Anda di halaman 1dari 3

Fig.

1 Nerves and blood vessels of the skin and lancets for skin
puncture. ( A ) Nerves of the skin. Modifi ed from Cull (1989) . EP : Epidermis,
DE : Dermis, H : Hair, (1) Free nerve endings. (2) Meissner ’ s corpuscle,
(3) Pacinian corpuscle. ( B ) The arrangement of blood vessels in the skin.
Modifi ed from Benfeldt(1999). S : Subcutaneous tissue, (1) Superfi cial
vascular plexus, (2) Deep vascular plexus, (3) Dermal papillary loop.
( C ) Photograph of the tip of the lancet. ( D ) Schematic of the tip of the
lancet: ( a ) The depth of puncture, ( b ) The thickness of the epidermis,
( c ) The length of lancet penetration into the dermis, ( d ) The cross-sectional
area of the lancet at the dermis-epidermis junction, ( e ) The volume of the lancet in the dermis

SMBG AND CAPILLARY BLOOD SAMPLING 33


FIG. 2. Schema of the vasculature in 2 levels of the dermis: papillary and retricular dermis (From ref. 10 with
permission

Securely grasp and puncture finger Puncture the side edge of the fleshy pad of Avoid extreme side and tip of
fingertip. finger.
Pungsi jari
Aturan berikut berlaku ketika pengambilan sampel darah kapiler dilakukan dari jari:
Pukulan harus berada di permukaan telapak tangan segmen distal (ujung jari) jari tengah
atau jari manis (Gambar 3, a).
Pukulan harus dilakukan di sisi ujung jari di mana kedalaman jaringan cukup untuk
mencegah cedera tulang

Ketebalan kulit regional


Kulit terdiri dari 2 lapisan berbeda, epidermis
dan dermis, dan berada di atas
jaringan subkutan terdiri dari adiposa (lemak)
dan otot. Jaringan subkutan adalah
lapisan yang paling bervariasi dalam ketebalan tergantung
pada ukuran dan bentuk orang tersebut. Gambar 2
menunjukkan penampang melintang kulit
Epidermis rata-rata 0,1 mm,
tetapi sangat bervariasi menurut lokasi tubuh (0,02–1,4
mm). Ini paling tipis pada kelopak mata (0,03-0,05
mm) dan paling tebal pada bantalan jari (0,4-0,7
mm), telapak tangan (0,5-0,7 mm) dan telapak kaki (0,9-1,4
mm) dari kaki. Epidermis tidak memiliki darah
kapal, tetapi memiliki berbagai jumlah saraf
akhir tergantung pada situs tubuh.11
Lapisan bawah paling atas dari epidermis, lapisan
korneum, kira-kira 0,02 mm tebal. Itu
stratum korneum saja, dapat dicapai
ketebalan hingga 0,6 mm sebagai respon fisiologis
untuk trauma berulang (kulit keropos). Itu
sel stratum korneum terus-menerus ditumpahkan
dari tubuh, sementara seluruh epidermis sepenuhnya
memperbarui dirinya dalam periode yang bervariasi dari 45
hingga 75 hari.12
Dermis sekitar 1,3 mm
dan sekali lagi bervariasi menurut situs tubuh (0.6–2.5
mm) .11 Antarmuka antara epidermis
dan dermis sangat tidak teratur dan terdiri
Lokasi pengambilan darah kapiler dengan menggunakan finger stick dilakukan padaujunga
jari ( distal phalanx ) :
- Jari tengah atau jari manis dari tangan yang tidakdominan
- Pengambilan dilakukan di bagian tengah yang berdaging
- Jangan menusuk pada bagian tepi atau terlalu ujung karena rasa nyeri sedikit berkurang.
Jangan menusuk paralel dengan guratan sidik jari karena dapat menyebabkan darah mengalir ke
bawah jari dan sulit ditampung.
- Jangan menusuk jari telunjuk karena lebih keras
- Jangan menusuk jari kelingking karena lebih tipis.
Sumber Kesalahan Pada Pengambilan Darah Kapiler
1. Mengambil darah dari tempat dimana terdapat gangguan peredaran seperti vasokontiksi
(pucat), vasodilatasi (oleh radang,trauma, dsb), kongesti atau cyanosis setempat.
2. Tusukan yang kurang dalam,sehingga darah harus diperas-peras keluar.
3. Kulit yang ditusuk masih basah dengan alkohol hal ini menyebabkan darah terencerkan, juga
dapat mengakibatkan tetesan darah melebar diatas kulit sehingga sukar dihisap dalam pipet.
4. Tetesan darah pertama dipakai untuk pameriksaan hal ini dapat memberikan hasil yang berbeda
pada pemeriksaan (rendah palsu)
5. Terjadi bekuan darah karena terlalu lambat bekerja.
6. Terjadi hemolisis akibat penekanan bagian tusukan yang terlalu keras.
http://weareanalyst.blogspot.com/2013/06/pengambilan-darah-kapiler.html

Anda mungkin juga menyukai