Dosen Pembimbing :
Syarifuddin, SKM, M Kes.
Disusun Oleh :
Kelompok 2 – Kelas 2D4B
KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II
Blok F3 Jalan Hang Jebat III, 4 No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kby. Baru, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya, makalah pengelolaan limbah cair ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Meskipun kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada Bapak Syarifuddin, SKM, M Kes. yang telah membimbing dan
memberikan tugas ini. Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan
manfaat, serta memberikan ilmu dan wawasan yang baru dan mendalam pada mata kuliah
pengelolaan limbah cair.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk kemudian makalah kami ini dapat kami perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Kami
juga yakin bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan kritik serta
saran dari pembaca, untuk menjadikan makalah ini lebih baik ke depannya.
Penyusun
A. Pengertian Limbah Cair
Limbah adalah sisa dari suatu usaha atau kegiatan. Limbah berbahaya dan beracun
adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang
karena sifat, konsentrasi, dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan, merusak lingkungan hidup, atau membahayakan lingkungan hidup
manusia serta makhluk hidup (Suharto, 2010).
Limbah cair adalah bahan-bahan pencemar berbentuk cair. Air limbah adalah air yang
membawa sampah (limbah) dari rumah tinggal, bisnis, dan industri yaitu campuran air dan
padatan terlarut atau tersuspensi dapat juga merupakan air buangan dari hasil proses yang
dibuang ke dalam lingkungan.
Secara sederhana limbah cair dapat didefinisikan sebagai air buangan yang berasal dari
aktivitas manusia dan mengandung berbagai polutan yang berbahaya baik secara langsung
maupun dalam jangka panjang. Berdasarkan sumbernya, limbah cair dapat dibedakan atas
limbah rumah tangga dan limbah industri, sedangkan polutan yang terdapat dalam limbah
dapat dibedakan atas polutan organik dan polutan anorganik dan umumnya terdapat dalam
bentuk terlarut atau tersuspensi (Uyun, 2012)
Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 10 tahun 2004 tentang
bakumutu air limbah, yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha
dan atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat
menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah
(wastewater) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari
industri,air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya.
Air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dan mahluk hidup lainnya untuk hidup.
Tanpa air manusia tidak dapat bertahan hidup beberapa hari saja. Dalam kehidupan manusia
air bukan semata- mata unutk mencukupi kebutuhan rumah tangga seperti air minum, masak,
mandi dan mencuci tetapi mempunyai arti yang luas lagi dimana mempunyai pengaruh
terhadap sosial, ekonomi, teknologi serta kesehatan. Berikut adalah fungsi dan peranan air
dalam kehidupan :
Air limbah yang dibuang ke lingkungan tanpa melalui proses pengolahan dapat
membawa dampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Dampak tersebut dapat
terjadi atau terasa secara cepat ataupun perlahan-lahan. Manusia yang mengkonsumsi air
atau makanan yang telah mengandung polutan akan merasakan dampaknya setelah sekian
lama dilakukan. Sementara itu, ada pula dampak yang segera terjadi setelah air limbah
dibuang ke lingkungan.
Air limbah yang dihasilkan dari berbagai sumber, jika tidak dikelola dengan baik akan
berdampak buruk bagi kesehatan. Air limbah dapat menjadi media penularan penyakit
maupun menjadi tempat berbagai jenis bakteri penyebab penyakit. Penyakit kolera, radang
usus, hepatitis infektiosa, dan schstosomiasis. Dalam limbah sendiri dapat menjadi tempat
hidup bagi bakteri patogen penyebab penyakit. Bakteri-bakteri tersebut diantaranya:
a. Vibrio Kolera, menyebabkan penyakit kolera asiatika.
b. Salmonella Typhosa a dan Salmonella Typhosa b, menyebabkan penyakit tiphus
c. Salmonella Spp., menyebabkan keracunan makanan.
d. Shigella Spp, menyebabkan disentri bacsillair
e. Mikrobakterium Tuberkulosa, menyebabkan penyakit tuberkolosis.
f. Skhistosoma Spp., menyebabkan penyakit skhistosomiasis
g. Taenia Spp., menyebabkan penyakit cacing pita.
h. Askaris Spp Enterobius Spp., menyebabkan penyakit cacingan.
Air limbah, terutama limbah B3, juga dapat menyebabkan iritasi, bau dan suhu yang
tinggi. Bahkan, banyak kasus yang sangat terkenal seperti penyakit Minamata di Teluk
Minamata Jepang yang menyebabkan kecacadan pada bayi yang dilahirkan akibat limbah
air raksa dari industri yang yang dibuang ke wilayah perairan.
Air limbah akan masuk ke wilayah perairan, baik sungai, danau maupun laut.
Sebelum masuknya limbah, wilayah perairan tersebut menjadi habitat bagi banyak spesies
ikan dan biota lainnya yang berperan penting dalam ekosistem dan memberi manfaat
ekonomi bagi manusia.
Selain ikan dan tumbuhan, bakteri yang hidup dalam lingkungan perairan juga akan
mati. Akibatnya, air limbah akan sulit diuraikan, sehingga menghambat kemampuan air
yang sudah terkena limbah untuk memurnikan dirinya kembali (Self Purification).
Disamping komposisi kimianya yang berbahaya, secara fisik air limbah juga
berbahaya. Warnanya yang kotor atau keruh menghalangi masuknya sinar matahari ke
dasar perairan dan menghambat berkembangnya kehidupan di dalamnya. Air limbah yang
dibuang juga seringkali dalam kondisi bersuhu tinggi, sehingga kehidupan dalam air juga
terganggu.
c. Gangguan terhadap keindahan
Air limbah dapat menimbulkan bau yang sangat menyengat. Sebagai contoh, pabrik
tahu yang membuang ampasnya ke lingkungan perairan dapat menimbulkan bau karena
terjadinya pembusukan oleh zat organik yang ada di dalamnya. Selain itu, tentu saja
lingkungan perairan juga menjadi kotor, sehingga mengurangi keindahan.
Air limbah dapat menimbulkan kerusakan pada benda yang dilaluinya. Apabila
limbah tersebut mengandung Karbondioksida aktif, maka akan mempercepat proses
pengkaratan. Demikian pula jika air limbah tersebut memiliki pH yang rendah atau bersifat
asam dan pH yang tinggi atau bersifat basa, keduanya akan menimbulkan kerusakan pada
benda-benda yang dilaluinya. Jika air limbah mengandung lemak, maka lemak akan
menempel pada benda-benda yang dilaluinya dan dapat menimbulkan kerusakan.
Dalam keadaan terlarut maupun tersuspensi kontaminan penting dan dampak yang
ditimbulkan terhadap lingkungan dapat dilihat pada tabel berikut ini
Dalam bidang kesehatan, beberapa jenis penyakit melibatkan media air dalam proses
penyebarannya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penyebaran penyakit secara
tidak langsung oleh air disebabkan oleh kandungan bahan kimia terlarut dalam badan air
yang bersifat toxic bagi tubuh manusia. Adanya bahan-bahan ini dalam air disebabkan
aktifitas industri, pertanian maupun limbah domestik rumah tangga yang dibuang dan
mencemari air.
Berbagai agen penyakit yang menular melalui air meliputi virus, bakteri, protozoa,
maupun vektor yang menjadikan lingkungan air sebagai tempat tinggalnya. Beberapa
contoh penyakit menular bawaan air diantaranya seperti dalam tabel 1.
https://media.neliti.com/
https://akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/TEKNIK/ELEKTRO/Lestina_Siagian/Karya
%20Ilmiah/Dampak%20dan%20Pengendalian%20Limbah%20Cair%20Industri.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-
BAGJA_WALUYA/Pengelolaan_Lingkungan_Hidup_untuk_Tk_SMA/BAB_5_PENGEL
OLAAN_LIMBAH.pdf
eprints.polsri.ac.id
repository.poltekkes-denpasar.ac.id