Anda di halaman 1dari 21

I GDT

Definisi GDT

Grand Design Tarbiyyah merupakan suatu sistem yang mengatur proses tarbiyyah di
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Landasan

Ali Bin Abi Thalib pernah mengatakan bahwa “Kejahatan yang terorganisir dapat
menglahkan kebaikan yang tidak terorganisir” begitu juga denga proses tarbiyah
perlu adanya sebuah pengaturan yang membuat semua alur, keberjalanan dan
target capaiaan dari tarbiyah itu jelas. Ust. Farhi Yakan mengatakan bahwa yang
menjadi pilar-pilar kekokohan tarbiyah itu ada dua hal: adanya manhaj yang lurus
dan murabbi/mentor yang handal. Penyusunan GDT ini mencoba memenuhi hal
tersebut dengan adanya alur dan sistem yang jelas sehingga menjadi dasar
keberjalanann tarbiyah di Asy Syifaa’.

Tujuan GDT
 Mewujudkan Tarbiyyah FK unpad yang terorganisasi dengan baik
 Memastiakan tercapainya tujuan Tarbiyyah Asy-syifaa’
 Menciptakan Tarbiyyah yang jelas dan berkelanjutan
*jelas dalam hal materi yang diberikan, pencapaian, proses.
II Tarbiyah
Definisi Tarbiyyah Asy-syifaa’

Proses Pendidikan Keislaman Muslim Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran


terangkum dalam 3 tahap IDE (Improvement, Development, Empowerment)

Visi Tarbiyyah Asy-syifaa’

Membentuk Muslim Dokter berkepribadian Islami yang aktif berkontribusi dalam


dunia da’wah.

Landasan Tarbiyyah Asy-syifaa’

Landasan dari Tarbiyah Asy-Syifaa’ adalah Al Qur’an dan As Sunnah.


Berikut beberapa nash yang berhubungan dengan tarbiyah :

Kamu adalah ummat terbaik yang dilahirkan unutuk manusia, menyeru kepada yang
ma’ruf dan mencegah kepada yang mungkar dan beriman kepada Allah (Q.S Ali
Imran: 110)

Dan hedaklah ada diantara kamu segolongan ummat yang menyeru kepada
kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah kepada yang munkar. (Q.S.
Ali Imran: 104)

Dari ayat-ayat diatas digambarkan bahwa proses saling menasihati dalam


kebenaran menjadi sebuah keharusan bagi seorang muslim sehingga proses
transfer ilmu dan kebaikan itu akan terus berjalan. Proses tarbiyah Asy Syifaa insya
Allah menjadi salah satu cara dan sarana bagi muslim FK Unpad untuk bisa saling
menasihati dan menebar manfaat.
Komponen operasional Tarbiyyah Asy-syifaa’
1. Kader
2. Mentor
3. Kurikulum Tarbiyyah
4. Pengelola Tarbiyyah Asy-syifaa (Divisi Mentoring dan Divisi Kaderisasi DKM
Asy-syifaa’)

Sarana tarbiyah Asy Syiffa


1. Mentoring
2. Mabit
3. Rihlah
4. Penugasan
5. Ta’lim
6. Dauroh
III Kader Asy Syifaa
Definisi

“Mahasiswa muslim FK Unpad yang mengikuti proses kaderisasi Asy-syifaa dan juga
aktif dalam proses pembinaannya”

Jenjang Kader

Dalam prosesnya kader Asy-Syifaa’ akan melalui tahapan-tahapan jenjang kader


yang sebagai berikut :

- Beginer
- Learner
- Leader

Tahapan kader tersebut akan disesuaikan dengan tingkat kesiapan dan kebutuhan
setiap kader sehingga materi dan pengembangan setiap kader diharapkan akan
maksimal sesuai tingkatannya.
Beginer
Definisi

Semua mahasiswa muslim FKUP yang masih beradaptasi dalam proses tarbiyyah
dan masih belum ada kewajiban dalam prosesnya.

