Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hernano Renosa G.

No : 15

Kelas : VIIIB

Ekonomi Agrikultur

Agrikultur merupakan proses memproduksi makanan, panganan, serat, dan banyak dari hasil kebutuhan
lain di sektor pertanian tanaman-tanaman tertentu dan pertambahan hewan-hewan lokal atau ternak,
praktek agrikultur dikenal juga sebagai istilah “pertanian”.

Sektor Agrikultur : Perkebunan,Tanaman pangan,Kehutanan,Peternakan,dan Perikanan. Produk-Produk


Agrikultur : Tanaman pangan ,contoh : jagung, padi, singkong, kentang, umbi umbian, sayur-sayuran,
buah-buahan, dan mencakup produk olahan tanaman pangan.

 Tanaman pangan
Contoh : jagung, padi, singkong, kentang, umbi umbian, sayur-sayuran, buah-buahan, dan
mencakup produk olahan tanaman pangan.

 Peternakan
Contoh : daging, telur, telor, bulu hewan ternak, dan semua produk olahan hasil peternakan.

 Perikanan
Contoh : ikan, udang, kerang, rumput laut, mutiara, dan semua produk olahan hasil perikanan.
 Perkebunan
Contoh : teh, coklat (kakao), kopi, karet, kelapa, sawit, tebu, dan semua produk hasil olahan dari
perkebunan.

 Kehutanan
Contoh : kayu, gaharu, gondorukem, madu, rotan, dan semua produk hasil olahannya.

Potensi dan Peran Agrikultur di Indonesia

Indonesia memiliki wilayah yang subur dan beriklim tropis sehingga sangat baik untuk aktivitas
pertanian. Selain itu, Indonesia juga memiliki tanaman unggul seperti padi, kedelai, kacang tanah, ubi
kayu dan berbagai tanaman lain.

Faktor Pendukung Ekonomi Agrikultur

1.Keanekaragaman hayati

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Sepuluh persen dari spesies
tumbuhan berbunga, 12% spesies mamalia, 16% reptil dan amfibi serta 17% burung di dunia terdapat di
Indonesia. Potensi sumberhayati yang berasal dari tumbuhan terdiri dari 400 jenis tanaman penghasil
buah, 370 jenis tanaman penghasil sayuran, 70 jenis tanaman berumbi, dan 55 jenis tanaman rempah.
Potensi keberagaman hayati ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan, sumber pakan ternak, bahan
baku farmasi, bahan baku industri dan bahan obat-obatan.

2.Lahan pertanian

40% dari total daratan di Indonesia berpotensi untuk dijadikan lahan pertanian. Selain itu, jumlah
luasan dan sebaran hutan, sungai, rawa dan danau serta curah hujan cukup tinggi merupakan potensi yang
dapat menunjang pertanian. Meskipun demikian, potensi ketersediaan lahan pertanian di Indonesia belum
dimanfaarkan secara maksimal.

3.Tenaga Kerja

Saat ini, ada 35 juta tenaga kerja di sektor agrikultur. Sayangnya, pesebarannya belum merata
dengan pesebaran lahan sehingga, ada daerah yang kelebihan tenaga kerja dan ada pula yang kekurangan
tenaga kerja. Selain itu, jika kemampuan dan ketrampilan tenaga kerja ditingkatkan maka tingkat
produksi juga akan meningkat

4.Pasar

Bahan pangan hasil olahan dari sektor agrikultur memiliki potensi untuk dimanfaatkan lebih dari
230 juta orang. Jumlah konsumen bahan pangan yang sangat besar ini merupakan potensi pasar yang
besar untuk sektor agrikultur. Oleh karena itu, bahan pangan hasil olahan tersebut harus terus
dikembangkan guna memaksimalkan potensi pasar.
Nama : Hernano Renosa G.

No/Kelas : 15/VIIIB

Ekonomi non Agrikultur

Non Agikultur merupakan proses memproduksi tanaman pertanian yang dimanfaatkan selain
untuk bahan pangan manusia dan pakan ternak atau lebih singkatnya adalah produk non pangan.

Contoh produk non agrikultur : Lavender, bamboo, sabut kelapa, alga, jatropha, gandum,kentang,
biopolymer, emas, batu bara.

jenis-jenis dari produk yang digunakan, diantaranya seperti:

1. Produk Konsumsi

Yaitu produk yang digunakan oleh konsumen tingkat akhir, jadi konsumen membeli lalu digunakan
langsung sehingga tidak dijual kembali. Secara umum produk yang sering di konsumsi masyarakat
digolongkan menjadi tiga bagian diantaranya:

a.Produk kebutuhan sehari-hari.

b.Produk belanjaan.

c.Produk khusus.

2. Produk Industri

Yaitu produk yang dibeli oleh produsen atau perusahaan, yang nantinya akan dijual kembali atau
digunakan sebagai bahan baku untuk proses produksi sehingga menghasilkan barang lain.

Anda mungkin juga menyukai