Anda di halaman 1dari 21

PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS BAGI BIDAN DALAM

PERCEPATAN PENURUNAN AKI, AKB DAN STUNTING


LOKUS PERCEPATAN PENURUNAN AKI DAN AKB MELALUI
METODE BLENDED LEARNING

LOG BOOK
PESERTA

DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2021

1
DATA PESERTA PELATIHAN

NAMA

INSTANSI

NO HP

Tempel Foto Berwarna 4x6

TANGGAL PENGISIAN:

Tanda Tangan: :

2
LEVEL PEMBELAJARAN OBJEKTIF

Level 1 (observasi)

 Mengetahui langkah-langkah dan prosedur namun tetap memerlukan


asistensi
 Membantu melakukan kegiatan/aktivitas prosedural

Level 2 (melakukan prosedur dibawah supervisi)

 Mengetahui langkah-langkah dan urutan prosedur dan mampu melakukan


prosedur tersebut, namun efisiensi masih harus ditingkatkan
 Melakukan prosedur dalam observasi langsung

Level 3 (melakukan secara mandiri)

 Mengetahui langkah-langkah dan urutan prosedur dan mampu melakukan


prosedur secara efisien
 Melakukan prosedur secara independen/mandiri

Target minggu 1 praktek lapangan

1. Sepuluh (10 ) kasus asuhan antenatal ( termasuk pengisian buku KIA)


2. Dua ( 2 ) kasus pengisian partograf dan latihan soal ( termasuk
pengisian Buku KIA)
3. Lima ( 5 ) kasus asuhan nifas ( termasuk pengisian buku KIA )
4. Sepuluh (10) kasus konseling KBPPdan penapisan medis saat antenatal
atau saat nifas bila ada yang belum menjadi akseptor KB.

Target minggu 2 praktek lapangan

1. Lima (5 ) kasus asuhan neonatal esensial dan pengisian MTBM


( termasuk pengisian buku KIA)
2. Lima ( 5 ) kasus pasien Balita dan pengisian MTBM ( termasuk
pengisian Buku KIA)

3
Target minggu 3 praktek lapangan

1. Tiga (3 ) kasus edukasi gizi bagi ibu hamil, bersalin dan nifas
2. Lima ( 5 ) kasus SDIDTK

Informasi Penting dalam Penggunaan Logbook

Level kompetensi saat keterampilan dikerjakan oleh Peserta Pelatihan harus terdokumentasi
dengan tanda checklist (v) pada kolom yang telah disediakan di logbook. Berikan tanda
checklist disertai dengan tanggal dan tanda tangan konfirmasi mentor setiap kali Peserta
Pelatihan melakukan kegiatan/langkah-langkah/prosedur sesuai dengan level kompetensi.

Hanya mentor yang ditunjuk yang dapat memberikan tanda tangan konfirmasi disertai nama
lengkap pada kolom yang tersedia pada logbook setiap kali Peserta Pelatihan melakukan
kegiatan/langkah-langkah/prosedur sesuai dengan level kompetensi.

Petunjuk OJT

 OJT dilaksanakan selama 3 minggu, selama pelaksanaan OJT peserta mencari pasien sesuai
logbook, berdiskusi dengan mentor, melakukan pembelajaran mandiri dan mengerjakan tugas
harian. Peserta harus absen setiap hari dilink yang dishare panitia.

 Tempat OJT
- Bikor Puskesmas : mencari pasien ditempat kerja masing-masing, dan mendiskusikan
hasil pemeriksan pasien atau soal kasus di Logbook dengan mentor
- Bidan UPBD(Unit Pelaksana Bidan Delima ) Kab/Kota : mencari pasien ditempat kerja
masing-masing, dan mendiskusikan hasil pemeriksan pasien atau soal kasus di Logbook
dengan mentor dari Puskesmas terdekat.
- Bidan UPBD (Unit Pelaksana Bidan Delima ) provinsi : mencari pasien ditempat kerja
masing-masing.

 Mentor akan melakukan penilaian di logbook dan penilaian peserta ( capaian target pasien,
keaktifan, kompetensi) saat OJT. Penilaian keaktifan dikumpulkan diminggu ke 3 OJT.

