1

PLC (Programmable Logic Controller)

- William Bolton : Programmable Logic Controller

- Ian G. Warnock : Programmable Controller
Operation and Application
referensi

Program

Input PLC Output

Perangkat Pemrograman
(Console , Keypad , dsb)

Memori

Input Output
Antar muka Prosessor Antar muka

Catu Daya
Input

PLC System

Soket Panel
Pemrograman
1
Tipe Single Box
Output
 2

Modul
Input

Modul
Catu Daya
Unit Output
Prosessor

Tipe Modular

Layar
Konsep User-frendly

Tombol
pemrograman

2
Perangkat Pemrograman genggam
 3

Panel -
pemrograman
Address – Bus

Control – Bus

RAM CPU ROM RAM I/O

(User (data) Unit
-Prog.)

Data – Bus

I/O – Bus System

Arsitektur PLC

Buffer Switch

Opto - Coupling Interface

Perangkat
Penggerak
Kanal Input

Input Kanal output

Light-
Emitting Photo
Diode Transsistor

3
Opto-Coupling
(isolator-optik)
 4

Unit I/O
level
Input
sinyal
level
5V digital
sinyal Kanal
digital Input
24
V 5V
110 V

240 V

Level Input

PLC

Sinyal ke CPU
Input ke PLC

Dioda
pelindung

Rangkaian input dc dasar

Output tipe Relay

PLC
Output

Relay
4
 5

Output tipe Transsistor

Dapat rusak karena tegangan balik yg tinggi, diamankan dgn
fuze

Beban sinking
current
Output

Beban source
current
Output

PLC

Output tipe TRIAC

Dengan isolator optik , catu daya ac, dilindungi dgn sekring
(fuze)

Output
Dari unit I/O Switching 24 V 100 mA dc
(DEMUX)
110V 1A dc

+5V 240V 1A dc
digital 5
240 V 1A ac
 6

Sourcing Sinking

+ Modul + Modul
Input Perangkat Input
input

- -

Perangkat
input

Modul Modul
ouput ouput

Beban output Beban output

- +

Keluarga PLC komersiil

Keluarga Mitsubishi FX
FX1S : output tipe relay , Transistor source & sinking
FX1S – 10MT – ESS/UL : 6 input dc 24 V , 4 output relay
MT – ESS/UL
 Output terpadu : 4
 Tipe output : Transistor sumber
 Arus output maks : per output 0,5 A , per 4 output 0,8 A
 Beban tersambung maks : Induktif 12 W , lampu 0,9 W

6
 7

 Waktu tanggap : < 0,2 ms

MR – ES/UL
 Output terpadu : 4
 Tipe output : Relay
 Arus output maks : per output 2 A , per 4 output 8 A
 Beban tersambung maks : Induktif 80 VA , lampu 100 W
 Waktu tanggap : 10 ms

PLC Toshiba : seri T1 bentuk Brick , seri T2 bentuk Rack

PLC Allen Bradley seri SLC500 : 12 input , 8 output, dpt diprogram dgn
PC

PLC seri Siemens Sismatic S5 : 10 input, 6 output relay, dpt diprogram

dgn PC

Perangkat perangkat I/O

Perangkat perangkat digital & analog

Perangkat input : saklar mekanik, saklar jarak, saklar fotoelektris,
encoder, saklar suhu, saklar tekanan, potensiometer, LVDT, starin
gauge, termistor, termotransistor, thermocouple.
Perangkat output : Relay, Kontaktor, Katup Solenoida, dan Motor.

