ASFIKSIA
Asuhan keperawatan dengan kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada saat
Pengertian
1 lahir atau beberapa saat setelah lahir (Prambudi, 2013).
(definisi)
1. Sirkulasi (nadi dan bunyi jantung)
2. Eliminasi (berkemih saat lahir)
3. Makanan/cairan (BB dan panjang badan)
Asessment
2 4. Neurosensori (tonus otot, reflek hisap, dan menangis kuat)
Keperawatan
5. Pernafasan
6. Keamanan (suhu dan kulit)
1. Perawatan klien
Informasi dan 2. Hand1hygiene
6
Edukasi 3. Lingkungan klien
4. Suhu ruangan klien
1. Menunjukkan jalan nafas yang paten : sputum(-), jalan nafas bersih.
2. Ekspansi dada simetris, tidak ada bunyi nafas tambahan, kecepatan dan irama
3. respirasi dalam batas normal (30-4-x/mnt)
7 Evaluasi 4. Akral teraba hangat, cavila revil < 3 detik
Komite Keperawatan 2016
5. Cemas keluarga berkurang : keluarga tampak rileks dan mengerti tentang prosedut
tindakan
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
1. Personal hyegiene
2. Gizi
Asessment 3. 2
Eliminasi
2
Keperawatan 4. Luka
5. Perawatan luka
1. Perawatan demam
a. Pantau suhu tubuh
b. Monitor warna kulit
c. Monitor intake dan output
d. Tutup pasien dengan selimut atau pakaian ringan tergantung pada fase demam
2. Sleep enhacement
a. Ciptakan lingkungan yang nyaman
b. Instruksikan untuk memonitor tidur klien
Intervensi
5 c. Monitor/catat kebutuhan tidur klien setiap hari dan jam
Keperawatan
d. Fasilitas untuk mempertahankan aktivitas sebelum tidur
3. Pressure management
a. Anjurkan klien untuk menggunakan pakaian longgar
b. Hindari kerutan pada tempat tidur
c. Mobilisasi klien setiap 2 jam sekali
d. Oleskan lotion /minyak atau baby oil pada daerah yang tertekan
e. Mandikan klien dengan sabun dan air hangat
1. Hand hygiene
2. Perawatan tali pusat
Informasi dan 3. Perawatan luka
6
Edukasi 4. Makanan dan cairan
5. Pengobatan/penyembuhan luka
IKTERUS
Asuhan keperawatan pada bayi baru lahir dimana kadar bilirubin serum total lebih
Pengertian dari 10 mg% pada minggu pertama dengan ditandai adanya ikterus yang bersifat
1
(definisi) patologis (Alimun,H,A : 2005).
1 Fototerapi neonatus
a. Amati tanda-tanda ikterus
b. Laporkan nilai laboratorium untuk praktisi primer
c. Tempakan bayi diruang isolasi
d. Instruksikan kepada keluarga tantang fototerapi dan perawatan
e. Ubah posisi setiap 4 jam
f. Tempat fototerapi lampu di atas bayi pada ketinggian yang sesuai
2 Pressure management
a. Anjurkan klien untuk menggunakan pakaian longgar
b.Hindari kerutan pada tempat tidur
c. Mobilisasi klien setiap 2 jam sekali
d.Oleskan lotion /minyak atau baby oil pada daerah yang tertekan
Intervensi e.Mandikan klien dengan sabun dan air hangat
5
Keperawatan 3 Fever treatment
a. Monitor suhu sesering mungkin
b. Monitor warna dan suhu kulit
c. Monitor intak dan output
4 Pencehagan
4 jatuh
a. Kaji status neurologis
b. Jelaskan pada keluarga tentang tujuan dari metode pengamanan
c. Jaga keamanan lingkungan klien
5 Penurunan kecemasan
a. Tenangkan keluarga
b.Jelaskan seluruh prosedur tindakan kepada keluarga
Komite Keperawatan 2016
c. Kaji tingkat kecemasan
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
BBLR
Berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada
Pengertian
1 waktu lahir. (Huda dan Hardhi, NANDA NIC-NOC, 2013).