4
Antenatal Care,

Nama Puskesmas OJT:.................................................................................................................................................................


Tanggal OJT :

LEVEL KOMPETENSI Sertifikasi

Level Kompetensi yang dicapai Mentor memberikan tanda tangan


Identitas Pasien ( Nama, umur, status GPA) peserta saat memberikan penilaian

1 2 3 Tanda Tangan Tanggal

2
3
4
5
6
7
8
9
10

Konseling KBPP adan Penapisan Medis

Nama Puskesmas OJT:.................................................................................................................................................................


Tanggal OJT :

LEVEL KOMPETENSI Sertifikasi

Level Kompetensi yang dicapai Mentor memberikan tanda tangan


Identitas Pasien ( Nama, umur, status GPA)
peserta saat memberikan penilaian

1 2 3 Tanda Tangan Tanggal

10

1
Partograf

Nama Puskesmas OJT:.................................................................................................................................................................


Tanggal OJT :

LEVEL KOMPETENSI Sertifikasi

Level Kompetensi yang dicapai Mentor memberikan tanda tangan


Identitas Pasien ( Nama, umur, status GPA) peserta saat memberikan penilaian

1 2 3 Tanda Tangan Tanggal

Postnatal Care

Nama Puskesmas OJT:.................................................................................................................................................................


Tanggal OJT :

LEVEL KOMPETENSI Sertifikasi

Level Kompetensi yang dicapai Mentor memberikan tanda tangan


Identitas Pasien ( Nama, umur, status GPA) peserta saat memberikan penilaian

1 2 3 Tanda Tangan Tanggal

2
3
4
5

Pelayanan Neonatal

2
Nama Puskesmas OJT:.................................................................................................................................................................
Tanggal OJT :

LEVEL KOMPETENSI Sertifikasi

Level Kompetensi yang dicapai Mentor memberikan tanda tangan


Identitas Pasien ( Nama, umur, Diagnosa) peserta saat memberikan penilaian

1 2 3 Tanda Tangan Tanggal

2
3
4
5

Pelayanan Bayi/Balita

Nama Puskesmas OJT:.................................................................................................................................................................


Tanggal OJT :

LEVEL KOMPETENSI Sertifikasi

Level Kompetensi yang dicapai Mentor memberikan tanda tangan


Identitas Pasien ( Nama, umur, Diagnosa) peserta saat memberikan penilaian

1 2 3 Tanda Tangan Tanggal

1
2
3
4
5

Edukasi Gizi

Nama Puskesmas OJT:.................................................................................................................................................................


Tanggal OJT :

Identitas Pasien ( Nama, umur, status GPA) LEVEL KOMPETENSI Sertifikasi

3
Level Kompetensi yang dicapai Mentor memberikan tanda tangan
peserta saat memberikan penilaian

1 2 3 Tanda Tangan Tanggal

1
2
3

SDIDTK

Nama Puskesmas OJT:.................................................................................................................................................................


Tanggal OJT :

LEVEL KOMPETENSI Sertifikasi

Level Kompetensi yang dicapai Mentor memberikan tanda tangan


Identitas Pasien ( Nama, umur, ) peserta saat memberikan penilaian

1 2 3 Tanda Tangan Tanggal

1
2
3
4
5

Tanta Tangan Untuk Kelengkapan Kompetensi


Nama Mentor Tanda Tangan Mentor Tanggal

Nama Peserta Tanda Tangan Peserta Tanggal

DISKUSI KASUS
PENILAIAN CARA PENGISIAN & MENGINTERPRETASIKAN PARTOGRAF
Petunjuk : Bacalah dengan seksama kasus dibawah ini, kemudian buat partograf
sesuai dengan data yang diberikan.
KASUS PARTOGRAF I.

