Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN PASIEN KERACUNAN

No. Dokumen : SOP/YANIS/ /2016


No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 2 Januari 2016
SOP Halaman :1/2

PUSKESMAS
DUDUKSAMPEYAN
PEMERINTAHAN
drg. Naniek Sulastri
KABUPATEN
NIP.195806181985102001
GRESIK

1. Pengertian Merupakan prosedur tentang penatalaksanaan pasien keracunan di UGD.


Sebagai acuan petugas untuk melaksanakan langkah – langkah tercapainya
2. Tujuan penanganan pasien keracunan dan bisa menetralisir efek bahan beracun yang masuk
dalam tubuh secara cepat untuk mencegah kematian.
SK Keputusan Kepala Puskesmas.Duduksampeyan No: 445/ /437.52.20/2016.
3. Kebijakan
Tentang Pemberlakuan SOP Pelayanan Kesehatan
4. Referensi Standart Pedoman Akreditasi 2015
1. Petugas jaga menerima pasien di UGD, kemudian melakukan anamnese
5. Prosedur singkat pada keluarga dan dilakukan pemeriksaan.
2. Petugas jaga melakukan resusitasi dan stabilisasi sesuai prinsip
penanganan pasien gawat darurat pada pasien yang gawat darurat.
3. Petugas jaga melakukan dekontaminasi sedini mungkin untuk mencegah
bahaya dan menyelamatkan nyawa, terdiri dari :
a.Dekontaminasi pulmonal pada pasien yang keracunan gas dengan
memberikan O2 murni 100%.
b. Dekontaminasi mata, dengan membilas NaCL 0.9% perlahan-
lahan selama 15 – 20 menit sampai bersih lalu tutup mata dengan
kain kasa steril.
c.Dekontaminasi kulit (pada kasus keracunan oleh kontak dengan
bahan beracun) :
 lepaskan pakaian, arloji, cincin, dll yang terkontaminasi zat
racun / muntahan dan simpan dalam wadah / plastik tutup.
 Cuci (scrubbing) segera bagian kulit yang terkena dengan
air mengalir selama ± 10 menit.
 Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.
d. Dekontaminasi gastrointestinal (pada kasus racun yang tertelan).
Ada beberapa cara dekontaminasi gastrointestinal :
 Induksi muntah baik dengan stimulus mekanis maupun
dengan obat perangsang (sirup ipekak).
 Pengenceran dengan meminum air dingin / susu.
 Bilas lambung.
 Pemberian arang aktif pada dosis tunggal.
 Pemberian katartik.
4. Petugas jaga merujuk pasien ke Rumah Sakit bila pasien perlu
penanganan lebih lanjut.
5. Petugas jaga mencatat dalam Buku Register UGD semua tindakan
pemeriksaan dan penanganan yang dilakukan.
6. Diagram Alir
Petugas menerima pasien di UGD, kemudian
keracunan Pasien datang di melakukan anamnese singkat pada keluarga
UGD dan dilakukan pemeriksaan

Petugas melakukan resusitasi dan stabilisasi sesuai prinsip penanganan pasien


gawat darurat pada pasien yang gawat darurat.

petugas melakukan dekontaminasi sedini mungkin untuk mencegah bahaya


dan menyelamatkan nyawa, terdiri dari :
a. Dekontaminasi pulmonal pada pasien yang keracunan gas
dengan memberikan O2 murni 100%.
b. Dekontaminasi mata, dengan membilas NaCL 0.9% perlahan-
lahan selama 15 – 20 menit sampai bersih lalu tutup mata dengan kain kasa
steril.
c. Dekontaminasi kulit (pada kasus keracunan oleh kontak dengan
bahan beracun) :
 lepaskan pakaian, arloji, cincin, dll yang
terkontaminasi zat racun / muntahan dan simpan dalam wadah / plastik
tutup.
 Cuci (scrubbing) segera bagian kulit
yang terkena dengan air mengalir selama ± 10 menit.
 Keringkan dengan handuk yang kering
dan lembut.
d. Dekontaminasi gastrointestinal (pada kasus racun yang
tertelan). Ada beberapa cara dekontaminasi gastrointestinal :
 Induksi muntah baik dengan stimulus
mekanis maupun dengan obat perangsang (sirup ipekak).
 Pengenceran dengan meminum air dingin
/ susu.
Pasien di rujuk Petugas merujuk pasien ke Rumah Sakit bila pasien
ke RS perlu penanganan lebih lanjut

Petugas mencatat dalam Buku Register UGD semua tindakan


pemeriksaan dan penanganan yang dilakukan.

7.Unit Terkait UGD, Unit Rawat Inap dan Rawat Inap Kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai