Anda di halaman 1dari 66

 Pengenalan (Recognition)

 Evaluasi (Evaluation)
 Pengendalian (Control)
semua faktor lingkungan kerja yang dapat
menyebabkan :
 gangguan kesehatan
 ketidaknyamanan
 ketidakefisienan
di kalangan pekerja dan masyarakat sekitar.
Lingkungan Kerja Penyakit Akibat
Diagnosis
Tidak Sehat Kerja

Pengobatan dan
Penyembuhan

Pekerja Sehat

 Interaksi antara pekerja dan lingkungan kerjanya, apabila


tidak ada tindakan terhadap lingkungan kerja yang berbahaya.
Lingkungan Kerja Penyakit Akibat
Diagnosis
Tidak Sehat Kerja

Recognisi

Evaluasi Pengobatan dan


Penyembuhan

Pengendalian

Lingkungan Kerja
Pekerja Sehat
Sehat

 Interaksi antara pekerja dan lingkungan kerjanya, apabila ada


tindakan koreksi terhadap lingkungan kerja yang berbahaya.
Definisi : bunyi yang tidak diinginkan
Sumber polusi bising : gemuruh mesin beberapa
pabrik, dasing jet, gemuruh mesin turbin
beberapa kapal laut, letusan senjata api, mesin
pemotong rumput, bising alat pemecah beton
atau aspal, bising alat penghisap debu kendaraan
atau transportasi dengan sistem gas buang dan
suspensi yang buruk.
Intensitas Sumber bunyi
(dB)
140 Pesawat jet
130 Pesawat terbang
120 Musik hingar bingar
110 Mesin press
100 Lalu lintas yang bising
90 Pabrik
80 Kantor bising
70 Vacuum cleaner
60 Percakapan normal

50 Kantor yang tenang


40 Lingkungan perumahan
20 Bisikan
0 Ambang dengar
 Bising terus menerus ( Continuous / steady noise )
Bising yang relatif stabil atau konstan tidak
terputus-putus.

 Bising yang terputus-putus ( Intermittent Noise ).


Bising yang tidak berlangsung terus menerus
melainkan ada periode relatif berkurang.

 Bising yang menghentak dan terputus-putus


( Impulsive / Impact type noise )
Bising yang terputus-putus kurang dari 1 detik dan
menghentak dengan keras.
Waktu pemajanan perhari Intensitas kebisingan dalam dBA
8 Jam 85
4 88
2 91
1 94
30 Menit 97
15 100
7,5 103
3,75 106
1,88 109
0,94 112
28,12 Detik 115
14,06 118
7,03 121
3,52 124
1,76 127
0,88 130
0,44 133
0,22 136
0,11 139
Secara umum dibedakan 2 macam :
- Pengaruh Auditorial berupa tuli akibat bising (Noise
Induced Hearing Loss / NIHL) dan umumnya terjadi
dalam lingkungan kerja dengan tingkat kebisingan
yang tinggi.

- Pengaruh Non Auditorial dapat bermacam-macam


misalnya gangguan komunikasi, gelisah, rasa tidak
nyaman, gangguan tidur, peningkatan tekanan darah
dan lain-lain.
 Gangguan fisiologi : tekanan darah ↑, denyut
nadi ↑, metabolisame basal ↑, vasokonstriksi
pembuluh darah, ketegangan otot ↑ (rangsang
sistem saraf otonom ↑)

 Gangguan psikologi : stres, lelah, emosional,


gangguan komunikasi dan konsentrasi.
Cahaya merupakan gelombang-gelombang
elektromagnetik yang terdiri dari beberapa
frekuensi yang dapat terlihat oleh mata manusia.

Tujuan Pencahayaan :

 Memperkecil kesalahan
 Meningkatkan produksi
 Mengurangi kecelakaan
 Meningkatkan moral kerja
 Meningkatkan housekeeping
yang baik
 Luxmeter : alat yang digunakan untuk
mengukur intensitas penerangan dalam
satuan lux

 Lux : satuan intensitas penerangan per


meter persegi yang dijatuhi arus cahaya
1 lumen.

