Anda di halaman 1dari 16

A.

BIOMEKANIKA
Praktikum menentukan kecepatan gravitasi bumi.
Gravitasi merupakan gaya tarik bumi. Untuk menentukan gravitasi bumi
dilakukan percobaan ayunan bandul sederhana dengan menggunakan alat dan bahan yang
sederhana pula.
 Alat dan bahan :
o Benang
o Bandul
o Stopwatch
o Statif/tangan
o Buku
o Pulpen
o Pita meter

 Prosedur Percobaan :
o Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
o Letakkan statif pada tempat yang stabil.
o Ikatkan tali ke beban 0,05 Kg.
o Kemudian lilitkan ujung tali lainnya pada klem yang diapit oleh statip.
o Ukurlah panjang tali sesuai yang dibutuhkan menggunakan pita meter.
o Ayunkan beban yang telah diikat dengan simpangan maksimal sebesar 15°.
o Amati ayunan bandul hingga bergerak harmonis dan siapkan stopwatch.
o Hitung waktu sampai ayunan menggunakan stopwatch.
o Catat waktu yang diperlukan.
o Ulangi percobaan dengan panjang tali yang berbeda dan ayunan yang berbeda,
kemudian hitunglan waktu yang diperlukan menggunakan stopwatch.
Dari percobaan yang telah saya lakukan maka didapat kesimpulan bahwa semakin
panjang tali maka semakin besar pula periodanya. Perubahan massa benda tidak
mempengaruhi bertambahnya periode. Untuk kecepatan gravitasi bergantung pada
besarnya periode dan panjang tali.
Untuk mencari ∆g harus diperlukan selisi
B. BIOAKUSTIK
Praktikum Efel Doppler
Efek doppler adalah perubahan frekuensi yang diterima oleh pengamat (pendengar)
akibat gerak relative antara sumber bunyi dengan pendengar. Rumus untuk
menggambarkan hubungan frekuensi yang dipancarkan dengan frekuensi yang dideteksi
adalah sebagai berikut.

𝑉 ± 𝑉𝑝
𝐹𝑝 = × 𝐹𝑠
𝑉 ± 𝑉𝑠

Keterangan:

Fp : Frekuensi pendengar (Hz)

V : Cepat rambat bunyi di udara (340 m/s)

Vs : Kecepatan sumber suara (m/s)

Vp : Kecepatan pendengar (m/s)

Pendengar diam, sumber suara mendekati

Vs Vp = 0

Fs fp

𝑉
𝑓𝑝 = 𝑓𝑠
𝑉 − 𝑉𝑠

Pendengar diam, sumber suara bergerak menjauh


Vs Vp = 0

fs fp

𝑉
𝑓𝑝 = 𝑓𝑠
𝑉 + 𝑉𝑠
Pendengar mendekat, sumber suara mendekat
Vs Vp

fs fp

𝑉 + 𝑉𝑝
𝑓𝑝 = 𝑓𝑠
𝑉 − 𝑉𝑠

Pendengar menjauh, sumber bunyi menjauh


Vs Vp

fs fp

𝑉 − 𝑉𝑝
𝑓𝑝 = 𝑓𝑠
𝑉 + 𝑉𝑠

 Alat dan bahan :


o Mobil mobilan
o Pengamat atau pendengar

 Prosedur percobaan :
o Lakukan praktik dengan pengamat dalam keadaan posisi diam dan sumber
bunyi mendekati pengamat.
o Lakukan praktik dengan pengamat dan sumber bunyi bergerak saling
mendekat.
o Lakukan praktik dengan pengamat dalam keadaan posisi diam dan sumber
bunyi menjauhi pengamat.
o Lakukan praktik dengan pengamat dan sumber bunyi bergerak saling menjauh.

Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :


 jika pengamat atau pendengar dalam keadaan diam dan sumber bunyi mendekati
pengamat maka frekuensi yang dihasilkan akan tinggi daripada frekuensi
sebenarnya dari bunyi yang dihasilkan sumber bunyi.
 jika pengamat atau pendengar dan sumber bunyi saling bergerak mendekati, maka
frekuensi yang dihasilkan akan lebih tinggi daripada frekuensi sebenarnya dari
bunyi yang dihasilkan sumber bunyi.
 jika pengamat atau pendengar dalam keadaan diam dan sumber bunyi menjauhi
pengamat maka frekuensi yang dihasilkan akan rendah daripada frekuensi
sebenarnya dari bunyi yang dihasilkan sumber bunyi.
 jika pengamat atau pendengar dan sumber bunyi saling menjauhi, maka frekuensi
yang dihasilkan akan lebih rendah daripada frekuensi sebenarnya dari bunyi yang
dihasilkan sumber bunyi.
C. TERMOFISIKA
1. Praktikum spatula di dalam sumber panas
 Alat dan Bahan :
o spatula berbahan kayu
o Spatula berbahan aluminium
o Panci berisi air
o Kompor gas / sumber panas
o Stopwatch
 Langkah-langkah
o Letakan panci di atas sumber panas dengan derajat panas yang sama.
o Masukan spatula ke panci.
o Diamkan selama 5 menit.
o Analisis bahan mana yang cepat panas.
 Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah saya lakukan, spatula berbahan kayu dan
berbahan aluminium yang di masukan ke dalam sumber panas dengan derajat
yang sama, yang paling cepat panas adalah yang berbahan logam karena logam
merupakan konduktor panas yang baik.

2. Pratikum menjemur pakaian


 Alat dan bahan :
o Pakaian hitam
o Pakaian putih
o Stopwatch
o Sinar matahari
o Jemuran
 Prosedur percobaan :
o Jemur pakaian di tempat yang intensitas panasnya sama.
o Tunggu sampai 10 menit.
o Analisis pakaian mana yang lebih kering
 Kesimpulan :
Dari percobaan yang telah saya lakukan, pakaian berwarna putih dan
berwarna hitam dijemur di tempat yang sama dengan intensitas panas yang sama
dengan waktu 10 menit. Berdasarkan teori radiasi benda hitam, yang akan cepat
kering adalah yang berwarna hitam. Benda hitam ini akan menyerap cahaya yang
suhunya lebih rendah daripada suhu di sekitarnya dan memancarkan cahaya yang
suhunya lebih tinggi dari pada suhu di sekitarnya.
D. BIOLISTRIK
1. Percobaan Oesterd
 Alat dan bahan :
o Baterai
o Kabel
o Magnet
o Gunting
 Prosedur percobaan :
o Persiapkan alat.
o Lilitkan ujung kabel pada magnet
o Amati arah magnet dengan tidak dialiri arus listrik, dialiri arus listrik dari arah
utara dan dialiri arus listrik dari arah selatan.
 Kesimpulan :
Dari percobaan yang telah saya lakukan yaitu magnet yang tidak dialiri
arus listrik, magnetnya sejajar dan segaris dengan kawat. Apabila yang dialiri
listrik dari arah utara, magnetnya menyimpang ke kanan. Apabila dialiri arus
listrik dari arah selatan, magnetnya menyimpang ke kiri.
2. Pecobaan berdasarkan hukum Ohm
Bunyi hukum Ohm yaitu “kuat arus dalam suatu rangkaian berbanding lurus
dengan tegangan pada ujung-ujung rangkaian dan berbanidng terbalik dengan
hambatan rangkaian.”
 Alat dan bahan :
o Kabel
o Baterai
o lampu
 prosedur percobaan :
o Persiapkan alat
o Hubungkan ujung kabel dengan lampu
o Hitung hambatan
 Kesimpulan :
Dari percobaan yang telah saya lakukan yaitu
E. BIOOPTIK
Praktikum pembiasan cahaya
Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau pembelokan cahaya
karena melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Arah pembiasan cahaya
dibedakan menjadi dua macam yaitu :