Target capaian

Pada jenjang tarbiyah Beginer target capaian yang menjadi fokus utama ialah
membuat seluruh mahasiswa muslim pada jenjang ini mengenal dan tertarik hingga
selanjutnya ingin terus mengikuti proses tarbiyah Asy-Syifaa’.

Materi

1. Urgensi tahsin dan materi tahsin


2. Indahnya islam dilihat dari sudut pandang kedokteran
3. Manajemen waktu seorang muslim
4. Sejam bersama Rasul
5. Agar Selalu Ditolong Allah (Ibadah dan ujian)
6. Tawadzun
7. Asyiknya mentoring
8. Syukur,ikhlas.

Agenda tarbiyah lain bisa disesuaikan sesuai kebutuhan dapat berupa talim, rihlah,
games dll.
Learner
Definisi

Mahasiswa muslim FKUP yang fokus mengikuti tarbiyyah dan ditengah-tengahnya


mulai dikenalkan dunia da’wah.

Target Capaian Muwashafat

Berikut poin-poin target capaian seorang kader learner yang harus diarahkan pada
proses pembinaan learner dan dapat dipenuhi pada akhir masa learner :

1. Salimul Aqidah

- Mengetahui urgensi aqidah


- Memahami esensi syahadatain
- Meyakini bahwa satu-satunya tuhan hanya Allah SWT
- Tidak melakukan hal-hal yang menjurus pada syirik
- Mengikhlaskan amal untuk Allah

2. Shahihul Ibadah

- Melaksanakan ibadah wajib (shalat fardu, zakat, & puasa Ramadhan)


- Membaca Al-Qur’an setiap hari minimal ½ juz
- Selalu membiasakan sholat berjama’ah di mesjid (untuk Ikhwan)
- Qiyamul lail minimal 1x seminggu
- Shaum sunnah minimal 3x sebulan
- Shalat Dhuha minimal 1x seminggu
- Shalat sunnah Rawatib minimal 3x sehari
- Infaq minimal 1x seminggu
- Hafalan Qur’an Adh-Dhuha – An-Nass
- Komitmen dengan adab tilawah
- Memahami fiqh thaharah

3. Matinul Khuluq

- Jujur
- Menerapkan 5 S (senyum, salam, sapa, sopan, santun)
- Pakaian menutup aurat
- Berkomunikasi secara islami (tidak mencaci maki, ghibah, memotong
pembicaran, menghina, meremehkan orang lain, mengeraskan suara, dan
mengadu domba, dan menjadi pendengar yang baik) dan perbuatan dari hal-hal
yang tidak menyenangkan orang lain

4. Qadirun ‘alal Kasbi

- Mengatur anggaran
- Memiliki tabungan
- Menjauhi penghasilan haram (judi, penipuan) dan riba

5. Qowiyyul Jism

- Bangun sebelum fajar


- Tidak tidur setelah shubuh
- Hidup bersih
- Olahraga minimal 1 jam sepekan
- Tidak merokok

6. Mutsaqqaful Fikr

- Mengetahui syumuliyatul Islam (kesempurnaan Islam)


- Mengetahui ghozwul fikr dan zionisme
- Mengetahui sumber ajaran Islam (tidak taqlid)
- Memahami Fiqh prioritas
- Memahami Bid’ah
- Memahami marhalah makkiyah dan karakteristiknya
- Mengenal 10 sahabat yang dijamin surge
- Berpartisipasi dalam kerja-kerja amal jama’i

7. Mujahidun linafsih

- Mengurangi hal-hal yang kurang bermanfaat


- Menjauhi hal-hal yang haram, seperti merokok, interaksi ikhwan-akhwat yang
berlebihan, minum minuman keras & menggunakan narkoba, kriminalitas
akademik, mencuri, berjudi & sejenisnya, pornografi & pornoaksi.
- Bersungguh-sungguh dalam urusan akademik

