TINJAUAN PUSTAKA
Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak dapat memompa darah
yang mencukupi untuk kebutuhan tubuh. Gagal jantung kongestif adalah gagal jantung
kanan dan kiri. Gagal jantung kanan terjadi kelainan yang melemahkan pada ventrikel
kanan seperti hipertensi pulmonal primer/sekunder, tromboemboli paru kronik sehingga
terjadi kongesti vena sistemik yang menyebabkan edema perifer, hepatomegali, dan
distensi vena jugularis. Sedangkan pada gagal jantung kiri terjadi akibat kelemahan pada
ventrikel kiri, meningkatkan tekanan (Davy P, 2010).
Gagal jantung merupakan sindrom kompleks dengan tampilan gejala khas: sesak
saat istirahat atau saat aktivitas, kelelahan, serta tanda retensi cairan seperti kongesti paru
atau edema pergelangan kaki, tanda khas: takikardi, takipnea, ronki, efusi pleura,
peningkatan JVP, edema perifer, hepatomegali serta bukti objektif kelainan struktural atau
fungsional jantung saat istirahat: kardiomegali, bunyi jantung 3, murmur, kelainan pada
ekokardiografi, peningkatan natriuretic peptide. Pada gagal jantung, jantung tidak dapat
menghantarkan curah jantung yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh
(Dickstein K, 2008)
Gagal jantung merupakan suatu keadaan dimana jantung tidak dapat lagi memompa
darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, walaupun darah balik
masih dalam keadaan normal. Dengan kata lain, gagal jantung merupakan suatu
ketidakmampuan jantung untuk memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk
memenuhi kebutuhan metabolik tubuh (forward failure) atau kemampuan tersebut hanya
dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi (backward failure) atau
keduanya (Aru W.Sudoyo,dkk, 2006).
2.2 Etiologi Gagal Jantung
Penyebab umum gagal jantung adalah rusaknya atau berkurangnya massa otot
jantung karena iskemi akut atau kronik, peningkatan resistensi vaskuler karena hipertensi,
atau karena takiaritmia (misalnya fibrilasi atrial). Pada dasarnya semua kondisi yang
menyebabkan perubahan struktur ataupun fungsi ventrikel kiri merupakan predisposisi
untuk gagal jantung. Penyakit jantung koroner merupakan penyebab terbanyak (60-75%),
diikuti penyakit katup (10%) dan kardiomiopati (10%). Dewasa ini studi epidemiologi
menunjukkan bahwa sekitar setengah pasien gagal jantung memiliki fraksi ejeksi (ejection
fraction, EF) ventrikel kiri yang baik (EF 40-50%), sehingga tidak lagi dipikirkan bahwa
gagal jantung secara primer terjadi akibat penurunan fraksi ejeksi ventikel kiri (Heart
Failure and Cor Pulmonale,2005).
Menurut beberapa penelitian penyakit jantung disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
(Panggabean. M. 2009)
a. Usia,
b. Jenis kelamin,
c. Konsumsi garam berlebihan,
d. Keturunan,
e. Hiperaktivitas system syaraf simpatis,
f. Stress,
g. Obesitas,
h. Olahraga tidak teratur,
i. Merokok,
j. Konsumsi alcohol dan kopi berlebihan,
k. Hipertensi,
l. Ischaemic heart disease,
m. Konsumsi alkohol,
n. Hypothyroidsm,
o. Penyakit jantung kongenital (defek septum, atrial septal defek, ventrical septal
defek),
p. Kardiomiopati (dilatasi, hipertropik, restriktif), dan
q. Infeksi juga dapat memicu timbulnya gagal jantung.
Pada umumnya, etiologi gagal jantung pada orang tua sama seperti yang terjadi pada
dewasa muda, tetapi lebih multifactorial (Dickstein K,2008).
a. Penyakit Arteri Koroner
- Infark Miokard Akut
- Kardiomiopati Iskemik
b. Penyakit Jantung Katup
- Kalsifikasi Stenosis Aorta
- Regurgitasi Mitral
- Stenosis Mitral
- Insufisiensi Aorta
- Malfungsi Katup Prostesa
c. Kardiomiopati
- Dilatasi ( Noniskemik )
- Hipertrofi
- Restriktif
d. Endokarditis Infeksi
e. Miokarditis
f. Penyakit Perikardial
g. High Output Heart Failure
- Anemia Kronik
- Defisiensi Tiamin
- Hipertiroid
- Arteriovenous Shunting
h. Age-related Diastolic Dysfunction
Pemeriksaan fisik pada orang tua dapat nonspesifik atau tidak khas. Tanda klasik
gagal jantung antara lain ronkhi paru, peningkatan tekanan vena jugularis, refluks
abdominojugular, gallop S3 dan pitting edema ekstremitas bawah. Tetapi ronkhi paru pada
orang tua dapat menjadi tanda penyakit paru kronik, pneumonia atau atelektasis. Edema
perifer dapat disebabkan oleh insufisiensi vena, penyakit ginjal atau obat seperti
penghambat kanal kalsium. Pasien usia tua dapat memiliki pemeriksaan fisik normal.
Pernafasan Cheyne – Stokes dapat menjadi satu-satunya tanda dugaan gagal jantung(Rich
MW, 2009).
Aru W.Sudoyo,dkk. .2006. Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu
Penyakit Dalam FKUI.
Davy P. 2010. At a glance medicine. Jakarta: EGC.
Dickstein K, et al. 2008. ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute and chronic heart
failure. Europian Society of Cardiology.: 29;2388-442.
Heart Failure and Cor Pulmonale. 2005. In: Kasper DL, Braunwald E, Fauci AS, Hauser SL,
Longo DL, Jameson JL. Harrison’s Principles of Internal Medicine, 17th ed. New York:
McGraw-Hill;, pp.