Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PLC-B

“ Pengelolaan Limbah Cair “

Dosen Pembimbing :
Syarifuddin, SKM, M Kes.

Disusun Oleh :
Kelompok 2 – Kelas 2D4B

1. Alifah Nur Fikriaty P21335118005


2. Anggun Fortuna Dewi P21335118009
3. Dheanita Syahri P21335118019
4. Hisyam Fadhlurrahman P21335118024
5. Puty Langkyshaw P21335118051
6. Salma Nurul Fitria P21335118057
7. Wiwik Purwasih P21335118077

KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II
Blok F3 Jalan Hang Jebat III, 4 No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kby. Baru, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya, makalah pengelolaan limbah cair ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Meskipun kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada Bapak Syarifuddin, SKM, M Kes. yang telah membimbing dan
memberikan tugas ini. Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan
manfaat, serta memberikan ilmu dan wawasan yang baru dan mendalam pada mata kuliah
pengelolaan limbah cair.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk kemudian makalah kami ini dapat kami perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Kami
juga yakin bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan kritik serta
saran dari pembaca, untuk menjadikan makalah ini lebih baik ke depannya.

Jakarta, Februari 2020

Penyusun
A. Pengertian Limbah Cair

Limbah adalah sisa dari suatu usaha atau kegiatan. Limbah berbahaya dan beracun
adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang
karena sifat, konsentrasi, dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan, merusak lingkungan hidup, atau membahayakan lingkungan hidup
manusia serta makhluk hidup (Suharto, 2010).

Limbah cair adalah bahan-bahan pencemar berbentuk cair. Air limbah adalah air yang
membawa sampah (limbah) dari rumah tinggal, bisnis, dan industri yaitu campuran air dan
padatan terlarut atau tersuspensi dapat juga merupakan air buangan dari hasil proses yang
dibuang ke dalam lingkungan.

Secara sederhana limbah cair dapat didefinisikan sebagai air buangan yang berasal dari
aktivitas manusia dan mengandung berbagai polutan yang berbahaya baik secara langsung
maupun dalam jangka panjang. Berdasarkan sumbernya, limbah cair dapat dibedakan atas
limbah rumah tangga dan limbah industri, sedangkan polutan yang terdapat dalam limbah
dapat dibedakan atas polutan organik dan polutan anorganik dan umumnya terdapat dalam
bentuk terlarut atau tersuspensi (Uyun, 2012)

Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 10 tahun 2004 tentang
bakumutu air limbah, yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha
dan atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat
menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah
(wastewater) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari
industri,air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya.

B. Fungsi dan Peranan Air Dalam Kehidupan

Air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dan mahluk hidup lainnya untuk hidup.
Tanpa air manusia tidak dapat bertahan hidup beberapa hari saja. Dalam kehidupan manusia
air bukan semata- mata unutk mencukupi kebutuhan rumah tangga seperti air minum, masak,
mandi dan mencuci tetapi mempunyai arti yang luas lagi dimana mempunyai pengaruh
terhadap sosial, ekonomi, teknologi serta kesehatan. Berikut adalah fungsi dan peranan air
dalam kehidupan :