8. Munazhzham fi syu’unihi

- Menjaga penampilan
9. Haritsun ‘ala waqtihi

- Teratur dalam jadwal harian


- Memiliki jadwal belajar akademik yang teratur

10. Nafi’un lighoirihi

- Saling tolong menolong dalam kebaikan


- Melaksanakan hak saudaranya sesama muslim (menjawab salam, mendo’akan
ketika bersin, menjenguk ketika sakit, memberi nasihat jika diminta, menghadiri
undangannya dan mengantarkan jenazahnya).
- Berbakti kepada orangtua dan cinta pada keluarga

Materi Mentoring Learner

Timeline materi
(12 kali) : a-h
a. Urgensi mempelajari aqidah(pengantar)
b. Syahadatain (makna, syarat diterimanya dan hal-hal yang membatalkan
syahadat)
c. Ma’rifatullah (penjelasan tauhid rububiyah, uluhiyah, mulkiyah, asma wa sifat)
d. Syirik
e. Ma’rifaturrasul
f. Ma’rifatulqur’an
g. Rukun Iman: iman kepada malaikat, hari akhir, serta qada& qadar
h. Ihsan

1,5 bulan (6 kali) : a-e


a. Rukun Islam & prinsip akhlaq(bangunsn islam), Shahihul ibadah
b. Tausiyah urgensi amal yaumiy ( membaca alqur’an, sholat berjamaah, QL,
Shaum sunnah, shalat dhuha, Shalat sunnah rawatib, shalat dhuha, shalat
sunnah rawatib, infaq, hafalan alqur’an an-nash- ad-dhuha)  bisa berupa
penugasan
c. Adab tilawah
d. Fiqih thaharah ( ta’lim)
a. Bid’ah

1 bulan (4 kali) :
a. Membangun kepribadian Islami (10 muwashaffat)
b. Birrul walidain
c. Menjaga lisan & perbuatan

1 bulan (4 kali) :
a. Urgensi tabiyah
b. Urgensi dakwah
c. Qadhayatul Ummah
d. Ghazwul Fikri (mabit kelompok mentoring)
1 bulan (4 kali) :
a. Tawazun
b. Ukhuwah Islamiyah

Materi Ta’lim (ada 8 kali ta’lim learner dalam satu tahun)

1. Shirah fase sebelum kenabian (Feb)


2. Shirah fase hijrah (Mar)
3. Shirah (April)
4. Fiqh Prioritas (Mei)
5. Ulumul Hadist (Agustus)
6. Hizbusy syaithon (Sep)
7. Halal & Haram dalam islam (Oktober)
8. Fiqh Thaharah (Nov)

Materi Mabit (ada 3 kali mabit dalam setahun) -> terpisah ikhwan – akhwat

1. Zionisme + gerakan terselubung & lembaga yang menentang islam+ ahwalul


muslimin (Maret)
2. Menundukan pandangan + tabaruj+ ikhtilat+ bahaya lidah (Minggu Pertama Mei)
3. Taubat + dzikrul maut + menjauhi tempat haram + dzikir & keutamaannya
(September)

Training For Beginner (TFB)

Definisi
Training yang diberikan kepada mahasiswa muslim FK Unpad yang telah mengikuti
proses mentoring selama 3 bulan.

Tujuan
Membangun pemahaman akan pentingnya tarbiyyah sehingga kader secara sadar
mengukuti proses tarbiyyah secara continue.

Syarat Peserta
Mengikuti proses mentoring dengan presentasi kehadiran minimal 80 %.

Materi TFB

Ada 4 materi yang disampaikan saat TFB, dengan alur sebagai berikut :
1. Peserta dihadapakan pada gambaran kondisi Islam dan masalah yang ada saat
ini, melalui materi :
a. Ghazwul fikri
b. Qadhayatul ummah
2. Setelah mengetahui hal tersebut, peserta mengetahui hal-hal yang harus mereka
lakukan dalam menghadapi masalah tersebut, melalui materi : Peran Pemuda
Muslim
3. Kemudian, dalam menjalankan perannya sebagai pemuda, peserta memahami
bahwa bekal yang mereka butuhkan adalah proses pembinaan. Hal tersebut
diketahui melalui materi : Urgensi Tarbiyyah.