4
Ibu Marina G2P1A0, usia 27 tahun, hamil cukup bulan datang ke bidan Suci pada
tanggal 28 Februari 2021 jam 05.00 pagi. Ibu mengatakan sudah merasa mules
sejak tengah malam dan saat ini mules bertambah kuat dan sering.
Hasil pemeriksaan bidan Suci : janin tunggal, presentasi kepala 3/5, kontraksi 3 x
dalam 10 menit, lamanya 40 detik, djj 130 x/menit, pembukaan 6 cm, selaput
ketuban utuh, tidak ada molase, tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 80 x/menit,
temperature 36.7 0C. sebelum dilakukan pemeriksaan ibu Marina berkemih
sebanyak ± 300 cc..
Setelah selesai melakukan pemeriksaan, bidan Suci member tahu ibu Marina tentang kondisi
persalinannya. Bida Suci meminta ibu Marina untuk berjalan-jalan sementara menunggu pembukaan
lengkap, makan dan minum seperti biasa, berkemih dan menampung air seni ditempat yang sudah
disediakan

WAKTU BJJ KONTRAKSI NADI KETERANGAN

05.30 140 x / 3 x / 10 mnt; 88 x /


menit 40” mnt

06.00 135 x / 3 x / 10 mnt; 88 x /


menit 40” mnt

06.30 144 x / 4 x / 10 mnt; 88 x /


menit 40” mnt

07.00 150 x / 4 x / 10 mnt; 84 x / Ibu minum teh manis


menit 45” mnt

07.30 155 x / 4 x / 10 mnt; 88 x / Ibu berkemih ± 200 cc


menit 45” mnt

Sekitar pukul 08 ibu marina memberitahukan bahwa dia merasa ada dorongan yang
kuat untuk meneran yang disertai dengan keluarnya cairan jernih per vaginam. Hasil
pemeriksaan terdapat 5 kontraksi dalam 10 menit, lamanya 45 detik; DJJ 144 x /
menit, penurunan kepala 1/5. Dari hasil periksa dalam ditemukan pembukaan
lengkap, selaput ketuban telah pecah sehingga teraba rambut kepala bayi, dan tidak
di jumpai molase.
Ibu dibimbing untuk meneran secara benar dan efektif, dan 30 menit kemudian lahir
secara spontan seorang bayi laki-laki langsung menangis. Berat badan 2800 gram
dengan panjang badan 48 cm. dilakukan manajemen aktif kala 3, plasenta lahir
lengkap 5 menit kemudian setelah bayi lahir. Perineum hanya mengalami lecet dan
tidak di jumpai robekan. Jumlah perdarahan ± 300 cc.

Petunjuk : Bacalah dengan seksama kasus dibawah ini, kemudian buat partograf
sesuai dengan data yang diberikan dan jawablah pertanyaan yang ada.
KASUS PARTOGRAF II

5
Ny. Surti usia 27 tahun, G3P2A0 hamil cukup bulan datang ke klinik Bidan tanggal 5
Maret 2021 jam 07 pagi dengan keluhan mules-mules ingin melahirkan. Ibu merasa
mules sejak jam 02.00 dini hari dan keluar air-air sejak jam 06 pagi. Dari hasil
anamnesa dan pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan, HPHT 30 Mei 2020.
Kontraksi 3 x dalam 10 menit lamanya 40 detik. TD 120/80 mmHg, Nadi 84 x/menit,
Suhu 37.2 0C. TFU: 38 cm. Bayi tunggal presentasi kepala. Djj 150 x menit. Hasil
pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 4 cm. penurunan kepala 4/5. Ketuban
sudah pecah dan keluar cairan jernih. Tidak ada moulage tulang kepala bayi. Ny.
Surti diminta ibu untuk ber-jalan2 disekitar kamar bersalin sambil dipantau kontraksi
dan Djj oleh bidan setiap 30 menit.

Jam 11.00 ibu dilakukan periksa dalam oleh bidan didapatkan: pembukaan 6 cm.
Penurunan kepala 3/5. Teraba moulage tulang kepala bayi berhimpitan. Cairan
ketuban : bercampur mekonium. Bidan melakukan observasi ketat selama 4 jam dan
dilakukan periksa dalam pada jam 15.00. didapatkan pembukaan tetap 6 cm.
Penurunan kepala 3/5. Terdapat moulage. Cairan Ketuban hijau berbau.