1) Air untuk Proses Metabolisme Tubuh Manusia


Sebagian besar tubuh kita terdiri dari air, tanpa air manusia akan mengalami dehidrasi
dan lebih cepat mati dibandingkan tanpa makanan. Air berfungsi untuk mentransportasi
mineral, vitamin, protein dan zat gizi lainnya ke seluruh tubuh. Keseimbangan suhu tubuh
akan sangat tergantung pada air, karena air merupakan pelumas jaringan tubuh sekaligus
bantalan sendi-sendi , tulang, dan otot. Kebutuhan air untuk manusia dalam sehari minimal
sebanyak 8 gelas, yang diperlukan untuk kelancaran proses metabolisme di dalam tubuh.
Mengkonsumsi air secara cukup dapat meningkatkan fungsi hormon, memperbaiki
kemampuan hati untuk memecah dan melepas lemak, serta mengurangi rasa lapar.
Sebaliknya, kurang air dapat menyebabkan konstipasi, infeksi saluran urin, terbentuknya
batu ginjal, kelelahan, dan masalah-masalah seputar kulit, rambut, dan kuku. Bila Anda
minum banyak air bersih dan jernih, maka hal tersebut akan memacu peningkatan kesehatan
Anda, di mana para peneliti menemukan bahwa, makin hari makin banyak keuntungan
dengan minum air dalam jumlah yang cukup bagi kesehatan, termasuk: Pencernaan dan
metabolisme yang lebih baik. Minum air dalam jumlah yang cukup menjadikan baik
pencernaan maupun metabolisme dapat bekerja pada kapasitas maksimalnya.
Air dalam tubuh manusia memainkan peran penting dengan membawa karbohidrat dan
protein melalui darah dan menghilangkan kelebihan garam, mineral, dan zat lainnya. Hidrasi
yang memadai juga membuat tubuh dingin ketika suhu meningkat dan selama aktivitas fisik.
Air dalam tubuh manusia mencegah sembelit dan menjaga kulit lembut dan lentur. Paru-
paru dan mulut membutuhkan air untuk berfungsi dengan baik, sedangkan sendi
menggunakan air sebagai pelumas.

2) Air dapat mencegah dan mengobati banyak penyakit


Air digunakan untuk mengurangi demam serta membersihkan luka dan infeksi kulit.
Meminum banyak air membantu mencegah dan mengobati diare, infeksi saluran kemih,
batuk dan susah buang air. Mencuci tangan dengan sabun dan air setelah ke WC dan sebelum
makan atau memegang makanan juga membantu mencegah banyak penyakit.
Selain itu, para peneliti saat ini meyakini bahwa cairan atau tepatnya air dapat berperan
aktif dalam mengurangi resiko terhadap beberapa penyakit seperti: batu ginjal, kanker
saluran kencing, kanker kandung kemih, dan kanker usus besar (colon).

3) Air merupakan kebutuhan dasar makhluk hidup


Untuk kelangsungan hidup, semua makhluk hidup, khususnya manusia, membutuhkan
air untuk kelangsungan aktivitasnya. Setiap aktivitas sehari – hari manusia tidak terlepas
dari penggunaan air. Namun air yang disediakan untuk keperluan sehari-hari, termasuk
untuk keperluan MCK, juga dapat memberikan dampak yang merugikan bagi manusia
beserta lingkungannya. Tentu saja hal ini terjadi jika air yang diberikan tidak memenuhi
syarat kualitas sanitasi dan higiene yang dibutuhkan.
Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berupaya
mengadakan air yang cukup bagi dirinya sendiri. Berikut ini air merupakan kebutuhan pokok
bagi manusia dengan segala macam kegiatannya, antara lain digunakan untuk:
 Keperluan rumah tangga, misalnya untuk minum, masak, mandi, cuci dan pekerjaan
lainnya,
 Keperluan umum, misalnya untuk kebersihan jalan dan pasar, pengangkutan air limbah,
hiasan kota, tempat rekreasi dan lain-lainnya.
 Keperluan industri, misalnya untuk pabrik dan bangunan pembangkit tenaga listrik.
 Keperluan perdagangan, misalnya untuk hotel, restoran, dll.
 Keperluan pertanian dan peternakan
 Keperluan pelayaran dan lain sebagainya
Penting bagi kita sebagai manusia untuk tetap selalu melestarikan dan menjaga agar
air yang kita gunakan tetap terjaga kelestariannya dengan melakukan pengelolaan air yang
baik seperti penghematan, tidak membuang sampah dan limbah yang dapat membuat
pencemaran air sehingga dapat menggangu ekosistem yang ada.
Air juga merupakan salah satu sumber alam yang mulai terasa pengaruhnya pada usaha
memperluas kegiatan pertanian dan industri di berbagai tempat di dunia, di bidang pertanian
kekurangan air menjadi hambatan utama.

4) Air sebagai media untuk kehidupan mikroba


Air mempunyai peranan besar dalam penularan berbagai jenis penyakit menular.
Besarnya peranan air dalam penularan penyakit adalah disebabkan keadaan air itu sendiri
sangat membantu dan sangat baik untuk kehidupan mikrobiologi.
Air dapat bertindak sebagai tempat berkembang biak mikrobiologi dan juga bisa
sebagai tempat tinggal sementara (perantara) sebelum mikrobioogis berpindah kepada
manusia.