Follow Up Proses Tarbiyyah Learner

1. Mentoring
Jika tidak hadir dalam 1 pertemuan mentoring, kader harus tetap mendapatkan
materi pertemuan tersebut. Sumber materi dapat ditentukan dari 3 pilihan di
bawah ini.
a. Jika terdapat kelompok lain yang memiliki materi yang sama, kader dapat
mengikuti mentoring pengganti di kelompok lain.
b. Jika kelompok lain memiliki materi yang berbeda, mentor dapat membuat
mentoring susulan.
c. Jika mentor tidak dapat mengadakan mentoring susulan, mentor dapat
memberi tugas membaca buku/bertanya kepada teman satu kelompok
mengenai materi tersebut. Materi yang didapat oleh kader harus dijelaskan
kembali dalam tausyiah di pertemuan mentoring selanjutnya.

2. Mabit dan Ta’lim


Jika tidak mengikuti satu pertemuan mabit atau ta’lim learner, kader harus
membaca buku/bertanya pada teman mengenai materi tersebut. Materi yang
didapat oleh kader harus dijelaskan kembali dalam tausyiah di pertemuan
mentoring selanjutnya atau dikumpulkan pada mentor dalam bentuk tulisan.

3. Muwashaffat Learner
Follow up dilakukan dengan cara pengisian quesioner muwashaffat. Yang
bertugas memberikan dan mengumpulkan quesioner adalah mentor.

4. TFB
a. Jika ada kader yang tidak mengikuti TFB pada bulan Desember, divisi kader
isasi harus mengadakan TFB II pada bulan Mei, yang wajib diiikuti oleh
kader yang tidak mengikuti TFB bulan Desember.
b. Jika kader tidak hadir dalam TFB II pada bulan Mei, kader wajib menghadiri
daurah susulan yang diadakan oleh divisi kaderisasi.
c. Jika tidak hadir dalam daurah susulan, kader diberi kesempatan menjadi
learner dengan mengerjakan tugas yang diberika oleh divisi kaderisasi.
d. Jika kader tidak mengerjakan tugas, kader tidak memenuhi syarat mengikuti
Training for Learner.
Leader
Definisi

“Muslim FK Unpad yang memegang amanah dakwah dan memiliki kapasitas


memimpin.”

a. Memegang amanah dakwah -> aplikasinya dengan menjadi mentor.


b. Memiliki kapasitas memimpin -> kader mendapatkan materi kepemimpinan,
sehingga dianggap memiliki kapasitas memimpin.

Target Capaian Muwashafat

Berikut poin-poin target capaian seorang kader Leader yang harus diarahkan pada
proses pembinaan learner dan dapat dipenuhi pada akhir masa leader :
1. Salimul Aqidah
- Tidak mengkafirkan seorang muslim
- Mengetahui batasan ber-walla dan ber-bara
- Meyakini bahwa masa depan ada di tangan islam

2. Shahihul ibadah
- Memahami fiqh shalat
- Hafal Al-Qur’an juz 30
- Memahami fiqh zakat
- Memahami fiqh shaum
- Menjauhi dosa besar
- Membaca Al-Qur’an setiap hari minimal 1 juz
- Qiyamul lail minimal 3x seminggu
- Shaum sunnah minimal 3x sebulan
- Shalat Dhuha minimal 3x seminggu
- Selalu membiasakan shalat sunnah Rawatib
- Infaq minimal 1x seminggu
- Haji jika mampu
- Muhasabah harian
- Amar ma’ruf nahi munkar
- Berusaha khusyu dalam setiap aktivitasnya
- Memperbanyak dzikir kepada Allah
- Memperbanyak berdoa dengan memperhatikan syarat-syarat dan tata
kramanya
- Memperhatikan hukum-hukum tilawah

3. Matinul khuluq

- Bersikap tawadhu, tidak takabur dan merendahkan diri


- Menepati janji dan amanah
- Mencintai islam
- Berkomunikasi secara islami (menjauhi pembicaraan yang sia-sia dan
berlebihan)
- Memaafkan dan berlapang dada terhadap saudaranya
- Tidak hasad
- Memiliki rasa malu berbuat kesalahan
- Menjalin hubungan baik dengan tetangga dan memuliakan tamu
- Pemberani
- Disiplin (komitmen dalam adab meminta izin)
- Apresiatif
4. Qadirun alal kasbi
- Tidak menunda dalam melaksanakan hak orang lain
- Mengutamakan produk-produk islam
- Menjaga barang pribadi dan tidak sembarangan menggunakan barang orang
lain

5. Mutsaqafful fikr
- Mampu berkomunikasi secara lisan melalui tulisan
- Membaca buku di luar spesialisasinya 1 buku/bulan
- Berpartisipasi dalam kerja-kerja amal jama’i
- mengenal shirah 20 shahabat rasul
- membaca tafsir 1 juz Al-Qur’an

6. Qawiyyul jism
- Olahraga minimal 2 jam sepekan
- Menjalankan tata cara tidur yang sehat
- menjaga adab makan dan minum

7. Mujahidun linafsih

- Memahami hakikat jihad dan bersemangat dalam berjihad


- Membangun integritas
- Menerima dan memikul beban dakwah
- Mengendalikan hawa nafsu

8. Munazhzham fi syu’unihi

- Shalat menjadi barometer manajemen waktunya


- Menertibkan ide dan pikirannya

9. Haritsun ‘ala waqtihi

10. Nafi’un li ghairihi

- Ikut berpartisipasi dalam kegembiraan


- Komitmen dengan adab islam di rumah
- Melayani masyarakat

Materi Mentoring

1. Al-walla wal bara


2. Al-mustaqbal li-hadzad din
3. Dosa-dosa besar
4. Fiqh dakwah (1 paket)
5. Khusyu (dalam shalat dan beraktivitas)
6. Komunikasi islami part 2 (menjauhi pembicaraan yang sia-sia dan berlebihan dan
adab mendengar)
7. Hakikat jihad (termasuk terhadap hawa nafsu)
8. Muwaafaqatul aqwaal bil Af’al
9. Adab islam di rumah
10. Membangun penokohan kader

Materi Ta’lim

1. Fiqh shalat
2. Fiqh shaum (lewat ta’lim universe)
3. Fiqh zakat
4. Shirah nabi saat di madinah dan fathul mekkah
5. Takfir
6. Hakikat doa dan dzikir

Materi Mabit
khusyu dalam shalat (pemahaman bacaan shalat)

Syarat

Untuk dapat menjadi kader leader akan ada beberapa aspek yang akan dievaluasi
oleh mentor dan tim mentoring
1. Kehadiran mentoring >=80%
2. Capaian muwashafat yang akan dinilai oleh mentor dan tim mentoring

Training For Leader

Pada jenjang Leader akan diadakan 2 dauroh


1. Pada pertengahan masa Leader : dauroh mengenai upgrading + penjagaan
semangat para leader mengenai perannya sebagai pemegang amanah dakwah
2. Pada akhir masa Leader (menjelang menjadi koas) : Dauroh prakoas yang
bertujuan untuk memberikan gambaran akan kehidupan dan medan pada masa
koas sehingga kader Asy Syifaa’ siap untuk menghadapinya serta memberikan
gambaran proses kegiatan tarbiyah saat koas.

Peran Seorang Leader : Bisa menjadi kader dakwah yang bisa menyebarkan nilai
islam di FK Unpad

IV Mentor
Definisi

Mentor Asy-Syifaa’  Semua siswa lulusan sekolah mentor FK Unpad ataupun


Training Mentor FKDF yang memenuhi kriteria mentor asy syifaa’ dan bersedia
mementor mahasiswa muslim / muslimah fk unpad di bawah koordinasi departemen
Tarbiyah Asy-Syifaa’.

