A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit sebagai salah satu institusi kesehatan mempunyai peran penting
dalam melaksankan upaya kesehatan secara berdaya guna, dan berhasil guna dengan
mengutamkan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan
terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan
(Depkes, 2007)
Pengertian jatuh adalah suatu peristiwa di mana seorang mengalami jatuh dengan
atau tanpa disaksikan oleh orang lain, tak disengaja/ tak direncanakan, dengan arah jatuh
ke lantai, dengan atau tanpamencederai dirinya. Penyebab jatuh dapat meliputi faktor
fisiologis (pingsan) atau lingkungan (lantai yang licin).
Proses identifikasi pasien resiko jatuh perlu dilakukan dari sejak awal pasien
masuk rumah sakit yang kemudian identitas tersebut akan selalu di konfirmasi dalam
segala proses di rumah sakit, misalnya pasien dari IGD pindah ke bangsal dilakukan
pengkajian ulang. Asessmen ulang dilakukan di bangsal untuk mengetahui kondisi terkini
pasien dan dilakukan per shif untuk menghitung skore pada asesmen ulang. Hal ini
dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam mengidentifikasi pasien resiko jatuh.
Dengan memahami risiko jatuh, pencegahan, dan penanganannya; diharapkan
dapat menurunkan biaya kesehatan yang dikeluarkan, serta meningkatkan klinis dan
kepuasan pasien yang dirawat di RS Hidayah Boyolali.
A. Definisi Oprasional
1. Perilaku
Tindakan atau perbuatan yang dilakukan para petugas kesehatan atau rumah sakit
dalam melakukan tindakan identifikasi pasien resiko jatuh, tindakan atau perilaku ini
diukur dengan mengobservasi pasien harus memakai gelang identitas pasien berwarna
kuning untuk pasien yang beresiko jatuh.
2. Kepatuhan
E. Analisa Data
Data yang sudah terkumpul, kemudian dilakukan analisa dengan menggunakan bantuan
perangkat lunak komputer. Analisa data dalam penilitian ini dilakukan untuk
menggambarkan kepatuan perawat mengecek pasien yang menggunakan gelang identitas
pasien yang berstiker warna kuning.
Dari pelaksanaan identifikasi pasien resiko jatuh yang dilaksanakan mulai bulan
Januari s/d Maret 2018 di Rumah Sakit Hidayah Boyolali di peroleh hasil sabagai
berikut:
Tabel 1 data hasil audit kepatuhan perawat mengidentifikasi pasien resiko jatuh
rawat inap di Rumah Sakit Hidayah Boyolali :
No Bulan Pasien Pasien Pasien Pasien Prosentase
Rawat Yang Yang Yang pasien
Inap Memakai Belum Memakai yang
Gelang Memakai stiker memakai
Gelang warna stiker
kuning kuning
1 Januari 741 236 - 316 43%
2 Februari 1077 268 - 397 37%
3 Maret 813 277 - 284 35%
Jumlah 2631 781 - 997 38%
Tabel 1.2
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data yang diperlukan saat identifikasi pasien resiko
jatuh di peroleh nilai kepatuahan para petugas rumah sakit dalam kepatuhan perawat
melakukan identifikasi pasien resiko jatuh adalah sebagai berikut :
a. Hasil audit identifikasi pasien resiko jatuh adalah sebesar 38 % dan di katagorikan
sebagai angka kepatuhan perawat mengidentifikasi identitas pasien resiko jatuh.
B. Saran
Dari hasil survei atau observasi diharapakan bagi petugas kesehatan khususnya
perawat untuk lebih meningkatkan kepatuhan dalam melaksanakan mengidentifikasi
pasien resiko jatuh, demi keselamatan pasien dan bersama walapun tanpa ada
pemantauan/ observasi dari tim SKP. Sehingga pelayanan dalam Rumah Sakit ini
menjadi baik lagi.
Dan diharapkan untuk semua petugas tenaga kesehatan melakukan asesmen ulang
pasien resiko jatuh, sehingga kita tidak salah melakukan tindakan apapun serta menjadi
acuan/pengingat untutk melakukan prosedur melakukan tindakan.
Sebagai petugas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Hidayah Boyolali
melakukan penyuluhan terhadap perawat dan pelayanan Rumah Sakit Hidayah untuk
selalu mengidentifikasi pasien resiko jatuh pada setiap pasien pindah dari IGD serta
menerangkan tujuan pemakaian gelang identitas pasien yang diberi stiker warna kuning.