5) Air sebagai penyebar mikroba patogen (true water borne diseases)


Penyakit menular yang disebabkan oleh air secara langsung seringkali dinyatakan
sebagai penyakit bawaan air atau ‘water borne diseases’. Penyakit-penyakit ini hanya dapat
menyebar apabila mikroba penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber air yang dipakai
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Jenis mikroba yang dapat menyebar
lewat air, di antaranya virus, bakteri, protozoa, dan metazoa.
Menurut Wisnu Arya Wardana (1999), penyakit menular akibat pencemaran air itu
dapat terjadi karena berbagai macam sebab. Pertama, air merupakan tempat
berkembangbiaknya mikroorganisme, termasuk mikroba patogen. Kedua, air yang telah
tercemar tidak dapat digunakan sebagai air pembersih, sedangkan air bersih sudah tidak
mencukupi sehingga kebersihan manusia dan lingkungannya tidak terjamin, yang pada
akhirnya menyebabkan manusia mudah terserang penyakit.

6) Air Sebagai Salah Satu Sumber Daya Alam


Para ahli hidiogeologi berpendapat bahwa jumlah air di bumi ini sebanyak 1.360 juta
Km3 , yang terdiri dari air asin 1.322.6 juta Km3(97.25%) dan air tawar 37.4 juta
Km3(2.75%).
Untuk menentukan sebuah sumber air tanah layak untuk dikonsumsi atau tidak, kita
perlu melihatnya dari tiga sisi, yaitu kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Dari sisi kualitas,
sumber air tanah harus baik secara fisik, kimiawi, dan biologis. Secara fisik, air tersebut
tidak boleh berbau, berasa, berwarna, dan keruh. Secara kimiawi, air tersebut tidak boleh
mengandung zat beracun dan logam berat, seperti merkuri, timbal, seng, dan perak.
Sedangkan secara biologis, air tersebut tidak boleh mengandung mikroba, terutama
bakteri Entamoeba coli. Sumber air tanah berasal dari lapisan air tanah dalam sehingga tidak
memiliki hubungan dengan air permukaan tanah. Selain itu, lapisan air tanah dalam juga
tidak terpengaruh oleh musim.
Dari sisi kuantitas, mata air pegunungan vulkanik juga memiliki cadangan air yang
besar dan biasanya muncul sebagai mata air artesis. Mata air artesis adalah mata air yang
terbentuk secara alami akibat tekanan hidrolik air tanah. Lapisan air yang dalam posisi
tertekan menyebabkan air artesis berusaha untuk menembus lapisan rapat air dan keluar ke
permukaan bumi sebagai mata air.
Dari sisi kontinuitas, curah hujan yang normal dan lingkungan yang kaya akan
pepohonan di daerah pegunungan menyebabkan sumber air di daerah pegunungan dapat
terus terjaga ketersediannya. Air hujan yang tertampung di permukaan tanah akan
terinfiltrasi ke dalam sistem lapisan batuan vulkanik akibat gaya gravitasi.

C. Dampak Air Limbah Terhadap Kesehatan Dan Lingkungan

Air limbah yang dibuang ke lingkungan tanpa melalui proses pengolahan dapat
membawa dampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Dampak tersebut dapat
terjadi atau terasa secara cepat ataupun perlahan-lahan. Manusia yang mengkonsumsi air
atau makanan yang telah mengandung polutan akan merasakan dampaknya setelah sekian
lama dilakukan. Sementara itu, ada pula dampak yang segera terjadi setelah air limbah
dibuang ke lingkungan.

