Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep Penelitian


Menurut Ilyas (2006) Katarak adalah dimana keadaan lensa kristalina yang
normalnya jernih menjadi keruh.
Etiologi katarak masih belum jelas dan tidak mudah dipahami dalam
mekanismenya. Faktor penyebab katarak adalah usia, jenis kelami, diabetes
melitus, kongenital dan etnik, genetik, sinar ultra violet / sinar matahari,
merok, nutrisi, trauma, penyakit dan obat – obatan.
Ada beberapa Faktor resiko yang berperan dalam kejadian katarak salah
satunya adalah faktor stres lingkungan yaitu pajanan sinar matahari/ ultra
violet yang terus menurus, merokok, obat - obatan yang dapat menyebabkan
kejadian katarak. Diabetes melitus berhubungan dengan jenis katarak
sekunder. (Kathryn, 2012).
Berdasarkan kosep diatas maka kerangka konsep dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian


Hubungan Riwayat Diabetes Melitus dengan Kejadian Katarak

Variabel Independen Variabel Dependen

Riwayat Diabetes Melitus Kejadian Katarak

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi


Riwayat Diabetes Melitus :

1. Faktor genetik
2. Faktor gaya hidup
3. Faktor lingkungan

30
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.
1. Variabel Independent
Variabel Independent pada penelitian ini adalah riwayat diabetes melitus.
2. Variabel Dependent
Variabel Dependent pada penelitian ini adalah kejadian katarak.

C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan maslah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pernyataan. Hipotesis dari penelitian ini adalah adanya hubungan
riwayat diabetes melitus dengan kejadian katarak di Rumah Sakit CICENDO.

D. Definisi Operasional
Menurut Sugiyono (2013) mendefinisikan metode penelitian sebagai
berikut: Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data yang valid dengan tujuan yang bersifat penemuan,
pembuktian dan pengembangan suatu pengetahuan sehingga hasilnya dapat
digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.

Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan riwayat diabetes melitus


dengan kejadian katarak di RS MATA CICENDO.
No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
I. Variabel Independen
1. Riwayat Seseorang Kuesioner 1. IDDM Nominal
diabetes yang 2. NIDDM
melitus mempunyai

31
kadar gula
darah yang
tidak normal
tinggi
Penderita yang
di diagnosa
mempunyai
kadar gula
darah
II. Variabel Dependen
2. Kejadian Penderita yang Kuesioner 1 = Stadium Ordinal
katarak didiagnosa Matur
katarak dan 2 = Stadium
merupakan Hipermatur
penderita
diabetes
melitus

E. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
korelasional, yaitu jenis penelitian yang mengungkapkan hubungan
korelatif antar variabel bahwa variasi suatu variabel diikuti variabel lain
(Nursalam, 2009). Penelitian ini untuk mengetahui hubungan riwayat
diabetes melitus dengan kejadian katarak di RS MATA CICCENDO.
2. Pendekatan Waktu Dan Pengumpulan Data
Berdasarkan permasalah dan tujuan yang dicapai, penelitian ini
menggunakan korelasional dengan pendekatan Cross sectional. Cross
sectional adalah penelitian dengan menggunakan pengukuran dimana

32
dalam pengambilan data dan pengambilan hasil dikumpulkan secara
bersama- sama.
3. Metode Pengumpulan Data
a. Data
Data primer
Dalam pengumpulan data penelitian ini, peneliti menggunakan
metode kuesioner untuk mengukur riwayat diabetes melitus.
Data sekunder
Dalam pengumpulan data sekunder dari penelitian ini, yaitu dengan
melihat data rekam medis responden untuk melihat kejadian katarak.
b. Teknis
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan
data kuantitatif yaitu penelitian dengan menggunakan instrumen
berupa kuesioner untuk mengetahui riwayat di diabetes melitus
dengan kejadian katarak di RS MATA CICENDO. Pembagian
kuesioner kepada responden dalam waktu yang ditetapkan. Langkah
– langkah yang dilakukan dalam Pengumpulan data dilakukan
dengan cara membagikan kuesioner kepada responden dengan
memilih alternatif jawaban yang disediakan. Pengisian kuesioner
dilakukan dengan mendatangi langsung RS MATA CICENDO
dengan terlebih dahulu mendapatkan izin dari Direktur RS.

