Proposal Penelitian
Disusun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
BANJARBARU
2016
TERIMA KASIH KEPADA
Rektor Universitas Lambung
Mangkurat
Dosen Pengampuh
Mahasiswa
Wahyu Arifin
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
proposal ini tidak serta merta hadir tanpa bantuan dan dukungan dari semua
pihak. Semoga segala sesuatu yang telah diberikan menjadi bermanfaat dan
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
Semoga proposal ini dapat memberikan inspirasi bagi pembaca dan semoga
bangsa.
Oktober 2016
Penulis
Wahyu Arifin
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Gambar 2.5 Hubungan torsi dan power terhadap putaran mesin ...... 12
Engine............................................................................ 17
iv
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
BBM, kenaikan harga BBM secara langsung berakibat pada naiknya biaya
sebagai bahan bakar. Dari tahun 2000 hingga 2011 harga produk turunan
dari minyak bumi menjadi bahan bakar terus mengalami peningkatan serta
suplai minyak bumi dari tahun 2000 hingga 2011 mengalami penurunan
ESDM).
namun performa mesin diesel jika menggunakan biodiesel 100% tidak lebih
munyak bumi salah satunya adalah pemanfaatan ban bekas menjadi bahan
bakar pengganti solar salah satunya rubber compund oil (RCO) untuk
RCO jika digunakan pada mesin diesel yang diharapkan dapat memberikan
unjuk kerja yang lebih baik pada mesin diesel daripada menggunakan solar.
RCO terbuat dari bahan baku ban bekas yang berasal dari sumber daya
alam yang dapat diperbaharui. Dari bahan baku tersebut di Indonesia punya
prospek yang baik untuk pengolahan RCO tersebut. Oleh karena itu,
penggunaan solar dan waste tire oil, Semakin banyak campuran waste tire
oil maka konsumsi bahan bakar semakin boros. Pada pengujian kepekatan
oil maka hasil kepekatan emisi gas buang semakin jelek, hal ini dikarenakan
kandungan residu karbon pada waste tire oil tinggi. Berdasarkan hal tersebut
di atas maka judul yang di ambil dalam penelitian ini adalah “Pengujian Dan
a. Bahan bakar yang digunakan dalam pengujian adalah RCO, dan solar.
c. Pada pengujian unjuk kerja motor bakar diesel, dilakukan dengan variasi
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian unjuk kerja mesin diesel
berikut:
c. Bagi labotarium teknik mesin, dengan penelitian ini dapat menjadi arsip
labotarium kedepannya.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
campuran bahan bakar solar dan waste tire oil terhadap kepekataan emisi
gas buang pada mesin diesel, hasil penelitian menunjukan bahwa pengujian
dan waste tire oil, Semakin banyak campuran waste tire oil maka
makan hasil kepekatan emisi gas buang semakin jelek, hal ini
mengetahui proses pirolisis ban bekas adalah suhu tidak lebih tinggi untuk
bahwa Ban bekas memiliki potensi sebagai sumber energi dan sebagai
seorang ilmuan Jerman pada tahun 1892. Karakteristik cara kerja dari diesel
engine adalah udara murni yang dikompresi oleh kerja piston sehingga
bakar yang digunakan. Setelah udara terkompresi oleh kerja piston, bahan
6
bakar di suplai ke dalam ruang bakar agar pembakaran dapat terjadi dengan
menghasilkan kerja. Setelah suplai bahan bakar selesai, massa dari gas di
yang dihasilkan mesin diesel maka akan semakin meningkat pula konsumsi
bahan bakar (kg/jam) pada suatu mesin diesel dan rendahnya harga brake
mesin diesel tergantung kepada specific gravity bahan bakar, viskositas dan
nilai kalor bahan bakar tersebut. Jika specific gravity bahan bakar dan nilai
kalor bahan bakar rendah maka bahan bakar yang diperlukan lebih banyak
Pada gambar 2.1 bagian (c) yaitu piston bergerak dari TDC (Top Dead
Gambar 2.1 bagian (d) adalah piston bergerak dari BDC (Bottom Dead
bakar. Gambar 2.1 bagian (e) adalah proses injeksi bahan bakar
sehingga bercampur dengan udara panas dan piston berada pada TDC
Gambar 2.1 bagian (a) dan (b) adalah proses exspansi dimana gas hasil
Pada gambar 2.2 bagian (a) merupakan langkah hisap (Intake Stroke),
piston bergerak dari TDC ke BDC, inlet valve terbuka dan hanya udara
Gambar 2.2 bagian (c) meunjukkan piston bergerak dari BDC ke TDC
piston mencapai TDC pada tekanan konstan dan bahan bakar selesai
bagian (d) dan bagian (e) merupakan langkah ekspansi atau tenaga
dari TDC ke BDC, tepat sebelum piston mencapai BDC, exhaust valve
menjadi 1 atm. Gambar 2.2 bagian (f) adalah langkah buang (Exhaust
Stroke), piston bergerak dari BDC menuju TDC untuk membuang gas
power. Siklus kerja mesin diesel dapat dilihat pada gambar 2.3.