1) Dampak air limbah bagi kesehatan

Air limbah yang dihasilkan dari berbagai sumber, jika tidak dikelola dengan baik akan
berdampak buruk bagi kesehatan. Air limbah dapat menjadi media penularan penyakit
maupun menjadi tempat berbagai jenis bakteri penyebab penyakit. Penyakit kolera, radang
usus, hepatitis infektiosa, dan schstosomiasis. Dalam limbah sendiri dapat menjadi tempat
hidup bagi bakteri patogen penyebab penyakit. Bakteri-bakteri tersebut diantaranya:
a. Vibrio Kolera, menyebabkan penyakit kolera asiatika.
b. Salmonella Typhosa a dan Salmonella Typhosa b, menyebabkan penyakit tiphus
c. Salmonella Spp., menyebabkan keracunan makanan.
d. Shigella Spp, menyebabkan disentri bacsillair
e. Mikrobakterium Tuberkulosa, menyebabkan penyakit tuberkolosis.
f. Skhistosoma Spp., menyebabkan penyakit skhistosomiasis
g. Taenia Spp., menyebabkan penyakit cacing pita.
h. Askaris Spp Enterobius Spp., menyebabkan penyakit cacingan.

Air limbah, terutama limbah B3, juga dapat menyebabkan iritasi, bau dan suhu yang
tinggi. Bahkan, banyak kasus yang sangat terkenal seperti penyakit Minamata di Teluk
Minamata Jepang yang menyebabkan kecacadan pada bayi yang dilahirkan akibat limbah
air raksa dari industri yang yang dibuang ke wilayah perairan.

Gambar 1 Seorang anak yang dilahirkan cacad karena limbah di Teluk


Minamata Jepang

2) Dampak air limbah bagi lingkungan

Lingkungan yang terkena air limbah dapat mengalami berbagai kerusakan.


Kerusakan tersebut dapat berupa penurunan kualitas air, gangguan terhadap kehidupan
biotik dan gangguan terhadap estetika/keindahan.
a. Penurunan Kualitas Air
Air limbah secara langsung dapat menurunkan kualitas air. Kualitas air dapat diukur
dengan menggunakan indikator fisik dan kimia. Secara fisik, air yang baik adalah air yang
tidak berwarna, berbau dan berasa. Secara kimia, air yang baik adalah air yang tidak
mengandung komponen-komponen kimia yang membahayakan kehidupan manusia dan
makhluk lainnya. Wilayah perairan yang dialiri air limbah, secara fisik akan terlihat dari
warna yang berubah. Selain itu, timbul bau dan rasa pada air tersebut. Secara kimia, air
yang terkena limbah akan berubah komposisi kimianya.

b. Gangguan terhadap kehidupan biotik

Air limbah akan masuk ke wilayah perairan, baik sungai, danau maupun laut.
Sebelum masuknya limbah, wilayah perairan tersebut menjadi habitat bagi banyak spesies
ikan dan biota lainnya yang berperan penting dalam ekosistem dan memberi manfaat
ekonomi bagi manusia.

Masuknya limbah ke lingkungan perairan mengakibatkan turunnya kadar oksigen


yang terlarut dalam air. Padahal, ikan dan biota lainnya membutuhkan air yang memiliki
kandungan oksigen di dalamnya. Akibatnya, biota yang hidup dalam lingkungan perairan
menjadi kekurangan oksigen, sehingga lama kelamaan mereka akan mati. Matinya biota
tersebut juga disebabkan karena air limbah mengandung bahan-bahan kimia yang beracun.

Selain ikan dan tumbuhan, bakteri yang hidup dalam lingkungan perairan juga akan
mati. Akibatnya, air limbah akan sulit diuraikan, sehingga menghambat kemampuan air
yang sudah terkena limbah untuk memurnikan dirinya kembali (Self Purification).

Disamping komposisi kimianya yang berbahaya, secara fisik air limbah juga
berbahaya. Warnanya yang kotor atau keruh menghalangi masuknya sinar matahari ke
dasar perairan dan menghambat berkembangnya kehidupan di dalamnya. Air limbah yang
dibuang juga seringkali dalam kondisi bersuhu tinggi, sehingga kehidupan dalam air juga
terganggu.
c. Gangguan terhadap keindahan
Air limbah dapat menimbulkan bau yang sangat menyengat. Sebagai contoh, pabrik
tahu yang membuang ampasnya ke lingkungan perairan dapat menimbulkan bau karena
terjadinya pembusukan oleh zat organik yang ada di dalamnya. Selain itu, tentu saja
lingkungan perairan juga menjadi kotor, sehingga mengurangi keindahan.