Asisten Mentor  Mahasiswa muslim FK Unpad yang menjadi partner Mentor Asy-
Syifaa’ dalam rangka belajar membina kelompok mentoring di bawah koodinasi
departemen Tarbiyah Asy-Syifaa’.
Kriteria Mentor Asy Syifaa
1. Muslim
2. Aqidah lurus
3. Presentasi kehadiran mentoring 80 % dalam tiga bulan terakhir.
4. Lulus Sekolah Mentor Asy Syifaa / FKDF
5. Tidak pacaran
6. Tidak merokok
7. Bersedia menjadi Mentor Asy Syifaa’
8. Menutup aurat

Kriteria Asisten Mentor Asy Syifaa


1. Muslim
2. Aqidah lurus
3. Presentasi kehadiran mentoring 60 % dalam tiga bulan terakhir.
4. Diutamakan mengikuti sekolah mentor Asy Syifaa / FKDF
5. Berkeinginan kuat untuk belajar membina
6. Tidak pacaran
7. Tidak merokok

Rekruitmen mentor dan asisten mentor

Mentor
Proses rekruitment mentor melalui kegiatan Sekolah mentor Asy Syifaa / FKDF yang
dilaksanakan setiap tahunnya. Sekolah mentor menjadi gerbang awal dari
rekruitment mentor. Muslim/muslimah FKUNPAD yang lulus dalam sekolah
mentoring, serta memenuhi syarat menjadi seorang mentor Asy-syifaa’ akan menjadi
seorang pementor Asy-syifaa’

Asisten Mentor
Untuk asisten mentor, proses rekruitment melalui pendaftaran pada departemen
Tarbiyah , proses pendaftaran dilaksanakan satu tahun dua kali.
Alur rekruitment:
*Sekomen (Sekolah Mentor)

MENTOR ASY-
Kriteria tercapai
mengikuti sekolah SYIFAA'
mentoring* Asy- lulus
syifaa'/FKDF
Kriteria tidak
tercapai

tidak lulus
muslim FK UNPAD ASISTEN MENTOR
ASY-SYIFAA'

mendaftar
tidak mengikuti
menjadi asisten
sekolah mentoring
mentoring
1) Tujuan Kegiatan :
- Untuk menjaring sebanyak-banyaknya potensi mahasiswa muslim FK Unpad.
- Untuk mencetak mentor-mentor baru KAMI Asy-Syifaa’ yang memahami dan
memiliki komitmen terhadap perannya sebagai seorang mentor.
- Mencetak mentor baru KAMI Asy-Syifaa’ yang memiliki skills dalam mementor.
2) Manfaat Kegiatan :
- Membuka wawasan mahasiswa muslim FK Unpad.
- Mengetahui potensi yang dimiliki oleh mahasiswa muslim FK Unpad sebagai
seorag mentor.
- Adanya mentor-mentor baru KAMI Asy-Syifaa’.
- Mentor baru KAMI Asy-Syifaa’ memiliki skills dalam mementor.
3) Indikator Keberhasilan :
1. Pra-Sekomen ;
- Proses → questioner
- Hasil → 75 %
2. Sekomen ;
- Proses → tugas dari materi yang telah diberikan
- Hasil → menghasilkan 10 mentor ikhwan dan 20 mentor akhwat

4) Bentuk kegiatan:

 Pra skomen:
Diberikan untuk semua mahasiswa dalam bentuk ta’lim
Pemberian Motivasi untuk menjadi mentor, pemaparan manfaat serta
karakteristik mentor ideal.

