Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Tuhan adalah sesuatu yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia
sebagai yang maha kuasa. Manusia membutuhkan tuhan untuk diyakini, tempat
bergantung dalam segala hal. Percaya dengan adanya tuhan secara psikologi dapat
memberi kekuatan dalam diri seorang manusia dan membuat orang selalu berfikir
positive dan selalu berhati hati dalam bertindak.

Allah merupakan Tuhan satu-satunya bagi umat Islam. “Tuhanmu adalah


Tuhan yang Wahid, tiada Tuhan selain Dia, Dia Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang” (QS.AL-Baqarah: 163). Keesaan Allah adalah mutlak. Ia tidak dapat
didampingi atau disejajarkan dengan yang lain. Sebagai umat Islam, yang
mengikrarkan kalimat syahadat La ilaaha illa Allah harus menempatkan Allah
sebagai prioritas utama dalam setiap tindakan dan ucapannya.

Allah juga mempunyai sifat-sifat yang tidak dimiliki oleh makhluknya yang
disebut sifat Mukhalafatu lil hawaditsi yang berarti Allah tidak sama dengan
mahkluk lain. Allah juga memilik sifat jaiz dan sifat mustahil.

Di era modern ini banyakmanusia kurang mengenal tuhannya baik secara


tekstual atau kontekstual. Sehingga banyak pelanggaran norma agama. Dalam
makalah ini akan membahas Allah SWT sebagai satu satunya tuhan orang islam
dan mengenal sifat sifatNya. Agar pembaca lebih mengenal Allah SWT sebagai
satu satunya tuhan orang Islam.

P a g e 1 | 15
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana konsep ketuhanan dalam Islam?
1.2.2 Apa saja sifat-sifatkesempurnaan Allah ?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui konsep ketuhanan dalam Islam
1.3.2 Untuk mengetahui sifat-sifat kesempurnaanAllah

P a g e 2 | 15
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. KonsepKetuhanandalam Islam

2.1.1. Allah sebagai Tuhan SemestaAlam

Kita semua sebagai umat muslim pasti sudah tau siapa tuhan kita. Allah
SWT adalah Tuhan Yang Maha Pencipta dan Maha Penguasa di alam semesta ini.
Dialah Tuhan yang menciptakan seluruh alam dan seisinya.
Manusia,tumbuhan,hewan,gunung,planet adalah baru secuil ciptaan indah-Nya.
Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-A’raf ayat 54, “ Sesungguhnya Tuhan
kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari, lalu Dia
bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang
mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan Nya pula) matahari, bulan, dan
bintang – bintang, (masing – masing) tunduk kepada perintah Nya. Ingatlah,
menciptakan dan memelihara hanyalah hak Allah, Maha Suci Allah, Tuhan
Semesta Alam. “ (Al A’raf : 54)

Alam raya dan seisinya yang diciptakan oleh Allah SWT ini membutuhkan
proses yang cukup panjang dan bertahap dengan suatu periode yang sangat
panjang. Alquran mengisyaratkan proses penciptaan alam dalam enam periode
dan setiap periode terdiri dari ribuan atau jutaan tahun. Bumi adalah salah satu
planet ciptaan Allah dimana awal kehidupan dimulai dari diciptakannya air
(miyah). Sebagaimana firman Allah dalam surah Hud ayat 7, “Dan dialah yang
telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, adapun arsy-Nya telah tegak
pada air untuk menguji siapa diantara kalian yang lebih tinggi amalnya.” (QS
Hud,11:7).

Dari ayat diatas Allah menjelaskan bahwa alam raya dan seisinya ini
diciptakan dalam waktu enam hari. Hari yang dimaksudpun bukan hari seperti
biasanya, melainkan lamanya satu hari sama dengan ribuan tahun. Jadi Allah
menciptakannya tidak secara tiba-tiba melainkan secara bertahap. Alam raya yang
diciptakan oleh Allah pun terdiri dari berbagai macam planet yang sering disebut

P a g e 3 | 15
dala Al-Qur’an sebagai samawat (langit) dan ardh (bumi) yang di jelaskan dalam
firman Allah surah Al-Anbiya ayat 30, “Apakah manusia-manusia yang ingkar
itu tidak menyaksikan (mengetahui) bahwa langit dan bumi (jagat raya ini) adalah
sesuatu yang padu, kemudian Kami pisahkan keduanya. Dan dari air Kami
jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapa mereka tidak beriman.”
(Alanbiya,21:30).