Gambar 2. Sungai yang tercemar limbah


Sumber : http://www.sungaijuru.com

d. Gangguan terhadap kerusakan benda

Air limbah dapat menimbulkan kerusakan pada benda yang dilaluinya. Apabila
limbah tersebut mengandung Karbondioksida aktif, maka akan mempercepat proses
pengkaratan. Demikian pula jika air limbah tersebut memiliki pH yang rendah atau bersifat
asam dan pH yang tinggi atau bersifat basa, keduanya akan menimbulkan kerusakan pada
benda-benda yang dilaluinya. Jika air limbah mengandung lemak, maka lemak akan
menempel pada benda-benda yang dilaluinya dan dapat menimbulkan kerusakan.

Dalam keadaan terlarut maupun tersuspensi kontaminan penting dan dampak yang
ditimbulkan terhadap lingkungan dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel Kontaminan penting dan dampak yang ditimbulkan pada lingkungan


(sumber: Metcalf & Eddy, 1990)
Kontaminan Dampak Lingkungan
a. Padatan tersuspensi Terjadi endapan lumpur dan kondisi anarob
b. Senyawa organik terbiogradasi Pemkakaian oksigen berlebihan dalam
badan air
c. Organisme patokan Menyebar penyakit
d. Logam berat Toksik
e. Senyawa organik tidak terbiodegradasi Menimbulkan bau dan rasa, beracun
ataupun oksigen
f. Nutrien tumbuhan Problem proses eutrofikasi

D. Jenis Penyakit yang ditularkan oleh air dan mekanismenya

Dalam bidang kesehatan, beberapa jenis penyakit melibatkan media air dalam proses
penyebarannya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penyebaran penyakit secara
tidak langsung oleh air disebabkan oleh kandungan bahan kimia terlarut dalam badan air
yang bersifat toxic bagi tubuh manusia. Adanya bahan-bahan ini dalam air disebabkan
aktifitas industri, pertanian maupun limbah domestik rumah tangga yang dibuang dan
mencemari air.

Berbagai agen penyakit yang menular melalui air meliputi virus, bakteri, protozoa,
maupun vektor yang menjadikan lingkungan air sebagai tempat tinggalnya. Beberapa
contoh penyakit menular bawaan air diantaranya seperti dalam tabel 1.

1) Water Borne Disease


Yaitu penyakit yang ditularkan langsung melalui air minum, dimana air yang
diminum mengandung kuman pathogen sehingga menyebabkan yang bersangkutan
menjadi sakit. Termasuk dalam kategori ini adalah penyakit kolera, tipus, disentri dll.
2) Water Washed Disease
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh higienitas air yang buruk. Cara
penularannya dapat berupa:
a. Infeksi pada saluran pencernaan, seperti diare pada anak - anak
b. Infeksi pada kulit dan mata seperti skabiesis dan trakoma
c. Penyakit melalui cairan kemih bintang pengerat
3) Water Based diseas
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit yang sebagai siklus
kehidupannya berhubungan dengan air contohnya adalah penyakit schistomiasis
4) Water releated vector
Adalah penyakit yang disebabkan oleh vektor penyakit yang sebagian atau seluruh
perindukan berada di air. Termasuk dalam kategori ini adalah demam berdarah, malaria,
filariasis
Daftar Pustaka

Indarto.2010.Hidrologi dasar teori dan contohaplikasi model hidrologi. PT. Bumi


aksara:jakarta.
Juli Soemirat Slamet, 2010, Epidemiologi Lingkungan , Yogyakarta : Universitas Gadjah
Mada

https://media.neliti.com/

https://akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/TEKNIK/ELEKTRO/Lestina_Siagian/Karya
%20Ilmiah/Dampak%20dan%20Pengendalian%20Limbah%20Cair%20Industri.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-
BAGJA_WALUYA/Pengelolaan_Lingkungan_Hidup_untuk_Tk_SMA/BAB_5_PENGEL
OLAAN_LIMBAH.pdf

eprints.polsri.ac.id

repository.poltekkes-denpasar.ac.id

Anda mungkin juga menyukai