 Penerangan Umum : penerangan di


seluruh area tempat kerja

 Penerangan Setempat : penerangan di


tempat obyek kerja, baik berupa meja kerja
maupun peralatan.
 Penerangan Setempat : Pengukuran
langsung dilakukan di permukaan
obyek kerja.
 Penerangan Umum : titik potong garis
horisontal panjang dan lebar ruangan
pada setiap jarak tertentu setinggi
satu meter dari lantai.
 Luas ruangan kurang dari 10 meter persegi : titik
potong setiap 1 (satu) meter

 Luas ruangan antara 10 – 100 meter persegi : titik


potong setiap 3 (tiga) meter

 Luas ruangan lebih dari 100 meter persegi : titik


potong setiap 6 (enam) meter
Meja Kerja 1 Meja Kerja 2

Meja Kerja 3 Meja Kerja 4

Meja Kerja 5
JENIS KEGIATAN PENCAHAYAAN KETERANGAN
MINI MAL (LUX)

Pekerjaan kasar 100 Ruang penyimpanan & ruang peralatan


dan tidak terus /instalasi yang memerlukan pekerjaan
menerus yang kontinyu.
Pekerjaan kasar & 200 Pekerjaan dengan mesin dan perakitan
terus menerus kasar.

Pekerjaan rutin 300 R. administrasi, ruang kontrol, pekerjaan


mesin & perakitan/ penyusun.
Pekerjaan agak 500 Pembuatan gambar atau berkerja dengan
halus mesin kantor pekerja pemeriksaan atau
pekerjaan dengan mesin.
Pekerjaan halus 1000 Pemilihan warna, pemrosesan tekstil,
pekerjaan mesin halus & perakitan halus
Pekerjaan amat 1500 (Tidak Mengukir dengan tangan, pemeriksaan
halus menimbulkan pekerjaan mesin dan perakitan yang
Bayangan) sangat halus
Pekerjaan terinci 3000 (Tidak Pemeriksaan pekerjaan, perakitan sangat
menimbulkan halus
Bayangan)
Adalah faktor-faktor thermis dalam
lingkungan kerja yang dapat
mempengaruhi keseimbangan suhu
dalam tubuh. Tubuh akan selalu
berusaha agar suhu tetap stabil atau
dapat ditolelir melalui penguapan
(keringat/pernapasan)
 KONDUKSI : Pertukaran panas antara tubuh dengan
lingkungan melalui kontak langsung / sentuhan.
 KONVEKSI : Pertukaran panas antara tubuh dengan
lingkungan melalui udara sebagai perantara.
 RADIASI : Pertukaran panas antara tubuh dengan
lingkungan melalui pancaran gelombang elektro-
magnetik.
 EVAPORASI : Hilang panas tubuh ke lingkungan
melalui penguapan keringat atau pernapasan.
M ± Kond ± Konv ± Rad – E = S
Respon Tubuh Terhadap Panas
 Suhu kulit meningkat disertai pelebaran pembuluh darah
perifer
 Keluarnya keringat dalam jumlah besar untuk menetralisir
peningkatan suhu kulit
 Keringat keluar terlalu banyak sehingga kelenjar keringat tidak
mampu berproduksi mengakibatkan evaporasi berkurang
 Pelebaran pembuluh darah perifer dalam jangka waktu lama
mengakibatkan terganggunya peredaran darah ke organ-
organ vital
 Sistem pengaturan suhu tubuh secara keseluruhan dapat
terganggu
 Heat Rash (Miliaria Rubra) : Timbulnya bintik-bintik
merah dikulit dan agak gatal yang diakibatkan oleh
terganggunya fungsi kelenjar keringat.

 Heat Cramps : Otot-otot kejang dan sakit terutama


anggota badan atas dan bawah (lengan dan kaki) yang
diakibatkan pengeluaran Na( + ) dan Cl ( - ) melalui
keringat yang berlebihan.

 Heat Exhaustion : Terjadi pada orang yang bekerja


pada tekanan, sedangkan aklimatisasi tidak ada,
akibatnya tidak terjadi pengaturan volume darah karena
ada dilatasi pembuluh darah perifer, serta banyaknya
kehilangan cairan tubuh dan elektrolit.
Chilblains : Bila temperatur mendekati 0oC, dengan
pemaparan yang lama :
 Kulit kemerahan
 Rasa panas dan gatal
 Kadang-kadang rasa sakit

Trench Foot : Bila temperatur dibawah 0oC, dengan


pemaparan yang lama :
 Tubuh pucat dan bengkak-bengkak.
 Hyperanastesia karena dingin
 Jaringan pecah-pecah (pada telapak kaki)
Frost bite : Terjadi karena pengaruh dingin yang
kering :
 Kesakitan Setempat pada kulit, bawah kulit atau sendi-
sendi.

