Anda di halaman 1dari 8

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan penelaahan bentuk-


bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan hubungan-hubungannya diantara
hal-hal itu. Bertitik tolak dari tujuan pembalajaran matematika di Sekolah Dasar
yaitu menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung sebagai alat
dalam kehidupan sehari-hari, maka matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang
memberi tekanan pada penalaran dan pembentukan sikap anak memberikan
pengajaran perpangkatan dan akar bilangan dalam menerapkan matematika dalam
kehidupan sehari-hari.

Dalam menghitung seorang matematikawan biasanya tidak menghitung jumlah


dari objek-objek dalam suatu koleksi pada suatu waktu, tetapi lebih mencari untuk
menentukan pola-pola dan hubungan diantara objek-objek yang memungkinkan
mereka untuk menghitung dengan cara tidak langsung. Dalam hal ini, menghitung
terjadi dalam banyak bagian dari matematika dan sering melibatkan metode
metode yang cukup canggih. Beberapa formula menghitung kuno dapat ditelusuri
pada abad ke-7.

Pada makalah ini kami ingin membahas tentang pengantar kongruensi yaitu
aritmatika tentang kelas-kelas ekuivalensi, dimana permasalahan dalam teori
bilangan disederhanakan dengan cara mengganti setiap bilangan bulat dengan
sisanya bila dibagi oleh suatu bilangan bulat tertentu n.
2

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam makalah ini yaitu apa
saja materi yang termaksud dalam pengantar kongruensi ?

1.3 Tujuan
Berdasakan rumusan masalah di atas, tujuan dari makalah ini yaitu untuk
mengetahui materi apa saja yang ada dalam pengantar kongruen ?
3

II. PEMBAHASAN

A. KONGRUENSI

Defenisi ditentukan a, b, m ∈ Z, a disebut kongruen dengan b modulo m atau


ditulis a ≡ b (mod m) jika (a – b) habis dibagi m yaitu m| (a − b).
Jika (a – b) tidak habis dibagi m yaitu m ∤ (a − b) maka a ≠ b (mod m), dibaca a
tidak kongruen dengan b modulo m.
Maka:
a ≡ b (mod m) jika dan hanya jika m| (a − b)
Contoh:
25 ≡ 1 (mod 4) sebab (25 – 1) habis dibagi oleh 4
8 ≡ 4 (mod 2) sebab (8 – 4) habis dibagi oleh 2
5 ≡ −4 (mod 9) sebab (5 – (– 4) ) habis dibagi oleh 9
31 ≠ 5 (mod 6) sebab (31 – 5) tidak habis dibagi oleh 6

Dalil 3.1 a ≡ b (mod m) jika dan hanya jika ada bilangan k sehingga a = mk + b

Bukti:
Jika m > 0 maka m| (a − b) jika dan hanya jika a ≡ b (mod m) ada bilangan k
sehingga (a – b) = mk , sama artinya dengan a = mk + b. Sehingga a≡
b (mod m) jika dan hanya jika ada bilangan k sehingga a = mk + b.
Contoh:
26 ≡ 4 (mod 11) sama artinya dengan 26 = 11 . 2 + 4
53 ≡ 5 (mod 8) sama artinya dengan 53 = 8 . 6 + 5
4

Dalil 3.2 Ditentukan a, b, c, x ∈ Z dan m ∈ N ,Kongruensi memenuhi sifat – sifat:

1. Refleksi
a ≡ a (mod m) untuk semua a ∈ Z
2. Simetris
a ≡ b (mod m) → b ≡ a (mod m)
3. Transitif
a ≡ b (mod m)dan b ≡ c (mod m) → a ≡ c (mod m)
Bukti :
a. Karena a-a=0, dimana 0 kelipatan m, yaitu 0= 0 x m

b. Jika a ≡ b (mod m), maka a-b = k. m


-(b-a)=k.m
b-a =k.(-m) = k.m
jadi b ≡ a (mod m).

c. a ≡ b (mod m), berarti a-b = p.m


b ≡ c (mod m), berarti b-c = q.m
untuk suatu bilangan bulat p dan q, jika kedua persamaan tersebut di
jumlahkan, maka diperoleh:
a-c = (p+q).m
karena p dan q adalah bilangan-bilangan bulat, maka (p + q) bilangan
bulat, sehingga
a ≡ c (mod m).