Dari ayat diatas dapat dijelaskan bahwa dahulu alam raya ini hanya
menjadi satu bagian saja, kemudian Allah memisahkannya menjadi planet-planet
yang banyak menghuni alam semesta yang terdiri dari jutaan atau milyaran benda
langit. Meskipun Allah tidak secara rinci menjelaskan bagaimana cara
memisahkan alam tersebut, namun ayat diatas telah meyakinkan bahwa Allah lah
Sang Maha Pecipta seluruh alam semesta ini. Berbeda dengan Berbeda dengan
pandangan ilmu pengetahuan (Barat) yang meniadakan unsur ketuhanan dalam
proses kejadian alam. Mereka berpendapat bahwa alam raya ini berasal dari kabut
tebal yang kemudian berkumpul dan berputar hingga menimbulkan panas. Ketika
panas mencapai titik tertentu terjadilah ledakan besar dan sisa-sisa ledakan inilah
yang menjadi cikal bakal planet-planet di jagat raya. Menurut pengertian para ahli
fisika muslim menyatakan bahwa sekitar 15 milyar tahun yang lalu, alam semesta
ini, energi materi beserta ruang waktu, keluar dengan kekuatan yang sangat
dahsyat dari satu titik singularitas dengan temperatur dan kerapatan yang sangat
tinggi. Kalau sudah ada ruang waktu (samawat) dan energy materi (ardh) semula
berada dalam satu titik, dengan demikian tak ada suatu apapun yang lebih padu
daripada-Nya.

Dalam ayat-ayat lain Allah menjelaskan:

“Allah yang telah menciptakan tujuh langit berlapis lapis, kamu sekali-kali tidak
akan melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah itu sesuatu kepincangan
(sesuatu yang tidak seimbang); maka lihatlah berula ngulang, adakah kamu
menampakkan sesuatu keretakan?. Maka kemudian pandanglah sekali lagi niscaya
penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan suatu cacat dan
penglihatanmu itupun dalam keadaan lemah dan payah.” (QS.Al-Mulk 67:3) .

P a g e 4 | 15
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-nya ialah terciptanya langit dan bumi, dan
perbedaan bahasa dan warna kulitmu; sungguh dalam hal ini terdapat tanda tanda
bagi orang yang berilmu.” (QS.Ar-rum, 30:22).

Dari ayat diatas menjelaskan bahwa alam semesta ini berjalan dengan
kokoh, teratur, rapi dan harmonis dalam suatu sistem yang seimbang. Benda-
benda langit yang bertebaran berjalan secara harmonis sehingga tidak terjadi
benturan karena Allah telah meletakkan sistem gaya tarik menarik yang seimbang
dan kokoh di antara benda-benda itu. Dengan demikian ini telah menjadi
gambaran tentang bukti kemahakuasaan Allah yang menakjubkan. Beberapa ayat
diatas dapat mendorong kita untuk semakin menghayati kebesaran dan keagungan
Allah. Karena itu tidak ada seorang pun yang bisa mengklaim sebagai pemilik
mutlak alam raya ini selain Allah.

2.1.2. Wujud Allah

Beriman kepada keberadaan Allah, baik secara batin maupun dhohir yang
sudah ditetapkan oleh syari’at. Salah satu ayat yang perlu kita renungi dalam
kehidupan ini untuk lebih mengenal wujud Allah adalah sebagai berikut. Terdapat
dalam firman-Nya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal. Yaitu
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia.
Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (QS. Al Imran, 3:
190-191).

Demikian pula, Allah SWT Menegaskan dalam Al-Quran . Firman-Nya:


“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan
(diri mereka sendiri?). Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?
Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan)” (QS. Ath Thuur,
52:35-36).

P a g e 5 | 15
Ayat di atas menjelaskan bahwa manusia dan seluruh alam semesta ini
pasti ada yang menciptakan yaitu Allah SWT. Wujud Allah SWT adalah bersifat
gaib oleh karena nya manusia tidak mampu melihat Allah SWT. Sebagaimana
yang diterangkan dalam firman Allah:

Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat
segala yang kelihatan; dan Dia-lah yang Maha Halus lagi Maha mengetahui. (QS
al-An’am: 103)

Wujud Allah mutlak adanya dan berdiri sendiri. Seperti dijelaskan dalam
Al-Quran Qs. Al-ikhlash ayat 1-4. Artinya : Katakanlah Allah itu Esa. Allah
tempat bergantung segala sesuatu. Allah tidak beranak dam tidak pula
diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu pun yang dapat menyamainya

Dari ayat tersebut sudah ditegaskan bahwa Allah wujudnya ada, satu, dan
Esa. Kita harus mempercayai kebenaran itu.

