Anda di halaman 1dari 6

PEMBAHASAN

REPRODUKSI MENURUT AJARAN ISLAM


A.Reproduksi
Dalam ilmu kedokteran,reproduksi bermakna menghasilkan keturunan.
Sedangkan kesehatan reproduksi (kespro) didefinisikan sebagai keadaan sejahtera fisik,
mental, sosial dalam segala hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Kesehatan
reproduksi juga berkaitan dengan kemampuan untuk memiliki kehidupan seksual yang
memuaskan dan aman, serta kemampuan untuk memiliki keturunan dan bebas
menentukan waktu memiliki keturunan dan jumlah keturunan. Sebagian orang
memandang bahwa kesehatan reproduksi hanya terkait pada organ reproduksi laki-laki
dan perempuan, padahal hal itu tidak sepenuhnya benar karena cakupan kesehatan
reproduksi sangat luas (M. Asrorudin, 2009).
Reproduksi memiliki tiga komponen yaitu kemampuan untuk prokreasi, mengatur
tingkat kesuburan, dan menikmati kehidupan seksual; dampak kehamilan yang baik
melalui angka harapan hidup dan pertumbuhan bayi dan balita yang meningkat; serta
proses reproduksi yang aman. Adapun cakupan kesehatan reproduksi meliputi alat
reproduksi, kehamilan dan persalinan, kespro remaja, pencegahan kanker leher rahim,
metode kontrasepsi dan KB, kesehatan seksual dan gender, perilaku seksual yang sehat
dan yang berisiko, pemeriksaan payudara dan panggul, impotensi, HIV/AIDS, infertilitas,
kesehatan reproduksi laki-laki, perempuan usia lanjut, kesehatan reproduksi pengungsi,
infeksi saluran reproduksi, safe motherhood, kesehatan ibu dan anak, aborsi, serta infeksi
menular seksual.
B. Reproduksi Menurut Ajaran Islam
Islam sebagai ad-Dien merupakan pedoman hidup yang mengatur dan
membimbing manusia yang berakal untuk kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat. Sisi-
sisi kehidupan manusia sekecil apapun telah menjadi perhatian Islam, termasuk dalam hal
ini yang berkaitan dengan kesehatan. Ia merupakan nikmat dari Allah yang luar biasa
nilainya, karena itu ia merupakan amanah yang menjadi kewajiban bagi setiap pribadi
untuk menjaganya dengan memelihara kesehatan secara sungguh-sungguh.
Islam sebagai pandangan hidup tentu saja memiliki kaitan dengan kesehatan
reproduksi mengingat Islam berfungsi sebagai pengatur kehidupan manusia dalam rangka
mencapai keadaan sesuai dengan definisi kesehatan reproduksi itu sendiri. Islam
mengatur kesehatan reproduksi manusia ditujukan untuk memuliakan dan menjunjung
tinggi derajat manusia. Dan Islam sejak belasan abad yang lalu, jauh sebelum kemajuan
ilmu kesehatan dan kedokteran mengaturnya sesuai dengan Quran, hadits, dan ijma para
ulama, yang mencakup seksualitas, kehamilan, menyusui, kontrasepsi dan KB, dan
aborsi, serta hal lain yang tidak dapat dijelaskan satu-satu persatu. Dan sebagai umat
muslim kita wajib mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan Islam dalam rangka
mencapai kesejahteraan sebagai umat manusia.
Maka dari menurut M. Asrorudin (2009), reproduksi menurut ajaran islam terbagi
atas 6 bagian, antara lain:
1. Islam dan seksualitas
Seksualitas dalam Islam dapat menjadi hal yang terpuji sekaligus tercela.
Seksualitas menjadi hal yang terpuji jika dilakukan dalam lingkup hubungan
yang sesuai syariat, yaitu hubungan pasangan laki-laki dan perempuan bukan
antara pasangan sejenis (homoseksual) atau dengan binatang (zoofilia) yang
telah menikah secara sah. Sebaliknya seksualitas dalam Islam dapat menjadi
hal yang tercela jika hubungan dilakukan di luar pernikahan, antara pasangan
sejenis, atau dengan binatang.
Islam melarang hubungan seksual melalui dubur & mulut (anal & oral
sex), homoseksualitas, sodomi, lesbianisme, dan perilaku seksual lain yang
tidak wajar. Kekhawatiran Islam tentang hal ini sangat beralasan mengingat
saat ini perilaku di atas banyak ditemukan di masyarakat di seluruh dunia yang
berakibat pada timbulnya penyakit-penyakit menular seksual dan desakralisasi
hubungan pernikahan dimana hanya mementingkan syahwat semata.
Dalam Islam hubungan seksual pranikah dan perselingkuhan dilarang dan
dapat dihukum sesuai syariat. Bahkan negara kita juga telah memasukkan
perihal ini dalam KUHP. Supaya umat manusia tidak terjebak pada perilaku
tercela maka Islam mengaturnya dalam Quran surat Al Israa: 32 yaitu tentang
larangan mendekati zina. Bukan hanya melakukan, mendekatinya saja
dilarang dalam Islam seperti hubungan laki-laki dan perempuan bukan
muhrim yang terlampau bebas.
2. Islam dan kehamilian