9
Gambar 2.3 merupakan siklus udara ideal yang terjadi pada mesin
diesel atau disebut siklus tekanan konstan (Constant Pressure Cycle) yang
W6 – 1 = P0 (v1 – v6)
W1 – 2 = cv (T1 – T2)
W2 – 3 = P2 (v3 – v2)
10
W3 – 4 = cv (T3 – T4)
W4 –5= 0
W5 – 6 = P0 (v6 – v5)
motor bahan bakar bensin memiliki kompresi rasio yang lebih rendah yaitu 8
– 12. Parameter unjuk kerja mesin diesel antara lain torsi dan daya,
volume sisa silinder, Vt adalah volume total silinder, bore adalah diameter
silinder.
dengan MEP dari mesin uji diesel yang sudah diketahui yaitu 576 kPa
Pb .60.1000
T= 2.π.n
.................................................... (2-2)
Dimana,
Pada gambar 2.5 terlihat saat puncak torsi tercapai atau yang
aliran massa bahan bakar per satuan tenaga atau power, dan sebagai
ṁ
bsfc = P f .................................................... (2-3)
b
Dimana,
(detik).
Umumnya rata-rata konsumsi bahan bakar pada mesin besar lebih kecil,
P
ηt = rh .Q b . 3600 ................................................ (2-5)
f HV .ηc
Dimana,
𝜂𝑐 : efisiensi pembakaran,
memiliki harga rata-rata antara 0,95 – 0,98 saat mesin bekerja. Jadi
pada mesin diesel terjadi pada tekanan konstan, proses masuknya udara ke
ruang bakar lebih rendah dari tekanan atmosfer. Hanya udara yang ada di
injektor.
bakar. Hal ini terjadi sangat cepat karena temperatur udara panas yang
terjadi pada banyak campuran bahan bakar dalam ruang bakar. Ketika
pembakaran terjadi, nyala api tersebar dari sekian banyak percikan api
tekanan dalam ruang bakar seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.7,
ignition engine. Titik A pada gambar 2.7 adalah titik dimana bahan bakar
a. Automotive Diesel Oil, yaitu bahan bakar yang digunakan untuk mesin
minute). Bahan bakar jenis ini yang biasa disebut sebagai bahan bakar
b. Industrial Diesel Oil, yaitu bahan bakar yang digunakan untuk mesin-
mesin yang mempunyai putaran mesin kurang atau sama dengan 1000
7 Titik tuang - 18 D 97
merupakan jenis dari minyak bakar. Biasa disebut minyak RCO. Ini adalah
bahan bakar minyak pengganti solar yang berasal dari karet dan ban bekas
yang di suling dan bisa langsung digunakan sebagai bahan bakar mesin
boiler dan burner untuk menggantikan solar atau minyak tanah. Untuk
menggunakan minyak bakar RCO atau rubber compund oil (RCO) ini, tidak
perlu merubah instalasi yang sudah ada seperti ukuran nozel atau control
burner. Bio Rubber Fuel memiliki warna hitam yang pekat, berbau agak
19
tajam, mudah terbakar dan kandungan kalorinya diatas solar, sehingga tidak
perlu dipanaskan terlebih dahulu (pre-heating). Berat jenis Bio Rubber Fuel
ini berkisar antara 0,90-0,93gr/liter. Jenis minyak bakar ini memiliki viskositas
yang berada sedikit diatas solar namun memiliki kandungan kalori 11.000
kkal dan memiliki tingkat pelumasan yang jauh lebih baik daripada solar. Hal
tanah atau bahkan batu bara saat pengapian awal. Minyak bakar alternatif
ini juga dapat digunakan untuk kompor api masak atau tungku api semawar,
akan tetapi saat ini belum dapat direkomendasikan karena jenis minyak
Bio Rubber Fuel adalah minyak bakar RCO yang berbahan dasar
karet, sehingga Bio Rubber Fuel tidak mengandung mineral yang akan
mesin pada saat mesin dinyalakan, tidak akan menyisakan endapan (sisa
BAB III
METODE PENELITIAN
Bahan yang menjadi objek pengujian ini adalah bahan bakar dari
limbah karet ban bekas yaitu rubber compound oil (RCO) dan Objek dalam
berikut :
Displacement : 0.353 L
Alat dan bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Alat :
2) Generator
Tipe : ST-3
Arus : 13 A
besar arus listrik pada setiap beban, gelas ukur/jarum suntik besar
distribusi bahan bakar ke dalam ruang bakar, kunci pas, tang dan
mesin.
