Eklamsia merupakan komplikasi kehamilan yang dapat 1. Status primigravida Albuminuria +2 atau +4
dikarakteristikkan dengan adanya kejang. Biasanya 2. Riwayat keluarga pre-eklamsia atau eklamsia Proteinuria (5 g dalam urine 24 jam atau +3 atau lebih pada
eklamsia merupakan lanjutan dari pre- eklamsia 3. Pernah eklamsia atau pre-eklamsia dipstick)
walaupun kadang – kadang tidak diketahui terlebih
dahulu. 4. Usia ibu yang ekstrem (< 20 tahun, > 35 tahun) Nitrogen urea darah (BUN) kurang dari 10
5. Sejak awal menderita hipertensi vascular, penyakit ginjal Kreatinin serum meningkat
atau autoimun Klirens kreatinin 130-180
6. Diabetes Mellitus & Kehamilan ganda Trombositopenia (Trombosit < 100.000/mm3)
FAKTOR RESIKO
AST meningkat
Hamil pada usia tua (diatas 35 1. Malposisi atau malpresentasi janin
tahun) atau usia remaja (dibawah 20 Hipofibrinogenemia
tahun) 2.
Oligohydramnion: amniotic fluid index 50 mm
Memiliki riwayat eklampsia pada
kehamilan sebelumnya EKLAMSIA ANTO Asam urat: 7 mg/100ml & pH darah janin: < 7,20
Riwayat diabetes gestasional,
diabetes yang terjadi dalam masa PERTUM
kehamilan
Obesitas KLASIFIKASI
Memiliki riwayat penyakit lupus,
arthritis rheumatoid, dan penyakit 1. Eklampsia gravidarum
ginjal
2. Eklampsia parturientum
3. Eklampsia puerperale.
3. Hemolisis. Penglihatan kabur magnesium diberikan terlalu cepat ( infuse dibawah 15 menit), dapat terjadi hipotensi berat,
Dyspnea
4. Perdarahan otak bradikardi, dan tahanan jantung dan pernafasan. Monitor tanda – tanda vital setiap 15 menit
5. Nekrosis hati. Sakit kepala
selama infuse. Keracunan magnesium dapat di terapi dengan kalsium glukonat parenteral ( 10 ml
Nausea dan Vomitting
Scotoma dari pengenceran 10 %) di infuskan tidak melebihi 1-2 ml/menit (100-200 mg/menit).