4. Populasi Dan Sampel Penelitian


a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah klien yang mempunyai
riwayat Diabetes Melitus di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung
sebanyak 80 orang.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
rendom sampling atau sampel secara acak.

33
Rendom sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu (Sugiono,2017).

5. Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Suatu tes dikatakan valid jika instrumen itu benar-benar
dapat dijadikan alat untuk mengukur apa yang akan diukur (Setiadi,
2013). Pada Uji validitas ini tidak dilakukan uji validitas karena
mengambil data sekunder (data rekam medik).
b. Uji Realibilitas
Reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa instrumen dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas instrumen merupakan
syarat pengujian validitas instrumen, karena itu instrumen yang valid
umumnya pasti reliabel tetapi pengujian reliabilitas instrumen perlu
dilakukan (Arikunto, 2010).

6. Metode pengumpulan data


a. Administrasi
Langkah-langkah penelitian bermanfaat untuk mempermudah dalam
menyelesaikan penelitian adalah sebagai berikut:
Tahap persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan antara lain :
1) Menentukan judul penelitian. Setelah ditentukan masalah yang
akan diteliti yaitu tentang komunikasi terapeutik maka peneliti
membuat kesepakatan dengan dosen pembimbing tentang judul
masalah yang diteliti.

34
2) Setelah mendapatkan kesepakatan mengenai judul penelitian,
selanjutnya peneliti kemudian membuat surat permohonan
perizinan penelitian kepada pihak – pihak yang terkait dalam
penelitian.
3) Peneliti melakukan studi pendahuluan, menyusun proposal
penelitian dan instrumen penelitian, kemudian dikonsultasikan
dengan dosen pembimbing.
b. Teknis
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan
data kuantitatif yaitu penelitian dengan menggunakan instrumen
berupa kuesioner untuk mengetahui riwayat di diabetes melitus
dengan kejadian katarak di RS MATA CICENDO. Pembagian
kuesioner kepada responden dalam waktu yang ditetapkan. Langkah
– langkah yang dilakukan dalam Pengumpulan data dilakukan
dengan cara membagikan kuesioner kepada responden dengan
memilih alternatif jawaban yang disediakan. Pengisian kuesioner
dilakukan dengan mendatangi langsung RS MATA CICENDO
dengan terlebih dahulu mendapatkan izin dari Direktur RS.

7. Teknik pengolahan dan analisis data


a. Pengolahan data
Pengolahan data bertujuan untuk memperoleh penyajian data dan
kesimpulan yang baik, data yang diperoleh dari penelitian masih
mentah, belum dapat memberikan informasi, maka diperlukan
pengolahan data (Setiadi, 2013). langkah – langkah pengolahan data:
1) Editing (Memeriksa)
Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah
diserahkan oleh peneliti kepada responden. dan peneliti
memeriksa daftar pertanyaan yang telah terisi dan mendapatkan
hasil dari pertanyaan tersebut.
2) Memberi Tanda (Coding)

35
Coding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para
responden ke dalam bentuk angka / bilangan. Pengklasifikasian
dilakukan peneliti dengan cara memberi tanda atau kode
berbentuk angka pada masing-masing jawaban (Setiadi, 2013).
3) Processing
Processing adalah proses memasukkan data ke dalam tabel
dilakukan dengan program yang ada di komputer.
4) Cleaning
Cleaning adalah proses pengecekan data untuk konsistensi dan
pengecekan konsistensi meliputi pemerikasaan akan data
yang out of range.