Dr Maurice Bucaille, ilmuwan Perancis dalam bukunya yang fenomenal
La Bible Le Coran Et La Science (Bibel, Quran, dan Sains Modern)
menyatakan bahwa sebelum ilmu kedokteran modern berkembang, para
ilmuwan memiliki konsep yang salah tentang penciptaan manusia padahal
Quran telah menyatakannya dengan sangat jelas sejak 14 abad yang lalu.
Dalam surat Al Mukminun: 14 dan Al Hajj: 5, Quran telah menjelaskan tahap
demi tahap perkembangan penciptaan manusia. Quran menyebutkan tempat-
tempat mekanisme yang tepat dan menyebutkan tahap-tahap yang pasti
dalam reproduksi, tanpa memberi bahan yang keliru sedikit jua pun.
Semuanya diterangkan secara sederhana dan mudah dipahami oleh semua
orang serta sangat sesuai dengan hal-hal yang ditemukan oleh sains di
kemudian hari. Dalam kandungan surat Quran di bawah ini yang begitu
menakjubkan:
Artinya“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal
darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan
daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka
Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”(QS. Al Mu’minun: 14)
3. Islam dan menyusui
Penelitian ilmiah modern baru dapat menyatakan kelebihan dan manfaat
air susu ibu (ASI) di penghujung abad ke-20. Namun, kajian tentang ASI telah
termaktub di dalam Quran beribu tahun yang lalu sejak diturunkannya
pedoman hidup manusia itu. ASI sebagai makanan terbaik bagi bayi itu telah
menjadi rekomendasi WHO untuk diberikan secara eksklusif selama 4-6 bulan
dan dilanjutkan bersama makanan lain hingga berusia 2 tahun. Hal ini sesuai
dengan surat Al Baqarah: 233, yang secara ilmiah berkaitan erat dengan
pembentukan sistem kekebalan tubuh bayi dalam tahun-tahun pertama
kehidupannya.ASI tidak hanya penting bagi bayi saja tetapi penting pula bagi
ibunya. Hubungan batin antara ibu dan bayinya menjadi lebih terasa karena
dekatnya hubungan mereka melalui proses penyusuan. Secara klinis telah pula
diteliti bahwa penyusuan dapat mengurangi risiko kanker payudara. Selain itu
proses penyusuan berguna pula sebagai kontrasepsi alamiah.
4. Islam dan kontrasepsi
Hingga saat ini kontrasepsi sebagai sarana pengaturan jarak kehamilan
masih menjadi perdebatan di kalangan ulama dan ilmuwan Islam. Kalangan
yang menentang juga beranggapan bahwa KB bertentangan dengan anjuran
Islam untuk memperbanyak keturunan. Ada pula kalangan yang membolehkan
atau membolehkan dengan syarat.
5. Islam dan aborsi
Permasalahan aborsi atau secara medis berarti penghentian kehamilan di
bawah usia kehamilan 20 minggu masih menjadi perdebatan di kalangan
muslim. Kalangan yang sepenuhnya menentang mendasarkan pendapatnya
pada Quran Surat Ath-Thalaq: 3, yaitu
Artinya“Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.
Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan
yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan
bagi tiap-tiap sesuatu”.
Sementara itu kalangan muslim lainnya membolehkan aborsi hanya untuk
alasan berat seperti mengancam nyawa ibu atau kemungkinan janin lahir
cacat.
6. Islam dan pendidikan seks
Islam juga sama sekali tidak lupa untuk mengajarkan kita tentang
pendidikan seks berupa penjelasan tentang alat-alat reproduksi, kehamilan,
menstrusi (haid), hubungan seksual yang aman dan syar’i, dengan bahasa yang
sederhana dan dalam batas tata susila yang diperlukan, bukan mengandung
unsur pornografi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam ilmu kedokteran, reproduksi bermakna menghasilkan keturunan.
Sedangkan kesehatan reproduksi (kespro) didefinisikan sebagai keadaan sejahtera
fisik, mental, sosial dalam segala hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi.
Kesehatan reproduksi juga berkaitan dengan kemampuan untuk memiliki kehidupan
seksual yang memuaskan dan aman, serta kemampuan untuk memiliki keturunan dan
bebas menentukan waktu memiliki keturunan dan jumlah keturunan.
Kesehatan reproduksi memiliki tiga komponen yaitu kemampuan untuk prokreasi,
mengatur tingkat kesuburan, dan menikmati kehidupan seksual; dampak kehamilan
yang baik melalui angka harapan hidup dan pertumbuhan bayi dan balita yang
meningkat; serta proses reproduksi yang aman.
Maka dari menurut M. Asrorudin (2009), reproduksi menurut ajaran islam terbagi
atas 6 bagian, antara lain:
1. Islam dan seksualitas
2. Islam dan kehamilan
3. Islam dan menyusui
4. Islam dan kontrasepsi
5. Islam dan aborsi
6. Islam dan pendidikan seks
B. Saran

