A. DEFINISI
yang dipakai pertama kali dipakai oleh Vidal, oleh karena itu juga disebut liken
timbul sebagai respon dari kulit akibat gosokan dan garukan yang berulang-ulang
dalam waktu yang cukup lama, atau kebiasaan menggaruk pada satu area tertentu
pada kulit sehingga garis kulit tampak lebih menonjol menyerupai kulit batang
hyperkeratosis dan secara klinis muncul penebalan dari kulit, utamanya pada
permukaan kulit.
seseorang mengalami sensasi gatal pada daerah kulit yang spesifik dengan atau
tanpa kelainan kulit yang mendasar yang dapat mengakibatkan trauma mekanis
pada kulit yang berakhir dengan likenifikasi. Penyakit ini biasanya timbul pada
pasien dengan kepribadian yang obsessif, dimana selalu ingin menggaruk bagian
B. EPIDEMIOLOGI
C. ETIOLOGI
ada berbagai faktor yang mendorong terjadinya rasa gatal pada penyakit ini,
yaitu :
1. Faktor Eksterna
a. Lingkungan
b. Gigitan Serangga
2. Faktor Interna
a. Dermatitis Atopik
D. PATOGENESIS
gangguan kulit, proliferasi dari nervus, dan tekanan emosional. Pruritus yang
memegang peranan penting dapat dibagi dalam dua kategori besar, yaitu pruritus
tanpa lesi dan pruritus dengan lesi. Pasien dengan neurodermatitis mempunyai
dapat ditemukan pada penyakit sistemik, misalnya gagal ginjal kronik, obstruksi
timbul karena respon dari adanya stress. Adanya sejumlah saraf mengandung
Peptida) meningkat pada dermis. Hal ini ditemukan pada prurigo nodularis, tetapi
pemikiran bahwa proliferasi nervus akibat dari trauma mekanik, seperti garukan
dan goresan. SP dan CGRP melepaskan histamin dari sel mast, dimana akan lebih
menambah rasa gatal. Membran sel schwann dan sel perineurium menunjukkan
peningkatan dan p75 nervus growth factor, yang kemungkinan terjadi akibat dari
E. GEJALA KLINIS
Gatal yang berat merupakan gejala dari liken simpleks kronik. Menggosok
dan menggaruk mungkin disengaja dengan tujuan menggantikan sensasi gatal dan
nyeri, atau dapat secara tidak sengaja yang terjadi pada waktu tidur. Penderita
mengeluh gatal sekali, bila timbul malam hari dapat mengganggu tidur. Rasa
gatal memang tidak terus menerus, biasanya pada waktu yang tidak sibuk, bila
muncul sulit ditahan untuk tidak digaruk. Penderita merasa enak bila digaruk,
setelah luka baru hilang rasa gatalnya untuk sementara (karena diganti dengan
rasa nyeri). Keparahan gatal dapat diperburuk dengan berkeringat, suhu atau
iritasi dari pakaian. Gatal juga dapat bertambah parah pada saat terjadi stress
psikologis.
semakin terlihat) plak yang berbatas tegas dengan ekskoriasis, sedikit edematosa,
lambat laun edema dan eritema menghilang. Bagian tengah berskuama dan
Biasanya, hanya satu plak yang tampak, namun dapat melibatkan lebih dari satu
tempat.
Tempat yang biasa terjadi liken simpleks kronik adalah di skalp, tengkuk,
samping leher, lengan bagian ekstensor, pubis, vulva, skrotum, perianal, paha
bagian medial, lutut, tungkai bawah lateral, pergelangan kaki bagian bagian
umumnya hanya pada wanita, berupa plak kecil, di tengah tengkuk atau dapat
Variasi klinis dapat berupa prurigo nodularis, akibat garukan atau korekan tangan
penderita yang berulang-ulang pada suatu tempat. Lesi berupa nodus berbentuk
kubah, permukaan mengalami erosi tertutup krusta dan skuama, lambat laun
menjadi keras dan berwarna lebih gelap (hiperpigmentasi). Lesi biasanya
F. DIAGNOSIS
sirkumskripta mengeluh merasa gatal pada satu daerah atau lebih. Sehingga
timbul plak yang tebal karena mengalami proses likenifikasi. Biasanya rasa gatal
tersebut muncul pada tengkuk, leher, ekstensor kaki, siku, lutut, pergelangan kaki.
Eritema biasanya muncul pada awal lesi. Rasa gatal muncul pada saat pasien
sedang beristirahat dan hilang saat melakukan aktivitas dan biasanya gatal timbul
intermiten.
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
juga dilakukan tes fungsi ginjal dan hati, tes fungsi tiroid, elechtroporesis
serum, tes zat besi serum, tes kemampuan pengikatan zat besi (iron
nonatopik.
2. Pemeriksaan Histopatologi
darah dermis bagian atas, fibroblas bertambah, dan kolagen menebal. Pada
prurigo nodularis akantosis pada bagian tengah lebih tebal, menonjol lebih
H. DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis kontak alergi adalah inflamasi dari kulit yang diinduksi oleh
bahan kimia yang secara langsung merusak kulit dan oleh sensitifitas
2. Plak Psoriasis
3. Liken Planus
siku.
4. Dermatitis Atopic
Peradangan kulit kronis yang residif disertai gatal, yang umumnya sering
peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga atau
pada remaja dan dewasa dapat berupa plak papuler, eritematosa, dan
I. PENATALAKSANAAN
Pemberian steroid mid-potent diberikan pada reaksi radang yang akut, tidak
direkomendasikan untuk daerah kulit yang tipis (vulva, scrotum, axilla dan
pemakaian high-potent steroid hanya dipakai kurang dari 3 minggu pada kulit
yang tebal.
1. Kortikosteroid
a. Clobetasol (Temovate)
menyebabkan vasokontriksi.
inflamasi.
2. Anti-Pruritus
anastesi lokal.
b. Chlorpheniramine (Chlor-Trimeton)
histamine.
d. Doxepin (Sinequan, Zonaton)
secara topical.
3. Edukasi
- Anjurkan agar pasien tidak menggaruk lagi, karena penyakit ini akan
iritasi.
J. PROGNOSIS
- Relaps dapat terjadi, apabila dalam masa stress atau tekanan emosional
yang meningkat.
gangguan psikologis dan apabila ada penyakit lain yang menyertai. Pengobatan
yang teratur dapat meringankan kondisi pasien. Penyebab utama dari gatal dapat
hilang, atau dapat muncul kembali. Pencegahan pada tahap awal dapat