1. Mendekati garis normal = Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya
merambat dari medium optik kurang rapat ke medium optik lebih rapat, contohnya
cahaya merambat dari udara ke dalam air.
2. Menjauhi garis normal = Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya
merambat dari medium optik lebih rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya
cahaya merambat dari dalam air ke udara.
 Alat dan bahan :
o Gelas
o Susu
o Sendok
o Air
o Senter
o pensil
 Prosedur percobaan :
o Seduh susu ke dalam gelas
o Masukkan pensil ke dalam gelas yang sudah diisi susu
o Sinari de
F. ALAT KESEHATAN

Elektrocardiografi (EKG)
1) Definisi EKG
Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas listrik jantung.
Elektokardiogram adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung.
Elektrokardiografi merupakan pemantulan aktiifitas listrik dari serat-serat otot jantung
secara goresan. Dalam perjalanan abad ini, perekaman EKG sebagai cara pemeriksaan
tidak invasif, sudah tidak dapat lagi dihilangkan dari klinik.
2) Kegunaan EKG
Pada umumnya pemeriksaan EKG berguna untuk mengetahui :
a) Aritmia
b) Fungsi alat pacu jantung.
c) Gangguan konduksi interventrikuler.
d) Pembesaran ruangan-ruangan jantung.
e) Iskemik miokard.
f) Penyakit perikard.
g) Gangguan elektrolit.

Fungsi elektrokardiografi adalah untuk mendeteksi pulsa listrik yang


dibangkitkan oleh jantung melalui titik-titik tertentu pada permukaan anggota tubuh
manusia dengan menghubungkannya melalui electrode. Elektrokardiografi bekerja
berdasarkan adanya pulsa listrik jantung. Alat ini dirancang dengan menggunakan
komponen yang sifatnya peka terhadap arus, tegangan maupun frekuensi, maka
penempatan alat pada ruangan perlu mendapat perhatian.
3) Prinsip Kerja EKG
Pada dasarnya prinsip kerja alat EKG merupakan suatu penguat (amplifier)
yang berfungsi untuk memperkuat potensial listrik jantung dengan satuan mili Volt
sehingga dapat tergambar pada monitor atau terekam pada kertas grafik. Hal-hal yang
dapat diketahui dari pemeriksaan EKG adalah :
1) Denyut dan irama jantung.
2) Posisi jantung di dalam rongga dada.
3) Penebalan otot jantung.
4) Gangguan aliran darah di dalam jantung.
5) Pa aktifitas listrik jantung yang dapat menyebabkan gangguan irama
jantung.
4) Sop elektrokardiografi (EKG)
i. Persiapan Alat
 Mesin EKG, yang dilengkapi :
a) kabel untuk sumber listrik
b) kabel untuk bumi (ground)
c) Kabel elektroda ekstremitas dan dada
 Plat elektroda ekstremitas beserta karet pengikat.
 Balon penghisap elektroda dada
 Jelly
 Kertas tissue
 Kapas Alkohol
 Kertas EKG
ii. Persiapan Pasien dan Pelaksanaan
 Penjelasan (informed consent).
 Dinding dada harus terbuka dan tidak ada perhiasan logam yang
melekat.
 Pasien diminta tenang atau tidak bergerak saat perekaman EKG.
iii. Cara memasang EKG
 Pasang semua komponen/kabel-kabel pada mesin EKG.
 Nyalakan mesin EKG.
 Baringkan pasien dengan tenang di tempat tidur yang luas. Tangan
dan kaki tidak saling bersentuhan.
 Bersihkan dada, kedua pergelangan kaki dan tangan dengan kapas
alcohol (kalau perlu dada dan pergelangan kaki dicukur).
 Keempat electrode ektremitas diberi jelly.
 Pasang keempat elektrode ektremitas tersebut pada kedua
pergelangan tangan dan kaki.
 Dada diberi jelly sesuai dengan lokasi elektrode V1 s/d V6.
1) V1 di garis parasternal kanan sejajar dengan ICS 4.
2) V2 di garis parasternal kiri sejajar dengan ICS 4.
3) V3 di antara V2 dan V4.
4) V4 di garis mid klavikula kiri sejajar ICS 5.
5) V5 di garis aksila anterior kiri sejajar ICS 5.
6) V6 di garis mid aksila kiri sejajar ICS 5, berwarna ungu.
1) Pasang elektrode dada dengan menekan karet penghisap.
2) Buat kalibrasi.
3) Rekam setiap lead 3-4 beat (gelombang), kalau perlu lead II
panjang (minimal 6 beat).
4) Kalau perlu buat kalibrasi setelah selesai perekaman.
5) Semua electrode dilepas.
6) Jelly dibersihkan dari tubuh pasien.
7) Beritahu pasien bahwa perekaman sudah selesai.
8) Matikan mesin EKG.
9) Tulis pada hasil perekaman : nama, umur, jenis kelamin, jam,
tanggal, bulan dan tahun pembuatan, nama masing-masing lead
serta nama orang yang merekam.
10) Bersihkan dan rapikan alat
iv. Perhatian :
 Sebelum bekerja periksa kecepatan mesin 25 mm/detik dan voltase 10
mm. Jika kertas tidak cukup kaliberasi voltase diperkecil menjadi ½
kali atau 5 mm. Jika gambaran EKG kecil, kaliberasi voltase
diperbesar menjadi 2 kali atau 20 mm.
 Hindari gangguan listrik dan mekanik saat perekaman.
 Saat merekam, operator harus menghadap pasien
Lead EKG
Terdapat 2 jenis lead :
1) Lead bipolar : merekam perbedaan potensial dari 2 elektrode.
 Lead I : merekam beda potensial antara tangan kanan (RA)
dengan tangan kiri (LA) yang mana tangan kanan
bermuatan (-) dan tangan kiri bermuatan (+).
 Lead II : merekam beda potensial antara tangan kanan (RA)
dengan kaki kiri (LF) yang mana tangan kanan bermuatan
(-) dan kaki kiri bermuatan (+).
 Lead III : merekam beda potensial antara tangan kiri (LA)
dengan kaki kiri (LF) yang mana tangan kiri bermuatan (-)
dan kaki kiri bermuatan (+).

