Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN

LUKA BAKAR
No. Dokumen :SOP/YANIS/VII/
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 2 Januari 2016
Halaman :1/5
PUSKESMAS
DUDUKSAMPEYAN
PEMERINTAHAN
drg. Naniek Sulastri
KABUPATEN
NIP.195806181985102001
GRESIK

1. Pengertian Merupakan tata cara penatalaksanaan penderita luka bakar di UGD.

1. Sebagai acuan petugas untuk melaksanakan langkah – langkah penanganan luka


bakar yang cepat dan tepat.
2. Tujuan 2. Sebagai acuan petugas untuk melaksanakan langkah – langkah untuk mencegah
kerusakan yang lebih lanjut akibat luka bakar
SK Keputusan Kepala Puskesmas. 445/ /437.52.20/2016. Tentang Pemberlakuan
3. Kebijakan
SOP Pelayanan Kesehatan
4. Referensi Standart Pedoman Akreditasi 2015
1. Petugas melakukan penanganan pasien luka bakar sebagai berikut:
Pembuluh darah mengalami dilatasi dan peningkatan permeabilitas sejak awal
sampai 24-48 jam setelah luka bakar. Hal itu menyebabkan ekstravasasi air,
Na+, Cl dan protein. Bahaya karena luka bakar adalah gangguan sirkulasi, edem,
syok, anemi, infeksi, gangguan kosmetik, deformitas tubuh dan bahkan gangguan
jiwa (depresi).
1. 1. Tentukan Etiologi
a. Agen fisik : api, cairan/benda panas, uap panas, listrik
tegangan tinggi, sinar ultra violet (dari sumber
nuklir dan matahari).
b. Agen kimia : asam/ basa kuat (terutama H2SO4 pekat).
2. 2. Anamnesis
5. Prosedur a. Penyebab luka bakar (penting untuk memperkirakan kedalaman
luka bakar).
b. Tempat kejadian.
c. Umur.
d. Penyakit lain yang sedang diderita.
3. 3. Pemeriksaan
a. Ketahui bagian tubuh yang terbakar.
b. Ketahui seandainya ada cedera dibagian tubuh lainnya.
c. Menghitung luas luka bakar.
d. Untuk orang dewasa menggunakan rule of nine, Lund-Browder
chart digunakan untuk anak-anak dan dewasa dengan ketelitian
yang cukup baik untuk Menilai derajat kedalamam luka bakar.
PENANGANAN
LUKA BAKAR
UNIT PELAYANAN No. Dokumen : SOP/YANIS/VII/
TEHNIS No. Revisi : 00
PUSKESMAS SOP
Tanggal Terbit : 2 Januari 2016
DUDUKSAMPEYAN Halaman :2/5
drg. Naniek Sulastri
NIP.195806181985102001

TABEL I
LUND-BROWDER CHART
(% TASE LUAS LUKA BAKAR MENURUT AREA DAN UMUR)

10 – 15
Lahir – 1 1 – 4 5–9
AR EA 14 tahu Dewasa
tahun tahun tahun
tahun n
Kepala 19 17 13 11 9 7
Leher 2 2 2 2 2 2
Badan depan 13 13 13 13 13 13
Badan belakang 13 13 13 13 13 13
Pantat kanan 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5
Pantat kiri 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5
Genetalia 1 1 1 1 1 1
Lengan atas
4 4 4 4 4 4
kanan
Lengan atas kiri 4 4 4 4 4 4
Lengan bawah
3 3 3 3 3 3
kanan
Lengan bawah
3 3 3 3 3 3
kiri
Tangan kanan 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5
Tangan kiri 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5
Paha kanan 5.5 6.5 8 8.5 9 9.5
Paha kiri 5.5 6.5 8 8.5 9 9.5
Betis kanan 5 5 5.5 6 6.5 7
Betis kiri 5 5 5.5 6 6.5 7
Kaki kanan 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5
Kaki kiri 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5

TABEL II
PERKIRAAN DERAJAT LUKA BAKAR

Jaringan Sensasi Penyebab yang


Derajat Penampakan
Rusak (pin prick test) umum terjadi
I Eritem, kering, sama Epidermis Hiperestesi Api kecil, uap
tinggi dgn kulit panas, sinar
sekitarnya matahari