Pertanyaan :

1. a. Apakah proses persalinan ny. Surti berlangsung normal ?


b. Jelaskan alasan anda
2. a. Apa yang seharusnya dilakukan oleh Bidan pada jam 11.00 ?
b. Apa yang seharusnya dilakukan bidan terhadap ibu dan bayi untuk
menjaga dan memastikan
agar keduanya tetap baik kondisinya ?
c. Kemungkinan risiko apa yang bisa terjadi pada ibu dan bayi jika bidan tidak
melakukan
pengambilan keputusan yang tepat ? jelaskan mengapa ?
Waktu BJJ Kontraksi Nadi Keterangan

07.30 142 3 x / 10 mnt; 40” 80 x / menit


x/menit

08.00 144 3 x / 10 mnt; 40” 84 x / menit


x/menit

08.30 144 3 x / 10 mnt; 40” 84 x / menit Ibu berkemih 200 cc


x/menit

09.00 148 3 x / 10 mnt; 40” 88 x / menit


x/menit

09.30 150 3 x / 10 mnt; 42” 90 x / menit


x/menit

10.00 152 3 x / 10 mnt; 44” 90 x / menit


x/menit

10.30 154 3 x / 10 mnt; 44” 92 x / menit Ibu berkemih 200cc

6
x/menit

11.00 156 4 x / 10 mnt; 45” 92 x / menit TD 120/80. Sh: 380C


x/menit

11.30 158 4 x / 10 mnt; 45” 92 x / menit


x/menit

12.00 160 4 x / 10 mnt; 45” 96 x / menit


x/menit

12.30 164 4 x / 10 mnt; 46” 96 x / menit


x/menit

13.00 164 4 x / 10 mnt; 46” 96 x / menit


x/menit

13.30 164 4 x / 10 mnt; 46” 96 x / menit


x/menit

14.00 166 4 x / 10 mnt; 46” 98 x / menit


x/menit

14.30 168 4 x / 10 mnt; 48” 100 x /menit


x/menit

15.00 170 4 x / 10 mnt; 48” 100 x /menit


x/menit

Tata laksana prarujukan Diare dengan menggunakan MTBS


UKK Gastrohepatologi

CHECKLIST PANDUAN MENTOR UNTUK MENILAI PESERTA

No Indikator Ya Tidak

1 Memahami definisi diare

2 Memahami penyebab diare

3 Dapat melakukan anamnesis

4 Dapat melakukan pemeriksaan fisik yang meliputi keadaan


umum, kesadaran, tanda vital dan berat badan

7
5 Dapat menentukan klasifikasi derajat dehidrasi

6 Memahami pemeriksaan penunjang yang diperlukan

7 Memahami tatalaksana lintas diare

8 Memahami penggunaan dan dosis pemberian oralit

9 Memahami rencana terapi A

10 Memahami rencana terapi B

11 Memahami rencana terapi C

12 Memahami waktu yang tepat untuk merujuk pasien

13 Memahami cara memberikan rehidrasi per-oral dengan oralit

14 Memahami cara memberikan rehidrasi intravena

15 Memahami dan menentukan jenis cairan yang digunakan


untuk rehidrasi dan pelaksanaannya

16 Memahami persiapan pra-rujukan untuk anak diare

17 Memahami persiapan pra-rujukan untuk anak gizi sangat


kurus dengan diare

18 Memahami indikasi penggunaan antibiotika

19 Memahami penggunaan preparat Seng dan dosis

20 Mampu memberikan edukasi pada keluarga

TOTAL

Keterangan:

Skor akhir : Jumlah Ya/20 x 100% =

Peserta lulus jika total nilai ≥ 70

Nama/ Tanda tangan Penilai : …………………………………

Tata laksana prarujukan Diare dengan menggunakan MTBS

UKK Gastrohepatologi

Kasus 1

Anak umur 3 bulan datang dengan keluah diare cair.


Diare sejak 3 hari ini, disertai dengan demam dan batuk pilek, namun tidak
sesak. Diare cair dialami antara 20 kali dalam sehari ini.

