Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM PERAWATAN WATER

SEAL DRAINAGE ATAU PERAWATAN SELANG DADA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah I

Dosen : Syaukia Adini, M.Tr.Kep

Disusun Oleh :

Windayani (P2.06.20.1.19.039)

Tingkat 2A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TASIKMALAYA

Jl. Cilolohan no.35 Kel. Kahuripan, Kec. Tawang, Kota Tasikmalaya


PERAWATAN WATER SEAL DRAINAGE ATAU PERAWATAN SELANG
DADA

A. Pengertian
WSD adalah merupakan suatu tindakan invasive yang dilakukan untuk
mengeluarkan udara, cairan baik darah atau pus dari rongga pleura ataupun rongga thorax
(mediastinum) dengan menggunakan selang penghubung dari rongga ke botol wsd.
B. Tujuan
Tujuan dari perawatan wsd yaitu untuk mencegah terjadinya infeksi serta memonitor
ada tidaknya infeksi pada sekitar area insersi selang . Selain itu perawatan wsd juga
dilakukan untuk mencegah terjadinya kolaps separuh dengan menggantikan botol wsd
apabila sudah penuh serta juga untuk monitor apakah sudah ada reekspansi baru karena
sudah mengeluarkan udara atau cairan dari rongga pleura karena kasus-kasus tersebut.
C. Indikasi
1. Pneumothoraks :
- Spontan > 20% oleh karena rupture bleb
- Luka tusuk tembus
- Klem dada yang terlalu lama
- Kerusakan selang dada pada sistem drainase
2. Hemothoraks :
- Robekan pleura
- Kelebihan antikoagulan
- Pasca bedah thoraks
3. Thorakotomy :
- Lobektomy
- Pneumoktomy
4. Efusi pleura : Post operasi jantung
5. Emfiema :
- Penyakit paru serius
- Kondisi inflamsi
D. Kontra Indikasi
1. Infeksi pada tempat pemasangan
2. Gangguan pembekuan darah yang tidak terkontrol
E. Komplikasi
1. Komplikasi primer : perdarahan, edema paru, tension pneumothoraks, atrial aritmia
2. Komplikasi sekunder : infeksi, emfiema 
F. Alat dan Bahan
1. Sepasang sarung tangan bersih
2. Sepasang sarung tangan steril
3. Perlak dan pengalasnya
4. Bengkok
5. Larutan NaCl
6. Botol wsd yang baru
7. Bak instrumen yang berisi pinset anatomis, pinset sirurgis, kasa steril, kom kecil, gunting
dan klem
8. Kasa steril
9. Plester putih ( hypafix ) dan coklat
10. Gunting plester
G. Prosedur Tindakan
1. Prainteraksi
- Baca catatan keperawatan atau catatan medis ( baca identitas, pasien kondisi pasien,
perhatikan catatan keperawatan shift sebelumnya mengenai tanda iritasi atau infeksi
tinggi undulasi, ada tidaknya gelembung, warna dan jumlah produk drainase)
- Sebutkan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
- Cuci tangan sebelum menyiapkan alat
- mempersiapkan alat ( sepasang sarung tangan bersih, sepasang sarung tangan steril,
Perlak dan pengalas nya, bengkok, larutan NaCl, botol wsd yang baru, bak
instrumen yang berisi pinset anatomis, pinset sirurgis, kasa steril, com kecil,
gunting dan klem selanjutnya kasa steril, plester putih dan coklat, gunting plester)
- cuci tangan sebelum ke pasien
2. Orientasi
- Mengucapkan salam dan perkenalkan diri
- Identifikasi pasien dengan bertanya nama dan umur pasien atau Nama dan alamat
pasien serta cek gelang identitas pasien
- Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada pasien atau
keluarga sampaikan pada pasien tujuan dari perawatan wsd yang akan dilakukan
pada pasien yaitu untuk mencegah terjadinya infeksi dan memonitor perkembangan
paru, prosedur nya nanti akan dilakukan pergantian balutan di area selang dan
pergantian botol wsd
- Lakukan tindakan pengurangan nyeri non farmakologi pada saat tindakan
sampaikan pada pasien apabila pada saat ini kan nanti pasien merasa nyeri atau
tidak nyaman pasien bisa Tarik nafas dan hembuskan untuk mengurangi nyeri
- Kontrak waktu, berikan kesempatan pasien untuk bertanya, dekatkan alat di dekat
pasien, jaga privasi pasien dengan menutup sampiran, keamanan pasang atau lepas