b. Analisa data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
univariat dan analisa bivariat yang bertujuan untuk
Selanjutnya setiap kategori akan dihitung menggunakan distribusi
frekuensi dan persentasenya dengan rumus univariat sebagai berikut:

𝒇
𝐗= 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝒏
Keterangan :
X : Hasil presentase
f : Hasil pencapaian atau jumlah jawaban yang benar
n : Total seluruh observasi
100 % : Bilangan konstanta tetap
Hal ini dilakukan agar lebih memudahkan peneliti dalam
menginterpretasikan dengan menggunakan skala:

36
Tabel 3.4 Hasil Interpretasi
Skor Interpretsi
0% Tidak seorangpun dari responden
1-25% Sebagian kecil dari responden
26-49% Hampir setengah dari responden
50% Setengah dari responden
51-75% Sebagian besar dari responden
76-99% Hampir seluruhnya dari responden
100% Seluruhnya dari responden
(Arikunto, 2013)

Analisa Bivariat, Analisa Bivariat dilakuakan terhadap dua variabel


yang diduga berhubungan atau berkolerasi (Notoatmojo, 2012).
Yaitu riwayat diabetes melitus sebagai variabel bebas dan kejadian
katarak sebagai variabel terkait. Analisa bivariat yang digunakan
adalah uji koefisen korelasi Chi Square. Koefisien korelasi Chi
Square digunakan untuk mengukur suatu ukuran dari dua variabel
adalah nominal ataupun dari salah satu terdapat nilai nominal.
Rumus yang digunakan yaitu:

(𝑓𝑜−𝑓𝑒)2
x2 = ∑ 𝑓𝑒

Ket :

x2 = nilai chi kuadrat

fe = frekuensi yang diharapkan

fo = frekuensi yang diperoleh atau yang diamati

37
Dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika 𝜌 ≤ 0,05 berarti H0 ditolak, berati ada hubungan antara riwaya


diabetes melitus dengan kejadian katarak di Rumah Sakit Mata
Cicendo Bandung

Jika 𝜌 > 0,05 berarti H0 diterima, berati tidak ada hubungan antara
riwayat diabetes melitus dengan kejadian katarak di Rumah Sakit
Mata Cicendo Bandung.

Hal ini dilakukan agar lebih memudahkan peneliti dalam pengolahan


dan analisa statistik. Makna nilai korelasi sperman (Usam,2013).

0,00 – 0,19 = Sangat Rendah/ Lemah

0,20 – 0,39 = Rendah

0,40 – 0,59 = Sedang

0,60 – 0,79 = Tinggi/ Kuat

0,80 – 1,00 = Sangat Tinggi

F. Etika Penelitian
Peneliti menjamin hak-hak responden dengan cara menjamin
kerahasiaan, identitas responden, memberikan hak kepada responden untuk
menolak dan memberikan informed consent kepada responden (Hidayat,
2011). Hal pertama yang harus dilakukan peneliti adalah mengurus perizinan
atau persetujuan kepada direktur Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung,
memberikan informasi tentang penelitian kepada pihak – pihak terkait.
Setelah mendapatkan persetujuan kemudian peneliti melakukan penelitian
dengan memenuhi beberapa prinsip-prinsip dalam etika penelitian yang
diterapkan pada proses pengambilan data menurut Hidayat (2011) sebagai
berikut :

38
1. Persetujuan (informed consent)
Peneliti memberi lembar persetujuan yang akan diberikan kepada
responden sebelum mengisi lembar butir soal, agar responden mengerti
maksud dan tujuan dari penelitian. Jika responden tidak bersedia untuk
diteliti maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati haknya
dengan tidak memasukan responden dalam penelitian.
2. Tanpa Nama (Anonimity)
Dalam kuesioner ini peneliti tidak mencantumkan nama lengkap
responden melainkan hanya inisialnya saja.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Dalam penelitian ini peneliti akan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil peneliti, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti.

39

Anda mungkin juga menyukai