Minyak atsiri menunjukan aktivitas antibakteri terhadap uji bakteri gram positif
dan bakteri gram negative. Konsentrasi hambat minimum (KHM) pada minyak
atsiri memiliki rentang dari 250 µg. mL -1 – 1000 µg. mL-1. Kandungan minyak
atsiri yang terkandung dalam tanaman Cybopongon nardus yang tumbuh di
dataran tinggi Lembang direkomendasikan untuk esensial maksimal terhadap
aktivitas antioksidan dan antibakteri.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Minyak atsiri adalah minyak yang memiliki aroma khas dan memiliki berbagai
macam kegunaan sebagai pengawet, antioksidan dan antimikroba yang mana
normal nya dari ekstrak daun, ranting, akar, batang, buah, dan biji. Minyak atsiri
adalah minyak yang halus, aromatic dan cairan yang mudah menguap di ekstraksi
dari beberapa tanaman sebagai metabolit sekunder. Metabolit sekunder berperan
penting dalam ekologis, biologis dan penting sebagai sistem perlindungan
tanaman karena mengandung khasiat antimikroba dan antioksidan.
Genus Chimbopogon adalah salah satu anggota dari famili Gramineae yang
merupakan ramuan yang dikenal diseluruh dunia karena kandungan minyak atsiri
yang tinggi. Mereka tersebar luas di seluruh dunia dimana digunakan untuk
beberapa fungsi seperti komersial dan spesialis medis terhadap berbagai macam
spesies dari Cybopongon dan didokumentasikan dengan baik.
Daun segar pada Cybopongon nardus (1000 g) diisolasi dengan air dan
alat destilasi uap selama tiga jam. Kemudian akan menghasilkan 5 ml minyak
atsiri (0,5%). Minyak atsiri ditandai dan disimpan pada suhu 4 °C sampel
digunakan untuk analisis.
Konstitusi utama dari minyak atsiri yaitu Citronella (26,27%), Cadinene (6,97%),
Methyl Isoeugenol (5,87%), geranyl acetate (4,41%), dan citronellyl propionate
(4,97%), germacrene (2,97%), α-bergamotene (2,84%) , eugenol (2,54%), β-
element (2,34%), δ-guaiene (1,81%), Isolongifolol (1,71%), Farnesol isomer B
(1,62%), Linalool (1,61%), δ-limonene (1,58%) dan komponen kecil lainnya.
Kesimpulan
Dalam penelitian ini, komposisi kimia, aktivitas antioksidan dan antibakteri dari
minyak esensial dari daun Cymbopogon nardus dilaporkan. Senyawa FiftyThree
diidentifikasi dan diukur dari minyak esensial daun Cymbopogon nardus.
SN Senyawa %
1 Serai 26,27
2 δ-cadinene 6,97
3 metil isoeugenol 5,87
4 caryophyllene 5,87
5 geranyl butirat 5,6
6 geranyl asetat 4,41
7 Citronellyl propionat 4,97
8 Germacrene-D 2,97
9 a-Bergamotene 2,84
10 eugenol 2,54
11 beta-Elemene 2,34
12 δ-Guaiene 1,81
13 (-) - Isolongifolof 1,7
14 Farnesol Isomer B 1,62
15 linalool 1,61
16 δ-Limonen 1,58
17 1,2,4-Metheno-1H-indena, octahydro-1,7a-dimetil-5- (1-metiletil) 1,5
18 geranyl hexanoate 1,4
19 a-Humulene 1,38
20 citral 1,23
21 gamma-Cadinene 1,06
22 Epi-Bicyclosesquiphellandrene 0,96
23 a-Guaiene 0,9
24 trans-β-farnesene 0,82
25 3a (1H) -Azulenol, 2,3,4,5,8,8a-hexahydro-6,8a-dimetil-3- (1- 0,78
metil etil)
26 δ-Cadinene 0,65
27 Z-Citral 0,56
28 naftalin 0,56
29 Seychellene 0,55
30 cis-Ocimene 0,48
31 beta-Ocimene 0,47
32 1,2,4-Metheno-1H-indena, octahydro-1,7a-dimetil-5- (1- metil etil) 0,44
33 2-N-Butyldecalin 0,39
34 beta-Myrcene 0,39
35 a-Patchoulene 0,39
36 n-Decana 0,38
37 Neryl acetate 0,36
38 beta-Sesquiphellandrene 0,35
39 beta-Patchoulene 0,35
40 Naftalena, 1,2,3,4,4a, 7-hexahydro-1,6-dimetil-4- (1- metil etil) 0,34
41 Thiogeraniol 0,31
42 (-) - caryophyllene oksida 0,29
43 a-Cubebene 0,21
44 germacrene B 0,2
45 Citronellyl butirat 0,19
46 Β-Bourbonene 0,19
47 Neophytadiene 0,16
48 Isomenthone 0,16
49 beta-selinene 0,15
50 format geraniol 0,14
51 geranyl Isovalerate 0,13
52 n-Dodecana 0,12
53 δ-Elemene 0,11
.