Walaupun manusia telah menghayati wujud Allah melalui ciptaan-Nya,


pengalaman batin atau fitrah manusia sendiri, namun ia masih juga menginginkan
pembuktian secara langsung bertemu muka. Bahkan nabi Musa as. Sekalipun
beliau adalah utusan Allah pernah memohon kepada Allah agar dia menampakkan
diri kepadanya, seperti diriwayatkan Al-Quran dalam Qs. Al-A’raf (7) : 143

Artinya : dan tatkala Musa datang untuk (munajat)

Oleh karena segala usaha manusia dalam pembuktian wujud Allah itu tetap
nisbi dan terbatas, maka pembuktian perlu dicari hanya dari satu-satumya sumber
yaitu Al-Quran dan sunnah rasul.

Cara pembuktian lain hanya relevan bilamana ditunjukkan untuk


memperkuat penelitian dalam Al-Quran. Al-Quran sendiri menyatakan dalam
Qs.Al-Mulk (67) : 10 sebagai berikut

Hasil penelitian ilmiah yang mendalam menyatakan bahwa alam ini sesuai
sekali dengan keperluan hidup manusia dan makhluk-makhluk lain. Persesuaian

P a g e 6 | 15
manfaat ini tidak mungkin terjadi secara kebetulan, firman Allah dalam surah Ali
Imron(3):191

2.1.3. Keesaan Allah

Jelas bagi kita semua bahwa Allah itu Esa baik dalam dzat, sifat dan
perbuatan-Nya. Dialah juga Tuhan Yang Maha Esa secara mutlak, tidak berbilang
dan juga tidak bersekutu dalam hal apapun. Di dalam surah Al-Ikhlas telah
dijelaskan tentang keesaan Allah. Ayat yang pertama berbunyi "Qul huwallahu
ahad" yang artinya “Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa.” Dalam ayat
pertama ini telah menyebutkan tentang keesaan Allah SWT. Di dalam ayat ini
juga tersirat makna bahwa Allah itu satu dan tunggal, di ayat ini Allah juga
memerintah kan hamba‐Nya untuk mengesakan‐Nya. Ayat ke-dua
berbunyi"Allahu assamadu". Yang artinyaAllah adalah Tuhan yang bergantung
kepadaNya segala sesuatu. Allah sebaik"nya Maha Pencipta dan yang Maha
mengatur serta Maha perencana atas apa yang sudah dan akan terjadi kepada
makhuk ciptaan‐Nya jadi sudah semestinya Kita hanya Bergantung kepada Allah.
" Lam yalid wa lam yulad" Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Allah
SWT Tunggal dan berdiri sendiri, karna jika tidak, maka Allah adalah sama
seperti kita makhluk hidup, sungguh sesuatu hal yang mustahil karna bagaimana
mungkin seorang mkhluk hidup dapat membuat keturunan yang beragam dan
berbeda", dan bagaimana mungkin makhluk hidup dapat menciptakan Langit
yang secara ilmiah sampai saat ini tidak diketahui ujungnya dan tidak dapat
digapai oleh satupun makhluk hidup."wa lam yakun lahu kufwan ahad" Dan tidak
ada seorangpun yang setara dengan Dia. di ayat ini juga memiliki maksud bahwa
pencipta tak sama dengan yang diciptakan. Sebagai contoh: sebuah meja tidak
sama dengan pembuat meja tersebut dalam sifat ataupun bentuk. Dan makna lain
yang terkandung dalam ayat ini adalah keagungan dan kesempurnaan yang hanya
dimiliki Allah SWT dengan Asmaul Husna‐Nya.

P a g e 7 | 15
2.2. Sifat- Sifat Kesempurnaan Allah

Sehubung dengan sifat-sifat sempurna bagi Allah kita tidak akan luput dari
yang namanya 6 keyakinan kita yaitu Rukun Iman terutama Beriman Kepada
Allah. Beriman kepada Allah berarti mempercayai bahwa Allah Maha Pencipta
Alam Semesta.Allah juga meiliki sifat-sifat kesempurnaan yang disebut juga sifat
wajib.