(definisi)
1. Pengkajian umum (Timbang berat badan bayi, ukur panjang dan lingkar kepala)
2. Respirasi (bentuk dada, penggunaan otot tambahan, frekuensi dan suara nafas)
3. Kardiovaskuler (frekuensi dan irama nadi, bunyi jantung, warna bayi)
4. Gastrointestinal (distensi abdomen, intake dan output makanan, jumlah, warna,
Asessment dan konsistensi feses)
2
Keperawatan 5. Neurologis-muskuloskeletal (gerakan bayi, tingkat aktivitas terhadap rangsangan,
serta posisi bayi atau perilakunya)
6. Suhu tubuh
7. Kulit (tanda2 iritasi dan turgor kulit).
1. Pola nafas normal (bentuk dada simetris, frekuensi 30-40 x/m. Suara nafas
vesikuler)
Kriteria Evaluasi
2. Suhu tubuh stabil (36,5OC-37,5OC)
4 (Nursing
3. Nutrisi terpenuhi
Outcome)
4. Tidak menunjukkan adanya tanda-tanda infeksi
1. Airway management
a. Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
b. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
c. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
d. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
e. Monitor respirasi dan status O2
2. Terapi oksigen
a. Pertahankan jalan nafas yang paten
b. Monitor aliran oksigen
c. Observasi adanya tanda-tanda hipoventilasi
Intervensi 3. Vital sign monitoring
5
Keperawatan a. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
b. Monitor frekuensi dan irama pernafasan
c. Monitor pola pernafasan abnormal
4. Perawatan demam
a.5 Pantau suhu tubuh,
b. Monitor warna kulit
c. Monitor intake dan output
d. Tutup pasien dengan selimut atau pakaian ringan tergantung pada fase
demam
5. Nutrition monitoring
a. Monitor intake makanan/cairan dan hitung masukan kalori perhari sesuai
Komite Keperawatan 2016
kebutuhan
b. Monitor berat dan panjang bayi
6. Kolaborasi pemasangan infus
7. Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan pada saat memasuki dan
meninggalkan ruangan pasien
8. Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan perawatan pasien
1. Hand hygiene
Informasi dan 2. Perawatan bayi
6
Edukasi 3. Nutrisi bayi
1. Pola nafas normal (bentuk dada simetris, frekuensi 30-40 x/m. Suara nafas
vesikuler)
2. Suhu tubuh stabil (36,5OC-37,5OC)
7 Evaluasi
3. Nutrisi terpenuhi (BB meningkat)
4. Tidak menunjukkan adanya tanda-tanda infeksi (rubor, kalor, dolor, tumor, dan
fungsi laesa)
8 Penelaah kritis Sub Komite Mutu Keperawatan
ENCHEFALITIS
Asuhan keperawatan pada peradangan jaringan otak yang dapat disebabkan oleh
Pengertian
1 bakteri, cacing, protozoa, jamur, ricketsia atau virus (Arif Mansur : 2000).
(definisi)
1. Keadaan umum : klien tampak lemah karena penurunan kesadaran
2. Gangguan sistem pernafasan : perubahan akibat tekanan intrakranial
3. Gangguan sistem kardiovaskuler : iskemik, tekanan darah meningkat
Asessment
2 4. Gangguan sistem gastrointesinal : mual, muntah
Keperawatan
5. Pertumbuhan dan perkembangan : terjadi gangguan perlambatan pertumbuhan
dan perkembangan pada anak.
1. Manajemen nyeri
2. Kebersihan tangan
3. Terapi
Informasi dan
6 Komite Keperawatan 2016 4. Penegahan infeksi
Edukasi
5. Perawatan klien
6. Nutrisi klien
9