8
Pada pemeriksaan fisik didapatkan : BB saat datang 4 kg (sebelum sakit BB
bayi 5 kg, dengan riwayat BB lahir 3100 gram, pernafasan normal, anak
tampak lemah, mata cekung, anak tidak bisa minum. Cubitan kulit kembali
sangat lambat ( > 2 detik )

Analisa : Diare 20 kali = 20x10 cc cairan hilang/BB = kehilangan cairan 800cc


> 100 ml/kgBB (kehilangan cairan >10% BB

 Kehilangan cairan >10% berat badan atau > 100 ml/ kg BB )

 Terdapat dua atau lebih dari tanda di bawah ini:


1.Letargis/tidak sadar
2.Mata cekung
3.Tidak bisa minum atau malas minum
4.Cubitan kulit perut kembali sangat lambat ( ≥ 2 detik)

Kasus 2 :

Anak umur 13 bulan datang dengan keluah diare cair.


Diare sejak 2 hari ini, disertai dengan demam. Diare cair dialami antara 7 kali
dalam sehari ini.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan : BB saat datang 10 kg (riwayat BB lahir
3100 gram, pernafasan normal, anak tampak rewel, mata cekung, anak
tampak kehausan. Cubitan kulit kembali sangat lambat ( > 2 detik )

Analisa : Diare 7 kali = 7x10 cc cairan hilang/BB = kehilangan cairan 700cc


(kehilangan cairan 7% BB)

 Kehilangan cairan 5 – 10% berat badan atau 50 – 100 ml/ kg BB.

 Terdapat dua atau lebih tanda di bawah ini:


1.Rewel, gelisah
2.Mata cekung
3.Minum dengan lahap, haus
4.Cubitan kulit kembali lambat

Kasus 3 :

Anak umur 7 bulan datang dengan keluah diare cair.


Diare sejak 2 hari ini, tidak disertai dengan demam. Diare cair dialami antara
3 kali dalam sehari ini.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan : BB saat datang 8 kg (riwayat BB lahir
3200 gram, pernafasan normal, anak tampak rewel, mata tidak cekung, anak
minum biasa. Cubitan kulit kembali normal

Analisa : Diare 3 kali = 3x10 cc cairan hilang/BB = kehilangan cairan 240cc

 Kehilangan cairan <5% berat badan atau < 50 ml/kg BB

9
 Tidak terdapat cukup tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi
ringan atau berat

Kasus 4 :

Anak umur 3 bulan datang dengan keluah diare cair.


Diare sudah ber
langsung 20 hari, disertai dengan demam dan batuk pilek, namun tidak sesak.
Diare cair dialami antara 5-10 kali dalam sehari ini. Selama diare anak sudah
mendapatkan oralit, namun diare tetap terjadi.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan : BB saat datang 4 kg (sebelum sakit BB
bayi 5 kg, dengan riwayat BB lahir 3100 gram, pernafasan normal, anak
tampak lemah, mata cekung, anak tidak bisa minum. Cubitan kulit kembali
sangat lambat ( > 2 detik )

Analisa : Diare 5-10 kali = 5-10x10 cc cairan hilang/BB = kehilangan cairan


200-400cc dalam sehari ( 50-100 ml/kgBB (kehilangan cairan 5-10% BB)

Berdasarkan lama terjadinya diare :


- Diare persisten atau diare kronis apabila berlangsung ≥ 14 hari.
- Ada tanda dehidrasi

Kasus 5 :

Anak umur 7 bulan datang dengan keluah diare cair.


Diare sejak 15 hari ini, tidak disertai dengan demam. Diare cair dialami
antara 2-3 kali dalam sehari ini. Selama diare, anak sudah diberi oralit.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan : BB saat datang 10 kg (riwayat BB lahir
3200 gram, pernafasan normal, anak tampak rewel, mata tidak cekung, anak
minum biasa. Cubitan kulit kembali normal

Analisa : Diare 2-3 kali = 2-3x10 cc cairan hilang/BB = kehilangan cairan 200-
300 cc/hari

Berdasarkan lama terjadinya diare :


- Diare persisten atau diare kronis apabila berlangsung ≥ 14 hari.

