DATA DEMOGRAFI
1. Jumlah Penduduk Total :
2. Jumlah Kepala Keluarga :
3. Perubahan Penduduk :
a. Kelahiran baru :
b. meninggal dunia :
c. perpindahan :
4. Rincian golongan umur : Balita, masa sekolah, usia produktif, usia lanjut.
5. Tingkat Pendidikan : SD, SLTP, SLTA, PT
6. Agama / Kepercayaan.
7. Tipe Masyarakat : Agraris, Industri dan sebagainya.
B. LINGKUNGAN KELUARGA
1. Perumahan
a. Dinding : (Perumahan/semi permanen/kayu/bambu)
b. Lantai : (keramik / semen / tanah)
c. Penerangan : (Minyak tanah / listrik
d. Luas sirkulasi / ventilasi / pemyinaran matahari : (< 15 % luas lantai / > 15 %
luas lantai)
e. Rasio kamar (anak terpisah dg ortu / anak sekamar dg ortu)
f. Langit-langit ( eternity / gipsun / bamboo / kepang/tidak ada)
g. Luas rumah : …………m2
h. Luas tanah : …………m2
Keterangan
IMT
Gizi baik Bila 25 s/d 30
Gizi sedang Bila 18 s/d 25
Gizi Buruk Bila < 18
Keterangan Huruf :
A = sesuai dengan peran perawat komunitas
B = sesuai dengan program pemerintah
C = sesuai dengan intervensi pendidikan kesehatan
D = risiko terjadi
E = risiko parah
F = minat masyarakat
G = kemudahan untuk diatasi
H = tempat
I = dana
J = waktu
K = fasilitas
L = petugas
Keterangan angka :
1 = sangat rendah
2 = rendah
3 = cukup
4 = tinggi
5 = sangat tinggi
Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap stressor yang
ada. Selanjutnya dirumuskan dalam tiga komponen yaitu problem atau masalah, etiologi
atau penyebab dan manifestasi atau data penunjang.
Langkah-langkah proses analisa data sebagai berikut :
1. Klasifikasi data.
2. Interpretasi data.
Data yang telah diklasifikasikan akan menghasilkan informasi tentang gambaran nyata
yang terjadi dikomunitas. Dengan mengkaitkan antara beberapa data akan didapatkan
suatu kesimpulan masalah yang ada dimasyarakat, baik aktual maupun potensial. Analisa
interpretasi data akan lebih mudah dilakukan dengan membuat matrik seperti dibawah ini
:
Data Kemungkinan Penyebab Masalah Kesehatan
3. Prioritas Masalah
Setelah ditemukan masalah kesehatan, maka langkah selanjutnya adalah menyusun
prioritas masalah. Hal ini terdapat pada tabel diatas pada tabel prioritas masalah.
PERENCANAAN
Strategi yang digunakan mencakup proses kelompok, pendidikan kesehatan dan kerjasama
serta keterlibatan dalam asuhan keperawatan. Untuk meningkatkan peran serta masyarakat
dalam memecahkan masalah kesehatan yang dihadapi dan diperlukan pengorganisasian
Untuk lebih singkatnya perencanaan dapat diperoleh dengan tahapan sebagai berikut :
1. Pendidikan kesehatan tentang gangguan nutrisi
2. Demonstrasi pengolahan dan pemilihan makanan yang baik
3. Melakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan kurang gizi melalui pemeriksaan fisik
dan laboratorium
IMPLEMENTASI
Perawat bertanggungjawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang
meliputi :
1. Bantuan untuk mengatasi masalah kurang nutrisi, mempertahankan kondisi seimbang
atau sehat, dan meningkatkan kesehatan
2. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah kurang gizi
3. Sebagai advokat komunitas, untuk sekaligus memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan
komunitas
Pada kegiatan praktik keperawatan komunitas berfokus pada tingkat pencegahan, yaitu :
1. Pencegahan primer, yaitu pencegahan sebelum sakit dan difokuskan pada populasi
sehat, mencakup kegiatan kesehatan secara umum dan perlindungan khusus
terhadappenyakit. Contoh : imunisasi, penyuluhan gizi, simulasi dan bimbingan dini
dalam kesehatan keluarga.
2. Pencegahan sekunder, yaitu kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya perubahan
derajat kesehatan masyarakat dan ditemukan masalah kesehatan. Pencegahan
sekunder ini menekankan pada diagnosis dini dan tindakan untuk menghambat
proses penyakit. Contoh : mengkaji keterbelakangan tumbuh kembang anak,
memotivasi kelaurga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan seperti mata, gigi
telingan, dll.
3. Pencegahan tersier, yaitu kegiatan yang menekankan pengembalian individu pada
taingkat berfungsinya secara optimal dari ketidakmampuan kelaurga. Contoh :
EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian terhadap program yang telah dilaksanakan dibandingkan
dengan tujuan semula dan dijadikan dasar untuk memodifikasi rencana berikutnya. Evaluasi
yang dilakukan denganmenggunakan konsep evaluasi struktur, evaluasi proses dan evaluasi
hasil. Sedangkan focus evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas adalah :
1. Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengantarget pelaksanaan
2. Perkembangan atau kemajuan proses : kesesuaian dengan perencanaan, peran staf
atau pelaksana tindakan, fasilitas dan jumlah peserta
3. Efisiensi biaya. Bagaimanakah pencarian sumber dana dan penggunaannya serta
keuntungan program
4. Efektivitas kerja. Apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau masyarakat puas
terhadap tindakan yang dilaksanakan
5. Dampak. Apakah status kesehatan meningkat setelah dilaksanakan tindakan, apa
perubahan yang terjadi dalam 6 bulan atau 1 tahun