Karena relasi “≡” (kekongruenan) pada himpunan bilangan bulat memenuhi


ketiga sifat tersebut, yaitu reflekti, simetris, dan transitif, maka relasi “≡”
(kekongruenan) pada himpunan bilangan bulat merupakan relasi ekuivalensi.

Teorema 3.1 Jika a, b, c, dan m adalah bilangan bulat dengan m > 0 sedemikian
rupa sehingga a ≡ b (mod m), kemudian
(i) a + c ≡ b + c (mod m)
(ii) a – c ≡ b – c (mod m)
5

(iii) ac ≡ bc (mod m)

Bukti. Karena a ≡ b (mod m), kita tahu bahwa m | (a-b). Dari identitas (a + c) – (b
+ c) = a – b, kita melihat m | [(a + c) – (b + c)] sehingga (i) mengikuti. Juga (ii)
mengikuti dari fakta bahwa (a - c) – (b - c) = a – b. Untuk menunjukkan itu (iii)
berlaku, perhatikan bahwa ac – bc = c (a – b). Karena m | (a – b), karena itu m |c
(a-b), dan karenanya, ac ≡ bc (mod m).

Contoh. Sejak 19 ≡ 3 (mod 8) mengikuti dari Theorem 3.1 itu 26 = 19 + 7 ≡ 3 + 7


= 10 (mod 8), 15 = 19 – 4 ≡ 3 – 4 = - 1 (mod 8), dan 38 = 19.2 ≡ 3.2 = 6 (mod 8).

Apa yang terjadi ketika kedua sisi kongruensi dibagi dengan bilangan bulat?
Perhatikan contoh berikut.

Contoh. Kita punya 14 = 7.2 ≡ 4.2 = 8 (mod 6). Tapi 7 ≠ 4 (mod 6).
Contoh ini menunjukkan bahwa tidak selalu benar bahwa kita menjaga kesesuaian
ketika kita membagi kedua sisi dengan bilangan bulat. Namun, teorema berikut
memberikan kesesuaian yang valid ketika kedua sisi suatu kongruensi dibagi oleh
bilangan bulat yang sama.

Teorema 3.2 Jika a, b, c dan m adalah bilangan bulat sedemikian sehingga m > 0,
d ≡ (c, m), dan ac ≡ bc (mod m) lalu a ≡ b (mod m / d)

Bukti. jika ac ≡ bc (mod m), kita tahu bahwa m | (ac - bc) = c (a - b) |. karenanya,
ada sebuah bilangan bulat k dengan c (a - b) = km. dengan membagi kedua sisi
dengan d, kita memiliki (c / d) (a - b) = k (m / d). Sejak (m / d, c / d) = 1, dari
proposisi 2.1 itu mengikuti bahwa m / d | (a - b). Oleh karena itu, a ≡ b (mod m /
d).

Contoh. sejak 50 ≡ 20 (mod 15) dan (10,5) ≡ 5, kita melihat bahwa 50/10 ≡ 20/10
(mod 15/5), atau 5 ≡ 2 (mod 3). Konsekuensi wajar berikut, yang merupakan
kasus khusus dari teorema 3.2. sering digunakan.
6

Akibat wajar 3.1 Jika a, b, c, dan m adalah bilangan bulat seperti m > 0, (c, m) =
1, dan ac ≡ bc (mod m), maka a ≡ b (mod m).

Contoh. Sejak 42 ≡ 7 (mod 5) dan (5,7) ≡ 1 Kita dapat menyimpulkan bahwa


42/7 ≡ 7/7 (mod 5), atau itu 6 ≡ 1(mod 5).
Teorema berikut, yang lebih umum dari Teorema 3.1, juga berguna.