 Sekomen:
Materi:
- Konsep diri dan peran mentor
- Skill komunikasi
- Interpersonal skill
- Dinamisasi kelompok
- Simulasi
- Tahsin
- Pelantikan dan penanaman komitmen

Hak Dan Kewajiban

MENTOR

Hak
1. Mendapatkan upgrading rutin (permen)
2. Mendapatkan apresiasi atas kinerjanya
3. Mendapat sertifikat mementor
4. Mendapat logbook, buku materi dan panduan GDT
5. Mendapat buku/CD suplemen kreatif

Kewajiban
1. mengadakan mentoring/halaqah setiap pekan dengan standar susunan acara
mentoring terdiri dari:
a. Pembukaan (basmallah, shalawat)
b. Tilawah alqur’an
c. Info actual: bisa berupa update status mentee ataupun perkembangan
Indonesia dan dunia (anak FK pun harus tahu berita)
d. Kultum mentee (diusahakan)
e. Materi
f. Penutup

Durasi minimal mentoring 90 menit. Mentor yang berhalangan diwajibkan untuk


mencari penggantinya. Bila tidak menemukan pengganti, pementor harus segera
menghubungi tim evaluator untuk dicarikan penggantinya.Bila sulit mencocokan
jadwal mentoring, pementor harus mengalah terhadap jadwal binaannya.
Metoring tetap harus dilaksanakan sepekan sekali meskipun hanya satu orang
yang hadir, kecuali jika tidak ada satupun tidak ada binaan yang datang.

2. Melaporkan keberlangsungan mentoring setiap minggu via sms, e mail, atau log
book ke pengelola mentoring.
3. Bersungguh-sungguh dalam menjalankan kelompok binaannya untuk mencapai
tujuan Tarbiyyah Asy-syifaa’.
4. Melatih astor dan memberi kesempatan kepada astor untuk belajar membina.
5. Mengikuti upgrading rutin.
6. Mengikuti evaluasi rutin yang diadakan Divisi Mentoring KAMI Asy-syifaa’

ASTOR

Hak
1. Mendapat pelatihan membina dari Mentor
2. Mendapat kesempatan mementor
3. Mendapatkan upgrading rutin

Kewajiban
1. Membantu mentor mempersiapkan mentoring dan hadir dalam pertemuan
mentoring tiap pekan, jika berhalangan hadir harus meminta izin terlebih dahulu
pada mentor.
2. Siap menggantikan mentor jika diperlukan
V Pengelola
Definisi :
1. Struktur Divisi Mentoring
koordinator

administrasi database Penyedia informasi

upgrading-
dinamisasi-
penjagaan skomen
kelompok
mentor

mentor Perbaikan kelompok

Menjalankan fungsi “litbang” :


membuat solusi

GAMBARAN KERJA SETIAP BAGIAN


1. KOORDIANTOR : MEMASTIKAN SEMUA AGENDA PERMENTORINGAN BERJALAN.
2. ADMINISTRASI : BERFUNGSI SEBGAIA SEKRETARIS DAN BENDAHARA DIVISI
MENTORING.
3. TIM PENELITIAN – PENGEMBANGAN :
- MELAKUKAN EVALUASI BERKALA TERHADAP PROSES MENTORING SETIAP
MINGGUNYA DAN MELAKUKAN INOVASI UNTUK PERBAIKAN .
- MEMBERIKAN APRESIASI BAGI MENTOR SETIAP BULAN.
Penilaian ini berdasarkan:
a. Jumlah pertemuan mentoring yang dilakukan
b. Kehadiran dalam Pertemuan Mentoring (ketepatan waktu
dipertimbangkan)
c. Inisiatif dalam melaporkan keberlangsungan mentoring setiap
pekannya
Efektivitas mentoring, kesesuaian materi yang disampaikan dengan timeline
- MENGELUARKAN SURAT PERINGATAN MENTOR dan disahkan oleh kadep
tarbiyah dan ketua DKM Asy-Syifaa’. Surat ini akan diberikan kepada mentor
yang tidak melaksanakan mentoring dan tidak berusaha mencari
penggantinya.
b. SP 1 (berwarna kuning): diberikan bila pementor sudah tidak
mengadakan mentoring selama 2 pekan. Maximal diberikan sebanyak
3 kali, jika lebih diminta untuk mengundrkan diri.
c. SP 2(berwarna merah): diberikan bila pementor masih tidak
mengadakan mentoring sepekan setelah diberi surat peringatan 1.
Maximal diberikan 2 kali, jika lebih diminta untuk mengundurkan diri.
d. Surat Pernyataan Pengunduran diri: Bila Pementor masih tidak
mengadakan mentoring sepekan setelah SP2.
- MENONAKTIFKAN SEMENTARA MENTOR YANG TERBUKTI PACARAN DAN
MEROKOK .
- Memberikan questioner evaluasi keberlangsungan mentoring untuk diisi
oleh mentor dan mentee (min 2x/tahun)
 Isian Untuk Mentor: Lembar Evaluasi keberlangsungan mentoring
yang diisi berdasarkan sudaut pandang mentor
 Isian Untuk Mentee: evaluasi mentor dan keberlangsungan mentoring
berdasarkan sudut pandang mentee.