DETEKSI DINI MALNUTRISI:


Pemantauan Pertumbuhan, Penentuan Status Gizi dan
Praktik Pemberian Makan (MPASI)
UKK Nutrisi & Penyakit Metabolik
CHECKLIST PANDUAN MENTOR UNTUK MENILAI PESERTA

No Indikator Ya Tidak

10
1 Memahami syarat MPASI

2 Memahami kapan pemberian MPASI

3 Memahami komposisi MPASI sesuai usia anak

4 Memahami yang dimaksud dengan responsive feeding

5 Mampu melakukan edukasi praktik pemberian makan yang


baik

6 Memahami cara pengukuran berat badan yang benar

7 Memahami cara pengukuran panjang badan yang benar

8 Mampu menginterpretasikan hasil pengukuran tersebut

9 Mampu mendeteksi masalah gizi yang ada

10 Mampu melakukan evaluasi etiologi dan faktor risiko terjadinya


masalah gizi

11 Mampu melakukan edukasi dan konseling gizi anak dengan


atau tanpa masalah gizi (growth faltering, gizi kurang, gizi
buruk)

12 Mampu memahami growth faltering

13 Mampu memberi konseling untuk growth faltering

14 Mampu melakukan rujukan yang tepat

TOTAL

Keterangan:

Skor akhir : Jumlah Ya/14 x 100% =

Peserta lulus jika total nilai ≥ 70

Nama/ Tanda tangan Penilai : …………………………………

DETEKSI DINI MALNUTRISI:

Pemantauan Pertumbuhan & Praktik Pemberian Makan

UKK Nutrisi & Penyakit Metabolik

Kasus 1
 Suri, perempuan, 9 bulan, sehat
 BB 7 kg, PB= 67 cm
 Pola makan saat ini
 masih mendapat ASI dan mendapat nasi tim 3 kali/hari

11
 Nasi tim terbuat dari nasi dicampur dengan bayam/wortel/labu, kuah ceker
ditambah ikan lele/ayam/tahu/tempe
 Volume ½ mangkok
 Biskuit/buah 1-2 kali, bergantian, banyaknya: biskuit 1-2 keping, buah
alpukat/mangga/pisang: ½ potong
Instruksi

1. Timbang, ukur dan plot data antropometri pasien pada grafik!


2. Ibu menanyakan apakah anaknya termasuk pendek dan kurang gizi? Jelaskan!
3. Berikan edukasi pemberian MPASI yang benar pada ibu Suri!

Kasus 2
• Nisa, perempuan, 8 bulan, dikatakan mengalami gizi buruk oleh salah satu ibu
kader dan diminta datang ke Puskesmas
• Saat ini BB = 6,1 kg dengan PB = 65 cm. Berat badan sebelumnya berturut-turut
5,8 kg dan 6 kg
• Diketahui pola makan saat ini: Bubur susu atau bubur rumahan komersial 2-
3x/hari, jika bubur susu habis @ 1 sachet/kali, jika bubur saring @ ½ porsi/kali
dengan 1x buah pisang atau alpukat ½ buah/kali.
• Hingga saat ini masih diberikan ASI
• Catatan: Berat lahir = 3000 gram, panjang = 49 cm, lingkar kepala = 33 cm
Instruksi

1. Lakukan penilaian antropometri dan penilaian asupan pada anak ini!


2. Hitung kebutuhan kalori yang dibutuhkan dan rencanakan pemberian nutrisi
pada anak ini!
3. Rencanakan program evaluasi dan pemantauan yang akan dilakukan!
Pemantauan Pertumbuhan dan Stimulasi Perkembangan Bayi

dengan menggunakan Buku KIA


UKK Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial

CECKLIS PANDUAN MENTOR UNTUK MENILAI PESERTA

CHECKLIS PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

No Indikator Benar Salah


(1)
(0)

