesinya 60 menit per harinya didalam hiperbarik
chamber pada 2 ATA dengan 100% oksigen. Durasi terapi yang ditentukan
biasanya 7 hari.
2.2 PREEKLAMPSIA
2.2.1 Definisi
Preeklampsia adalah kondisi hipertensi yang didapatkan pada usia
kehamilan di atas 20 minggu di mana tekanan darah ≥140/90 mm Hg pada
dua kali pengukuran dengan jeda waktu 4 jam, atau tekanan darah ≥160/100
mm Hg pada preeklampsia berat, yang disertai dengan proteinuria dengan
atau tanpa edema patologis. Jika tidak terdapat proteinuria, preeklampsia
tetap dapat didiagnosis apabila hipertensi disertai kondisi patologis lain.
(Cunningham FG, et.al, 2014)
Kriteria proteinuria pada preeklampsia yakni proteinuria ≥300 mg pada
spesimen urin 24 jam atau rasio protein/kreatin ≥0.3 atau nilai ≥1+
pada dipstick protein urin. Sementara kondisi patologis lain yang juga dapat
menjadi kriteria diagnostik preeklampsia jika terdapat hipertensi tanpa
proteinuria adalah:
a) Trombositopenia (<100.000/μL)
d) Edema pulmoner
2.2.2 EPIDEMIOLOGI
Preeklampsia ditemukan pada 3% kehamilan yang berkomplikasi.
Sedangkan hipertensi pada kehamilan diperkirakan berkontribusi sebesar
10%.
2.2.3 ETIOLOGI
Faktor Risiko
Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinta preeklampsia
adalah:
1. Nuliparitas
2. Usia lebih tua dari 40 tahun
3. Riwayat preeklampsia sebelumnya
4. Riwayat keluarga yang juga mengalami preeklampsia
5. Hipertensi
6. Sindrom antifosfolipid
7. Diabetes mellitus
8. Kehamilan kembar
9. Obesitas
2.2.4 PATOFISIOLOGI
Patofisiologi preeklampsia masih belum diketahui secara pasti. Terdapat
beberapa teori mengenai mekanisme yang menjadi penyebab terjadinya
preeklampsia. Dari beberapa teori tersebut, yang dianggap substansial
adalah sebagai berikut:
Mekanisme Dasar
Patofisiologi preeklamsia diduga melibatkan beberapa mekanisme yaitu
invasi tropoblas abnormal, faktor imunologis, disfungsi endotel, faktor nutrisi,
dan faktor genetik.
2.2.5 DIAGNOSIS
Kriteria Diagnosis
3. Edema patologis
1. Trombositopenia (<100.000/μL)
2. Gangguan fungsi ginjal (level serum kreatinin >1.1 mg/dL atau
kenaikan level serum kreatinin dua kali lipat tanpa penyakit ginjal
lainnya)
3. Gangguan fungsi hati (kenaikan level transaminase sekurang-
kurangnya dua kali nilai normal)
4. Edema pulmoner
5. Gangguan pada sistem saraf pusat (sakit kepala, gangguan
penglihatan, kejang)
2.2.6 PROGNOSIS
Sindrom HELLP
KERANGKA KONSEPTUAL
Preeklampsia Kegagalan
remodeling arteri
spiralis, karena
tidak terjadi invasi
Hipoksia & Iskemik plasenta sel tropoblas
Disfungsi Endotel
IUGR
Pertumbuhan janin
terhambat
HBO
(dikombinasi dengan Angiogenesis Hiperoksia
asam amino +
glukosa + O2)
- Penurunan Edema
- Peningkatan pertumbuhan janin &
kehamilan
BAB 4 yang berkepanjangan
BAB 4
KESIMPULAN