4. TIM UPGRADING DAN PENJAGAAN MENTOR :


- MELAKUKAN PEMBINAAN RUTIN UNTUK PARA MENTOR TERKAIT PEMAHAMAN
DAKWAH, SOFTSKILLS MENUNJANG PERMENTORINGAN , DAN TALAQQI MATERI
MENTORING
- MELAKUKAN PENJAGAAN MENTOR SECARA BERKALA, MELALUI PROGRAM
HARIAN, MINGGUAN , ATAU BULANAN .

5. TIMDATABASE DAN INFORMASI : BERURUSAN DENGAN DATA KEBERJALANAN


MENTORING, DAN BERPERAN SEBAGAI PINTU INFORMASI ANTARA TIM PENGELOLA
DENGAN PARA MENTOR .
OPTION ( TIAP MENTOR PUNYA CARA MASING -MASING BUAT NGMPULIN DATA ,
MENGINGAT EFEKTIVITAS LOGBOOK MASIH BELUM BAIK , JADI MENTOR BISA
DIKASIH PILIHAN MAU MELAPORKAN DATA MENTORING LEWAT APA )
DALAM PENGUMPULAN DATA, MENTOR DIBERIKAN TIGA PILIHAN :
A. SMS
B. E-MAIL
C. LOGBOOK
*FORMAT LAPORAN AKAN DIKIRIM PADA MENTOR .
- TIM DATABASE BERTUGAS MENGINPUT DATA SETIAP MINGGU DAN
MEREKAPITULASI DATA DALAM BENTUK PRESENTASE KEHADIRAN SETIAP TIGA
BULAN SEKALI .
- TIM DATABASE MENGKOORDINASI SETIAP TIGA BULAN SEKALI UNTUK
MENTRANSFER REKAPITULASI DATA KEPADA DIVISI KADERISASI .
- JIKA DATA BERUPA LOGBOOK, TIM DATABASE BERTUGAS MENGEMBALIKAN
LOGBOOK 3 HARI SETELAH PENGUMPULAN OLEH MENTOR .
- MEMBERIKAN IQOB JIKA MENTOR TERLAMBAT MENGUMPULKAN DATA (MANGGA
DIKRITISI LAGI , EFEKTIF ATAU TIDAK . POIN INI ADA DI NOTULENSI GDT
SBELUMNYA )

6. TIM SEKOLAH MENTOR : FOKUS PADA PEMBENTUKAN CALON MENTOR.


7. TIM DINAMISASI DAN METODE ALTERNATIF :
- MEMBERIKAN BENTUK DINAMISASI PENYAMPAIAN MATERI SECARA RUTIN .
- MEMBERIKAN BENTUK DINAMISASI PENYAMPAIAN MATERI SECARA INSIDENTAL
SEBAGAI SOLUSI KENDALA MENTORING .
Kaderisasi

koordinator

administrasi database

dauroh- penjagaan
transisi kader

Anda mungkin juga menyukai