BAB I 1).
KETENTUAN UMUM
BAB II 2).
PENYELENGGARAAN JALAN TOL
10). 2.
11). 2.
3.
12). 1.
Pengaturan
Pengaturan 13). 1.
2.
14).
66). 1.
67). 1.
68). 1.
15). 2.
16). 1.
Pembinaan
2.
Pembinaan
17). 2.
18). 1.
19). 2.
22). 1.
23). 1.
24). 1.
2.
3.
25). 2.
3.
26).
27). 1.
4.
28). 1.
29). 1.
3.
Pengusahaan 30). 3.
33). 1.
36).
38). 1.
39). 1.
6.
40).
52). 1.
2.
53). 1.
55). 2.
57).
64). 2.
63). 1.
66). 1.
67). 1.
68). 1.
50). 1.
65). 1.
69). 2.
70). 1.
Pengawasan
71). 1.
URAIAN
Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan
dan sebagai jalan nasional yang penggunaannya diwajibkan membayar tol
Rencana umum jaringan jalan tol disusun berdasarkan rencana umum tata
ruang wilayah yang mengacu pada sistem transportasi nasional dan
terintegrasi dengan rencana umum jaringan jalan nasional.
Rencana ruas jalan tol sebagai bagian dari jaringan jalan tol ditentukan
berdasarkan hasil prastudi kelayakan terhadap ruas-ruas yang tertera
dalam rencana umum jaringan jalan tol.
Tarif tol dihitung berdasarkan kemampuan bayar pengguna jalan tol, besar
keuntungan biaya operasi kendaraan, dan kelayakan investasi.
Evaluasi dan penyesuaian tarif tol dilakukan setiap 2 (dua) tahun sekali
oleh BPJT berdasarkan tarif lama yang disesuaikan dengan pengaruh
inflasi.
Rencana teknik jalan tol merupakan suatu kumpulan dokumen teknik yang
memberikan gambaran produk yang ingin diwujudkan, yang terdiri dari
gambar teknik detail, syarat-syarat umum, serta spesifikasi pekerjaan
dengan mengacu kepada desain awal.
Dalam hal pelaksanaan konstruksi jalan tol mengganggu jalur lalu lintas
yang telah ada, maka Badan Usaha terlebih dahulu menyediakan jalan
pengganti sementara yang layak.
Tarif tol dihitung berdasarkan kemampuan bayar pengguna jalan tol, besar
keuntungan biaya operasi kendaraan, dan kelayakan investasi.
Evaluasi dan penyesuaian tarif tol dilakukan setiap 2 (dua) tahun sekali
oleh BPJT berdasarkan tarif lama yang disesuaikan dengan pengaruh
inflasi.
Dalam hal masa konsesi jalan tol telah selesai, BPJT mengambil alih dan
merekomendasikan pengoperasian selanjutnya
perjanjian pengusahaan harus secara tegas mengatur ketentuan mengenai
penyerahan jalan tol dan/atau fasilitasnya pada akhir masa konsesi.