Sebagai umat Islam meyakini adanya Allah SWT dan mengetahui sifat-
sifatnya,agar menjadi mukmin sejati. Dengan modal iman inilah kita akan
menjalankan perintahnya dan menjauhi larangan-Nya.

Al-Quran menyebutkan sebagian sifat yang harus dimiliki oleh Allah SWT
atau sifat-sifat yang mesti dimiliki demi kesempurnaan ketuhanan-Nya.Sifat-sifat
sempurna menurut Al-Quran adalah sebagai berikut.

A. Wujud

Wujud yang berarti Allah maha ada dan mustahil Allah tidak ada
(‘adam)(Dr. Marzuki:19)

Maka dari itu kita tidak boleh berfikiran tentang keberadaan Allah, karena
itu akan membuat keimanan seseorang dengan memikirkan keberadaan Allah
dengan akal sehat itu tidak akan pernah sampai dikarenakan Allah adalah
pencipta seluruh alam semesta termasuk jin,manusia,tumbuahan,hewan dan
sebagainya.

“Sesungguhnya rabb kamu ialah allah yang telah menciptakan langit dan
bumi dalam 6 masa,lalu dia bersemayam di dalm Arsy.Ingatlah menciptakan
dan memerintahkan hanyalah hak Allah.Maha suci Allah,Rabb semesta
alam”(QS.Al-A’raf:54)

B. Qidam

Qidam artinya Allah maha terdahulu, dan mustahil Allah itu baru
(huduts) .(Dr.Marzuki:19)

P a g e 8 | 15
Allah adalah Pencipta seluruh alam dan isinya.Sehubungan dengan itu,
pastinya Allah lebih dahulu dari makhluk ciptaan-Nya.Karena Allah adalah sang
Khaliq (Maha Pencipta) bukan Makhluk (Yang Diciptakan),seperti firman Allah
“Dialah yang awal dan yang akhir,yang dzahir dan yang batin,dan dia maha
mengetahui segala sesuatu “(QS.AL-Hadid:3).

C. Baqa’

Baqa’ mempunyai arti Kekal.Allah itu bersifat kekal yang berarti Allah
tidak ada awal dan akhir juga tidak akan mengalami yang namanya mati.

Berbeda dengan makhluk-Nya seperti manusia yang mempunyai riwayat


lahir dan akan mengalami kematian,begitu juga tumbuhan akan tumbuh dan akan
layu yang menyebabkan mati juga. “Semua yang ada di bumi itu akan binasa.Dan
tetap kekal wajah Rabb-mu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan” (QA.Ar-
Rahman:26-27)

D. Mukhaafatul lil hawadits

Mukhalafatul lil hawadits artinya berbeda degan Makhluk-Nya. Allah


berbeda dengan ciptaan-Nya seperti contoh orang yang membuat patung pasti
tidak sama dengan orangnya atau yang menciptakan. Oleh karena itu Allah adalah
Khaliq (Maha pencipta) tidak ada yang serupa dengan Dia.

Seperti Firman Allah “Tidak ada satu pun sama dengan Dia,dan Dialah yang
Maha Mendengar lagi Maha Melihat “(QS.As-Syura:11)

E. Qiyamuhu Binafsihi

Qiyamuhu binafsihi artinya Allah berdiri sendiri.

Maksut Allah berdiri sendiri adalah seperti Allah dalm menciptakan alam semesta
dan seisinya tidak ada satu pun bantuan kecuali kalau manusia yang posisinya
sebagai makhluk yang tidak bisa hidup sendiri dan harus ada istilah tolong
menolong.Maka dari itu kita sebagai manusia harus belajar mandiri,tetapi kita
juga jangan pernah menolak pertolongan dari orang lain karena kita beda dengan
sifat Allah yang Berdiri Sendiri.

P a g e 9 | 15
F. Wahdaniyah

Wahdaniyah artinya Esa atau Tunggal. Allah mempunyai sifat Esa atau
Tungal karena Allah Tuhan yang Maha Esa,Esa zatnya maupun perbuatannya.
Contoh esa zatnya Allah tidak mungkin tersusun dari zat-zat seperti tulang,daging
karena itu hanya ada di makhluk Allah. Dan apabila Allah itu tidak Esa atau
Tunggal dan Allah itu banyak tidak mungkin pernah terjadi apa yang namanya
alam semesta. Maka dari itu Allah hanya satu yaitu Allah adalah Tuhan Maha Esa.