Hypothermia : Terjadi karena pengaruh dingin yang


sangat :
 Temperatur badan turun.
 Kesadaran menurun / pingsan
 Kegagalan pernapasan
 Effective Temperature (ET) : adalah indeks
kenyamanan yang sifatnya relatif bagi seseorang
dalam keadaan kerja ringan dengan mengukur
parameter : suhu basah, suhu kering, dan kecepatan
udara. Kelemahanya tidak memperhitungkan panas
radiasi dan metabolisme.

 Corrective Effective Temperature (CET) : Modifikasi


dari ET dengan mempertimbangkan panas radiasi.
Suhu yang dianjurkan antara 22,7 – 26,7 o C
 Menurut Grandjen 1985 : Kelelahan kerja
adalah gejala yang ditandai adanya :
- Penurunan Kinerja
- Perasaan Lelah
- Penurunan Kesiagaan
Lingkungan Kerja Fisik
Monotoni Pekerjaan
Problematika Psikososial
Ganggguan Kesehatan
Gizi Kerja yang tidak Baik
Beban Kerja yang tinggi
Daya tahan tubuh yang rendah
 Penurunan Kesiagaan
 Kelambaban pada setiap
aktifitasnya

KELELAHAN O TOT :
Nyeri yang luar biasa
 Ketegangan Otot
 Daerah Sendi
TANDA TANDA

• Berkurangnya Kemampuan untuk


Kontranksi
• Bertambahnya Waktu untuk relaksasai
• Bertambahnya Waktu Laten
(Perangsaangan s/d mulai kontraksi)
Pengukuran Kelelahan
REACTION TIME
Alat untuk mengetahui berapa waktu yang dalam
hal ini berupa rangsang dan respon yang
ditimbulkan dari cahaya maupun suara
Cara :
• Hidupkan Alat dengan menekan Tombol
On/Off
• Layar Akan Tampil angka 000,0
• Pilih Rangsang Cahaya atau Suara
• Subyek yang diperiksa diminta menekan
tombol subyek bila melihat cahaya atau
mendengar suara
• Hasil pemeriksaan akan terlihat pada layar
 Peristiwa yang tidak dikehendaki dan tidak
direncanakan
 Mengakibatkan kerugian jiwa dan
kerusakan harta benda.
 Kontek dengan sumber energi
1 Kecelakaan serius/parah

10 Kecelakaan ringan

30 Kerusakan harta benda

600 Tidak ada cidera/


kerusakan
Lingkungan
Sosial / Perbuatan
Keturunan Kesalahan Membahaya
Manusia kan yang
ditimbulkan
secara
Mekanik Kecelakaan
atau Fisik Cidera
KURANG
PENGENDALIAN
PENYEBAB
 Program Tidak DASAR
Memadai
PENYEBAB
LANGSUNG
 Standard
Tidak Memadai  Manusia KEJADIAN /
KECELAKAAN
 Tindakan
 Tak Memenuhi
Standar
 Pekerjaan Tidak Aman KERUGIAN

 Kondisi
Tidak Aman  Terjadi Kontak
Dengan Energi  Manusia
 Harta Benda
 Proses
 Menjalankan peralatan tanpa wewenang
 Kegagalan untuk memperingatkan
 Kegagalan untuk mengamankan
 Menjalankan melebihi kecepatan
 Membuat alat keselamatan tidak dapat
beroperasi
 Meniadakan alat keselamatan
 Penggunaan peralatan yang rusak
 Penggunaan peralatan secara tidak benar
 Kegagalan menggunakan alat pelindung
diri
 Pemuatan yang tidak benar
 Penempatan yang tidak benar
 Pengangkatan yang tidak benar
 Posisi kerja yang tidak benar
 Menservice peralatan dalam keadaan
hidup
 Bersendau gurau
 Dibawah pengaruh alkohol atau obat
terlarang
 Pelindung mesin yang tidak memadai
 Alat pelindung diri yang tidak memadai
 Peralatan dan bahan yang rusak
 Sistim peringatan yang tidak memadai
 Suhu yang terlalu tinggi
 Kebisingan
 Paparan radiasi
 Ventilasi yang tidak memadai
 Paparan bahan kimia berbahaya
 Kemampuan fisik dan mental
tidak memadai
 Kurang pengetahuan
 Kurang keterampilan
 Stress
 Motivasi yang tidak benar
 Kepemimpinan yang tidak memadai
 Engineering yang tidak memadai
 Pembelian yang tidak memadai
 Pemeliharaan yang tidak memadai
 Peralatan dan material yang tidak
memadai
 Standard kerja yang tidak memadai
 Kepemimpinan dan administrasi
 Training manajemen
 Inspeksi yang terencana
 Analisa tugas dan prosedur
 Training karyawan
 Peraturan-peraturan perusahaan
 Penyelidikan dan analisa
kecelakaan
 Standard yang tidak spesifik
 Standard yang sederhana diadopsi
oleh suatu perusahaan yang besar.
 Tidak mempunyai kemampuan
memenuhi standard
 Supervisor untuk pengembangan dan
pemeliharaan pemenuhan standard
 Angka Kejadian (Incidence Rate / IR) :
Jumlah kecelakaan yang terjadi x 1000
Jumlah rata-rata tenaga kerja