b. Bahan :
2) solar
motor bakar diesel dengan menggunakan bahan bakar rubber compound oil
a. Pemeriksaan awal
9) Catat kuat arus yang mengalir yang pada tertera pada clamp
ampere.
11) Tunggu hingga bahan bakar di dalam gelas ukur turun sampai 5 ml.
beban 1 lampu.
tercapai.
15) Bila telah selesai, matikan mesin dan kosongkan gelas ukur.
Diagram Alir
Mulai
Studi Literatur
Variasi beban :
1 lampu Pengujian :
2 lampu 1. Mencatat waktu yang
3 lampu Volume
4 lampu diperlukan untuk uji
5 lampu bahan
menghabiskan 5 ml bahan bakar
6 lampu
7 lampu bakar adalah
8 lampu 5 ml
2. Mencatat arus dan voltase
9 lampu
3. Mencatat besar rpm pada
tachometer
Kesimpulan
Selesai
25
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Somad, 2010, Pengaruh variasi campuran bahan bakar solar dan waste tire
oil terhadap kepekataan emisi gas buang pada mesin diesel, Fakultas
Teknik Universitas Negri Semarang.
Arismunandar, Tsuda Koichi, 2002, Motor Diesel Putaran Tinggi, Jakarta: Pradnya
Paramita.
Damayanthi, R., Martini, R, 2007, Proses Pembuatan Bahan Bakar Cair dengan
Memanfaatkan Limbah Ban Bekas Menggunakan Katalis Zeolit Y dan
ZSM-5. Universitas Diponegoro,Semarang.
Faleh, Dwi A. (2009). Proses Pirolisis Katalisis Dari Ban Bekas Menjadi Bahan
Bakar Cair. Semarang.
Karyanto, E. 2000. Panduan Reparasi Mesin Diesel. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.
Mustofa, D. Dan Noor, AM., 2003, Pembuatan dan Karakterisasi Karbon Aktif Dari
Ban Bekas Dan Penggunaannya Untuk Penyerapan Ion-Ion Logam
Dalam Larutan, Jurnal Kimia Andalas, 9(2) 11 – 15. Universitas Andalas,
Padang.
PT. Pertamina (Persero), 2007, Material Safety Data Sheet, Direktorat Pemasaran
dan Niaga.
Sri Gati Hutomo, joko winarno, 2015, studi karakteristik dekomposisi termal
temperatur tinggi ban bekas untuk mendapatkan bahan bakar gas
alternatif, Fakultas Teknik Universitas Janabadra.
Surdia, T., dan S. Saito. 2005. Pengetahuan Bahan Teknik. Pradnya Paramita,
Jakarta.
Turnip Jekson, 2009, Pengujian dan Analisa Unjuk Kerja Motor Bakar Diesel
Menggunakan Biodisel Dimethil Ester B-01 dan B-02, Universitas
Sumatera Utara.
28
United Soybean Board, Fuel Quality And Performance Guide, ASTM Internasional.