1 Melakukan ploting hasil pengukuran BB/U

2 Melakukan ploting hasil pengukuran PB/U

3 Melakukan ploting hasil pengukuran BB/PB

4 Melakukan ploting hasil pengukuran LK/U

12
5 Melakukan interpretasi hasil plot BB/U

6 Melakukan interpretasi hasil plot PB/U

7 Melakukan interpretasi hasil plot BB/PB

8 Melakukan interpretasi hasil plot LK/U

9 Menilai weight increment

10 Menilai length increment

11 Menilai kecendrungan/trend pertumbuhan

12 Menganalisis pertumbuhan bayi

13 Melakukan tindak lanjut terhadap status pertumbuhan bayi

13 Mengisi ceklis pemantauan perkembangan sesuai usia

14 Melakukan tindak lanjut terhadap status perkembangan bayi

15 Mengetahui jenis stimulasi perkembangan yang diberikan


sesuai usia

TOTAL

Keterangan:

Peserta lulus jika total nilai ≥ 11 (73%)

LATIHAN KASUS

KASUS 1 (SURYA)

Seorang bayi laki-laki, Surya, usia 7 bulan, diajak ke Posyandu oleh ibunya untuk
mendapatkan kapsul vitamin A. Kader melakukan penimbangan berat badan dan
pemantauan perkembangan. Berat badan saat ditimbang 8 kg. Bayi lahir normal, di bidan,
mendapatkan ASI eksklusif. Pada berat badan bulan sebelumnya tercatat dalam buku KMS
adalah 7,4 kg.

Hasil pemantauan perkembangan anak, sbb.:

- Bayi bisa berbalik dari telungkup ke telentang


- Bayi bisa mengangkat kepala secara mandiri hingga tegak 90 derajat
- Bayi bisa mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil
- Bayi bisa menggenggam mainan kecil atau mainan bertangkai
- Bayi bisa meraih benda yang ada dalam jangkauannya
- Bayi bisa mengamati tangannya sendiri
- Bayi berusaha memperluas pandangan

13
- Bayi mengarahkan matanya pada benda-benda kecil
- Bayi mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik
- Bayi tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik saat
bermain sendiri

Soal:

1. Lakukan ploting berat badan menurut umur pada KMS di buku KIA
2. Apakah pertumbuhan berat badan bayi normal?
3. Apakah perkembangan bayi normal?
4. Apa tindak lanjut yang harus dilakukan oleh kader terhadap pertumbuhan dan
perkembangan bayi tersebut?

KASUS 2 (INA)

Seorang anak perempuan, Ina, usia 9 bulan diajak oleh ibunya ke Puskesmas untuk
mendapatkan imunisasi MR. Anak lahir di bidan, berat badan lahir 2700 gram. Berat badan
saat ditimbang 7 kg, panjang badan 65 cm, lingkar kepala 42,5 cm. Berat badan saat bayi
berusia 6 bulan adalah 6 kg. Pada pemantauan perkembangan didapatkan sbb:

- Bayi bisa duduk secara mandiri


- Bayi belum bisa berdiri, kedua kakinya belum bisa menyangga sebagian
berat badan
- Bayi bisa merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang
- Bayi bisa memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya
- Bayi bisa memungut 2 benda, kedua tangan pegang 2 benda pada saat
bersamaan
- Bayi belum bisa memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup
- Bayi belum bisa bersuara tanpa arti seperti ma ma ma
- Bayi belum mencari mainan/benda yang dijatuhkan

14
- Bayi bisa bermain tepuk tangan/ciluk ba
- Bayi bisa bergembira dengan melempar benda
- Bayi bisa makan kue sendiri

Soal:

1. Lakukan ploting BB/U, PB/U, BB/PB, LK/U pada kurva standar


pertumbuhan WHO 2006
2. Interpretasikan hasil pengukuran pada semua indikator pertumbuhan bayi
3. Interpretasikan hasil pemantauan perkembangan bayi
4. Tindak lanjut yang dilakukan terhadap pertumbuhan dan perkembangan
bayi tersebut

KASUS 3 (PANDYA)