 Angka Kekerapan (Frequency Rate / FR) :

Jumlah kecelakaan yang terjadi x 1000.000

Jumlah jam kerja orang


 Angka Keparahan (Severity Rate / SR) :

Jumlah hari yang hilang x 1000


Jumlah jam kerja orang

 Safe – T – Score :

FR kini – FR lampau

√ FR lampau
jam kerja orang kini / 1.000.000
Alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi seseorang dalam pekerjaan yang
fungsinya mengisolasi tenaga kerja dari
bahaya di tempat kerja

Persyaratan :

 Memberikan perlindungan yang efektif


 Nyaman digunakan
 Tidak mengganggu kerja
Helem Keselamatan (Safety Helmet)
 Bagian luar harus kuat dan tahan
terhadap benturan atau tusukan benda
runcing.

 Jarak antara lapisan luar dan lapisan


dalam di bagian puncak 4 – 5 Cm.

 Tidak menyerap air

 Tahan terhadap api


Topi / Tudung
Untuk melindungi kepala dari zat-zat kimia,
iklim yang berubah-ubah, api, dll. Tidak
mempunyai celah atau lobang, biasanya
terbuat dari asbes, kulit, wool, katun yang
dicampur aluminium, dll.

Penutup Rambut :
Biasanya terbuat dari
katun atau bahan lain
yang mudah dicuci
Fungsi : Melindungi muka dan mata dari
:  Lemparan benda-benda kecil
 Lemparan benda-benda panas
 Pengaruh cahaya
 Pengaruh radiasi tertentu

Persyaratan :
 Ketahanan terhadap api, sama dengan
helm
 Ketahanan terhadap benda keras
 Tidak mempunyai efek distorsi
Sumbat Telinga (Ear Plug) :
Biasanya terbuat dari karet, plastik, lilin, dan
kapas. Sumbat telinga yang baik mempunyai
kemampuan atenuasi (daya lindung) berkisar
25-30 dB. Kelemahan : Ukuran sering tidak
tepat dengan lobang telinga
Tutup Telinga (Ear Muff) :
Menutup seluruh bagian telinga, dan
mempunyai kemampuan atenuasi berkisar 35-
45 dB. Untuk keadaan khusus dapat
dikombinasi antara tutup telinga dan sumbat
telinga, sehingga daya atenuasinya lebih
tinggi.
 Gloves (Sarung Tangan )
 Mitten (Sarung Tangan dengan
ibu jari terpisah, sedang jari
tangan yang lain menjadi satu)
 Hand Pad (Melindungi telapak
tangan)
 Sleeve (Untuk pergelangan
tangan, sampai dengan lengan.
A. Respirator yang memurnikan
udara :
 Respirator dengan filter mekanik
 Respirator yang mengandung bahan
kimia pada kanister atau cartridge
 Respirator kombinasi .

B. Respirator Yang Dihubungkan


dengan supply udara.
C. Respirator dengan supply oksigen.

Faktor yang harus dipertimbangkan :


 Sifat bahaya (debu, gas, uap, dll)
 Konsentrasi pencemar
 Kegawatan bahaya
 Lamanya berada di tempat kerja
 Sepatu kerja biasa
 Sepatu pelindung (Safety Shoes)
 Pakaian kerja umum
 Pakaian kerja khusus.
 Berikan tanda yang jelas di tempat kerja yang
wajib menggunakan APD
 Sediakan APD yang dapat memberi perlindungan
yang memadai
 Pilih APD yang pas dan baik dan mudah di
pelihara
 Pastikan pemakaian rutin APD sesuai instruksi
 Berikan dukungan untuk pembersihan dan
pemeliharaan APD secara rutin
 Sediakan tempat yang memadai untuk
menyimpan APD
Pengembangan Kurikulum D-4 2/19/2020 66

Anda mungkin juga menyukai