2) Lead unipolar : merekam beda potensial lebih dari 2 elektode.


Dibagi 2 : lead unipolar ekstremitas dan lead unipolar
prekordial
 Lead unipolar ekstremitas.
- Lead aVR : merekam beda potensial pada tangan kanan
(RA) dengan tangan kiri dan kaki kiri yang mana tangan
kanan bermuatan (+).
- Lead aVL : merekam beda potensial pada tangan kiri
(LA) dengan tangan kanan dan kaki kiri yang mana
tangan kiri bermuatan (+).
- Lead aVF : merekam beda potensial pada kaki kiri (LF)
dengan tangan kanan dan tangan kiri yang mana kaki
kiri bermuatan (+)
 Lead unipolar prekordial : merekam beda potensial lead di
dada dengan ketiga lead ekstremitas. Yaitu V1 s/d V6.
v. Kertas EKG
Kertas EKG merupakan kertas grafik yang terdiri dari garis horisontal
dan vertikal berbentuk bujur sangkar dengan jarak 1 mm. Garis yang lebih
tebal (kotak besar) terdapat pada setiap 5 mm. Garis horizontal
menggambarkan waktu (detik) yang mana 1 mm (1 kotak kecil) = 0,04
detik, 5 mm (1 kotak besar) = 0,20 detik. Garis vertical menggambarkan
voltase yang mana 1 mm (1 kotak kecil) = 0,1 mV.
vi. Kurva EKG
Kurva EKG menggambarkan proses listrik yang terjadi di atrium dan
ventrikel. Proses listrik terdiri dari :
 Depolarisasi atrium (tampak dari gelombang P)
 Repolarisasi atrium (tidak tampak di EKG karena
bersamaan dengan depolarisasi ventrikel)
 Depolarisasi ventrikel (tampak dari kompleks QRS)
 Repolarisasi ventrikel (tampak dari segmen ST)
Kurva EKG normal terdiri dari gelombang P,Q,R,S dan T
kadang-kadang tampak gelombang U.

Anda mungkin juga menyukai