INFEKSI NOSOKOMIAL
Di Ruang Intalasi Bedah Sentral RSUD JOMBANG
Oleh:
1. Sri Retno Handayani (196410040)
2. Yeni Diah Lestari (1964100
3. Yulia Patma Desita (1964100
Mengetahui,
_____________________ ____________________
NIP. NIP.
KEPALA RUANG
IBS RSUD JOMBANG
_____________________
NIP.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
INFEKSI NOSOKOMIAL
A. Latar Belakang
Sekarang ini hampir pelayanan kesehatan di Indonesia melupakan tentang
bahaya infeksi nosokomial yang merupakan infeksi yang terjadi di Rumah Sakit
di Indonesia. Padahal infeksi ini sangat rawan terjadi terutama pada pasien yang
dirawat di rumah sakit. Resiko infeksi nosokomial selain terjadi pada pasien yang
dirawat di Rumah Sakit, dapat juga terjadi pada para petugas Rumah Sakit
tersebut. Infeksi petugas sangat berpengaruh pada mutu pelayanan karena petugas
menjadi sakit sehingga tidak dapat melayani pasien. Pengetahuan tentang
pencegahan infeksi sangat penting untuk petugas Rumah Sakit dan sarana
kesehatan lainnya merupakan sarana umum yang rawan untuk terjadi infeksi.
Cara penanggulangan dalam penularan infeksi di Rumah Sakit, dan upaya
pencegahan infeksi adalah hal yang harus diperhatikan dalam mengatasi infeksi
nosokomial. Namun selain itu, alat medis yang menjadi salah satu faktor penting
yang sangat berpengaruh dalam penularan infeksi tersebut. Keadaan seperti ini
akan mengakibatkan prinsip- prinsip higiene kurang mendapatkan perhatian.
Rumah sakit dan profesi kesehatan mempunyai tanggung jawab moral untuk
memberikan pelayanan kepada setiap penderita denganstandar profesi tertinggi.
Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang
disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik. Infeksi yang muncul
selama seseorang tersebut dirawat di rumah sakit dan mulai menunjukkan suatu
gejala selama seseorang itu dirawat atau setelah selesai dirawat disebut infeksi
nosokomial. Secara umum, pasien yang masuk rumah sakit dan menunjukkan
tanda infeksi yang kurang dari 72 jam menunjukkan bahwa masa inkubasi
penyakit telah terjadi sebelum pasien masuk rumah sakit, dan infeksi yang baru
menunjukkan gejala setelah 72 jam pasien berada dirumah sakit baru disebut
infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial ini dapat berasal dari dalam tubuh
penderita maupun luar tubuh. Infeksi endogen disebabkan oleh mikroorganisme
yang semula memang sudah ada didalam tubuh dan berpindah ke tempat baru
yang kita sebut dengan self infection atau auto infection, sementara infeksi
eksogen (cross infection) disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal dari
rumah sakit dan dari satu pasien ke pasien lainnya
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta dapat mengetahui
tentang infeksi nosokomial dan pencegahannya.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta mampu
menjelaskan:
a. Pengertian Infeksi Nosokomial
b. Sumber dan Cara Penularan Infeksi Nosokomial
c. Cara Pencegahan Infeksi Nosokomial
d. 6 Langkah Cuci Tangan Dengan Benar
C. Media Penyuluhan
Media yang digunakan dalam penyuluhan:
1. Leaflet
2. LCD
D. Metode Penyuluhan
Metode yang digunakan dalam penyuluhan:
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
F. Kegiatan
Tahap Kegiatan perawat Kegiatan klien Media
Kegiatan
Pembukaan Salam pembuka Menjawab Ceramah
(5 menit) Memperkenalkan diri Tanya
salam
Menjelaskan maksud Mendengarkan jawab
dan tujuan penyuluhan keterangan
Menggali pengetahuan
penyaji
peserta tentang materi
yang akan
disampaikan
Penyajian Menyampaikan materi Memperhatikan Ceramah
(15 menit) dan Tanya
tentang :
jawab
1. Pengertian Infeksi mendengarkan
Demonst
Nosokomial keterangan rasi
LCD
2. Sumber dan Cara penyaji
Penularan Infeksi
Nosokomial
3. Cara Pencegahan
Infeksi Nosokomial
4. 6 Langkah Cuci
Tangan Dengan Benar
Memberi kesempatan
pada peserta untuk
bertanya (diskusi)
Memndemonstrasikan
6 langkah cuci tangan.
Penutup Menggali pengetahuan Mendengarkan Tanya
(10 menit) peserta tentang materi dan bertanya serta jawab
penyuluhan yang telah menjawab Leaflet
G. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
a. Jumlah peserta penyuluhan minimal 5 orang
b. Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan
penyuluhan dilakukan
c. Pembicara menguasai materi penyuluhan
d. Waktu penyuluhan 30 menit
e. Tempat penyuluhan dilakukan di ruang Ruang tunggu Instalasi Bedah
Sentral RSUD JOMBANG
f. Diharapkan peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan
penyuluhan
g. Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan selama
kegiatan penyuluhan berlangsung
2. Evaluasi Hasil
a. Diharapkan setelah dilakukan penyuluhan peserta memahami dan
mengerti materi yang di sampaikan tentang infeksi nosokomial.
b. Diharapkan setelah dilakukan penyuluhan ada perubahan perilaku
kesehatan yaitu dapat mencegah infeksi nosokomial dengan mencuci
tangan dengan benar.
Lampiran
Materi Penyuluhan
MATERI PENYULUHAN
INFEKSI NOSOKOMIAL
DAFTAR PUSTAKA
A. Poter, Patricia, Pery. (2002). Ketrampilan dan Prosedur Dasar. Mos Science.
Media Sehat Edisi 4 terbitan Januari 2010
Penuntun Umum Untuk Petugas Puskesmas. (1995). Jakarta : Departemen
Kesehatan.
Pedoman Pelatihan. Modul dan Materi Dokter Kecil. Jakarta
Soeparman, dkk. 2001. Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Suwarni, A. 2001. Studi Deskriptif Pola Upaya Penyehatan Lingkungan
Hubungannya dengan Rerata Lama Hari Perawatan dan Kejadian Infeksi
Nosokomial. Studi Kasus. Badan Litbang Kesehatan Departemen Kesehatan
dan Kesejahteraan Sosial.