Kita sebagai manusia wajib mengingatkan sesama manusia akan kesehatan, jadi kita
tidak boleh menutup sebelah mata akan permasalahan reproduksi yang ada saat ini.
Mulailah dari hal yang kecil, karena hal yang kecil seperti pendekatan terhadap
keluarga kecil kita akan memberikan dampak yang besar dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

1. Asih,Widyowati.2009.Islam dan Kesehatan Reproduksi.


www.fahmina.or.id/penerbitan/warkah-al-basyar/534-islam-dan-reproduksi-.html.
2. M. Asrorudin. 2009. Islam dan Kesehatan Reproduksi.
www.asroruddin.multiply.com/journal/item/33/Islam_dan_ _Reproduksi.html

Anda mungkin juga menyukai

  • Salsabila
    Salsabila
    Dokumen14 halaman
    Salsabila
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • Simulasi Pemecahan Masalah
    Simulasi Pemecahan Masalah
    Dokumen7 halaman
    Simulasi Pemecahan Masalah
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • Sempro Maya
    Sempro Maya
    Dokumen20 halaman
    Sempro Maya
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • BAB I Yoga
    BAB I Yoga
    Dokumen14 halaman
    BAB I Yoga
    devi chrisdianty
    Belum ada peringkat
  • Makalah Holistic Care
    Makalah Holistic Care
    Dokumen24 halaman
    Makalah Holistic Care
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • Armi
    Armi
    Dokumen16 halaman
    Armi
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • Contoh Laporan PKL 1920
    Contoh Laporan PKL 1920
    Dokumen49 halaman
    Contoh Laporan PKL 1920
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • Kel 1
    Kel 1
    Dokumen27 halaman
    Kel 1
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • Kel 9
    Kel 9
    Dokumen11 halaman
    Kel 9
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • Kel 8
    Kel 8
    Dokumen10 halaman
    Kel 8
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • Kel 7
    Kel 7
    Dokumen12 halaman
    Kel 7
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • Kel 2
    Kel 2
    Dokumen11 halaman
    Kel 2
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • Kel 8
    Kel 8
    Dokumen10 halaman
    Kel 8
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • Kel 6
    Kel 6
    Dokumen13 halaman
    Kel 6
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • Kel 7
    Kel 7
    Dokumen10 halaman
    Kel 7
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • Kel 1
    Kel 1
    Dokumen27 halaman
    Kel 1
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • Kel 5
    Kel 5
    Dokumen8 halaman
    Kel 5
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • Patograf
    Patograf
    Dokumen5 halaman
    Patograf
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • Reproduksi Menurut Ajaran Islam
    Reproduksi Menurut Ajaran Islam
    Dokumen6 halaman
    Reproduksi Menurut Ajaran Islam
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • Kel 1
    Kel 1
    Dokumen27 halaman
    Kel 1
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • Kel 3
    Kel 3
    Dokumen12 halaman
    Kel 3
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • SAP Lia Sandi Agustin FIXX
    SAP Lia Sandi Agustin FIXX
    Dokumen33 halaman
    SAP Lia Sandi Agustin FIXX
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • Cover Skenario 1
    Cover Skenario 1
    Dokumen3 halaman
    Cover Skenario 1
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • Tutor Sekenario 2 Maya Irma
    Tutor Sekenario 2 Maya Irma
    Dokumen11 halaman
    Tutor Sekenario 2 Maya Irma
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • Kel 5
    Kel 5
    Dokumen8 halaman
    Kel 5
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • Makalah Buk Mat
    Makalah Buk Mat
    Dokumen24 halaman
    Makalah Buk Mat
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • Musyawarah Masyarakat Desa
    Musyawarah Masyarakat Desa
    Dokumen6 halaman
    Musyawarah Masyarakat Desa
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • Sap Kelompok 8
    Sap Kelompok 8
    Dokumen7 halaman
    Sap Kelompok 8
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat
  • Kti BHS Indonesia
    Kti BHS Indonesia
    Dokumen119 halaman
    Kti BHS Indonesia
    Maya Puspa
    Belum ada peringkat