G. Qudrat

Qudrat artinya berkuasa. Allah memiliki sifat ini adalah Allah berhak
berkehendak apa yang Dia inginkan dan Dia punya kuasa yang tidak bisa
dibatasi.Berbeda dengan makhluk-Nya yang kuasanya seperti raja atau presiden
itu ada waktu batasan.Maka dari itu manusia itu lemah jangan pernah
menyombongkan diri dari kekuasaanmu. Sesungguhnya Kuasa kita ada dibawah
Allah dan Kuasa Allah tidak Ada yang menandingi.

H. Irodah

Irodah artinya berkehendak.Allah memilki sifat berkehendak maka


daripada itu manusia janganlah selalu berkehendak atas perbuatan kalian.
Sesungguhnya kalian sudah dikehendaki untuk hidup oleh allah swt yang maha
berkehendak.

I. Ilmu

Ilmu mempunyai arti tahu kalau diartikan mengenai sifat Allah SWT
adalah Allah maha mengetahui.

Oleh karena itu manusia janganlah bangga dengan ilmu atau pengetahuan
yang kalian dapat .Sesungguhnya masih ada Allah SWT yang memiliki lebih dari
semua yang ada.

J. Hayat

P a g e 10 | 15
Yang berarti Allah Maha Hidup, dan mustahil Allah mati (maut). Allah
Swt. Allah memiliki sifat hayat agar kita tawakkal kepada-Nya yang hidup
(Kekal) tidak mati.

K. Sama’
Yang berarti Allah Maha Mendengar, dan mustahil Allah tuli(shummun).
Allah Swt.Allah pasti akan mendengar sekecil atau sepelan-pelannya yang
kamu bicarakan atau yang kamu utarakan bahwasannya Allah maha
mendengar baik yang dekat maupun yang jauh.

L. Bashar
Yang berarti Allah Maha Melihat, dan mustahil Allah buta (’umyun).Allah
Swt.Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi
dan Allah pasti melihat sekecil apapun yang kamu kerjakan.

M. Kalam
Yang berarti Allah Maha Berbicara/Berfirman, dan mustahil Allah
bisu(bukmun). Allah Swt meiliki sifat ini adalah termasuk sifat abadi
milik-Nya dimana Allah membirak perintah,larangan dan apa yang
diinformasikan.Sesungguhnya Allah telah berbicara pada nabi Musa pada
saat itu secara langsung,maksudnya Allah memberikan kemampuan
kepada Nabi Musa untuk mendengarkan kalam Allah.

N. Qadiran
Yang berarti Allah Dzat Yang Maha Kuasa, dan mustahil Allah Dzatyang
tidak berdaya. Dalilnya sama seperti sifat Qudrah.

O. Muridan
Yang berarti Allah Dzat Yang Maha Berkehendak, dan mustahil
AllahDzat yang tidak memiliki daya cipta atau tidak berkehendak.
Dalilnya sama seperti sifat Iradah.

P a g e 11 | 15
P. Aliman

Yang berarti Allah Dzat Yang Maha Mengetahui, dan mustahil Allahitu
Dzat yang bodoh. Dadilnya sama seperti sifat ‘ilmu.

Q. Hayyan
Yang berarti Allah Dzat Yang Maha Hidup, dan mustahil Allah Dzatyang
mati. Daililnya sama seperti sifat hayat.

R. Sami’an
Yang berarti Allah Dzat Yang Maha Mendengar, dan mustahil AllahDzat
yang tuli. Dalilnya sama seperti sifat sama’.

S. Bashiran
Yang berarti Allah Dzat Yang Maha Melihat, dan mustahil Allah
Dzatyang buta. Dalilnya sama seperti sifat Bashar.

T. Mutakalliman
Yang berarti Allah Dzat Yang Maha Berbicara, dan mustahilAllah Dzat
yang bisu. Dalilnya sama seperti sifat Kalam.