side rail, dan kenyamanan pasien posisi dan lingkungan
3. Kerja
- cuci tangan
- posisikan pasien dengan posisi 45 drajat
- Memakai sarung tangan bersih
- Letakan perlak dibawah selang insersi wsd dan dekatkan bengkok
- Mengganti balutan yang ada di sekitar insersi selang.
- melepas balutan yang sebelumnya di usap oleh alkohol swab lalu masukan pada
bengkok
- Lepaskan sarung tangan bersih
- Lakukan cuci tangan terlebih dahulu
- Persiapkan alat ( masukan nacl ke dalam kom )
- Pakai sarung tangan steril
- Ambil kasa sesuai kebutuhan (ambil 7 kasa yang akan digunakan, 3 untuk
membersihkan 2 untuk mengeringkan 2 lagi untuk menutup)
- Basahi kasa dengan nacl
- Bersihkan area insersi selang dari dalam keluar lakukan dengan satu kali usapan
- Bersihkan area selang
- Tutup area insersi selang dengan kasa yang di potong tengahnya untuk memberikan
area di sekitar selang. Jumlah kasa sesuai dengan kebutuhan pasien
- Tutup balutan dengan hypafix
- Ganti botol wsd dengan yang baru
- Klem selang yang terhubung dengan dada pasien
- Kemudian buka selang dan bersihkan dengan kapas alkohol
- Buka kapas alkohol, buka konektor dan bersihkan area konektor dengan kapas
alkohol
- Sambungkan konektor selang dengan wsd yang baru dengan selang pasien yang
terhubung ke dada
- Fiksasi konektor dengan hypafix
- Lepaskan klem
- Pastikan selang yang baru berfungsi dengan baik dengan melakukan undulasi dan
melakukan pengecekan gelembung.
- Rapikan alat dan pasien
- Membuka sarung tangan
- Mencuci tangan kembali
4. Terminasi
- Simpulkan hasil kegiatan
- Berikan edukasi setelah perawatan wsd
- Evaluasi respon pasien
- Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan pasien
- Doakan kesembuhan pasien
- Melakukan kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
- Akhiri dengan mengucapkan salam
- Buang sampah atau bahan yang sudah tidak terpakai pada tempat sampah
- Mencuci tangan dengan 6 langkah
H. Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan Bagi Perawat
1. Lakukan monitoring pada kasa yang membalut selang wsd lihat apakah ada rembesan,
ada bunyi berdesis dari insersi selang.
2. Lakukan monitoring pada selang wsd apakah ada sumbatan, apakah ada lipatan atau
terdapat kebocoran pada sambungan atau konektor selang
3. Amati pada produk drainase, lihat warna dan jumlah produk drainase
4. Selanjutnya lihat pengembangan ekspansi paru pasien dengan melihat adanya undulasi
dan gelembung yang ada pada botol wsd. ( Lakukan pengecekan undulasi ini dilihat dr
naik turunnya cairan yang ada pada selang wsd dengan cara meminta pasien tarik nafas
dan hembuskan. Pada saat pasien tarik nafas cairan wsd akan naik dan saat
menghembuskan nafas cairan akan turun.
5. Memonitor adanya gelembung pada cairan wsd dengan cara meminta pasien batuk .
Pada saat pasien batuk apabila ekspansi paru belum optimal mk akan muncul gelembung
udara
6. Lakukan monitor pada kulit di aria sekitar insersi selang apakah ada tanda tanda infeksi
lokal di area insersi selang. Perhatikan kekuatan jahitan pada area sekitar insersi selang
7. Apabila pada pasien terdapat kemerahan maka berikan salep untuk mengatasi iritasi dan
infeksi.
I. Hal – Hal yang Perlu Didokumentasikan
1. Tanggal dan Jam pelaksanaan
2. Data subjektif dan objektif sebelum tindakan
3. Tindakan keperawatan yang dilakukan: perawatan wsd
4. Respon do,ds sesudah tindakan
5. Nama dan tanda tangan perawat
DAFTAR PUSTAKA

https://classroom.google.com/u/0/c/MTQyOTY5MTY5MTM1/a/MTk5NzI5MTgzNzE1/det
ails
https://endo.id/catalog/product/romo-seal
http://anikindriono.blogspot.com/2011/05/perawatan-wsd.html
https://www.slideshare.net/choirunisarumandani/penggunaan-water-seal-drainase

Anda mungkin juga menyukai