Seorang anak, laki-laki, Pandya, usia 12 bulan, diajak oleh ibunya ke


Puskesmas karean mengeluh batuk. Bayi lahir di bidan, normal, berat badan
lahir 3000 gram. Ibu hanya mendapatkan ASI selama 2 bulan. Saat ini
Pandya minum susu formula. Pada saat ditimbang berat badannya 11 kg,
panjang badan 73 cm, LK 46 cm. Berat badan saat usia 9 bulan 9,5 kg;
panjang badan 70 cm. Pada pemantauan perkembangan didapatkan sbb.:
- Bayi bisa mengangkat badannya ke posisi berdiri
- Bayi bisa berdiri selama 30 detik dengan perpegangan di kursi
- Bayi belum dapat berjalan dengan dituntun
- Bayi dapat meraih mainan yang dia inginkan
- Bayi bisa menggenggam erat pensil
- Bayi memasukkan benda ke mulut
- Bayi bisa menirukan bunyi yang didengar
- Bayi belum mampu menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti
- Bayi ingin tahu dan ingin menyentuh apa saja
- Bayi bereaksi terhadap suara perlahan/bisikan
- Bayi senang bermain :Cilukba”
- Bayi mengenal anggota keluarga dan tidak takut dengan orang yang
belum dikenal
Soal:

1. Lakukan ploting BB/U, PB/U, BB/PB, LK/U pada kurva standar


pertumbuhan WHO 2006
2. Interpretasikan hasil pengukuran pada semua indikator pertumbuhan bayi
3. Interpretasikan hasil pemantauan perkembangan bayi
4. Tindak lanjut yang dilakukan terhadap pertumbuhan dan perkembangan
bayi tersebut

15
Panduan Praktik

Pengisian KMS dengan benar dan Penentuan status pertumbuhan dalam KMS dan
edukasi gizi yang dilakukan

Tujuan:

Peserta mampu mengisi KMS dengan benar dan menentukan status pertumbuhan dalam
KMS dan melakukan edukasi pemantauan pertumbuhan balita

Petunjuk:

1. Peserta melihat bagian-bagian dalam KMS, yaitu: KMS sesuai jenis kelamin,
identitas anak dan orang tua pada halaman muka KMS, kolom bulan lahir dan
bulan penimbangan anak, titik berat badan dan garis pertumbuhan anak, status
pertumbuhan anak, catatan pemberian imunisasi bayi, catatan pemberian kapsul
vitamin A, kolom pemberian ASI eksklusif.
2. Peserta mengerjakan latihan kasus (ada 2 latihan kasus laki-laki dan
perempuan) sesuai dengan instruksi.
3. Peserta mencocokkan hasil kerja dengan jawabannya

LATIHAN KASUS 1

Seorang anak laki-laki bernama Abidin lahir pada tanggal 25 Mei 2019 dengan berat badan
3,1 kg dan panjang badan 48 cm. Orang tua Abidin bernama Pak Zainudin dan Ibu Salmah.
Mereka tinggal di Kebon Kosong, Jakarta Pusat.

16
Abidin dibawa pertama kali ke Posyandu Melati di dekat rumahnya pada tanggal 26 Juni 2019. Pada
saat itu berat badan Abidin diketahui 3,5 kg. Pada bulan-bulan berikutnya, data penimbangan Abidin
di Posyandu adalah sebagai berikut:

Tanggal Berat Badan Catatan Pemberian ASI

26 Juni 2019 3,5 kg Pilek Diberi pisang

27 Juli 2019 4,6 kg ASI

26 September 2019 4,7 kg Batuk Diberi bubur

27 Oktober 2019 5,5 kg Tidak mau makan -

27 November 2019 6 kg -

26 Desember 2019 6,1 kg Diare -

Instruksi :

1. Pilih KMS untuk Abidin sesuai jenis kelaminnya


2. Lakukan pengisian KMS dengan benar dan lengkap sesuai data yang diberikan
3. Tentukan status pertumbuhan Abidin pada kolom yang disediakan
4. Apa yang dapat dilakukan oleh Bidan pada saat kunjungan Abidin dan
pengasuhnya ke Posyandu di bulan September 2019?
5. Apa yang dapat Bidan sampaikan sehubungan dengan hasil penimbangan
Abidin di bulan Desember 2019?

17

Anda mungkin juga menyukai