Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM TEKNIK PERAWATAN PERALATAN INDUSTRI

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2019/2020

Dosen Pembimbing : Dhyna Analyes Trirahayu S.T., M.T

Modul : Praktik Gelas-2 (Membuat Pipa-Bengkok dan Pipa-U)

Disusun oleh :

Marissa Silvi Dwi L 171424018

Kelas : 3A-TKPB

D4 – TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2019/2020
I. TUJUAN

1) Dapat melakukan dan mengerti bahwa pipa gelas dapat dipotong.

2) Dapat melakukan dan mengerti bahwa pipa gelas dapat dibengkokkan.

II. DASAR TEORI

Salah satu upaya untuk menghasilkan produk reaksi bebas kontaminan adalah
dengan menggunakan reaktor dari gelas. Gelas merupakan gabungan dari bahan-bahan
anorganik non logam yang didinginkan menjadi kaku tanpa mengalami kristalisasi.
Gelas juga diikenal sebagai cairan yang kaku. Hal ini disebabkan karena tidak adanya
perubahan struktur antara gelas cair dan gelas kaku. Selain dapat memiliki sifat yang
transparan, gelas juga tahan terhadap sejumlah zat kimia. Bahan pembentuk gelas yang
utama adalah kwarsa (SiO2). Sebagai bahan baku tambahan adalah CaCO3 atau MgCO3
untuk mempermudah peleburan dan Na3CO3 atau K2CO3 untuk menurunkan titik lebur.
Kadang-kadang ditambahkan pula NaNO3 atau Na2SO4 untuk membantu proses finning
dan oksidator. Selain itu, kadang-kadang ditambahkan oksida logam sebagai pewarna.
Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi dengan
barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan yang
sangat halus dan kedap air. Oleh karena sifatnya yang sangat ideal gelas banyak
digunakan di banyak bidang kehidupan. Tetapi gelas bisa pecah menjadi pecahan yang
tajam. Sifat kaca ini bisa dimodifikasi dan bahkan bisa diubah seluruhnya dengan
proses kimia atau dengan pemanasan.
Ada beberapa sifat gelas yang bisa dikatakan memiliki kelebihan dibanding
dengan material lainnya, antara lain:
a. Sifat estetika atau keindahan
b. Sifat tembus pandang secara optik (transparan)
c. Sifat elastik
d. Sifat ketahanan terhadap zat/reaksi kimia
Namun kekurangan dari gelas adalah sifat nya yang
getas dan mudah pecah.
III. ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat
Kompresor udara tekan

Pisau pemotong kaca

Burner

Kacamata pelindung
3.2 Bahan
Batang gelas

Gas oksigen

Gas LPG

IV. PROSEDUR KERJA

4.1 Pemotongan dan pematahan gelas

 Letakkan pemotong kaca tegak lurus pipa dan potonglah antara 1/5-1/4
keliling pipa dalam keadaan tersangga .

4.2 Pematahan pipa gelas

 Peganglah pipa dalam keadaan horizontal dengan kedua ibu jari pada sisi-
sisi yang berlawanan dari potongan. tekanlah ibu jari dan serentak menari
ke samping. Cara ini dipakai untuk mematahkan pipa gelas hingga diameter
20 mm.
 Pemotongan yang miring akan mengakibatkan potongan yang tidak teratur,
sedangkan pemotongan yang tegak akan memberikan potongan yang lurus.
Lebar pemotongan yang tidak tepat juga memberikan patahan yangtidak
teratur.

 Panaskan ujung patahan sehingga tidak tajam.

4.3 Membengkokan pipa gelas

 Buka valve regulator oksigen dan LPG sampai tekanan diregulator naik
(untuk oksigen dibuka hanya sampai naik sedikit).
 Pada burner buka aliran gas LPG lalu beri api sebagai pemantik api dan
buka aliran gas oksigen sedikit demi sedikit agar pembakaran yang
terjadi secara sempurna sampai menghasilkan api berwarna biru.
 Ambil pipa gelas yang telah dipotong.

 Pegang kedua ujung pipa dengan kedua tangan. Sambil diputar-putar


panaskan pipa dengan api burner hingga merah. Setelah agak lunak
dengan hati-hati lengkungkan pipa sesuai dengan yang dikehendaki
sambal ditiup salah satu ujungnya. Peniupan ini dimaksudkan agar
diameter lengkungan relative sama.

V. KESELAMATAN KERJA
1) Bahan gelas mudah melenting, gunakan kacamata pengaman.
2) Hati-hati pada waktu menyalakan burner, jangan buka keran gas baker sebelum siap
menyalakan agar gas tidak kemana-mana. Hal tersebut dapat berbahaya saat
menyalakan api.
VI. HASIL PERCOBAAN
Pipa gelas dipanaskan dengan api burner
sehingga mudah dibengkokan. Proses
pelengkungan pipa dilakukan perlahan
dan hati-hati.

Bentuk pipa yang dibengkokan


membentuk sudut 90o. Tidak ada lipatan
pada pipa.

Bentuk pipa yang dibengkokan


membentuk sudut hampir 90o. Terdapat
sedikit lipatan pada pipa karena gelas
dibiarkan terlalu lama pada api sehingga
menjadi sangat lunak dan menjadi sulit
untuk dibentuk.
VII. PEMBAHASAN

Sebelum membuat pipa-bengkok dan pipa-U, langkah pertama yang


dilakukan adalah memotong pipa kurang lebih 30 cm atau sesuai yang dikehendaki..
Dari hasil percobaan, hasil potongan masih kurang rata. Hal ini disebabkan
pemotongan pipa yang miring.

Pipa yang sudah dipotong dipanaskan di api burner agar mudah untuk
dibentuk. Pada pipa-bengkok, tidak terbentuk lipatan dan membentuk sudut 90o.
Sedangkan pada pipa-U terbentuk sedikit lipatan karena pipa terlalu lama
dipanaskan sehingga sangat lunak dan sulit untuk dibentuk. Seharusnya pipa
dipanaskan (jangan terlalu lama) sampai agak lunak lalu dibentuk/dilengkungkan
secara perlahan (tidak langsung) agar tidak terbentuk lipatan.

VIII. SIMPULAN
1) Pipa gelas dapat dipotong dengan pemotongan yang tegak lurus dengan batang
gelas.
2) Pipa gelas dapat dibengkokkan/dibentuk dengan pemanasan dari api burner.

IX. DAFTAR PUSTAKA


Nur, Dwi Nirwantoro. 2019. “Modul Praktikum Praktek Gelas”. Bandung : Jurusan
Teknik Kimia POLBAN

Anda mungkin juga menyukai