IIA Deep eritema-ungu, Dermis Hiperestesi Nyala api,


edematous, atas air/benda panas, zat

2
PENANGANAN
LUKA BAKAR
UNIT PELAYANAN No. Dokumen : SOP/YANIS/VII/
TEHNIS No. Revisi : 00
PUSKESMAS SOP
Tanggal Terbit : 2 Januari 2016
DUDUKSAMPEYAN Halaman :3/5
drg. Naniek Sulastri
NIP.195806181985102001

melepuh/bulla/kulit kimia (terutama


terkelupas minyak panas)

IIB Kulit mengelupas, Dermis Hipoestesi Nyala api,


pucat/putih seperti lilin air/benda panas, zat
kimia (terutama
minyak panas)

III Putih mengkilat/hitam Seluruh Anaestesi Api membara,


seperti arang. Kulit lapisan listrik tegangan
yang terbakar kulit tinggi, aspal panas
permukaannya lebih
rendah, kering

DIAGNOSIS

TABEL III
KLASIFIKASI LUKA BAKAR MENURUT LUAS DAN DERAJATNYA

Keterangan
R = Ringan

B = Berat

S = Sedang

S• = Sudah termasuk sedang (pada anak-anak)

B• = Sudah termasuk berat (pada anak-anak)

3
PENANGANAN
LUKA BAKAR
UNIT PELAYANAN No. Dokumen : SOP/YANIS/VII/
TEHNIS No. Revisi : 00
PUSKESMAS SOP
Tanggal Terbit : 2 Januari 2016
DUDUKSAMPEYAN Halaman :4/5
drg. Naniek Sulastri
NIP.195806181985102001

Termasuk juga dalam klasifikasi berat bila:


 Derajat II-III dan mengenai wajah, tangan, kaki, perineum,
daerah fleksural, seluruh tungkai atau pada orang tua (> 60
tahun).
4. 4. Perendaman
a. Gunakan kasa steril dalam keadaan basah, kemudian rendam
luka bakar dengan air sejuk (20-30°C) selama 20-40 menit.
b. Jangan menggunakan es, air es, minyak, tinta atau odol dan
luka bakar jangan dikipasi (memperburuk luka bakar).
c. Jangan menggunakan zat anti untuk menetralisir zat kimia
penyebab luka bakar, tetapi irigasi dengan salin steril atau air.
d. Tindakan dalam sebab khusus, sebelum irigasi salin atau air.
1. Fenol : boleh dicuci alcohol.
2. H2SO4 : boleh dicuci air sabun.
3. Kapur kering : disikat/disapu dulu.
5. Analgesik.
6. Antibiotik Profilaksis dan Roboransia.
7. Perawatan luka.
a. Bersihkan dengan air sejuk (PZ)
b. Bila perlu debridemen dan diberi antibiotik topikal.
c. Bungkus dengan kasa steril yang basah. Bila mengenai jari,
sebelum dibalut sela-sela jari diganjal dengan kasa steril.
d. Pencegahan tetanus.
8. Untuk luka bakar sedang dan berat pasien dirujuk untuk di rawat di
Rumah Sakit.
TABEL IV
OUTPUT URINE NORMAL MENURUT UMUR
Umur (tahun) Output urine (ml/jam)
0–1 8 – 20
1–4 20 – 25
4 – 10 25 – 30
> 10 30 – 50
Dewasa / orang tua 50 – 70

9. Evaluasi ulang lebih cermat.


a. Tentukan luas dan derajat luka bakar.
b. Perkirakan kebutuhan cairan dan elektrolit.
10. Persiapkan pasien untuk rawat inap di puskesmas untuk kasus ringan
bila diperlukan.
11. Semua pemeriksaan dan tindakan yang sudah dilakukan dicatat
dalam Buku Register UGD.
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait UGD

4
PENANGANAN
LUKA BAKAR
UNIT PELAYANAN No. Dokumen : SOP/YANIS/VII/
TEHNIS No. Revisi : 00
PUSKESMAS SOP
Tanggal Terbit : 2 Januari 2016
DUDUKSAMPEYAN Halaman :5/5
drg. Naniek Sulastri
NIP.195806181985102001

8. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. MulaiDiberlakukan

Anda mungkin juga menyukai