Teorema 3.3 Jika a, b, c, d, dan m adalah bilangan bulat sedemikian sehingga m


> 0, a ≡ b (mod m), dan c ≡ d (mod m), maka :

(i) a+c ≡ b+d (mod m),

(ii) a-c ≡ b-d (mod m),

(iii) ac ≡ bd (mod m).

Bukti. Karena a ≡ b (mod m) dan c ≡ d (mod m), kita tahu bahwa m│(a-b) dan m
│(c-d). Oleh karena itu, ada bilangan bulat k dan l dengan km = a-b dan lm = c-d.

Untuk membuktikan (i), catatan bahwa (a+c) – (b+d) = (a-b) + (c-d) = km + lm =


(k+l)m. Oleh karena itu, m │[(a+c) – (b+d)]. Karena itu a+c ≡ b+d (mod m).

Untuk membuktikan (ii), catatan bahwa (a-c) – (b-d) = (a-b) – (c-d) = km – lm =


(k-l) m. Oleh karena itu, m │[(a-c) – (b-d)]. Jadi bahwa a-c ≡ b-d (mod m).

Untuk membuktikan (iii), catatan bahwa ac – bd ≡ ac – bc + bc – bd = c (a-b) + b


(c-d) = ckm + bkm = m(ck+bl). Oleh karena itu, m │(ac – bd). Karena itu, ac ≡ bd
(mod m)

Contoh. 13 ≡ 8 (mod 5) dan 7 ≡ 2 (mod 5), menggunakan teorema 3.3 kita lihat
bahwa 20 = 13 + 7 ≡ 8 + 2 ≡ 0 (mod 5), 6 = 13 – 7 ≡ 8 – 7 ≡ 1 (mod 5), dan 91 =
13.7 = 8.2 = 16 (mod 5).

Teorema 3.4 Jika r1, r2, . . ., rm adalah sistem residu lengkap modulo m, dan jika a
adalah bilangan bulat positif dengan (a, m) = 1, kemudian ar1 + b, ar2 + b, ..., arm
+ b adalah sistem residu lengkap modulo m.
7

Bukti. Pertama, kita tunjukkan bahwa tidak ada dua bilangan bulat ar1 + b, ar2 + b,
..., arm + b adalah kongruen modulo m. Untuk melihat ini, catatan jika arj + b ≡ ark
+ b (mod m),

kemudian dari (ii) pada teorema 3.1, kita tahu bahwa arj ≡ ark (mod m).

Karena (a,m) = 1, akibat 3.1 menunjukkan bahwa rj ≡ rk (mod m). rj ≡ rk (mod m).

Karena rj ≡ rk (mod m). Jika j ≠ k, kita simpulkan bahwa j = k

Karena himpunan bilangan bulat yang dimaksud terdiri dari m bilangan bulat tak
tentu modulo m, bilangan bulat ini harus menjadi sistem residu lengkap modulo
m.

III. KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah ini yaitu:


8

1. Jika (a – b) tidak habis dibagi m yaitu m ∤ (a − b) maka a ≠ b (mod m)


2. a ≡ b (mod m) jika dan hanya jika ada bilangan k sehingga a = mk + b
3. Jika relasi “≡” (kekongruenan) pada himpunan bilangan bulat memenuhi
ketiga sifat reflekti, simetris, dan transitif, maka relasi “≡” (kekongruenan)
merupakan relasi ekuivalensi.
4. Jika a, b, c, d, dan m adalah bilangan bulat sedemikian sehingga m > 0, a ≡
b (mod m), dan c ≡ d (mod m), maka :
a+c ≡ b+d (mod m),

a-c ≡ b-d (mod m),

ac ≡ bd (mod m).

DAFTAR PUSTAKA

Rosen, Kenneth h. 1984. Elementaray number theory and its applications. Canada:
Addison-Wesley publishing company.

Anda mungkin juga menyukai