2.3 Analisis Data


Dari berbagaijudulbukudansumber-sumberlainnya yang kami kutip, kami
dapatmenganalisisbahwa Allah SWT adalahTuhan Yang
MahaPenciptadanMahaPenguasa. DialahTuhan yang
telahmenciptakanseluruhalamsemesta. Sebagaimanadalamfirman Allah surah Al-
A’rafayat 54 yang intinya Allah
telahmenciptakanseluruhalamsemestasertamenciptakanadanyasiangdanmalamsert
apergerakan planet-planet di alamsemestainiselama 6 hari.
BetapahebatdandahsyatnyakekuatanNya. TidakadalagiTuhanselain Allah SWT.
HanyaDialahTuhan Yang MahaEsa. Tuhan yang pantaskitasembah. Dialah yang
wahid (satu). Tidakberanakdantidak pula diperanakkan, Dialah yang

P a g e 12 | 15
tunggaldanberdirisendiri, tidakmembutuhkanbantuandarisiapapun.
Meskipunwujud Allah gaib(tidakada yang mampumelihatNya),
tetapikitaharusyakinbahwa Allah adadimana-mana. Kita
sebagaiumatmuslimharusmempercayaikeesaan Allah. Disampingitu Allah
jugamemiliki 20 sifat-sifatkesempurnaan yang disebutjugasebagaisifatwajib.
Wujud yang artinya Allah Maha Ada. Qidam yang artinya Allah MahaTerdahulu.
Baqa’ yang artinyaKekal, yang berarti Allah
tidakadaawaldanakhirjugatidakmengalamikematian. Mukhalafatullilhawaditsi
yang artinyaberbedadenganmakhlukNya. QiyamuhuBinafsihi yang artinya Allah
berdirisendiri. Wahdaniyah yang artinyaEsaatau Tunggal. Qudrat yang
artinyaberkuasa, Dialah yang memilikiseluruhkekuasaan yang ada di
alamsemestaini. Irodah yang artinyaberkehendak. Dialah yang
dapatberkehendakatasapa yang diinginkan. Tidakadasiapapun yang
dapatmenghalangikuasaNya. Ilmu yang artinya Allah Yang MahaMengetahui.
Hayat yang artinya Allah MahaHidup. Sama’ yang artinya Allah MahaPendengar.
Bashar yang artinya Allah MahaMelihat. Kalamartinya Allah MahaBerbicara.
Qadiran yang artinya Allah Dzat Yang MahaKuasa. Muridan yang artinya Allah
Yang MahaBerkehendak. ‘Aliman yang artinya Allah Yang MahaMengetahui.
Hayyan yang artinya Allah MahaHidup. Sami’an yang artinya Allah
MahaMendengar. Bashiran yang artinya Allah Yang MahaMelihatdan yang
terakhirMutakalliman yang artinya Allah MahaBerbicara. Dari 20
sifatkesempurnaan Allah tersebut, kitasebgaiumatmuslimhendaknyamengetahui,
meyakinidanmengamalkandalamkehidupansehari-harisebagai modal
imankitaakanmenjalankanperintahdanmenjauhilaranganNya.

P a g e 13 | 15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasanmateripadababdua, dapatdisimpulkanbahwadalam Islam


diyakinibahwa Allah adalahTuhansemestaalam, yang mutlakadanya.
KeesaanNyatidakdapatdipungkirikarenaituberhubungandengankeimananseseo
rang. Allah jugamemilikisifat-sifatwajib yang berjumlah 20 yang
mencerminkansifatkesempurnaandari Allah yaituWujud, Qidam. Baqa’,
Mukhaafatul lil hawadits, Qiyamuhu Binafsihi, Wahdaniyah, Qudrat, Irodah,
Ilmu, Hayat, sama’, Bashor, Kalam, Qodiron, Muridan, A’liman, Hayyan,
Sami’an, BashirandanMutakalliman.

3.2 Saran

Saran kami sebagaipenulisadalahmenganjurkanbahwasebagaiumat Islam yang


beriman, kitaharusmengimani Allah sebagaiTuhan yang
EsadantidakmeragukanlagikeberadaaNyadanmenambahketaqwaankepada Allah
Swt.

P a g e 14 | 15
DaftarPustaka

Daradjat, Zakinah, dkk. 1984.Dasar-dasar Agama Islam. Jakarta: CvKuning


Mas.

Ahmadi,Abu. 2008. Dasar- dasarpendidikan agama


islamuntukperguruantinggi. Jakarta: PT. BumiAksara.

Hawi,Akmal.2014. Dasar-DasarStudi Islam. Jakarta: PT. RajaGrafindoPersada.

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/19560420198
3011-SOFYAN_SAURI/BUKU_PAI_REVISI/BAB_I.pdf
tuntutanislam.com/wujud-allaah-subhanahu-wa-taala

www.republika.co.id/berita/dunia-islam/benteng-akidah/15/10/05/nuqrh313-
penjelasan-alquran-tentang-wujud-allah-swt.

P a g e 15 | 15

Anda mungkin juga menyukai