1. Perangkat Input:

7
 8

1.1 Saklar Mekanik

Teg. sumber PLC

Kanal input

Teg. sumber

PLC

Kanal input

Tuas
Roller Roda
mesin

Sensor Limit Switch

1.2 Saklar Jarak

Arus Skalar jarak Arus Eddy

Medan Eddy
magnit

8
 9

Magnit

Saklar Reed

Kontak

Wadah

Strip lentur

Objek Saklar Jarak Kapasitor

Plat Kapasitor

1.3 Saklar Fotoelektris

Objek

Sensor Cahaya

Sumber
Cahaya

Pin
Objek

Detektor
Cahaya

Sensor Fotoelektris . Bahan Kadmium –

Sulfida

9
 10

Cahaya +5V

3
4

Output berupa
2 pulsa – pulsa

6 Texas Instrument Sel Fotokonduktif

5 TLS220 : Konversi cahaya ke.-
frekwensi

1.4 Encoder

Sensor
LED Cahaya
Basic
Form
axis

LED Sensor
Cahaya

Encoder 3 bit

10
 11

1.5 Sensor Suhu

Kuningan

Bimetal Strip
Kontak
Besi

+V

Output
V dc Output

Resistor
RTD tetap

Model Jembatan Model Pembagi

Tegangan

LM35 Output : tf 10 mV/0C, V = + 5 V

7,5 K
10 K

100
nF 4

Ref. 3 2 Output
suhu 50 K

1 LM3911N utk pengontrol “hidup/mati”

11Pin 5 ~ 8 tidak digunakan
 12

Tembaga
Logam A
Pengolah
sinyal Output

Thermocouple
Logam B
Tembaga

Sambungan dingin

1.6 Sensor Pergeseran Posisi.

Output

+V

V1 V1 – V2

Ac tetap
LVDT

V2

12
 13

1.7 Strain Gauge.

(ΔR)/R = G x regangan G = gauge factor

Metal foil Starin Gauge

SG 1 SG 2 SG 1 SG 2

V V
Output Output

SG 4 SG 3 SG 3

Kompensasi
V dc suhu V dc

Degnan Kompensasi suhu

Gaya
1 3
1 2 3 4

2 4
Kantilever
13

Gaya
 14

1.8 Sensor Tekanan

Diafragma Tekanan

Piezoelektris (Kristal)
Karena tekanan terjadi
Kristal beda potensial pada Kristal

MPX100AP
Motorola
(tf 0,6 mV/kPa

Ground
-
+ + Supply
Ouput Supply

Tombol saklar

Diafragma

Tekanan

14
 15

Tombol saklar

Diafragma

Tekanan

1.9 Detektor Ketinggian Cairan.

p = ρ.g.h

ρ= kerapatan cairan ,
g = gravitasi ,
h = tinggi cairan

Diafragma
h

tekanan

1.10 Pengukuran aliran cairan.

Beda tekanan

A B Orifice flow meter

Orifice (lubang)

1.11 Key – Pad.

15
 16

1 2 3

4 5 6

7 8 9

* 0 #

NC

1 2 3 4 5 6 7 8
2. Perangkat Output.
2.1 Kontaktor

dari PLC

Solinoid

Output

Katup4 port

Piston Solenoid
2.2 Katup Kontrol Direksional.
A B

P
Pegas Cairan
masuk

Cairan
keluar
16

Posisi kondisi arus listrik

nol
 17

Katup4 port

Piston Solenoid

A B

P
Pegas Cairan
masuk

Cairan
keluar

Posisi kondisi solenoid dialiri arus

listrik

Posisi pensklaran digambarkan dlm

bentuk kotak – kotak
Tanda panah = arah alran
Tanda terputus = jalur aliran
terputus
Simbol katup
2 posisi

A B A B
Simbol
4 port : A,B,P,dan T

P T P T
17
 18

Posisi tdk ada Posisi ada

arus arus

A A A
A

P P T P T

Katup 2/2 . Katup 3/2

Arus dari P → A dirubah Aliran dari A → T ,
menjadi terputus dirubah menjadi dari P →
A

Metoda Aktuasi

Solenoid Tombol tekan Operasi pegas

Inlet Outlet Inlet Outlet

Single acting cylinder Double acting cylinder

Solenoid tidak dialiri Solenoid dialiri arus ,

arus , kondisi cyl. 18 kondisi cyl.
Termampatkan Memanjang (expand)
 19

Cyl. expand Sumber Pembuangan

tekanan

2.3 Motor Listrik . (Motor dc dan ac)

Motor dc diatur dgn PLC dgn cara mengatur lebar pulsa tegangan .
dikenal juga sebagai “Sistem Modulasi Lebar Pulsa “ (PWM)

Saklar dikontrol
melalui PLC
Kontrol ”On/Off”

+V

-V

Kontrol arah putaran motor dc.

Kontak 1 tertutup dan kontak 2 terbuka , putaran CW.
Kontak 1 terbuka dan kontak 2 tertutup , putaran CCW.

2.4 Motor Stepper

19
 20

Input Motor Output

pulsa – pulsa Srepper Putaran dgn langkah – langkah sudut
digital yg sama (satu langkah per pulsa), atau
kecepatan sudutnya konstant.

Bila per pulsa menghasilkan langkah 1,8 0 , maka untuk 36,0 0dibu-
tuhkan 20 pulsa , dan untuk satu putaran penuh ( 360 0 ) ,
dibutuhkan 200 pulsa.

Kumparan 1 Kumparan 1
Pengatur Penggerak Motor
urutan Kumparan 2 Kumparan 2 Stepper
Input
logika
Kumparan 3 Kumparan 3

Kumparan 4 Kumparan 4

Sistem penggerak motor stepper 4 phasa

Pulsa – pulsa input

t

Pulsa kumparan 1
t
Pulsa kumparan 2
t
Pulsa kumparan 3
t
Pulsa + 12 V
kumparan 4
t SAA1027

1 1 4 1
Picu / trigger 4 3 coklat Merah
5 6
hitam
3 SAA1027 8
Arah putaran
hijau Merah
9
2 kuning
Set 1
5 1 1
2
20 Motor stepper
dgn 4 kumparan stator
Rangkaian penggerak dgn IC SAA1027
 21

2.3 Penerapan .
 Pada conveyor
 Pada lift
 Pada pintu otomatis

T P T P

Lubang
angin

Arah gerak
pintu

Lubang
angin
T T
P P

Sistem pembuka – penutup pintu peumatik

3. aaa

21
22

22